Uji Autokorelasi Analisis Hasil Penelitian

sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Pendapatan Asli Daerah berdasarkan masukan variabel independennya retribusi daerah dan pajak daerah. Gambar 4.13 Sumber Olahan : SPSS 16, 2009

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji: Ho : tidak ada autokorelasi r=0 Ha : ada autokorelasi r ≠0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: TABEL 4.14 Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif No desicison 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 415 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .919 a .844 .839 .42010 1.951 a. Predictors: Constant, LNRETRIBUSI_DAERAH, LNPAJAK_DAERAH b. Dependent Variable: LNPENDAPATAN_ASLI_DAERAH Sumber Olahan : SPSS 16, 2009 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,951 Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah variabel independen 2 k=2 dan jumlah observasi sebanyak 72 n=72 maka deri tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai DL sebesar 1,571 dan nilai DU sebesar 1,680 oleh karena nilai DW 1,951 lebih besar dari batas atas DU 1,680 dan kurang dari 4 – 1,680 = 3,320 4 – DU, berarti DUd4-DU 1,680 1,951 3,320 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. 2. Pengujian Hipotesis Model analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda untuk melihat pengaruh retribusi daerah dan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Adapun formula regresi berganda adalah: Y = + 1x1 + 2x2 + Keterangan; Y = Pendapatan Asli Daerah PAD X1 = Pajak Daerah X2 = Retribusi daerah = konstanta 1, 2 = koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen = error Hasil pengujian regresi berganda untuk melihat pengaruh retribusi daerah dan pajak daerah dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.16 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .919 a .844 .839 .42010 1.951 a. Predictors: Constant, LNRETRIBUSI_DAERAH, LNPAJAK_DAERAH b. Dependent Variable: LNPENDAPATAN_ASLI_DAERAH Sumber Olahan : SPSS 16, 2009 Berdasarkan tabel di atas, angka R adalah sebesar 91,9 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara PAD dengan retribusi daerah dan pajak daerah sangat erat. Dasar untuk mengatakan hubungan ini kuat adalah nilai R diatas 50. Sedangkan koefisien determinasi R Square sebesar 84,4 menunjukkan seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Artinya hanya 84,4 variasi atau perubahan dalam PAD dapat dijelaskan oleh retribusi daerah dan pajak daerah. Jika indevenden lebih dari satu maka dianalisis data edjustment R kuadrat. Sedangkan sisanya sebesar 15,6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

a. Uji t

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Peranan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Pematang Siantar sesudah otonomi daerah.

9 104 90

Analisis perbandingan penerimaan pajak Daerah dan restribusi daerah terhadap peningkatan pada sebelum dan sesudah otonomi periode 2006-2010 pada kota tangerang selatan

1 8 53

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) SELAMA PERIODE 2005-2009 (Studi Ka

0 1 14

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15

Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi di Tiga Daerah Di Propinsi Sumatera Barat).

0 1 35

Analisis Kontribusi Pajak Daerah & Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

0 7 20

Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) di Kabupaten Pati.

0 1 2

PENGARUH DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA KABUPATENKOTA PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 15