Hipotesis Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Penggunaan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi nanas di daerah penelitian. 2. Tingkat optimasi tenaga kerja di daerah penelitian 1. 3. Tingkat optimasi tenaga kerja di daerah penelitian pada petani yang berusahatani nanas skala luas lebih besar dari usahatani nanas skala sempit. Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Sampel

Daerah penelitian ditentukan secara Purposive Sampling, yaitu di Desa Purba Tua Baru, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, dengan alasan bahwa Desa Purba Tua Baru merupakan sentra produksi nanas di Kecamatan Silimakuta dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Nanas Per Desa di Kecamatan Silimakuta Tahun 2005 No Desa Luas Panen Ha Produksi Ton Produktivitas TonHa 1. Kel. Saribudolok 10 215 21,50 2. Purba Tua 90 1.940 21,56

3. Purba Tua Baru

450 9.698 21,55 4. Naga Saribu 25 539 21,56 5. Saribu Jandi 5 108 21,60 6. Siboras 20 431 21,55 7. Purba Sinombah 6 129 21,50 8. Sinar Baru 10 215 21,50 Total 616 13.275 21,54 Sumber : Kantor Cabang Dinas Pertanian Kecamatan Silimakuta Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa Desa Purba Tua Baru menduduki peringkat teratas dalam produksi yaitu 9.698 TonHa dengan luas panen 450 Ha dan produktifitas 21,55 TonHa. Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam usahatani ini adalah petani yang melakukan usahatani nanas. Menurut Wirartha 2006 untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, ukuran sampel paling kecil 30. Oleh karena itu penulis mengambil sampel 30 KK dari populasi 250 KK. Metode penentuan sampel di Desa Purba Tua Baru dilakukan secara Proportinal Stratified Random Sampling yaitu diambil sampel berdasarkan luas pertanaman nanas. Menurut Soepono 1997 untuk mencari jumlah sampel pada tiap-tiap strata digunakan rumus sebagai berikut : xJs N n Spl = Keterangan : Spl = Jumlah sampel pada tiap-tiap strata N = Jumlah Populasi n = Jumlah sampel Js = Jumlah populasi pada tiap strata Tabel 3. Populasi dan Sampel Petani yang Melakukan Usahatani Nanas di Desa Purba Tua Baru. No Strata Luas Lahan Tanaman Nanas Ha Jumlah Populasi KK Sampel KK

1. I

1 65 8

2. II

≥ 1 185 22 Jumlah 250 30 Sumber : Kantor Kepala Desa Purba Tua Baru 2007 Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan Kueisioner. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Kantor Cabang Dinas Pertanian Kecamatan Silimakuta dan Kantor Kepala Desa Purba Tua Baru.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk Hipotesis 1, harus diketahui terlebih dahulu fungsi produksi yang akan digunakan. Apabila model fungsi produksi adalah linier, digunakan fungsi produksi regresi linier sederhana, dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX Nilai-nilai parameter dari persamaan tersebut diselesaikan dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil atau Ordinary Least Square OLS. Apabila model fungsi produksi adalah non-linier, digunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, dengan rumus sebagai berikut : Y = aX b Menurut Sudjana 2002 fungsi produksi tersebut diubah menjadi bentuk fungsi linear sederhana dengan cara mentransformasikan persamaan tersebut ke dalam logaritma. Bentuk persamaan fungsi menjadi : LogY = log a + b log X Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 Keterangan : Y = Produksi nanas ton X 1 = Penggunaan tenaga kerja HKP a = Intercept b = Koefisien regresi Menurut Agustira 2004 untuk menguji apakah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi digunakan uji – t H : b = H 1 : b ≠ 0 i i hitung Seb b t = Apabila t hitung t tabel ; maka H ditolak, artinya tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi. Apabila t hitung ≤ t tabel ; maka H diterima, artinya tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi. Untuk hipotesis 2 dan 3 yaitu perhitungan penentuan tingkat optimasi tenaga kerja yang digunakan pada usahatani nanas menurut Agustira 2004 dihitung dari elastisitas produksi bi yaitu : y x dx dy x dx y dy bi • = = Produk marginal dydxi. Adapun y dan x diambil berdasarkan jumlah rata-ratanya. Selanjutnya dengan menggunakan perhitungan di atas, diperoleh jumlah produk marginal untuk masing-masing input produksi. Tingkat optimasi Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 faktor produksi usahatani nanas dihasilkan dari rasio nilai produk marginal NPM dengan harga masing-masing input produksi. Produk marginal = dydx, sedangkan Produk rata-rata = yx. dari rumus tersebut dapat dicari nilai Produk Marginal, yaitu : PM = bi.PR = bi.yx Menurut Soekartawi 2002 NPM adalah perkalian antara produk marginal dengan harga persatuan. Dengan melihat harga input produksi maka diperoleh tingkat optimasi masing-masing input produksi i i Px NPMx imasi TingkatOpt = Jika 1 = i i Px NPMx maka penggunaan input produksi tersebut sudah optimal Jika 1 i i Px NPMx maka penggunaan input produksi sudah melebihi optimal dan harus dikurangi Jika 1 i i Px NPMx maka penggunaan input produksi belum optimal dan harus ditambahkan. Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Pemekaran Daerah(Studi Kasus Penolakan Usulan Kabupaten Simalunguan Hataran Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Simalungun)

6 70 112

Nepotisme Kepala Desa Pada Pelayanan Publik (Studi Analisis : Kepala Desa Purba Sinombah, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun)

5 104 116

Teknologi Budidaya Dan Produksi Usahatani Ubi Jalar (Studi kasus di desa Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 33 81

Prospek Pengembangan Usahatani Kopi Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus ; Nagori Silimakuta Barat, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun)

13 54 91

Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun

3 88 115

Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nenas (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun)

10 97 66

Kajian Organologi Sarunei Buluh Simalungun Buatan Bapak Rabes Saragih Di Desa Nagori Purba Tongah Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun

0 52 100

ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN SIMALUNGUN PADA GEREJA KATOLIK SANTO PIO PURBA HINALANG KEC. PURBA KAB. SIMALUNGUN DITINJAU DARI UNSUR BENTUK, WARNA DAN MAKNA SIMBOLIK.

1 22 19

SALIGUNG SEBAGAI PENGIRING NYANYIAN NASEHAT ORANG TUA KEPADA ANAKNYA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI SARIBU DOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 1 23

KEBERADAAN ALAT MUSIK GONRANG SIDUA-DUA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI KECAMATAN SILIMAKUTA, KABUPATEN SIMALUNGUN.

4 17 30