2.6 Proses Perlakuan Panas Heat Treatment
Proses perlakuan panas merupakan kombinasi proses pemberian panas pada logam atau paduan pada keadaan padat sampai temperatur tertentu demikian juga
waktu penahanan holding time tertentu, kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan yang sesuai sehingga diperoleh sifat fisis, dan struktur mikro Thong,
1998. Perlakuaan panas baja yang tepat memiliki peranan penting pada proses
pengecoran baja, pembentukanpenempaan baja ataupun pengerolan baja sebelum digunakan pada aplikasi sesungguhnya pada peralatan yang dihasilkan dari baja.
Baja yang telah diberi perlakuan panas akan menghasilkan manfaat sebagai berikut :
1. Kekerasan dan kekuatan baja bertambah. 2. Sifat fisis dan mekanis yang teratur seperti keuletan, ketahanan korosi.
3. Memunculkan sifat magnetik dan listrik pada baja. 4. Perbaikan ukuran butir di dalam baja.
2.6.1 Waktu Penahanan Temperatur
Pemberian waktu tahan pada proses perlakuan panas bertujuan agar suhu yang diterima pada permukaan baja merata hingga ke dalam baja sehingga didapat
keseragaman bentuk buturan dan sifat mekanik yang baik, dalam hal ini kekerasan baja yang diharapkan.
Sukmawati : Perbandingan Fraksi Baja Mangan Dengan Beberapa Counting Methods, 2008 USU Repository © 2008
2.6.2 Re-Heat Treatment
Pemanasan kembali re-heat treatment adalah proses pemberian panas kembali pada baja yang telah diannilisasi dengan temperatur yang lebih rendah dari
temperatur annilisasi. Bertujuan untuk menghasilkan fasa baru yang mempengaruhi struktur mikro dari baja. Selama proses re-heat treatment berlangsung dengan waktu
tahan yang diberikan bervariasi akan menghasilkan struktur mikro yang bervariasi seiring dengan terbentuknya fasa baru.
2.6.3 Pendinginan
Proses pendinginan dilakukan setelah perlakuan panas diberikan pada logam atau paduan baja. Pendinginan cepat dan pendinginan lambat dengan berbagai media
pendinginan yang digunakan antara lain : 1.
Pencelupan quenching dengan media : air, minyak, dan es. 2.
Pendinginan di ruangan atau dikenal dengan air cooling. 3.
Pendinginan di dalam tungku atau dapur dikenal dengan furnace colling.
Sukmawati : Perbandingan Fraksi Baja Mangan Dengan Beberapa Counting Methods, 2008 USU Repository © 2008
Gambar 2.6 Diagram CCT Continous Cooling Transformation Shackelford 1996
Pendinginan cepat bertujuan agar terbentuk struktur mikro yang berubah dari keadaan annilisasi sehingga dihasilkan baja dengan kekerasan yang mudah getas,
sedangkan pendingianan lambat bertujuan agar didapat struktur mikro yang lebih stabil dikarenakan perubahan bentuk butir terjadi secara perlahan sehingga
menghasilkan baja yang lunak dan ulet.
Sukmawati : Perbandingan Fraksi Baja Mangan Dengan Beberapa Counting Methods, 2008 USU Repository © 2008
2.6.4 Proses Pengendapan
Pengerasan yang cukup berarti dapat terjadi sewaktu presipitasi pada tahap permulaan dari larutan yang lewat jenuh dan disertai dengan peningkatan pengerasan.
Syarat utama untuk paduan yang mengalami pengerasan sepuh dimana daya pelarutan turun dengan menurunnya temperatur, sehingga dapat diperoleh larutan
padat lewat jenuh, dimana berbagai paduan logam mempunyai karakteristik tersebut. Proses pengerasan sepuh menyangkut juga perlaku pelarutan, disusul dengan
pencelupan sehinggga terjadi larutan padat lewat jenuh. Biasanya pencelupan dilaksanakan sampai temperatur tertentu dimana laju pengendapan sangat lambat.
Setelah pencelupan, paduan dipanaskan kembali sampai temperatur tertentu, dimana presipitasi mulai terjadi sesudah selang waktu tertentu. Paduan yang mengalami
pengerasan sepuh akan mengalami peningkatan dalam sifat-sifatnya dibandingkan dengan paduan yang dianil. Kekuatan luluh melebihi kekuatan luluh paduan anil dan
disamping itu mempunyai keuletan yang lebih besar. Hasil dengan pengerasan sepuh, kekerasan meningkat secara mencolok. Kekerasan tertinggi dicapai bila hanya ada
satu fase saja.
2.7 Struktur Mikro