Martensit sebagai fasa yang meta stabil mengandung karbon sebagai larutan padat dalam struktur tetragonal pemusatan ruang tpr tidak merubah diagram fasa
besi-karbida. Pada suhu dibawah suhu eutektoid dalam waktu cukup lama, larutan karbon yang lewat jenuh ini terus berubah menjadi bentuk ferit dan karbida yang
lebih stabil Proses ini dikenal dengan nama temper tempering
M → + karbida
martensit martensit temper
Struktur mikro + C yang terjadi tidak berbentuk lamel seperti pearlit, yang telah kita lihat. Struktur ini mengandung banyak sekali partikel karbida tersebar,
karena dalam baja martensit terdapat banyak sekali letak nukleasi. Martensit temper ini lebih tangguh daripada martensit metastabil sehingga merupakan bahan yang
banyak digunakan meskipun agak lunak.
2.5 Pertumbuhan Butir Grain Growth
Pertumbuhan butir merupakan gejala anil yang berlangsung dengan baik, batas butir menjadi lurus, butir yang kecil menyatu dengan yang lebih besar.
Pertumbuhan butir adalah faktor terpenting yang mengendalikan proses pada tegangan batas butir. Besar butir rata-rata dalam baja mangan lama kelamaan akan
bertambah besar bila suhu menghasilkan pergerakan atom yang cukup berarti. Gaya pendorong untuk pertumbuhan kristal ialah energi yang dilepaskan sewaktu atom
bergerak melintasi batas butir dari arah butir dengan permukaan cembung
Sukmawati : Perbandingan Fraksi Baja Mangan Dengan Beberapa Counting Methods, 2008 USU Repository © 2008
kepermukaan butir cekung. Atom rata-rata terkoordinir dengan sejumlah atom tetangga yang lebih banyak pada jarak atom antar keseimbangan, akibatnya batas
butir akan bergerak kepusat garis lengkung. Laju pertumbuhan tergantung pada suhu. Kenaikan suhu berakibat
meningkatnya energi getaran termal dan butiran yang kecil menuju butiran besar lebih cepat. Penurunan suhu akan menghambat pergerakan batas butir, dapat dilihat
dari Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Pergerakan Pertumbuhan Butir Van Vlack, 1985
Bentuk butir dalam bahan yang padat biasanya diatur oleh adanya butiran- butiran lain disekitarnya. Dalam setiap butir, semua sel satuan teratur dalam satu arah
dan satu pola tertentu. Pada batas butir, antara dua butir yang berdekatan terdapat daerah transisi yang tidak searah dengan pola dalam kedua butiran tadi.
Sukmawati : Perbandingan Fraksi Baja Mangan Dengan Beberapa Counting Methods, 2008 USU Repository © 2008
Gambar 2.5 Batas Butir Van Vlack, 1985
Ketidakseragaman orientasi antara butiran yang berdekatan menghasilkan tumbukan atom yang sepanjang batas butir Gambar 2.5 dan memiliki energi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat didalam butir. Bila diketahui besar daerah batas butir persatuan volum adalah S
v
. Besarnya energi dapat dihitung dengan mudah dengan menarik suatu garis melingkar pada gambar struktur mikro. Bahan
dengan butiran yang lebih halus lebih kuat dari pada baja dengan butiran yang kasar. Pergerakan presipitat disesuaikan dengan tanda panah Gambar 2.5, yang
bergerak menuju batas butir. Butir yang besar akan memakan butir yang kecil cannibal sehingga butir yang besar akan bertumbuh menjadi lebih besar, sedangkan
butir yang lebih kecil akan semakin mengecil dan akhirnya menyatu dengan butiran yang lebih besar akibat pengaruh suhu.
Sukmawati : Perbandingan Fraksi Baja Mangan Dengan Beberapa Counting Methods, 2008 USU Repository © 2008
2.6 Proses Perlakuan Panas Heat Treatment