PENDAHULUAN DESKRIPSI PROYEK ELABORASI TEMA ANALISA PERANCANGAN KONSEP PERANCANGAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ELABORASI TEMA

Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009

1.7. SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN

Kaj ian lat ar belakang, maksud dan t uj uan, permasalahan, pendekat an, lingkup, bat asan, asumsi-asumsi, dan sist emat ika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Pengert ian Islamic Cent er, lokasi, t inj auan fungsi, dan st udi banding t erhadapa kasus proyek sej enis.

BAB III ELABORASI TEMA

Kaj ian mengenai pengert ian, int erpret asi, dan ket erkait an t ema dengan j udul sert a st udi banding t erhadap bangunan-bangunan yang menerapkan t ema yang sej enis.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Kaj ian analisis t erhadap lokasi t apak perancangan, masalah, pot ensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan akt ivit asnya. Juga berisi t ent ang dasar-dasar pemrograman fasilit as yang direncanakan, meliput i kebut uhan ruang, besaran dan persyarat an ruang, dan hubungan ant ar ruang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Hasil dari analisa dan sint esa dat a berupa konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan t ema yang dipilih.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Hasil akhir rancangan dan t ahap pendekat an konsep yang dilakukan sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Daft ar pust aka yang digunakan sebagai lit erat ur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1. DATA UMUM 1. Kasus Proyek : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak. 2. Tema : Arsit ekt ur Perilaku 3. St at us Proyek : Fikt if 4. Pemilik Proyek : Pemerint ah bekerj a sama dengan Swast a asumsi 5. Sumber Dana : Pemerint ah dan Swast a asumsi 2.2 LOKASI PROYEK 2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Kondisi Lingkungan Let ak geograf is kot a Medan berada pada 2 o 27’ -2 o 47’ lint ang ut ara dan 98 o 35’ -98 o 44’ buj ur t imur. Berada 2. 5-37.5 met er diat as permukaan laut . Topografi sit e dat ar t idak berkont ur, iklim t ropis dengan suhu minimum ant ara 23.3 o C-24. 4 o C dan suhu maksimum ant ara 30.7 o C-33.2 o C. Perunt ukan Lahan Wilayah Pengembangan Pembangunan Kot a Medan t erdiri dari 5 WPP, besert a wilayah per WPP, sepert i t erlihat pada t abel berikut : Tabel 1 : Pot ensi Pengembangan Wil ayah Kot a Medan WPP Cakupan Kecamat an Pusat Pengembangan Sasaran Perunt ukkan A 1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan Belawan Pelabuhan, indust ri, pemukiman, rekreasi, marit im, usaha kegiat an pembangunan j alan baru, j aringan air minum, sept ic t ank, sarana pendidikan B Kec. Medan Deli Tanj ung Mulia Kawasan perkant oran, perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan j alan baru, j aringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan C 1. Kec. Medan Timur 2. Kec. Medan perj uangan 3. Kec. Medan Tembung 4. Kec. Medan Area 5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas Aksara Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, sept ic t ank, j alan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehat an D 1. Kec. Medan Johor 2. Kec. Medan Kot a Int i Kot a Kawasan perdagangan, perkant oran, rekreasi indoor dan pemukiman, Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan Maimoon 5. Kec. Medan Polonia dengan program kegiat an pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan E 1. Kec. Medan Barat 2. Kec. Medan Pet isah 3. Kec. Medan Sunggal 4. Kec. Medan Selayang 5. Kec. Medan Tunt ungan Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiat an sambungan air minum, sept ic t ank, j alan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehat an Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini : WPP D CBD, Pusat Pemerint ahan, Hut an Kot a, Pusat Pendidikan, Perkant oran, Rekreasi Indoor, Permukiman WPP E Permukiman, Perkant oran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, WPP A Pelabuhan, Indust ri, Permukiman, Rekreasi, Marit im WPP B Perkant oran, Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman Gambar 1 Pet a Wilayah Pengembangan Pembangunan Kot a WPP C Permukiman, Perdagangan, Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Oleh karena Pusat Pelayanan Terpadu Wanit a dan Anak merupakan suat u sarana pendidikan informal, maka krit eria pemilihan lokasi yang dipakai adalah krit eria unt uk suat u communit y cent er. Adapun krit eria lokasi unt uk suat u communit y cent er 1 adalah sebagai berikut : - Dapat dicapai dengan mudah baik oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. - Berada di t engah kot a t api t idak di daerah CBD - Berada dekat dengan pemukiman penduduk. - Memiliki sarana ut ilit as yang baik. - Luas t apak mendukung kebut uhan proyek. - Penghij auan di sekit ar lokasi baik. - Lokasi berada pada area dengan t ingkat kebisingan yang rendah. - Lokasi bukan daerah pemukiman penduduk. 2. 2.2. Alternatif lokasi tapak • Berada pada kecamatan Medan Sunggal Alternatif A Jl. Setia Budi Batas-batas : Utara : Jalan Sei Batang Hari Timur : Gang Kecil Taruna I Barat : Jalan Sunggal Selatan : Jalan Setia Budi • Berdasarkan WPP E dengan fungsi Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota. • Termasuk dalam wilayah pusat kota. Kelebihan : • Berada pada jalan arteri sekunder, yaitu Jalan Setia Budi dan Jalan Sunggal. 1 Joseph De Chiara dan Lee E. Koppelman, Standar Perencanaan Tapak, hal. 98 Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Pencapaian mudah karena banyak angkutan umum yang melewati site. • Kawasan telah dikenal sangat baik oleh penduduk kota Medan. Kekurangan : • Site kurang strategis karena terletak jauh dari pusat kota Medan. Jl. Pangkalan Mansyur – Jl. Karya Budi Samping Asrama Haji Medan Alternatif B Batas-batas : Utara : Jalan Pangkalan Mansyur Timur : Asrama Haji Medan Barat : Jalan Karya Budi Selatan : Perumahan Penduduk • Berada pada kecamatan Medan Johor • Berdasarkan WPP D dengan fungsi CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman. Kelebihan : • Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jalan Pangkalan Mansyur • Pencapaian site mudah karena banyak angkutan umum yang melewati site • Kawasan dekat dengan Pusat Pendidikan, Perkantoran, Permukiman. Gambar 2 Pet a Lokasi Alternat if A Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Kawasan telah dikenal sangat baik oleh penduduk kota Medan. Kekurangan : • Site kurang strategis karena terletak jauh dari pusat kota Medan. Jl. Jend. A. H. Nasution. Alternatif C Batas-batas : Utara : Jalan Jend. A.H. Nasution Timur : Gudang Indocafe Barat : Swalayan Maju Bersama Selatan : Permukiman penduduk • Berada pada kecamatan Medan Amplas • Berdasarkan WPP C dengan fungsi Permukiman, Perdagangan, Rekreasi. Kelebihan : • Berada pada persimpangan jalan arteri primer Jl. Jend. A. H. Nasution dan Jl. Sisingamangaraja. • Pencapaian site mudah karena banyak angkutan umum yang melewati site. • Kawasan telah dikenal sangat baik oleh penduduk kota Medan. • Site cukup strategis karena terletak di persimpangan jalan. • Kondisi jalan lebar, dengan pedestrian yang cukup lebar. Kekurangan : Gambar 3 Pet a Lokasi Alternat if B Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Berada jauh dari pusat kota Medan.

2.2. 3 Pemilihan Lokasi Tapak

Kriteria Lokasi Alternatif A Alternatif B Alternatif C Tingkat an Jalan 4 Jalan Art eri Sekunder 5 Jalan Art eri Primer 5 Jalan Art eri Primer Pencapaian ke Lokasi 5 Mudah karena dapat diakses dari segala penj uru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkut an umum 5 Mudah karena dapat diakses dari segala penj uru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkut an umum 5 Mudah karena dapat diakses dari segala penj uru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum Jangkauan t erhadap St rukt ur kot a 4 Berada j auh dengan pusat kot a dengan kepadat an penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan perdagangan, 4 Berada dekat dengan pusat kot a dengan t ingkat kepadat an penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan 4 Berada j auh dengan pusat kot a dengan kepadat an penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan perdagangan, komersil dan Tabel 2 Penilaian pemilihan lokasi tapak Gambar 4 Pet a Lokasi Alternat if C Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 komersil dan rekreasi perdagangan dan rekreasi rekreasi Fungsi Pendukung sekit ar lokasi 5 Permukiman, Perkant oran, hot el, penginapan losmen, dan sekolah dan universit as. 5 Permukiman,Perkan t oran, sekolah, akademik, dan universit as. 4 Perumahan, sekolah, t erminal dan hot el. RUTRK Pengemba ngan Perdaganga n dan Rekreasi 5 Sesuai 5 Sesuai 5 Sesuai Fungsi eksist ing 4 Perumahan penduduk 5 Lahan kosong 5 Lahan kosong Kont ur Relat if dat ar Relat if dat ar Relat if dat ar Pengenalan Ent rance 4  Mudah  Dekat dengan dua persimpangan j alan 5  Mudah  Dekat dengan persimpangan j alan  Berada di dekat Asrama Haj i Medan. 4 - Mudah - Dekat dengan persimpangan dua j alan Total Nilai 31 34 32 Perinngkat 3 1 2 Ket erangan : 5 : Baik sekali 3 : Cukup 1 : Kurang sekali 4 : Baik 2 : Kurang

2.3 Peraturan

2.3.1 Garis Sempadan Bangunan

Lokasi yang dipilih berada di j alan Pangkalan Mahsyur, t epat nya berada di sisi Barat Kompleks Asrama Haj i Medan dan disebelah Selat an kant or Pekerj aan Umum. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Garis sempadan bangunan yang digunakan dihit ung berdasarkan kondisi GSB bangunan-bangunan baru yang t erdapat di lingkungan sekit ar lokasi. Hal ini dilakukan agar t idak t erj adi ket impangan. Penghit ungan GSB dilakukan dengan rumus ½ n + 1. dimana n adalah lebar j alan.

2.3.2 Koefisien Dasar Bangunan

KDB unt uk bangunan pendidikan di kecamat an Medan Johor 60. Hal ini merupakan pert imbangan unt uk penyerapan air huj an unt uk menghindari bahaya banj ir, dan dikawasan ini j uga t erdapat sej umlah hut an kot a, berupa lapangan bermain yang diperunt ukkan sebagai hiasan kot a dan paru-paru kot a. Tet api lemahnya sist em perat uran pada dinas t at a kot a dan t at a bangunan dikot a Medan menyebabkan cit ra yang sudah t erbent uk selama berabad-abad t ersebut seolah t ergant ikan dengan bangunan-bangunan ruko rumah t oko dan t own-house maisonet t e yang dibangun dengan koefisien dasar bangunan yang cukup besar yait u ant ara 80 - 100 dan t idak dit emukannya bat as ant ar bangunan. Unt uk pengembangan sit e sebagai salah sat u pusat pendidikan, t ent unya kondisi KDB kawasan perlu dipert ahankan t et api kawasan ruang t erbuka t ersebut dipergunakan sebagai f asilit as-fasilit as ruang t erbuka bagi pengguna fasilit as. Adapun luas dari sit e adalah : 10.000 m 2 KDB pada sit e 65 – 75 = 60 x Luas sit e = 60 x 10.000 = 6.000 m 2

2.3.3 Koefisien Lantai Bangunan

Bandara Udara Polonia menjadi kendala utama bagi ketinggian bangunan pada daerah yang menjadi tempat perputaran pesawat sehingga bangunan yang tinggi nantinya akan dapat menghalangi pandangan pilot. Maka bangunan disekitar kawasan skyline hanya berkirsar 3 – 4 lantai. Dengan ketinggian bangunan antara 12 – 20 m dari permukaan tanah. 2.4 Tinjauan Umum 2.4. 1 Arti Kata a Pusat :  Pokok pangkal at au yang menj adi pumpunan berbagai urusan, hal, dsb  Suat u t empat at au wadah yang memiliki fasil it as khusus yang lengkap. b Pel ayanan : kb. perihal at au cara melayani: usaha melayani kebut uhan orang lain dng memperoleh imbalan uang; j asa: c Terpadu : secara bersama-sama, t erarah dan saling melengkapi d Trafiking adalah: Tindakan perekrut an, pengangkut an, penampungan, pengiriman, pemindahan at au penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, pencul ikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan at au posisi rent an, penj erat an hut ang at au memberi bayaran at au manf aat , sehingga memperoleh perset uj uan dari Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 orang yang memegang kendali at as orang lain t ersebut , baik yang dilakukan di dalam negara maupun ant ar negara, unt uk t uj uan eksploit asi at au mengakibat kan orang t ereksploit asi UU RI No 21 Tahun 2007. e Korban adalah: Seseorang yang mengalami penderit aan psikis, ment al, fisik, seksual, ekonomi dan at au sosial , yang diakibat kan t indak pidana perdagangan orang. f Anak adalah: Seseorang yang bel um berusia 18 t ahun delapan belas t ahun t ermasuk anak yang masih dalam kandungan. g Perempuan adalah: Orang yang mempunyai alat kelamin perempuan, dapat mengalami menst ruasi, hamil, melahirkan anak, menyusui, dan t ermasuk orang yang t elah mendapat st at us hukum sebagai perempuan. h Drop in Cent er DIC adalah: Unit pelayanan perlindungan pert ama yang bersifat responsif dan segera bagi perempuan dan anak yang mengalami t indak kekerasan dan t rafiking, at au yang membut uhkan perlindungan khusus. i Shel t er adalah: Unit pelayanan perlindungan lanj ut an dari Drop in Cent er yang berfungsi memberikan perlindungan, pemulihan, rehabilit asi, advokasi dan reunifikasi bagi anak dan perempuan yang membut uhkan perlindungan khusus, agar perempuan dan anak dapat t umbuh kembang secara waj ar.

2.4. 2 Tinjauan Fungsi

Menurut Perat uran Pemerint ah Republik Indonesia No.9 Tahun 2008, yang dimaksud dengan Pelayanan Terpadu adalah serangkaian kegiat an unt uk melakukan perlindungan bagi saksi dan at au korban t indak pidana perdagangan orang yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh inst ansi at au lembaga t erkait sebagai sat u kesat uan penyelenggaraan rehabilit asi kesehat an, rehabilit asi sosial, pemulangan, reint egrasi sosial, dan bant uan hukum bagi saksi dan at au korban t indak pidana perdagangan orang. Berdasarkan SOP yang dikeluarkan oleh pemerint ah daerah Sumat era Ut ara t ahun 2008, adapun fungsi pelayanan Pusat Terpadu Perempuan dan Anak ini adalah : a. Pemberian upaya penyelamat an segera bagi korban perdagangan orang dalam bent uk invest igasi, penj emput an, pelaporan dan konseling. b. Pemulihan kondisi ment al korban akibat t ekanan dan t rauma recovery. c. Pembelaan t erhadap proses penyelesaian kasus yang dihadapi korban baik secara kekeluargaan ADR maupun hukum. d. Pengembalian korban kepada keluarga, pant i, keluarga penggant i dan lingkungan sosial sesuai dengan sit uasi dan kondisi korban. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Prinsip-prinsip pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak ini ant ara lain pelayanan yang diberikan bagi korban perdagangan Traf iking perempuan dan anak berdasarkan pada prinsip-prinsip konvensi t ent ang penghapusan diskriminasi t erhadap perempuan CEDAW dan Konvensi Hak-hak Anak KHA diant aranya: 1. Prinsip Non Diskriminasi a. Set iap korban berhak memperoleh pelayanan secara manusiawi dan adil t anpa membeda-bedakan agama, suku, kebangsaan dan st at us sosial budaya lainnya. b. Menghargai korban sebagai manusia seut uhnya yang memiliki hak dan kewaj iban yang sama. c. Menerima keberadaan korban apa adanya sebagai individu yang mempunyai harga diri, pot ensi, kelebihan dan kemampuan sert a mempunyai sikap empat i. d. Menghadapi korban sebagai individu yang bebeda dengan yang lainnya unik dari segi pot ensi, bakat , minat , ciri-ciri, lat ar belakang, kondisinya saat ini, cit a-cit a dan harapan masa depannya. 2. Prinsip Kepent ingan Terbaik Bagi Korban a. Mengupayakan semua kebij akan, kegiat an dan dukungan dari berbagai pihak unt uk membant u korban. b. Mengupayakan perlindungan t erbaik bagi korban unt uk dapat mengembangkan pot ensi, harga diri dan penguat an kepada korban agar korban dapat berint egrasi dan mandiri. 3. Prinsip Menghormat i Pandangan Korban a. Pandangan korban perl u didengar, diperhat ikan dalam set iap proses pelayanan. b. Memot ifasi dan melibat kan korban unt uk berpart isipasi dalam set iap kegiat an, dan melibat kan korban unt uk dapat memecahkan masalah yang korban hadapi secara mandiri. c. Menghormat i hak korban unt uk menent ukan keput usannya bagi dirinya sendiri. d. Menumbuhkan dan memelihara, komunikasi yang ef ekt if dengan korban. 4. Prinsip Kerahasiaan Korban Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Menj aga kerahasiaan korban dengan cara menyimpan dokument asi korban dengan baik dan t idak boleh menginformasikan t ent ang korban kecuali unt uk kepent ingan korban. Prinsip-prinsip yang t erkandung dalam kaidah koordinasi penanganan korban perdagangan Tr af iki ng adalah: a. Prinsip part isipasi akt if at au kemit raan. b. Kolaborasi. c. Mengikat semua unsur lembaga t erkait at au st akehol der dalam implement asinya. Prinsip part isipasi akt if masyarakat dan kolaborasi, ini merupakan prinsip yang dikenal dalam t at a pemerint ahan yang baik Good Governance, dimana set iap komponen masyarakat organisasi masyarakat sipil dan aparat pemerint ah sendiri, t erlibat dalam proses penyusunan kebij akan publik. Dengan adanya part isipasi akt if masyarakat ini maka diharapkan akan muncul pengawasan langsung oleh masyarakat t erhadap set iap bent uk upaya penanggulangan perdagangan orang Traf iki ng perempuan dan anak. Prinsip part isipasi masyarakat ini sebenarnya sudah t ercant um dalam berbagai kebij akan publik di t ingkat nasional, sepert i UU RI No. 23 Tahun 2002 t ent ang Perlindungan Anak, UU RI No. 20 t ahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah, Undang- Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 t ent ang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sert a Keput usan Presiden No. 88 t ahun 2002 t ent ang RAN P3A. Dalam Keput usan Presiden 88 t ahun 2002 ini t elah dicant umkan dengan eksplisit perlunya part isipasi akt if masyarakat ini. Sedangkan Prinsip mengikat semua unsur lembaga t erkait at au st akeholder, ini merupakan sebuah harapan bagi munculnya kesadaran, kemauan dan konsist ensi baik secara hukum, sosial dan polit is unt uk memaksimalkan t ugas, fungsi dan peran t upoksi set iap st akeholder yang ada. Sehingga penanganan korban perdagangan Traf iki ng perempuan dan anak akan t erus berlangsung secara simult an. Sist em Pelayanan Korban Perdagangan Orang Traf iki ng Perempuan Dan Anak t erbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan. Pelayanan pert ama adalah Drop in Cent er DIC dan j ika diperlukan dit eruskan kepada Rumah Perlindungan SHELTER sebagai Pelayanan Kedua. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009

1. Tahap Kasus

Informasi t ent ang t elah t erj adinya suat u kasus kekerasan Trafiking dapat diperoleh dari korban sendiri, keluarga korban, masyarakat , media baik cet ak maupun elekt ronik, Rumah Sakit , Puskesmas, Kepolisian, LSM dan lain-lain. Dalam hal dit emukannya suat u kasus t indak kekerasan perdagangan perempuan dan anak, maka kasus t ersebut dapat dibagi dalam 3 kat egori yait u: a. Kasus yang dit angani Art inya korban dan keluarga korban bersedia melaporkan pelaku kekerasan Trafiking kepada pihak Kepolisian unt uk dit eruskan proses penunt ut an secara hukum. Dalam hal lain, kemungkinan yang sering t erj adi adalah pet ugas kesehat an medis merupakan pihak yang pert ama sekali dit emui oleh korban kekerasan unt uk mendapat pert olongan medis, sehingga perlu peran akt if dari para medis dan psikologis dalam membant u korban kekerasan, t erut ama agar korban lebih t erbuka dalam mengungkapkan persoalan yang diderit a korban at au memberikan cat at an medis t ahap awal mengenai kasus yang dit emuinya. b. Kasus yang t idak t ert angani. Dalam hal ini ada beberapa f akt or yang menyebabkan suat u kasus t idak dapat dit angani at au dihent ikannya proses penyidikan, diant aranya : 1 Pelaku t raf icker t elah melarikan diri at au t idak diket ahui lagi alamat nya dengan j elas. 2 Melewat i bat as negara, misalnya korban yang dij ual ke Malaysia, maka aparat penegak hukum di Indonesia akan sulit unt uk menj angkau pelaku kekerasan–Trafiking lain dalam hal ini mucikari at au agency yang ada di luar negeri. 3 Kurangnya alat bukt i dan saksi yang dapat mendukung laporan pengaduan korban kekerasan–Trafiking. c. Kasus yang t idak mau dit angani. Adakalanya suat u kasus t indak kekerasan Trafiking perempuan dan anak, si korban at aupun keluarga korban t idak mau melaporkan kasusnya ke pihak kepolisian at aupun memint a pihak kepolisian unt uk t idak meneruskan proses hukum. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal diant aranya ket ergant ungan korban at au keluarga korban secara ekonomi t erhadap pelaku. Ada rasa ket akut an dari korban keluarga bila pelaku dit unt ut secara hukum, maka sumber mat a pencaharian Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 mereka j uga lenyap. Hal ini banyak t erj adi dalam hal pelaku kekerasan – t raf iker adalah ayah korban. 1 Rasa malu dari korban keluarga unt uk mengungkapkan kasus kekerasan Trafiking yang dialami. 2 Telah t erj adinya perdamaian ant ara korban keluarga korban dengan pelaku keluarga pelaku. Sat u kemungkinan yang mungkin t erj adi dan perlu diperhat ikan adalah kemungkinan t elah dimanfaat kannya korban oleh keluarga korban unt uk mendapat kan imbalan ekonomi dari pelaku. Dalam hal ini perempuan at au anak menj adi korban yang kesekian kalinya. 3 Adanya ancaman dari pihak pelaku keluarga pelaku t erhadap korban kekerasan Trafiking, agar t idak meneruskan kembali pengaduan at au penunt ut an t erhadap pelaku. 2 Tahap Upaya Penyelamatan Set elah diket ahuinya suat u kasus t indak kekerasan–Trafiking, maka upaya yang harus dilakukan adalah :

a. Invest igasi, berupa serangkaian t indakan yang dil akukan unt uk

mengumpulkan fakt a-fakt a dalam mencari kebenaran informasi dan keberadaan si korban at aupun si pelaku.

b. Penj emput an at au penyelamat an korban merupakan t indakan yang

perlu segera dilakukan dalam hal korban belum kembali dan t elah diket ahui alamat nya, apabila pelaku at au korban t elah kembali maka upaya ini dianggap t idak perlu dilakukan.

c. Pemeriksaan kondisi kesehat an korban dan melakukan langkah-

langkah medis yang dipandang perlu unt uk menyelamat kan korban, dan membuat rekaman medik medical record korban kekerasan– t rafiking.

d. Konseling at au pemberian bimbingan psikologis kepada korban,

t ermasuk mempert anyakan keinginan korban t erhadap kasus yang sedang dialaminya, apakah korban set uj u kasusnya diproses secara hukum at au t idak. Bimbingan psikologis ini perlu dilakukan secara mendalam yang t uj uannya adalah meyakinkan korban pada pilihannya unt uk t idak kembali ke t empat semula dan yakin dalam menj alani kehidupan sel anj ut nya. Satu prinsip yang harus dijunjung tinggi dalam hal ini adalah kejujuran dalam menyampaikan segala kemungkinan yang akan dihadapi korban apapun pilihan yang akan Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 diputuskan oleh korban, serta kebebasan korban dalam menentukan pilihannya.

e. Pelaporan Pengaduan kepada pihak berwaj ib dalam hal in adalah

Kepolisian sebagai aparat yang berkompet en unt uk it u t ent ang t indak Trafiking yang dialami korban. Pendampingan hukum dan bant uan lit igasi t erhadap korban perlu dilakukan t idak hanya pada saat pelaporan pengaduan dan pengambilan Berit a Acara Penyidikan BAP di kepolisian t et api sampai pada proses penunt ut an di Kej aksaan dan pemeriksaan di pengadilan.

f. Proses Perlindungan berupa serangkaian t indakan yang harus

diberikan kepada korban yang t uj uannya semat a-mat a unt uk melindungi dan memberi rasa aman bagi korban, dari int imidasi at aupun ancaman yang dat ang dari pelaku keluarga pelaku, keluarga korban at au pihak ket iga yang sengaj a ingin mengambil keunt ungan at au mengeksploit asi korban. 3 Tahap Pasca Penyelamatan Set elah korban mendapat bant uan baik medis, psikologis maupun pendampingan hukum, maka korban perl u mendapat kan upaya-upaya pasca penyelamat an, sepert i bant uan pendidikan, ket rampilan dan lain sebagainya yang dapat bermanf aat bagi korban dalam menat a kembali masa depannya. Dalam t ahap ini, korban dapat t et ap t inggal sement ara di DIC dan SHELTER, at au korban t elah kembali ke keluarganya.

