TINJAUAN PUSTAKA Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25%

Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. direndam dengan campuran larutan daun sirih 25 dengan variasi perendaman 10,20,30,40 dan 50 menit.

1.4 Manfaat Penelitian

Dapat diketahui ada tidaknya perubahan dimensi hasil cetakan yang diisi gips stone setelah hasil cetakan direndam dalam campuran larutan daun sirih 25 selama 10,20,30,40, dan 50 menit.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pembuatan gigi tiruan diperlukan bahan cetak yang berfungsi untuk mendapatkan cetakan negatif dari gigi dan jaringan sekitarnya. Bahan cetak menurut Combe 1992 dibagi menjadi kelompok nonelastik dan elastik. Bahan cetak elastik ini terdiri atas jenis hidrokoloid dan elastomer 2 . Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. Untuk pencetakan tumpatan tuang, mahkota, gigi tiruan jembatan atau gigi tiruan penuh lepasan biasanya digunakan bahan cetak elastomer, karena bahan cetak tersebut dapat menghasilkan ketepatan yang lebih baik dibandingkan dengan bahan cetak hidrokoloid Lacy,1981. 4 Untuk menghasilkan cetakan yang akurat,bahan yang digunakan untuk membuat tiruan dari jaringan intraoral dan ekstraoral harus memenuhi kriteria berikut. Pertama, bahan tersebut harus cukup air untuk beradaptasi dengan jaringan mulut serta cukup kental untuk tetap berada dalam sendok cetak yang menghantar bahan cetak ke mulut. Kedua, selama di mulut,bahan tersebut harus berubah mengeras menjadi benda padat menyerupai karet dalam waktu tertentu; idealnya waktu pengerasan total harus kurang dari 7 menit. Akhirnya, cetakan yang mengeras harus tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut, dan dimensi bahan harus tetap stabil sehingga bahan cor dapat dituang. 7 Terdapat sekelompok bahan cetak elastik menyerupai karet yang dikenal sebagai elastomer. Bahan ini dikelompokkan sebagai karet sintetik; bahan tersebut dikembangkan untuk meniru karet alam ketika bahan tersebut menjadi sulit diperoleh selama Perang Dunia kedua. Awalnya disebut bahan cetak karet, bahan sintetik tersebut akhir-akhir ini disebut sebagai elastomer atau bahan cetak elastomerik. ADA spesifikasi No.19 menyebut bahan ini sebagai bahan cetak elastomerik tanpa air untuk kedokteran gigi. 7 Suatu bahan elastomer terdiri atas molekul atau polimer besar yang diikat oleh sejumlah kecil ikatan. Ikatan silang tersebut mengikat rantai polimer yang melingkar pada titik tertentu membentuk jalinan 3 dimensi yang sering disebut sebagai gel. Pada keadaan ideal, peregangan menyebabkan rantai polimer membuka lingkaran hanya sampai batas tertentu yang dapat kembali ke keadaan Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. semula; yaitu rantai kembali melingkar pada keadaan berikat ketika diangkat. Banyaknya ikatan silang menentukan kelakuan dan sifat elastis bahan tersebut. 7 Bahan menyerupai karet sintetik, pertama kali dibuat dari suatu proses yang disebut vulkanisasi atau curing. Vulkanisasi adalah suatu proses ikatan silang yang melibatkan gugus sulfur merkaptan, komponen yang memberikan karakteristik aroma bahan cetak polisulfit. Bahan elastomerik di kedokteran gigi yang pertama, polisulfida, sering kali dihubungkan dengan 1 jenis bahan,yaitu bahan cetak berbasis karet;2 istilah proses,yaitu bahan cetak vulkanisasi;3 kimia,yaitu bahan cetak mercaptan,atau 4 nama salah satu pabrik pembuat pertama, seperti Thiokol Corporation. 7 Terdapat 4 jenis elastomer di kedokteran gigi yang digunakan sebagai bahan cetak : polisulfida,silikon polimerisasi kondensasi, silikon polimerisasi tambahan dan polieter. Masing masing bahan tersebut dapat mencetak struktur rongga mulut dengan cukup akurat untuk digunakan dalam pembuatan restorasi protesa cekat atau lepasan. Kebanyakan bahan cetak elastomer adalah sistem 2 komponen yang di kemas dalam bentuk pasta. Kedua pasta yang berbeda dikeluarkan dengan panjang yang sama pada kertas pengaduk dan diaduk dengan spatula sampai berbentuk warna homogen. Pengerasan terjadi melalui suatu kombinasi perpanjangan rantai polimerisasi atau ikatan silang,atau keduanya baik dengan reaksi kondensasi maupun reaksi tambahan. 7 Pilihan suatu bahan cetak karet ditentukan oleh karakteristik tertentu yang disukai oleh operator. Umumnya, bahan silikon dan polieter memiliki keunggulan dalam warna dengan sedikit atau tanpa bau. Bahan tersebut juga lebih bersih. Di sisi lain, silikon lebih unggul dibandingkan bahan cetak polisulfid dan polieter Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. dari sudut pandang lamanya penyimpanan. Cetakan dengan keakuratan yang sama diperoleh dengan semua bahan elastomer jika digunakan teknik yang tepat. 7 Bahan cetak ideal dapat mencetak struktur rongga mulut secara akurat,di keluarkan dari mulut tanpa distorsi, dan dimensinya tetap stabil selama proses laboraturium atau ketika diisi stone. Begitu dikeluarkan dari dalam mulut, cetakan harus mempertahankan keakuratan dimensinya. Juga beberapa prosedur disinfeksi dapat mengubah bahan cetak, sehingga mempengaruhi keakuratan hasil cor yang didapat. 7 Bahan cetak silikon dengan reaksi tambahan seringkali disebut bahan cetak polyvinylsiloxane atau vinyl polysiloxane. Vinyl polysiloxane encer dan agak kental dikemas dalam 2 pasta, sementara bahan putty dikemas dalam 2 tube yang terdiri atas bahan basis dengan kekentalan tinggi dan bahan katalis. Karena baik basis dan katalis mengandung bahan yang serupa, kedua bahan ini memiliki kekentalan yang hampir sama. Jadi, bahan tersebut lebih mudah diaduk dibandingkan dengan silikon kondensasi. 7 Vinyl polysiloxane juga dapat disimpan dalam lemari es sebelum digunakan. Pendinginan ini memiliki sedikit pengaruh pada kekentalan. Kemudahan dan kecepatan pemindahan bahan kedalam mulut telah menciptakan tuntutan terhadap bahan dengan waktu pengerasan yang lebih pendek. 7 Bahan cetak vinyl polysiloxane merupakan bahan bersifat elastik paling ideal selama ini. Distorsi ketika mengeluarkan melalui underkut umumnya tidak terjadi, karena bahan ini mempunyai nilai regangan dalam tarikan terendah distorsi permanen. 7 Bahan cetak Vinyl polysiloxane adalah paling stabil dimensinya dibandingkan semua bahan yang ada. Tidak ada penguapan produk hasil reaksi Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. samping yang menyebabkan pengerutan bahan. Perubahan dimensi umumnya berasal dari pengerutan thermal begitu bahan mendingin dari temperatur mulut ke temperatur ruangan. Suatu penelitian menunjukan bahwa cetakan yang diisi antara 24 jam dan 1 minggu kemudian memiliki keakuratan yang sama seperti cetakan yang diisi segera, dengan ansumsi tidak ada masalah dengan hidrogen gelembung. 7 Bahan cetak vinyl polysiloxane mudah didisinfeksi dengan merendam pada larutan hipoklorit 10 atau glutaraldehid 2. Umumnya,perendaman 10-15 menit sudah cukup. Satu kerugian dari perendaman yang lebih lama adalah komponen permukaan, yang membuat bahan lebih hidrofilik dan lebih mudah diisi dengan stone, cendrung megelupas selama proses disinfeksi. Hasil akhirnya adalah bahwa bahan hidrofilik menjadi hidrofobik. 7 Nama betel dari bahasa Portugis-betle, berasal sebelumnya dari bahasa Malayalam di negri Malabar yang disebut vettila. Dalam bahasa Hindia lebih dikenali pan atau paan dan dalam bahasa sunskrit pula disebut sebagai tambula. Dalam bahasa Sinala Sri Langka disebut bulat. Sedangkan dalam Bahasa Thai pula disebut sebagai plu. Tanaman ini sudah dikenal sejak tahun 600 SM sebagai antiseptik yang mampu membunuh kuman. 8 Di dalam daun sirih terkandung minyak atrisi yakni fenol betel dan kavikol yang menimbulkan aroma yang harum. Dua bahan ini bisa berfungsi sebagai antiseptik alami karena mengandung komponen fenol alami. Rasa sirih itu sendiri disebabkan oleh kandungan fenol dan bahan bahan terpene yang menyebabkan daun tersebut pedas. Bahan bahan yang terdapat dalam daun sirih ialah kalsium nitrat,sedikit gula dan tannin. 8 Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009. Dental stone sebagai bahan pengisi disebut juga sebagai autoclaved hemihydrate atau alpha hemihydrate. Dental stone ini berwarna putih dan tidak dapat dibedakan dengan jenis plaster yang juga berwarna putih, sehingga untuk dapat membedakannya, pada dental stone biasanya di tambahkan zat pewarna yang tidak mempengaruhi sifat sifat dari bahan tersebut. Bentuk kristalnya lebih padat dari model plaster, prismatik, dan tidak memerlukan penambahan air yang banyak bila dibandingkan dengan beta hemihydrate, sehingga dental stone ini lebih kuat dan lebih keras dibandingkan dengan beta hemihydrate atau model plaster. Produk yang dihasilkan ini lebih kuat dan lebih keras dibandingkan dengan hasil dari plaster of paris. Alasan utama dari perbedaan ini adalah bahwa bubuk alpha hemihydrate membutuhkan lebih sedikit air daripada beta hemihydrat. Juga dikarenakan oleh perbedaan ukuran kristal, luas permukaan, dan permukaan kisi dan kristal. Dental stone pada kedokteran gigi digunakan sebagai bahan pembuat model die, juga sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy pada suhu dibawah 1200 C. 9,10 Ahmad Affandi : Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25, 2009.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN