Kerangka Pemikiran Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun)

Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 input-input produksi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan fungsi produksi tersebut, yaitu : 1. Tidak ada nilai pengamatan 0 2. Tidak terdapat perbedaan teknologi pada setiap pengamatan 3. Tiap variable X berada dalam pasar persaingan sempurna 4. Variabel regresor adalah berada dalam faktor kesalahan u. Variable regresor disebut juga variable bebasvariable penjelas yaitu variable yang mempengaruhi nilai variable lain, contohnya perbedaan lokasi iklim . Menurut Soekartawi 1994 ada alasan pokok mengapa fungsi produksi Cobb-Douglas lebih banyak dipakai oleh para peneliti : 1. Penyelesaian fungsi ini relatif mudah dibandingkan dengan fungsi yang lain. Fungsi Cobb-Douglas dapat dengan mudah ditransfer kedalam bentuk linear. 2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus menunjukkan besaran elastisitas. 3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan besaran return to scale

2.3 Kerangka Pemikiran

Usahatani nanas merupakan salah satu usaha hortikultura buah-buahan yang memiliki prospek yang cerah karena nanas merupakan salah satu buah yang disukai oleh masyarakat dan dimakan segar, di Indonesia permintaan buah nanas cenderung meningkat belakangan ini. Agar usahatani nanas dapat berhasil dengan baik, maka dibutuhkan beberapa input produksi yang dapat menunjang kegiatan usahatani tersebut yang terdiri dari lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja . Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 Seorang petani dalam menjalankan usahataninya harus memikirkan suatu cara agar ia dapat mengalokasikan tenaga kerjatersedia dengan sebaik dan seefisien mungkin. Dengan tujuan untuk menghasilkan produksi yang optimal. Optimalisasi tenaga kerja disini artinya adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh petani untuk menemukan kombinasi tenaga kerja yang baik sehingga diperoleh produksi yang maksimal sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja tersebut. Penerimaan usahatani nanas akan meningkat apabila penggunaan tenaga kerjanya sudah optimal. Penggunaan tenaga kerja yang optimal akan menghasilkan produksi yang maksimal dan mengurangi biaya produksi sehingga pendapatan petani akan meningkat yang dihitung dari penerimaan dikurangi dengan biaya total produksi. Dalam usahatani nanas penggunaan tenaga kerja dalam jumlah tertentu dihasilkan produksi nanas. Setelah produksi dikalikan dengan harga output maka diperoleh penerimaan. Penerimaan setelah dikurangi biaya produksi diperoleh pendapatan bersih. Tingkat optimasi penggunaan tenaga kerja tercapai pada saat produk marginal sama denga produk rata-rata, sehingga elastisitas produksi EP = 1. Tingkat optimasi tenaga kerja maksimal apabila nilai produk marginal sama dengan nilai input produksi. Apabila NPM lebih besar daripada Px maka penambahan tenaga kerjamasih menguntungkan, sebaliknya apabila NPM lebih kecil daripada Px maka penggunaan tenaga kerja perlu dikurangi. Secara singkat optimalisasi tenaga kerja pada usahatani nanas dapat dilihat pada skema kerangka pemikiran berikut ini : Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 Usahatani Nanas Produksi Harga Penerimaan Output Py Pendapatan Biaya Produksi Bersih Nilai Produk Marginal NPMx Tingkat Optimasi Keterangan : : Mempengaruhi Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Usahatani Skala Sempit Usahatani Skala Luas Tenaga Kerja Upah Tenaga Kerja Px Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009

2.4 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Pemekaran Daerah(Studi Kasus Penolakan Usulan Kabupaten Simalunguan Hataran Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Simalungun)

6 70 112

Nepotisme Kepala Desa Pada Pelayanan Publik (Studi Analisis : Kepala Desa Purba Sinombah, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun)

5 104 116

Teknologi Budidaya Dan Produksi Usahatani Ubi Jalar (Studi kasus di desa Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 33 81

Prospek Pengembangan Usahatani Kopi Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus ; Nagori Silimakuta Barat, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun)

13 54 91

Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun

3 88 115

Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nenas (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun)

10 97 66

Kajian Organologi Sarunei Buluh Simalungun Buatan Bapak Rabes Saragih Di Desa Nagori Purba Tongah Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun

0 52 100

ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN SIMALUNGUN PADA GEREJA KATOLIK SANTO PIO PURBA HINALANG KEC. PURBA KAB. SIMALUNGUN DITINJAU DARI UNSUR BENTUK, WARNA DAN MAKNA SIMBOLIK.

1 22 19

SALIGUNG SEBAGAI PENGIRING NYANYIAN NASEHAT ORANG TUA KEPADA ANAKNYA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI SARIBU DOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 1 23

KEBERADAAN ALAT MUSIK GONRANG SIDUA-DUA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI KECAMATAN SILIMAKUTA, KABUPATEN SIMALUNGUN.

4 17 30