2.4. 3 Sistem Administrasi

Sist em Administ rasi dalam hal ini dibagi dalam 2 dua hal yait u Administ rasi Kant or dan Administ rasi Pelayanan. A.1. Administ rasi kant or adalah kegiat an yang menyangkut t at a usaha dan kegiat an t eknis unt uk mendukung t erlaksananya administ rasi pelayanan kepada korban t rafiking ant ara lain: a. Penyusunan rencana program. b. Pengurusan keuangan. c. Pencat at an dan pemeliharaan barang invent aris. d. Pemeliharaan alat -alat dan sarana unt uk kegiat an. e. Pembuat an laporan, dokument asi, dan penyampaian kepada inst ansi yang t erkait . f. Pengat uran kerj a para pelaksana sepert i absensi dan j adwal kegiat an, j adwal kegiat an pelaksanaan sehari-hari. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 g. Menj alin kerj asama dengan berbagai pihak unt uk program perlindungan t erhadap korban Traf iking. A.2. Administ rasi pelayanan adalah kegiat an yang menyangkut prasyarat , prosedur, t eknis dan mat eri-mat eri yang t erkait dengan pelayanan kepada korban Trafiking: a. Penyediaan form t ent ang dat a ident it as korban . b. Pengisian dan pendokument asian dat a korban dan hasil monit oring yang dilakukan. c. Menyusun program kerj a yang t erkait dengan pelayanan t erhadap korban d. Menyusun j adwal kegiat an yang t erkait dengan konseling, psikologis, medis, pendampingan hukum, pendidikan ket rampilan, pendidikan alt ernat if dan reint egrasi. f. Membuat berit a acara serah t erima korban. g. Meruj uk korban selama di Drop In Cent er lembaga ruj ukan. e. Dan lain-lain yang t erkait dengan bidang pelayanan adminsit asi kepada korban. Berikut ini merupakan sumber manusia yang bekerj a pada Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak : a. Bidang t enaga adminst rasi dan keuangan adalah personil yang memiliki pendidikan SMA dan mahir komput er Word dan Excel . b. Bidang psikologi adalah psikolog yang t elah memiliki izin prakt ek yang dikeluarkan oleh Himpunan Profesi Psikol ogi HIMPSI at au sarj ana psikologi yang t elah mengikut i pelat ihan khusus konseling unt uk Trafiking dan disupervisi oleh Psikolog yang t elah memiliki izin prakt ek. c. Bidang t enaga medis adalah seorang dokt er, bidan dan perawat . d. Bidang pendamping hukum adalah sarj ana hukum yang memiliki kart u pengacara dan memiliki pengalaman dalam melakukan pendampingan hukum. e. Bidang pendidikan dilakukan kerj asama dengan dinas at au inst ansi yang t erkait . f. Bidang reint egrasi adalah orang yang memiliki pengalaman dalam proses reint egrasi t erhadap korban dan memiliki kemampuan komunikasi t erhadap semua pihak yang t erkait dalam memberikan perlindungan t erhadap korban Traf iking. TUGAS-TUGAS DARI TIM PELAKSANA 1. Koordinat or Pimpinan PLT SHELTER a. Menet apkan kebij akan, program, dan kegiat an di Shelt er. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 b. Menet apkan perencanaan t ahunan. c. Mengkordinasikan, memant au dan mengevaluasi kegiat an di Shelt er. d. Memberikan arahan pelaksanaan t ugas kepada bidang-bidang. e. Mengembangkan dan menj alin kerj asama dengan berbagai inst ansi, lembaga, organisasi, dan kelompok profesional. f. Membuat laporan pert anggungj awaban kepada Tim Pengarah Gugus Tugas P3A. 2. Keuangan a. Membuat perencanaan anggaran t ahunan. b. Membuat alokasi dana unt uk semua kebut uhan bidang yang ada di Shelt er. c. Membuat laporan keuangan kepada koordinat or pimpinan PLT Shelt er. 3. Sekret ariat a. Melakukan t ugas-t ugas administ rasi kant or. b. Melakukan kompilasi dat a dan pengarsipan dokumen korban. c. Membuat laporan kepada Koordinat or Pimpinan PLT Shelt er. 4. Bidang Pelayanan a. Melakukan pendekat an awal pada korban sekaligus mendapat kan informasi ident it as korban. b. Konseling korban unt uk menget ahui kondisi perasaan dan emosi korban saat it u sekaligus memperoleh masukan dan keinginan korban. c. Memberikan pelayanan medis bagi korban meliput i visum et repert um dan lain-lain. d. Memberikan bimbingan rohani kepada korban. e. Memberikan pendidikan dan ket erampilan sesuai kebut uhan korban yang dikoordinasikan dengan Dinas Tenaga Kerj a dan Transmigrasi, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Perindust rian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM sert a Dinas Pert anian. f. Mendampingi proses pemulangan korban ke daerah asal. g. Memberikan bant uan modal usaha bagi korban. h. Membuat laporan kepada koordinat or pimpinan PLT Shelt er. i. Melakukan konseling l anj ut an t erhadap korban yang dilakukan oleh Psikolog. j . Melakukan pemeriksaan kesehat an lanj ut an meliput i t es kehamilan, pemeriksaan IMS t ermasuk HIV AIDS. k. Melakukan monit oring set iap 3 bulan sekali dalam 1 t ahun. 5. Bidang Pengasuhan a. Memberikan pendampingan dan asuhan bagi korban. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 b. Melaksanakan kegiat an sosialisasi dan rekreasi yang bersif at edukat if. c. Memberikan pengamanan kepada korban selama di Shelt er. d. Membuat laporan kepada koordinat or pimpinan PLT Shelt er. e. Memberikan pengawasan kepada korban dan memenuhi kebut uhan domest ik korban, yang meliput i makan, peralat an mandi, dan perlengkapan sehari-hari. f. Menyediakan sarana ibadah, rekreasi dan olah raga bagi korban. g. Menyediakan layanan perpust akaan mini. h. Korban berada di Shelt er paling lama t iga bulan, sampai berkas perkaranya dilimpahkan ke Kej aksaan. 6. Bidang Hukum a. Melakukan pendampingan kepada korban mulai dari pemeriksaan di kepolisian hingga ke t ingkat pengadilan. b. Membuat laporan kepada koordinat or pimpinan PLT Shelt er.

2.4. 4 MITRA KERJA

Mit ra Kerj a adalah Lembaga Badan Organisasi yang berperan akt if menangani korban. Peranan dari Mit ra Kerj a adalah; membant u bidang-bidang yang ada di Shelt er bidang pelayanan, hukum, dan bidang pengasuhan dalam memfasilit asi korban. Penanggulangan Korban Perdagangan Orang Traf iking khususnya perempuan dan anak akan j auh lebih konf rehensif j ika didukung dengan ket ersediaan dan kesiapan fasilit as dan dukungan dari pihak-pihak lain yang dapat dij adikan Mit ra Kerj a. Mit ra kerj a ini diharapkan dapat memperkuat dukungan dalam hal; a. Koordinasi dalam meningkat kan j umlah korban perdagangan orang Trafiking khususnya perempuan dan anak yang dapat menerima manfaat pelayanan baik layanan yang dikelola oleh Pemerint ah maupun yang dikelola oleh Mit ra Kerj a; b. Saling t ukar menukar dat a, informasi dan Penget ahuan dalam rangka meningkat kan pelayanan bagi korban perdagangan orang Trafiking khususnya perempuan dan anak; c. Bersama–sama secara kemit raan memberikan pelayanan dan pedampingan bagi korban perdagangan orang Trafiking khsususnya perempuan dan anak; d. Pencegahan prakt ek perdagangan orang Trafiking khususnya perempuan dan anak melalui rangkaian kegiat an Sosialisasi dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendat aan; Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 e. Melakukan upaya Perlindungan hukum dan sosial pada korban dengan berbagai kegiat an; invest igasi, bant uan hukum, ruj ukan dukungan kesehat an dan psikologi rumah aman shelt er, melalui program-program yang dimiliki oleh mit ra kerj a; f. Mendukung upaya rehabilit asi dan reunifikasi korban perdagangan perempuan dan anak melalui program-program yang dimiliki oleh mit ra kerj a;

2.4. 5 Mekanisme Penanganan korban Perempuan dan Anak.

Akt ivit as Penyelamat an meliput i; a. Menerima laporan pengaduan dari masyarakat t ent ang adanya kasus. b. Melakukan penj emput an korban ant ara lain: a Korban yang berada di dalam negeri Dalam Wilayah Indonesia, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: i Melakukan koordinasi dengan Pemerint ah Daerah, Kepolisian dan LSM di wilayah dugaan keberadaan korban. ii Kepolisian melakukan invest igasi t ent ang keberadaan korban. iii Melakukan penj emput an dengan melibat kan st akehol ders, ant ara lain; Kepolisian, aparat ur pemerint ah, LSM dan keluarga korban. iv Melindungi korban dan dit empat kan di Drop In Cent er penyelamat an pert ama. b Korban yang berada di Luar Negeri Luar Wil ayah Indonesia, l angkah-l angkah yang harus dil akukan adal ah : i Gugus t ugas Ket ua Tim Pelaksana Gugus Tugas melakukan koordinasi dengan KBRI, pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan Int erpol di negara t uj uan. ii Melakukan penj emput an korban di penampungan KBRI set elah korban mendapat kan layanan konseling dan pemeriksaan medis di KBRI. iii Melindungi korban dan dit empat kan di Drop In Cent er penyelamat an pert ama. c. Melakukan Invest igasi unt uk mengumpulkan dat a dan fakt a dalam mencari kebenaran informasi dan keberadaan si korban. Pelaksana dalam kegiat an ini adalah kepolisian bersama dengan LSM pendamping. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 a Mencari keberadaan keluarga korban dan memperoleh informasi, at au dat a pelengkap dari kepala lingkungan set empat . b Menelit i kebenaran dokumen-dokumen korban, sepert i; Akt e kelahiran, KTP, pasport , Ij azah, dan sebagainya. d. Melakukan konseling di Drop In Cent er, dan pemeriksaan kesehat an di Rumah Sakit Pemerint ah unt uk menyelamat kan korban dan membuat rekaman medis medical record. Langkah-l angkah yang perlu dilakukan adalah: a Melakukan wawancara dengan korban, unt uk memperoleh gambaran perasaan emosi korban saat ini. b Memberi penguat an kepada korban t ent ang kasus yang sedang dialaminya. c Keberadaan korban di Drop In Cent er paling lama 3 hari set elah it u korban akan diruj uk ke shelt er. e. Membuat Pelaporan Pengaduan di Kepolisian, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: a Pembuat an Laporan Pengaduan dan Berit a Acara Pemeriksaan oleh Penyidik di Kepolisian. b Pengumpulan bahan bukt i dan saksi sebagai pendukung laporan pengaduan. c Melimpahkan berkas perkara ke Kej aksaan. f. Memberikan Perlindungan bagi Korban. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: a Melindungi dan memberi rasa aman bagi korban dari int imidasi at aupun ancaman yang dat ang dari pihak ke t iga. b Selama proses peradilan korban harus didampingi oleh seorang pengacara pendamping. c Korban harus mendapat kan perlindungan dari kesaksian yang diberikan. d Dalam melakukan proses peradilan harus ramah dan t idak membuat korban merasa t ert ekan. e Aparat penegak hukum harus menj amin bahwa korban t idak dikenakan prosedur pidana at au sanksi at as pelanggaran yang berkait an dengan keadaan korban sebagai orang yang diperdagangkan Trafiking. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 g. Rekomendasi diperlukan apabila korban bukan penduduk Sumat era Ut ara di luar Sumat era Ut ara. Langkah-langkah yang perlu dilakukan: a Melakukan kordinasi dengan pemerint ah daerah, kepolisan dan LSM di daerah asal korban. b Reint egrasi korban ke kampung halaman daerah asal. c Membuat Berit a Acara Serah Terima Korban. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Skema : Mekanisme Penanganan dan Perlindungan Korban Kekerasan – Perdagangan Manusia U PAYA PEN YELAMATAN PASCA PEN YELAM ATAN D ROP I N CEN TER KASUS - Kasus yang dit angani - Kasus yang t idak t ertangani - Kasus yang t idak m au dit angani 1 2 3 I N FORM ASI KASUS - Puskesm as - Kepolisian - I nstansi t erkait - LSM Masy - Korban - Keluarga - Pers Media - Dll AKTI VI TAS PEN YELAMATAN - Penj em put an - I nvest igasi - Pelaporan - Koordinasi - Penyadaran - Proses - Perlindungan - Konseling - dll Pem berian Layanan Dasar: 1. Penerim aan Pengaduan laporan 2. I dent ifikasi korban kondisi kesehat an dan m ent al korban kronologis 3. BAP 4. Pem eriksaan Kesehat an 5. konseling psikologis 6. Analisis dan Rekom endasi 7. Pendam pingan 8. Konferensi Kasus 9. dll 4 KEM BALI KE KELUARGA CON FI D EN TI AL CRI SI S SH ELTER Pem berian Lay anan a. Proses Just ica b. Bantuan Sosial c. Pem binaan Lanj utan d. Adaptasi konseli ng re-ent ry unt uk korban dan keluarga Pem berian Layanan a. Perlindungan dan Layanan Hukum b. Layanan Medis Psikologis c. Rehabilit asi Ment al Sosial Sprit ual d. Pem binaan, Pelat ihan Keteram pilan e. Re I ntegrasi f. Monit oring Kasus g. Bantuan Keluarga Social Protect ion REKOMENDASI Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 2.5 STUDI BANDING FUNGSI SEJENIS 1. Pusat Kaj ian dan Perlindungan Anak PKPA , Medan Sumatera Utara Realita bahwa masih banyak anak yang dilanggar dan terbaikan haknya, dan menjadi korban dari berbagai bentuk tindak kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, diskriminasi, bahkan tindakan yang tidak manusiawi terhadap anak menunjukkan kurang memadainya perlindungan terhadap anak. Padahal, anak belum cukup mampu melindungi dirinya sendiri. Anak membutuhkan perlindungan yang memadai dari keluarganya, masyarakat dan pemerintah. Begitu pula halnya dengan kondisi kaum perempuan girl . Banyak praktek kehidupan sosial menempatkan perempuan dalam kondisi terjepit, subordinatif, terdiskriminasi, termarjinalkan, dilecekan bahkan menjadi objek tindak kekerasan. Praktek-praktek semacam ini terus berlangsung dalam masyarakat dan dialami oleh perempuan hampir disetiap belahan bumi baik itu praktek norma-norma budaya tertentu, religius atau karena faktor sosial-politik. Menyikapi realita tersebut, sejumlah aktivis LSM, dosen dan mahasiswa di Medan pada tanggal 21 Oktober 1996 mendirikan PKPA; lembaga yang independent yang memegang teguh prinsip pertanggungjawaban publik, mengedepankan peluang dan kesempatan partisipasi pada anak dan perempuan serta menghargai dan memihak pada prinsip dasar hak anak dan perempuan serta pluralisme dan dalam memegang prinsip kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Penegakan hak-hak anak dan perempuan sebagaimana dimaksud Konvensi Hak Anak KHA Konvensi Penghapusan Tindak Kekerasan Diskriminasi terhadap Perempuan KTP merupakan upaya terpenting melandasi PKPA menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia . Visi : Terwuj udnya kepent ingan t erbaik Anak. Misi : Menegakkan hak-hak anak. Program kegiat an yang dilakukan PKPA ant ara lain :

1. Layanan Hukum, yait u pendampingan yang diberikan baik secara lit igasi

maupun non lit igasi t erhadap korban, t idak hanya pada saat pelaporan pengaduan dan pengambilan Berit a Acara Pemeriksaan BAP di Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 kepolisian t et api sampai pada proses penunt ut an di kej aksaan dan pemeriksaan di pengadilan. 2. Konseling, yait u serangkaian kegiat an yang dilakukan kepada korban unt uk menget ahui kondisi psikologi t ermasuk mempert anyakan keinginan korban t erhadap kasus yang sedang dialaminya, apakah korban set uj u kasusnya diproses secara hukum at au t idak. Prinsip yang digunakan t et ap prinsip yang t erbaik buat si korban. 3. Penjemputan atau Penyelamatan korban, merupakan t indakan yang dilakukan unt uk mencegah t erj adi sesuat u hal yang mengancam keselamat an korban. Apabila pelaku at au korban t elah kembali maka upaya ini dianggap t idak perlu dilakukan. 4. Rehabilitasi dan Reintegrasi, merupakan pemulihan ment al psikologis dan nama baik korban dengan harapan di kemudian hari korban dapat dit erima dan berkumpul kembali bersama keluarga. 5. Pemeriksaan kondisi kesehatan korban, merupakan langkah medis yang dilakukan unt uk menyelamat kan korban dari t indak kekerasan yang dialami. Dalam pemeriksaan kesehat an secara umum dilakukan visum et repert um bekerj a sama dengan rumah sakit set empat . 6. Drop in Cent er, merupakan rumah aman sement ara bagi korban yang t uj uannya semat a-mat a unt uk melindungi korban dari int imidasi at aupun ancaman yang dat ang dari pelaku keluarg pelaku, keluarga korban at au pihak ket iga yang sengaj a ingin mengambil keunt ungan at au mengekploit asi korban kembali. Korban akan kembali ke keluarga apabila kondisi sudah memungkinkan unt uk it u. 7. Pendidikan Keterampilan, dan vocat ional t raining merupakan peningkat an penget ahuan kepada korban di bidang kewirausahaan yang disesuaikan dengan minat dan bakat yang dimiliki korban. Dalam pelaksanaan kegiat an pendidikan ket erampilan ini bekerj asama dengan pihak pemerint ah dan pihak swast a. 8. Monitoring dan evaluasi, merupakan pemant auan yang dilakukan secara reguler t erhadap korban guna menget ahui kegiat an posit if yang t elah dilakukan oleh korban set elah kembali kepada keluarga. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Adapun acara-acara yang diselenggarakan oleh PKPA ant ara lain : • Talk show radio • Diskusi dan pelat ihan • Konseling Group • Malam renungan AIDS Nisant ara • Hari AIDS Sedunia • Redaksi Bulerin Siswa • Kreat if it as Siswa i • Toko Buku dan pameran buku • Pert emuan j aringan ant ar sekolah • Lint as alam • Menampung dan merekrut anak-anak yang punya bakat dalam seni unt uk berlat ih music di dalam st udio musik. • Membent uk grup musik. Saat ini SKA-PKPA t elah memiliki 3 grup musik, yait u Komic Blue, Komic Radj a, dan Komik Gelang. • Mendampingi anak-anak dalam lat ihan musik secara t erat ur. • Melakukan pement asan anak-anak yang sudah dilat ih. • Membangun kerj asama dengan pihak-pihak t erkait Radio, Televisi, dan inst ansi pemerint ahan dan swast a dalam rangka pengembangan kreat ivit as, khususnya seni musik. • Menampung dan merekrut anak-anak yang punya bakat di bidang olah raga, khususnya sepak bola ke dalam Sekolah Sepak Bola SSB Scorpions . Saat ini sedikit nya 80 anak menj adi dampingan PKPA yang t ergabung dalam 3 t im keseblasan. • Memfasilit asi anak-anak j alanan dan anak beresiko sekit ar sanggar dengan perlengkapan lat ihan mulai dari baj u, celana, kaos kaki, deker, sepat u, dll, yang menunj ang lat ihan. • Mendampingi anak-anak unt uk lat ihan sepak bola dan melakukan pert andingan persahabat an secara t erat ur. • Ikut berpart isipasi di dalam kegiat an t urnamen sepak bola. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Dll. Unit Layanan PKPA : 1. Pusat Pengaduan Anak Informasi dan dokument asi dengan layanan perpust akaan, media off icer danaudio visual. 2. Pusat informasi kesehat an reproduksi dan gender 3. Sanggar Kreat ifit as Anak 4. Layanan Kesehat an Anak dan Perempuan

2. The Crisis Cent er for Woman, Arkansas dan Oklahoma

Crisis Cent er for Women CCW, sebuah agen yang menyediakan pelayanan bagi korban KDRT dan pelecehan seksual . Wilayah Layanan mereka mencakup kot a Sebast ian, Crawford, Franklin, Scot t , Polk, di Arkansas dan Sequoyah dan Leflore yang berada di Oklahoma. Namun mereka j uga melayani korban di luar wilayah pelayanan mereka yang membut uhkan pert olongan. Pada t ahun 2005, agen ini menerima 578 pengaduan lewat t elepon dan menyediakan 15.387 layanan bagi 5.163 orang. Dengan j umlah ini, sebanyak 1.042 orang menerima pelayanan langsung berupa shel t er, penj agaan anak, bant uan hukum, grup konseling, dll. Agen ini diasuh oleh dewan yang beranggot akan 15 orang . Adapun program layanan yang dit awarkan Crisis Cent er ini adalah : 1. Layanan Gawat Darurat 24 j am 2. Shel t er 24 j am 3. Makanan, obat -obat an dan pakaian 4. Konseling individu 5. Diskusi Grup 6. Layanan Hukum 7. Transport asi 8. Perawat an Anak

3. Women’s Cent er, Washington DC

Merupakan organisasi yang bert uj uan unt uk menyelamat kan bayi-bayi dari kemat ian akibat aborsi. Dibangun pert ama kali pada t ahun 1983 oleh organisasi Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Des Plaines Pro Life, organisasi ini menyediakan alt ernat if lain unt uk aborsi. Sej ak saat it u, organisasi ini set iap melayanihampir 300 orang set iap t ahunnya dengan dana anggaran sebesar US 50,000 dan unt uk 3 cabangnya dengan anggaran sebesat US 1, 3 j ut a. Layanan yang disediakan pada organisasi ini ant ara lain : 1. Konseling pribadi ,berkelompok at aupun berpasangan.Kelompok pendukung dan t erapi. 2. Pemulihan psikologis. 3. Program klinis. 4. Pelat ihan karir. 5. Pendidikan t ent ang finansial. 6. Layanan Hukum. 4.Universit y of Virginia Women’s Cent er, Amerika Serikat Merupakan organisasi yang dibangun pada t ahun 1989 unt uk meningkat kan penelit ian t ent ng perempuan bagi mahasiswa, alumni, st af f pengaj ar di universit as ini. Organisasi ini dimulai dengan hanya 1 orang st af f dan kini berkembang menj adi 36 orang yang bekerj a penuh wakt u dengan 70 sukarelawan. Tahun lalu, sekit ar 16. 000 orang t elah dilayani dengan program yang ada di pusat ini. Layanan yang t ersedia di pusat wanit a ini ant ara lain : 1. Konseling pribadi dan karir. 2. Pihak pengaduan bagi korban kekerasan dan pelecehan seksual. 3. Klinik grat is. 4. Perpust akaan. 5. Diskusi Grup. 6. Mengadakan acara-acara yang berhubungan dengan perempuan. 7. Perpust akaan. 8. Wilayah bermain bagi anak-anak. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Dari kelima st udi banding fungsi sej enis di at as, dapat kit a simpulkan bahwa unt uk membangun Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak, fasilit as yang kit a perlukan adalah : • Fasilit as Konseling psikologi dan hukum • Drop in Cent er • Shelt er • Kelas ket erampilan unt uk memulihkan psiko sosial korban • Rumah ibadah • Ruang Perawat an • Perpust akaan • Sarana Rekeasi bagi korban • Ruang Serbaguna • Pusat Pengaduan dan informasi • Dan berbagai fasilit as pendukung lainnya. 2.6 Tinjauan Kegiatan 2.6. 1 Deskripsi Pelaku dan Kegiatan 1. Pelaku Kegiat an Pelaku kegiat an dalan gedung Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak ini t erdiri dari beberapa kelompok yait u pengunj ung, pengelola, dan servis: • Pengguna, yait u korban baik it u perempuan dan anak yang mengalami t indak kekerasan dan pelecehan maupun t erl ibat dalam t rafiking. • Pengelola, yait u pihak yang berwenang dan mengurus segala admnist rasi yang t erj adi pada Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak. • Servis Adapun Kegiat an yang t erj adi dalam Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak adalah : • Melapor kepada Divisi Pengaduan akan kasus yang sedang dialami. • Pemeriksaan Kesehat an oleh Divisi Medis. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Tempat t inggal sement ara bagi yang membut uhkan perlindungan. • Konseling Psikologi dan Hukum akan t indak lanj ut kasus yang dialami. • Tempat t inggal sement ara korban yang menj adi saksi • Rehabilit asi Ment al dan Sosial sebelum dipulangkan ke keluarga sampai kasus selesai. 2. Kegiat an-Kegiat an Kegiat an-kegiat an yang dilakukan didalam gedung Pusat Pelayanan Terpadu Perepuan dan Anak ini dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok kegiat an at au f ungsi yang berkenaan langsung dengan j enis ruang-ruang yang dibut uhkan: 1. Kegiat an Ut ama Kegiat an ini menj alankan f ungsi ut ama gedung Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak sebagai t empat pengaduan dan t empat berlindung sement ara bagi korban perempuan dan anak. 2. Kegiat an Penunj ang Kegiat an-kegiat an ini unt uk mendukung f ungsi ut amanya dan sebagai fasilit as pelengkap dalam bangunan. Kegiat an-kegiat an pendukung ini anat ara lain: • P3K, sebagai Unit pert olongan pert ama kepada korban yang t erluka at au memerlukan perawat an pert ama. • Bimbingan oleh Rohaniawan dan t enaga psikiat er unt uk membuat korban menj adi lebih t egar menghadapi permasalahannya. • Seminar perlindungan t erhadap perempuan dan anak yang secara berkala diadakan di gedung ini unt uk mensosialisasikan penghapusan kekerasan dan t raf iking t erhadap perempuan dan anak. • Sarana Olahraga sebagai wahana hiburan bagi korban dan t empat diadakannya permainan-permainan yang dapat menimbulkan semangat hidup korban. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 • Perpust akaan sebagai sarana hiburan bagi korban dan t empat menyimpan buku-buku yang menyadarkan mereka akan hak mereka sebagai manusia. 3.Kegiat an Pengelolaan dan Pemeliharaan Kegiat an ini berkait an dengan penyelenggaraan kegiat an pengelolaan gedung. Unt uk menj alankan kegiat an ini diperlukan ruang pengelola dan pelayanan gedung. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Arsitektur Perilaku

Arsit ekt ur menurut Amos Rapoport adalah sebagai lingkungan buat an built environment yang mempunyai bermacam-macam kegunaan yait u melindungi manusia, kegiat annya, sert a milik-miliknya dari elemen-elemen alam iklim, cuaca, dari musuh-musuh berupa manusia, hewan, dan dari kekuat an supra nat ural dengan membuat t empat , mencipt akan suat u kawasan aman dan sebagainya, sedangkan perilaku adalah t anggapan at au reaksi individu yang t erwuj ud dalam gerakan t ubuh sikap t idak saj a badan at au ucapan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jadi secara keseluruhan arsit ekt ur perilaku dapat diart ikan sebagai suat u lingkungan binaan yang dicipt akan oleh manusia sebagai t empat unt uk melakukan akt ivit asnya dengan mempert imbangkan segala aspek dari t anggapan at au reaksi dari manusia it u sendiri menurut pola pikir at au persepsi manusia selaku pemakai Set iawan. B Haryadi, Arsit ekt ur Lingkungan dan Perilaku Sehubungan dengan pengert ian di at as maka Arsit ekt ur Perilaku t ersebut membahas t ent ang hubungan ant ara t ingkah laku manusia dengan lingkungannya. Hal ini t ent unya t idak t erlepas dari pembahasan psikologis yang secara umum didef enisikan sebagai ilmu penget ahuan yang mempelaj ari t ingkah laku manusia dengan lingkungan. Dalam hal ini penyesuaian dilakukan t erhadap perilaku penyandang cacat dengan lingkungan. Penyesuaian ant ara t ingkah laku pemakai dengan lingkungannya t erbagi dua yait u Perubahan t ingkah laku agar sesuai dengan lingkungan dan Perubahan lingkungan agar sesuai dengan t ingkah laku. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Perubahan t ingkah laku agar sesuai dengan lingkungan didukung oleh adanya sifat manusia yang mampu belaj ar dari pengalaman dan dapat dilakukan secara bert ahap. Jadi manusia bisa dididik, dilat ih, at au belaj ar sendiri unt uk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya yang masih asing sedangkan perubahan lingkungan agar sesuai dengan t ingkah laku, t erj adi dimana manusia selalu berusaha unt uk merekayasa lingkungan agar sesuai kondisi dirinya. Dalam mendesain lingkungan ada dua unsur yait u : kelayakan huni habit alit y dan alt ernat if desain. 3.2 Kajian Tema Arsitektur Perilaku 3.2. 1 Perilaku Sebagai Suatu Pendekatan Pendekat an perilaku menekankan ket erkait an yang dial ekt ik ant ara ruang dengan manusia yang memanf aat kan at au menghuni ruang t ersebut . Pendekat an ini menekankan perl unya memahami perilaku manusia at au masyarakat yang berbeda- beda di set iap daerah dari aspek norma, kult ur, dan psikologis masyarakat . Dengan perbedaan t ersebut maka akan t ercapai konsep ruang dengan wuj ud ruang yang berbeda sesuai dengan pemakai pengguna ruang t ersebut .

3.2. 2 Psikologi Sosial Manusia

Psikologi merupakan suat u bidang ilmu kej iwaan yang membahas t ent ang t ingkah laku manusia sebagai individu pada l ingkungan sosialnya. Yang dimaksud dengan psikologi manusia adalah ilmu yang mempermasalahkan mengenai t ingkah laku dan proses yang t erj adi t ent ang t ingkah laku t ersebut . Maka psikologi selalu berbicara t ent ang kepribadian manusia. Menurut Dr. Sarlit o Wirawan Sarwono, manusia sebagai obj ek yang paling pent ing dalam suat u lingkungan binaan memiliki ciri- ciri sebagai berikut : cenderung unt uk selalu mengert i dan bereaksi dengan lingkungannya, Senang unt uk menget ahui dan membagi penget ahuannya dengan orang lain dan selalu kebingungan pada saat t idak memiliki pedoman yang j elas. Kecenderungan ini merupakan akibat dari adanya proses psikologi yang t erj adi pada set iap individu dalam int eraksinya dengan lingkungannya. Pada Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 lingkungan binaan t ersebut manusia memiliki perilaku t ert ent u karena didasarkan pada kebut uhan hidup.

3.2. 3 Konsep dalam Kajian Arsitektur Lingkungan dan Perilaku

Konsep dalam arsit ekt ur dan perilaku t erdapat beberapa kaj ian yait u pert ama Set t ing Perilaku Behaviour Set t i ng , adalah bagaimana kit a dapat mengident if ikasikan perilaku- perilaku yang secara konst an at au berkala muncul pada suat u sit uasi t empat at au set t ing t ert ent u. Yang kedua yait u Environment Percept ion Persepsi Tent ang Lingkungan , adalah int erpret asi t ent ang suat u set t ing oleh individu yang didasarkan oleh lat ar belakang budaya, nalar dan pengalaman individu t ersebut . Perceived Environment Lingkungan yang t erpersepsikan , merupakan produk at au bent uk dari pesepsi lingkungan yait u proses kognisi, afeksi, sert a kognasi seseorang at au sekelompok orang t erhadap lingkungan. Kemudian ada Environment Cognit ion, Image and Schemat a Kognisi Lingkungan, Cit ra dan Skamat a , adalah suat u proses memahami dan memberi at i t erhadap lingkungan. Proses ini menj elaskan mekanisme hubungan ant ara manusia dengan lingkungannya. Environment al Learning Pemahaman Lingkungan , merupakan keseluruhan proses yang berput ar dari pembent ukan kognisi, schemat a dan pet a ment al. Proses environment al l earni ng meliput i proses pemahaman yang menyeluruh dan menerus t ent ang suat u lingkungan oleh seseorang. Environment al Qual it y kualit as lingkungan , kualit as lingkungan didefinisikan sebagai suat u lingkungan yang memahami preferensi imaj inasi ideal seseorang at au sekelompok orang. Kualit as l ingkungan dipahami secara obj ekt if yait u berkait an dengan aspek – aspek psikologi dan sosio kunt ural masyarakat yang menghuni lingkungan. Territ ory Terit ori diart ikan sebagai bat as dimana organisme hidup menent ukan t unt ut annya, menandai, sert a mempert ahankannya dari kemungkinan int ervensi pihak lain. Konsep t erit ori unt uk manusia lebih dari sekedar t unt ut an at as suat u area unt uk memenuhi kebut uhan f isiknya t et api j uga unt uk kebut uhan emosional dan kult ural. Personal Space and Crowding Ruang Personal dan Kesumpekan , merupakan bat as yang t idak t ampak di sekit ar seseorang, dimana orang lain t idak boleh at au merasa enggan unt uk memasukinya akan t et api apabila personal space ini t idak dapat dipert ahankan maka akan t imbul crowding. Environment al Pressures, St ress and Coping Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 St rat egy Tekanan Lingkungan, St ress, dan St rat egi penanggulangannya , didefinisikan sebagai fakt or – fakt or fisik, social, sert a ekonomi yang dapat menimbulkan perasaan t idak enak, t idak nyaman, kehilangan orient asi at au kehilangan ket erkait an dengan suat u t empat t ert ent u. Apabila hal ini t erj adi t erus-menerus dapat menyebabkan st ress. Tekanan lingkungan yang t erlalu besar menyebabkan int eraksi ant ara manusia dan lingkungan t idak t erj adi dengan baik dan opt imal. Yang kemudian menimbulkan perilaku yang t idak waj ar.

3.2. 4 Psikologi Lingkungan

Menurut Holahan, psikologi lingkungan adalah bidang psikologi yang menelit i khusus hubungan ant ara lingkungan fisik dan t ingkah laku dan pengalaman manusia. Menurut UU no. 4 1982, lingkungan hidup adalah kesat uan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, t ermasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesej aht eraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Tuj uan dari pembahasan mengenai psikologi lingkungan pada kaj ian arsit ekt ur perilaku adalah unt uk menganalisa, menj elaskan, meramalkan, dan kalau perlu mempengaruhi at au merekayasa hubungan ant ara t ingkah laku manusia dengan lingkungannya. Unt uk it u perlu diadakan pendekat an – pendekat an konsep ruang yang diharapkan sesuai dengan perilaku manusia pemakai ruang. Menurut Berlyne, fakt or – fakt or yang perlu dipert imbangkan dalam mengat asi masalah ini adalah kompleksit as keanekaragaman, beberapa banyak ragam keanekaragaman komponen yang membent uk suat u lingkungan, novelt y keunikan dimana seberapa j auh lingkungan it u mengandung komponen – komponen yang unik, incongruit y ket idaksenadaan, seberapa j auh suat u fakt or t idak sesuai dengan kont eks lingkungannya, kej ut an, yait u seberapa j auh kenyat aan yang ada t idak sesuai dengan masalah, dan semakin banyak ragamnya semakin posit if penilaian yang diberikan.

3.3 Arsitektur untuk Manusia

Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Arsit ekt ur unt uk manusia at au arsit ekt ur yang manusiawi membahas bangunan yang berguna unt uk manusia dan dirancang unt uk manusia. Hal ini berhubungan dengan : • Kebut uhan akan ruang Ruang yang digunakan unt uk berbagai kegiat an dan dikelompokkan dengan ruang- ruang lain dan disesuaikan dengan at uran – at uran yang memenuhi kebut uhan, nilai dan keinginan suat u kelompok • Wakt u Pada ruang yang sama secara t emporal t erj adi beberapa kegiat an yang berbeda sesuai dengan kebut uhan karena manusia pengguana ruang memiliki rit me kegiat an yang berbeda. Hal ini sangat pent ing karena menyangkut opt imalisasi penggunaan ruang sert a berkait an dengan kepadat an yang akan t erj adi pada space ruang t empat kegiat an. • Art i Makna biasanya diwuj udkan dalam bent uk warna, det ail, t anda- t anda, dekorat if , dan bent uk yang disebut sebagai aspek eikonic dari lingkungan binaan. Unsur- unsur ini bisa saj a menj adi sat u dengan organisasi ruang at au t erpisah. • Komunikasi Mempunyai makna – makna t ert ent u yang dimaksudkan sebagai media komunikasi ant ar penghuni ruang at aupun yang bukan penghuni ruang t ersebut .

3.4 Kaitan tema dengan proyek

Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak merupakan bangunan yang berfungsi unt uk menampung korban-korban kekerasan, fisik maupun psikis sehingga kehadiran t ema arsit ekt ur pril aku diharapkan dapat membant u pemulihan t rauma para korban dengan menghadirkan suasana bangunan yang nyaman dan bersahabat bagi mereka sehingga para korban dapat menj alankan kembali fungsi sosial mereka sepert i sediakal a. Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 3.5 Studi Banding Tema Sejenis 3.5. 1 Toyama Children Cent re Tomaya t erlet ak di t engah garis pant ai Jepang yang kaya akan air dan pemandangan indah. Luas area sekit ar 4.247 km 2 at au sekit ar 1 dari t ot al wilayah Jepang. Dengan j umlah penduduk 1. 125.000 j iwa. Toyama Chil dren Cent er merupakan sebuah pusat pendidikan anak pra sekolah dimana masih didampingi oleh pengasuh at au orang t ua mereka. Adapun fasilit as-f asilit as yang ada di sekit ar Toyma Chil dren Cent er adalah Pl ay Hal l , Rel axat ion Hal l , Toy Gal ery, Dol l Gal ery, St udy Room dan Perpust akaan anak. Kegiat an yang t erj adi di dalam children cent er t ersebut adal ah kegiat an belaj ar dan bermain unt uk anak pra-sekolah. Hal ini dilakukan dengan sist em belaj ar dan bermain. Adapun pelaj aran yang diberikan adalah pelaj aran membaca dan menulis. Kemudian anak – anak diaj arkan ket erampilan dan membuat karya, mempelaj ari berbagai karya seni dan bermain menikmat i alam sekit ar lokasi sit e. Gambar 5 Toyama Children Cent er Gambar 5 Pet a Lokasi Toyama Children Cent er Gambar 6 Kondisi Pedest erian di Lokasi Toyama Children Cent er Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 Lokasi sit e Toyama Children Cent er yang berada pada daerah yang cukup hij au dan sej uk menj adi daya t arik t ersendiri. Dan j uga t erdapat akses-akses j alan menuj u bangunan yang cukup bagus dan j uga sangat manusiawi unt uk skala anak-anak. Kesimpulan dari st udi banding Toyama Chil dren Cent er adalah secara umum seluruh komposisi dan dimensi dalam desain ini menggunakan skala anak- anak. Sesuai dengan sasaran pengguna adalah anak-anak pra-sekolah. Bent uk dasar bangunan adalah berupa bent uk silinder dan j uga t abung yang merupakan bent uk-bent uk yang t egas dan disukai oleh anak-anak. Bent ukan bangunan ini mencirikan dunia fant asi yang menj adi t empat kegemaran anak-anak, secara keseluruhan bangunan mencerminkan bent uk cast le-cast le pej uang kesenangan anak-anak sepert i robinhood, hercul es dan lain-lain. Hal ini j uga mendukung perilaku anak-anak yang senang berlakon sepert i t okoh-t okoh idolanya. Kemudian warna dan bahan-bahan yang digunakan cukup inovat if dan hight ech yang mencerminkan fungsi ut ama gedung t ersebut sebagai sarana pendidikan. Sarana-sarana yang ada dalam gedung merupakan pola-pola at au ruang-ruang yang dibent uk sesuai dengan perilaku anak-anak dalam mengisi wakt u mereka. Sit e yang berada di lahan yang masih hij au dan j uga kont ur t anah yang relat if bervariasi menyebabkan penyelesaian t apak yang harus disukai oleh anak-anak, sepert i j alan-j alan yang berput ar menunukkan mobilat as anak yang cukup t inggi.

3.5. 2 Fawood Children’s Cent re London, UK

Fawood Chil dren Cent re memiliki t ot al area 1.220 m 2 t erdiri dari t iga lant ai. Fawood Chil dre Cent re merupakan fasilit as yang menyediakan t empat bermain anak- anak yang menggunakan warna – warna yang berani dan t erang yang menggambarkan semangat anak –anak. Pada fasade kelas dit umpahkan dengan warna- warna yang berani dengan melindungi area bermain. Fasilit as yang disediakan pada Fawood Chil dren Cent re yait u, kamar unt uk umur 3-5, kamar unt uk anak-anak kebut uhan-kebut uhan khusus dan yang aut ist ic, dan suat u Children Cent er dengan j asa pendidikan Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009 orang dewasa. St rukt ur primer it u adalah suat u at ap dengan segi empat t rapesium, yang mengambil wuj ud dari suat u st rukt ur bingkai baj a port a yang t erbuat dari campuran. Dinding t erbuat dari dua j enis baj a unt uk meningkat kan keamanan bangunan, t ingkat an bagian at as menonj olkan akhir dari pet inj u kelas ringan menghubungkan yang diat ur ke dalam berdesir kurva-kurva oleh acryl ic berbent uk lonj ong yang diwarnai past il es-past il es. Akomodasi int ernal yang disediakan unt uk anak – anak t erdiri dari sej umlah cont ainer yang di cat dengan warna- warna yang t erang dengan rancangan seni yang menghiasinya.t iga kelompok st rukt ur cont ainer dihubungkan oleh j alur pedest rian, balkon, lift dan t angga baj a. Gambar 7 Bangunan Fawood Childern Cent re Gambar 8 Sit e plan Gambar 8 Ground Plan Gambar 9 Pot ongan Gambar.9 Fir st f loor plan Adam Miraza : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Arsitektur Perilaku, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISA