Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
2. Pengawasan Persediaan Barang a.
Pengawasan Fisik Persediaan
Pengawasan fisik persediaan yang diterapkan dalam perusahaan sudah terlaksana dengan baik,terlihat dari penyediaan gudang yang baik untuk
persediaan. Perusahaan menempatkan logistik yang membawahi kepala gudang dimana logistik bertugas mengkontrol kinerja gudang misalnya penempatan
barang dan ekspired date barang. Sehingga kepala logistik bertanggung jawab terhdap barang-barang yang disimpan dalam gudang.
Ditinjau dari kondisi gudang,proses keluar masuk barang,dan tempat penyimpanan barang ,menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan
pengawasan fisik atas persediaan. Pengelompokan barang berdasarkan jenis persediaan di dalam gudang yang sudah ditentukan akan mempermudah bagian
gudang untuk memasukkan barang,menyimpan barang,mengeluarkan barang dan melakukan pencatatan. Perhitungan fisik yang dilakukan setiap hari oleh gudang
sendiri dan sekali sebulan oleh Accounting dapat mengetahui lebih cepat adanya kesalahan muat barang ke customer sehingga bisa langsung ditelusuri.
Kelemahan yang sering terjadi adalah bagian gudang kadang salah muat barang hal ini disebabkan standrisasi penyusunan dus barang tersebut
berbeda,misalnya dalam satu palet bisa 100 dus dan 150 dus,karena berbeda-beda jika tidak teliti atau ketika transaksi barang banyak bisa terjadi kesilapan dalam
memuat barang.
b. Pengawasan jumlah yang dibutuhkan
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
Pengawasan jumlah yang dibutuhkan erat hubungannya dengan perencanaan persediaan yaitu untuk menghindari jumlah persediaan yang terlalu
sedikit dan atau terlalu banyak. Persediaan yang cukup harus senatiasa ada dalam setiap perusahaan baik industri maupun perusahaan dagang. Persediaan yang
sedikit dapat mengakibatkan kekurangan bagi permintaan konsumen,namun adanya kelebihan persediaan mengakibatkan semakin besarnya biaya yan
dikeluarkan untuk persediaan dan dapat berpengaruh mengurangi laba perusahaan. Hal ini menyebabkan persediaan yang tidak stabil sehingga diperlukan
perencanaan jumlah persedian yang dibutuhkan. Sama halnya dengan perusahaan distributor lainnya bahwa produk yang dijual sangat banyak, masing-masing
produk mempunyai tingkat penjualan yang berbeda-beda sehingga membutuhkan analisis tersendiri, jadi untuk memudahkan pengawasan dari
barang dagangan yang ada di PT. Sinar Niaga Sentosa menerapkan Metode Analisis ABC karena metode ini membuat pengelompokan barang berdasarkan
besarnya tingkat penjualan.Langkah yang dilakukan : 1.Mengurutkan data permintaan selama 12 bulan dari jumlah permintaan paling
besar ke jumlah permintaan paling kecil 2.Menghitung total permintaan selama 12 bulan
3.Menghitung volume penjualan dalam rupiah selama 12 bulan 4.Menghitung jumlah persentase tiap produk
5.Menghitung kumulatif persentase dari tiap produk 6.Mengklasifikasikan ABC, dimana :
Kelompok A mewakili 80 volume penjualan dalam rupiah
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
Kelompok B mewakili 15 volume penjualan dalam rupiah Kelompok C mewakili 5 volume penjualan dalam rupiah
Dari data penjualan PT. Sinar Niaga Sentosa tahun 2008 maka pengelompokan disusun sebagai berikut:
Tabel IV.1 Penjualan PT. SNS Region Sumbagut I
2008
Kode Demand box
Harga box Rp
Total Harga Rp
1 4049
134.72 545.481.280
2 2117
207.9 440.124.300
3 1516
210.904 319.730.464
4 1319
199.098 262.610.262
5 1517
120.117 182.217.489
6 1195
144 172.080.000
7 1007
153.36 154.433.520
8 453
339.9 153.974.700
9 1084
139.2 150.892.800
10 594
239.839 142.464.366
11 1573
75.6 118.918.800
12 783
135 105.705.000
13 778
88.416 68.787.648
14 147
361.9 53.199.300
15 181
242.52 43.896.120
16 361
110.184 39.776.424
17 223
168 37.464.000
18 276
129.6 35.769.600
19 619
53.9 33.364.100
20 205
160.2 32.841.000
21 100
239.839 23.983.900
22 207
109.104 22.584.528
23 80
278.116 22.249.280
24 167
128.52 21.462.840
25 101
208.452 21.053.652
26 49
377.3 18.487.700
27 102
180.6 18.421.200
28 51
306.9 15.651.900
29 47
251.9 11.839.300
30 39
251.9 9.824.100
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
31 75
120.24 9.018.000
32 38
218.9 8.318.200
33 56
136.29 7.632.240
34 46
130.9 6.021.400
TOTAL 3.310.279.413
Sumber: PT. Sinar Niaga Sentosa
Bila: Demand box = permintaan produk selama 12 bulan dalam box
Hargabox Rp = harga satuan produk dalam rupiah Total harga Rp = demand × hargabox dalam rupiah
volume penjualan = 100
n keseluruha
harga total
produk harga
total ×
Kumulatif = total volume penjualan
Klasifikasi = pengelompokkan ABC dapat kita buat sebagai berikut:
Kode Demand
box Harga
box Rp
Total Harga Rp
volume penjualan
Kumulatif Klasifikasi
1 4049
134.72 545.481.280
164,784 164,784
A 2
2117 207.9
440.124.300 132,957
297,741 A
3 1516
210.904 319.730.464
96,587 394,328
A 4
1319 199.098
262.610.262 79,332
473,660 A
5 1517
120.117 182.217.489
55,046 528,706
A 6
1195 144
172.080.000 51,984
580,689 A
7 1007
153.36 154.433.520
46,653 627,342
A 8
453 339.9
153.974.700 46,514
673,856 A
9 1084
139.2 150.892.800
45,583 719,439
A 10
594 239.839
142.464.366 43,037
762,476 A
11 1573
75.6 118.918.800
35,924 798,400
A 12
783 135
105.705.000 31,932
830,333 B
13 778
88.416 68.787.648
20,780 851,113
B 14
147 361.9
53.199.300 16,071
867,184 B
15 181
242.52 43.896.120
13,261 880,444
B 16
361 110.184
39.776.424 12,016
892,460 B
17 223
168 37.464.000
11,317 903,778
B 18
276 129.6
35.769.600 10,806
914,583 B
19 619
53.9 33.364.100
10,079 924,662
B
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
20 205
160.2 32.841.000
0,9921 934,583
B 21
100 239.839
23.983.900 0,7245
941,828 B
22 207
109.104 22.584.528
0,6823 948,651
B 23
80 278.116
22.249.280 0,6721
955,372 B
24 167
128.52 21.462.840
0,6484 961,856
C 25
101 208.452
21.053.652 0,6360
968,216 C
26 49
377.3 18.487.700
0,5585 973,801
C 27
102 180.6
18.421.200 0,5565
979,366 C
28 51
306.9 15.651.900
0,4728 984,094
C 29
47 251.9
11.839.300 0,3577
987,671 C
30 39
251.9 9.824.100
0,2968 990,638
C 31
75 120.24
9.018.000 0,2724
993,363 C
32 38
218.9 8.318.200
0,2513 995,875
C 33
56 136.29
7.632.240 0,2306
998,181 C
34 46
130.9 6.021.400
0,1819 1,000,000
C TOTAL
3.310.279.413
Pengelompokan barang berdasarkan tingkat analisis ABC,menekankan barang yang cukup berperan pada penjualan perusahaan dapat lebih diperhatikan
misalnya Barang dagangan yang ada dalam kelompok A akan berbeda pengawasan dan analisis dibandingkan dengan barang B atau C, sehingga barang
yang punya nilai penjualan lebih besar dapat lebih diperhatikan penwasannya secara spesifik. Jika menggunakan analisis perputaran persediaaninventory turn
over perputaran persediaan dihitung secara keseluruhan sehingga untuk barang yang memberikan kontribusi yang besar pada penjualan tidak bisa dilakukan
pengawasan lebih efisien dan efektif.
Friska Astuti A. H : Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Secara Quantity Pada PT. Sinar Niaga Sentosa Region Sumbagut I, 2009.
USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN