Tinjauan Kegiatan . 1 Deskripsi Pelaku dan Kegiatan

Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Dari kelima st udi banding fungsi sej enis di at as, dapat kit a simpulkan bahwa unt uk membangun Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak, fasilit as yang kit a perlukan adalah : • Fasilit as Konseling psikologi dan hukum • Drop in Cent er • Shelt er • Kelas ket erampilan unt uk memulihkan psiko sosial korban • Rumah ibadah • Ruang Perawat an • Perpust akaan • Sarana Rekeasi bagi korban • Ruang Serbaguna • Pusat Pengaduan dan informasi • Dan berbagai fasilit as pendukung lainnya. 2.6 Tinjauan Kegiatan 2.6. 1 Deskripsi Pelaku dan Kegiatan 1. Pelaku Kegiat an Pelaku kegiat an dalan gedung Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak ini t erdiri dari beberapa kelompok yait u pengunj ung, pengelola, dan servis: • Pengguna, yait u korban baik it u perempuan dan anak yang mengalami t indak kekerasan dan pelecehan maupun t erl ibat dalam t rafiking. • Pengelola, yait u pihak yang berwenang dan mengurus segala admnist rasi yang t erj adi pada Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak. • Servis Adapun Kegiat an yang t erj adi dalam Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak adalah : • Melapor kepada Divisi Pengaduan akan kasus yang sedang dialami. • Pemeriksaan Kesehat an oleh Divisi Medis. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Tempat t inggal sement ara bagi yang membut uhkan perlindungan. • Konseling Psikologi dan Hukum akan t indak lanj ut kasus yang dialami. • Tempat t inggal sement ara korban yang menj adi saksi • Rehabilit asi Ment al dan Sosial sebelum dipulangkan ke keluarga sampai kasus selesai. 2. Kegiat an-Kegiat an Kegiat an-kegiat an yang dilakukan didalam gedung Pusat Pelayanan Terpadu Perepuan dan Anak ini dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok kegiat an at au f ungsi yang berkenaan langsung dengan j enis ruang-ruang yang dibut uhkan: 1. Kegiat an Ut ama Kegiat an ini menj alankan f ungsi ut ama gedung Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak sebagai t empat pengaduan dan t empat berlindung sement ara bagi korban perempuan dan anak. 2. Kegiat an Penunj ang Kegiat an-kegiat an ini unt uk mendukung f ungsi ut amanya dan sebagai fasilit as pelengkap dalam bangunan. Kegiat an-kegiat an pendukung ini anat ara lain: • P3K, sebagai Unit pert olongan pert ama kepada korban yang t erluka at au memerlukan perawat an pert ama. • Bimbingan oleh Rohaniawan dan t enaga psikiat er unt uk membuat korban menj adi lebih t egar menghadapi permasalahannya. • Seminar perlindungan t erhadap perempuan dan anak yang secara berkala diadakan di gedung ini unt uk mensosialisasikan penghapusan kekerasan dan t raf iking t erhadap perempuan dan anak. • Sarana Olahraga sebagai wahana hiburan bagi korban dan t empat diadakannya permainan-permainan yang dapat menimbulkan semangat hidup korban. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Perpust akaan sebagai sarana hiburan bagi korban dan t empat menyimpan buku-buku yang menyadarkan mereka akan hak mereka sebagai manusia. 3.Kegiat an Pengelolaan dan Pemeliharaan Kegiat an ini berkait an dengan penyelenggaraan kegiat an pengelolaan gedung. Unt uk menj alankan kegiat an ini diperlukan ruang pengelola dan pelayanan gedung. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Arsitektur Perilaku

Arsit ekt ur menurut Amos Rapoport adalah sebagai lingkungan buat an built environment yang mempunyai bermacam-macam kegunaan yait u melindungi manusia, kegiat annya, sert a milik-miliknya dari elemen-elemen alam iklim, cuaca, dari musuh-musuh berupa manusia, hewan, dan dari kekuat an supra nat ural dengan membuat t empat , mencipt akan suat u kawasan aman dan sebagainya, sedangkan perilaku adalah t anggapan at au reaksi individu yang t erwuj ud dalam gerakan t ubuh sikap t idak saj a badan at au ucapan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jadi secara keseluruhan arsit ekt ur perilaku dapat diart ikan sebagai suat u lingkungan binaan yang dicipt akan oleh manusia sebagai t empat unt uk melakukan akt ivit asnya dengan mempert imbangkan segala aspek dari t anggapan at au reaksi dari manusia it u sendiri menurut pola pikir at au persepsi manusia selaku pemakai Set iawan. B Haryadi, Arsit ekt ur Lingkungan dan Perilaku Sehubungan dengan pengert ian di at as maka Arsit ekt ur Perilaku t ersebut membahas t ent ang hubungan ant ara t ingkah laku manusia dengan lingkungannya. Hal ini t ent unya t idak t erlepas dari pembahasan psikologis yang secara umum didef enisikan sebagai ilmu penget ahuan yang mempelaj ari t ingkah laku manusia dengan lingkungan. Dalam hal ini penyesuaian dilakukan t erhadap perilaku penyandang cacat dengan lingkungan. Penyesuaian ant ara t ingkah laku pemakai dengan lingkungannya t erbagi dua yait u Perubahan t ingkah laku agar sesuai dengan lingkungan dan Perubahan lingkungan agar sesuai dengan t ingkah laku.