Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan IPTEK dan kesadaran pasien, timbul tuntutan akan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang canggih,prima,dan memenuhi syarat kesehatan yang andal. Tindakan didalam kamar praktek gigi dan penggunaan instrumentasi dokter gigi sangat memungkinkan terjadinya infeksi silang, baik kepada dokter gigi sendiri, asisten, keluarga, atau ke pasien lainnya. Dalam prosedur kerjanya, dokter gigi selalu menggunakan instrumen yang berkontak dengan cairan mulut, darah. 1 Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat yang ditunjang dengan majunya teknologi informasi di negara berkembang, sering para dokter gigi dihadapkan kepada pertanyaan yang berkisar kepada kebersihan alatinstrumen yang digunakan. Hal ini disebabkan banyaknya penyakit berbahaya yang dapat ditularkan melalui alatinstrumen,seperti Acquired immune deficiency syndrome AIDS atau hepatitis B. 1 Pada dasarnya dalam lingkungan kerja dokter gigi banyak kuman dan bakteri patogen yang dapat menimbulkan kontaminasi silang terhadap dokter gigi dan laboran. Seperti diketahui akhir akhir ini banyak perhatian diberikan baik pada media massa maupun kepada paramedis,usaha usaha untuk mencegah terjadinya hepatitis B,AIDS dan juga herpes simplek yang dapat bermula di ruang praktek dokter gigi. 2 Salah satu pekerjaan di bidang kedokteran gigi yang dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi silang kuman adalah pengambilan cetakan rahang. Oleh Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. karena itu, perlu untuk merendam hasil cetakan rahang dalam larutan antiseptik,segera setelah cetakan di keluarkan dari mulut. Ketepatan hasil suatu bahan cetak merupakan faktor yang sangat penting dalam pembuatan gigi tiruan. 2 Kontaminasi instrumen bisa terjadi akibat kontak langsung dengan cairan mulut, darah, setelah pencetakan terdapat cairan mulut atau saliva pada hasil cetakan yang dapat mengkontaminasi pada dokter gigi serta laboran. Untuk itu harus di upayakan dengan pencucian hasil cetakan dengan air serta merendam hasil cetakan kedalam disinfekstan. 1 Durr dan Novak dan Motegi menyatakan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang maka sebaiknya cetakan setelah dikeluarkan dari mulut direndam dalam larutan antiseptik selama 10 menit. Suatu usaha untuk memajukan obat tradisional banyak dilakukan penelitian tentang khasiat daun sirih. Disebutkan oleh Eykinan bahwa yang memberikan bau khusus pada daun sirih adalah khavikol, dimana bahan ini mempunyai khasiat bakterisid lima kali lebih kuat daripada phenol biasa. Dalam penelitian Soepartinah disebutkan bahwa air sirih 25 yang diolah dengan cara direbus menyebabkan tidak tumbuhnya bakteri. 2 Siswomiharjo W 1994 menyatakan bahwa perubahan dimensi hasil cetakan dari bahan alginate yang telah direndam dalam larutan desinfeksi air sirih 25, glutaraldehyde 2 dan sodium hyprochlorite 1 berbeda sangat bermakna p0,01,dan perendaman dalam air sirih 25 memberikan perubahan dimensi yang paling kecil yaitu sebesar 0,01. Perubahan dimensi bahan cetak alginate setelah direndam 10 menit dalam larutan disinfektan, yaitu sebesar 0,02 dengan glutaraldehyde 2;0,06 dengan hypochlorite 1;dan 0,01 dengan air sirih 25. 2 Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. Menurut penelitian dari Sjoekoer dkk bahwa infusum sirih dapat menghambat pertumbuhan E.Coli , Staphylococus koagulase positif, Salmonela typhosa, bahkan Pseudomonas aeruginosa yang kerap kali resisten terhadap antibiotik. 3 Menurut Mc Cabe dan Storer 1980,salah satu faktor penyebab perubahan dimensi hasil cetakan adalah ketebalan bahan cetak. Selain itu penyebab perubahan dimensi model kerja dapat pula berasal dari gips keras. Menurut spesifikasi ADA No.25 perubahan dimensi yang terdapat pada gips keras,karena terjadinya setting expansion, maksimal yang dapat diterima adalah 0,2. 4 Untuk pencetakan tumpatan tuang, mahkota, gigi tiruan jembatan atau gigi tiruan penuh lepasan biasanya digunakan bahan cetak elastomer, karena bahan cetak tersebut dapat menghasilkan ketepatan yang lebih baik dibandingkan dengan bahan cetak hidrokoloid Lacy,1981. Pada saaat ini yang tersedia di Indonesia adalah bahan cetak elastomer jenis polieter dan silikon 4 . Menurut Craig dan Peyton 1980, perubahan dimensi dan deformasi permanen atau perubahan bentuk pada bahan cetak silikon addition type lebih kecil dibandingkan dengan condensation type. Perubahan dimensi selama 24 jam kurang dari 0,05. Hal ini ternyata merupakan perubahan dimensi yang terkecil dibandingkan dengan semua bahan cetak elastomer yang lain. Waktu pengerjaan dari bahan cetak silikon addition type relatif lebih pendek dan fleksibilitasnya lebih rendah dibandingkan dengan bahan cetak elastomer yang lain 4 . Addition cured silicone dan polyether impresion materials sangat mungkin mendapatkan keakuratan cetakan yang diinginkan. Akhir akhir ini banyak penelitian yang difokuskan untuk improvisasi karakteristik penanganan, stabilitas dimensional dari addition cure silicon. 5 Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. Salah satu cara untuk mengeliminasi bakteri dilakukan perendaman cetakan atau penyemprotan cetakan daengan desinfektan. Cara efektif untuk mengdisinfeksi bahan cetakan tersebut adalah dengan cara merendam didalam larutan disinfeksi selama 30 menit. Disinfeksi hasil cetakan dapat juga dilakukan dengan menggunakan spray disinfeksi 5 . American Dental Association menganjurkan perendaman selama 30 menit dalam larutan disinfektan glutaraldehyde bagi bahan cetak silicone yang polisulfida kondensasi dan addition cured untuk bahan irreversibel hydrokoloid dan polyeter digunakan chlorine compound spray 5 . Sebagian besar penelitian tentang ekstrak tanaman daun sirih telah membuktikan efek antibakterialnya terhadap streptokokus mutans . Efek anti bakterialnya berpengaruh untuk mengurangi pertumbuhan bakteri tersebut. Razak dan Rahim mengatakan bahwa ekstrak dari daun sirih secara tidak langsung menghambat perlekatan dari streptokokus mutans dengan membuat lingkungan jadi tidak kondusif bagi streptokokus mutans untuk melekat. 6

1.2 Perumusan Masalah