Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persediaan
1. Pengertian Persediaan Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai persediaan, pada
bagian ini diberikan batasan ataupun kriteria menegnai pengertian persediaan. PSAK IAI 2004:14.03 memberikan defenisi sebagai berikut:
Persediaan adalah aktiva: a.
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b.
Dalam proses bahan produksi dana atau dalam perjalanan; atau c.
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
PSAK IAI 2004:14.03
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untk dijual kembali, misalnya, barang dagangan dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali.
Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti diuraikan dalam paragraf 15, dimana pendekatan yang bersangkutan belum
diakui oleh perusahaan.
Selanjutnya pengertian persediaan diatas hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Kieso 2002:444 : “Persediaan Inventory adalah pos pos
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikomsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual”
Niswonger juga menambahkan dalam bukunya prinsip akuntansi 2000:359 mendefeniskan persediaan sebagai berikut:
Istilah persediaan digunakan untuk mengartikan : a.
“barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan,dan
b. bahan yang terdapat dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan
itu”. Dari defenisi diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kata
persediaan mewakili barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Ilmu akuntansi memberikan pengertian yang amat luas
mengenai persediaan yaitu segala sesuatu yang dikategorikan sebagai persediaan jika memenuhi kriteria sebagaimana yang disebut diatas. Sifat barang yang
diklafikasikan sebagai persediaan sangat bervariasi sesuai dengan aktifitas perusahaan dan dalam beberapa hal meliputi aktiva yang biasanya tidak dianggap
sebagai persediaan. 3.
Jenis-jenis Persediaan Jenis,sifat dan nilai persediaan tergantung pada jenis perusahaanya. Untuk
perusahaan industri, persediaan dapat dikelompokkan sebagai berikut: a.
Persediaan bahan baku dan bahan pembantu Bahan baku merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan
dalam proses produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
dari alam atai bisa juga diperoleh dari perusahaan lain. Walaupun demikian, istilah bahan baku dapat dibatasi yaitu barang yang secar fisik
dapat dimasukkan dalam proses produksi. Selain bahan baku, didalam memproduksi suatu produk juga digunakan bahan pembantu. Istilah bahan
pembantu pabrik factory supplies atau bahan pembantu produksi manufacturing supplies, kemudian digunakn untuk menyebut bahan
tambahan yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung dimasukkan dalam produk. Bahan baku yang secara
langsung yang digunakan dalam produksi barang-barang tertentu sering disebut bahan langsung, bahan pembantu pabrik disebut bahan tidak
langsung. b.
Persediaan barang dalam proses Persediaan barang dalam proses disebut juga sebagai persediaan barang
setengah jadi yaitu bahan baku yang telah mengalami proses produksi tetapi masih memerlukan proses produksi selanjutnya sebelum siap
menjadi barang jadi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa keadaan seperti waktu yang diperluakan untuk proses produksi belum selesai , misalnya
untuk pengolahan bahan baku menjadi barang jadi diperlukan empat tahap proses produksi, tetapi pada akhir periode buku atau pada saat perhitungan
harga pokok produksi ada bahan baku yang masih memerlukan dua tahap proses produksi lagi.
c. Persediaan barang jadi
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
Barang selesaifinished goods merupakan produk yang telah selesai diproduksi dan telah siap untuk dijual available for sale. Barang jadi
merupakan konsentrasi atau terdiri dari beberapa unsure biaya yang sekaligus menjadi biaya dari persediaan tersebut. Pada saat produk ini
diselesaikan, biaya yang diakumulasikan dlam proses produksi ditransfer dari dalam proses ke persediaan barang selesai. Persediaan ini merupakan
barang yang siap dijual secara bebas sesuai dengan tujuan operasi normal perusahaan yaitu mencari laba.
Untuk perusahaan dagang persediaan adalah barang dagangang yang diperoleh perusahaan dengan maksud untuk dijual kembali. Jadi pada perusahaan
dagang tidak terdapat suatu proses untuk merubah barang dagangan yang diperoleh seperti pada persahaan industri. Dalam perusahaan dagang adakalanya
masih dalam perjalanan, sehingga perlu diperhatikan persyaratan jual beli. Ada dua syarat penyerahan barang yaitu FOB Free On Board Destination dan FOB
Shipping Point. FOB Destination yaitu perpindahan hak milik terjadi bila barang telah diserahkan di tempat pembeli, sedangkan FOB Shipping Point yaitu
perpindahan hak milik terjadi pada saat penyerahan ditempat penjual. Sedangkan berdasarkan fungsinya persediaan dapat dibedakan antara lain:
a. Batch Stock atau Lot Size Inventory
Yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat barangbahan dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu. Jadi dalam hal ini pembelian yang dilakukan untuk jumlah besar, sedangkan penggunaan dalam jumlah kecil.
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
Terjadinya persediaan karena pengadaan barang yang dilgunakan lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Keuntungan yang diperoleh dari
potongan harga pada harga pembelian, memperoleh efisiensi produksi karena adanya operasi yang lebih lama dan adanya penghematan didalam
biaya angkutan. b.
Fluctuation Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen,
apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan lebih dahulu.
Jadi apabila terdapat fluktuasi permintaan yang sangat besar,maka persediaan ini fluctuation stock dibutuhkan sangat besar pula untuk
menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut. c.
Anticipation Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang
dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun untuk menghadapi penjualan yang meningkat.
4. Biaya-biaya Persediaan
Biaya persediaan merupakan keseluruhan pengorbanan yang terjadi untuk memperoleh persediaan sampai persediaan itu dapat dipakai untuk proses
produksi atau sampai siap untuk dijual. Biaya-biaya persediaan ini tidak akan
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
sama untuk setiap persediaan tergantung pada jenis persediaan. Untk perusahaan industri biaya persediaan lebih kompleks karena perusahaan industri melakukan
pengolahan bahan baku ditambah dengan biaya tenaga kerja dan overhead pabrik serta carrying cost dari persediaan bahan baku.
Biaya persediaan terdiri dari semua pengeluaran baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung sehubungan dengan perolehan persediaan barang
tersebut. Biaya ini mencakup biaya pemesanan, harga beli,ongkos angkut,biaya penerimaan,biaya penyimpanan dan keseluruhan biaya lain yang terjadi sampai
barang diperoleh dan siap untuk diproses ataupun siap untuk dijual. Dalam setiap pembuatan keputusan yang berhubungan dengan jumlah
persediaan terdapat biaya yang harus dipertimbangkan antara lain: 1.
Biaya Pemesanan Ordering Cost Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan atas seluruh aktivitas
perusahaan yang berkaitan dengan upaya dalam memperoleh barang yang dibutuhkan. Biaya ini tergantung pada frekwensi pemesanan. Makin tinggi
frekwensi pemesanannya, maka makin besar juga biaya pemesanan,antara lain: a.Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengumpulkan informasi dalam
hubungannya untuk mengadakan pemesanan barang atau barang dagangan. b. Biaya pengangkutan
c. Biaya administrasi yang dikeluarkan dalam hubunganya untuk memperoleh bahan atau barang dagang.
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
d.Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penerimaan bahan atau barang dagang serta pemerikasaan atau pengontrolan sewaktu pengiriman bahan
atau barang tiba. 2. Biaya Penyimpanan Carring Cost
Merupakan biaya-biaya yang terjadi karena adanya penyimapan barang dalam jangka waktu tertentu di perusahaan. Biaya peyimpanan tergantung pada
kuantitas barang yang dipesan, biaya penyimpan semakin besar apabila kuantitas barang semakin besar,apabila kuantitas barang yang semakin banyak atau rata-rata
persediaan semakin tinggi. Biaya penyimpanan antara lain: a.
Biaya fasilitas penyimpanan, termasuk penerangan, pemanas atau pendingin.
b. Biaya Modal,yaitu biaya alternatif pendapatan atas dana yang
diinvestasikan dalam persediaan. c.
Biaya keusangan d.
Biaya perhitungan fisik dan pelaporan e.
Biaya asuransi persediaan f.
Biaya pencurian dan kerusakan g.
Biaya pengamanan persediaan Besarnya biaya penyimpanan tergantung pada nilai persediaan tersebut dan
untuk masing-masing perusahaan jumlah ini berbeda. 3.Biaya kekurangan persediaan stockout cost
Merupakan biaya yang terjadi apabila persediaan tidak mencukupi akan adanya permintaan. Dari keseluruhan biaya yang berhubungan dengan tingkat
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.