Penggolongan pegawai Analisis Hasil Penelitian 1. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Titien Lestari : Sistem Pengendalian Intern Penggajian Dan Pengupahan Pada PT Kereta Api Persero Divisi Regional I Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 c. Lembar ketiga analisa gaji dan upah diterima oleh PPPPP yang digunakan untuk arsip. 6. Uang gaji dan upah yang tidak diambil digunakan dalam bentuk G.40 yang akan disetorkan kembali dan oleh PPPPP dilaksanakan sebagai berikut : a. Berdasarkan G.40 lembar kedua PPPPP membuat UPP yang nantinya digunakan untuk membuat jurnal balik atas penjurnalan yang semula pada analisa gaji dan upah b. Kemudian diterbitkan kembali daftar gaji dan upah perorangan dalam bentuk FC.IU.aSAB yang dibuat dalam rangkap dua pada saat akan dibayarkan kembali uang gaji dan upah yang tidak diambil c. Pada saat pembayaran kembali maka PPPPP menerbitkan bukti pembayaran A.9SAB yang baru d. Prosedur berikutnya berlaku seperti halnya pembayaran gaji dan upah. 7. PPPPP selain menerbitkan UPP juga menerbitkan rekening G.215 untuk penagihan yang terlanjur dibayarkan, karena penagihan gaji dan upah ini dianggap tidak sah pembayarannya akibat dari terlanjur dibayarkan atau dengan pemotongan gaji untuk penyelesaiannya. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan sistem pembayaran gaji :

1. Penggolongan pegawai

Penggolongan pegawai pada PT Kereta Api Persero disesuaikan dengan penggolongan operasi pemeliharaan dan umum dengan menggunakan formulir G.28 yaitu yang memuat daftar penghasilan pegawai berikut pemotongannya dengan cara memberikan catatan pada setiap pegawai apakah termauk Titien Lestari : Sistem Pengendalian Intern Penggajian Dan Pengupahan Pada PT Kereta Api Persero Divisi Regional I Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 golongan penjual jasa dan barang. Pencatatan dilakukan berdasarkan penugasan atau surat pemberitahuan dari masing-masing unit yang bersangkutan. Daftar pengelompokan berlaku juga bagi Pekarya Perusahaan Pkp dan Pegawai harian lepas Phl yang disesuaikan dengan golongannya masing-masing. 2. Dengan adanya mutasi pegawai maka akan mengakibatkan peubahan golongan pekerja dan harus segera dicatat dalam formulir G.218 3. Pada bulan Januari dan Juli harus dibuat tambahan satu lembar lagi daftar gaji dan upah yang nantinya akan dikirimkan kepada Perum Taspen 4. Daftar gaji perorangan formulir FC.IU.aSAB dipergunakan untuk pembayaran Tunjangan Terusan Pegawai TTP kepada keluarga pegawai yang berhak menerima pembayarannya atas meninggalnya pegawai yang bersangkutan tanpa harus memperhatikan kode judul perkiraan yang tercantum. Jumlah gaji dan upah serta unsure-unsur tunjangannya dicatat dalam baris yang tersedia dalam jumlah pengurangan sebesar 10 yang dikenakan, dicatat dibawah baris tersebut. Pemotongan hutang bagi pegawai yang bersangkutan harus dicatat dalam jalur yangsesuai. Lembar ketiga dari pembayaran Tunjangan Terusan Penghasilan TTP yang tercantum pada SKPP akan dikirimkan kepada Sub Direktorat Akuntansi Kantor Pusat, dan salah satu rekamannya dikirimkan pada salah satu sub bagian akuntansi eksploitasi yang bersangkutan 5. Pembayaran gaji dan upah pegawai aktif dan honorarium dihitung berdasarkan perhitungan gaji dan upah yang telah ditentukan dengan menggunakan daftar Titien Lestari : Sistem Pengendalian Intern Penggajian Dan Pengupahan Pada PT Kereta Api Persero Divisi Regional I Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 gaji dan upah sesuai dengan besar kecil keperluanyya. Dalam hal pembayaran dipergunakan kode perkiraan bukan dipergunakan judul-judul perkiraan gaji dan tunjangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kode-kode perkiraan yang dipergunakan sebagai berikut : a. Kode JP : 6961 yaitu dipergunakan untuk jumlah gaji dan upah non aktif b. Kode JP : 6921 yaitu dipergunakan untuk honorarium yang ditulis pada kolom yang kosong dan dicantumkan dalam judul-judul perkiraan potongan yang sesuai bila honorarium tersebut dikenakan potongan- potongan 6. Formulir daftar gaji perorangan FC.IU.aSAB tetap dipergunakan untuk pembayaran kembali atas gaji dan upah yang tidak diambil dan dibuat berdasarkan G.40 dari Pbd yang bersangkutan. Pembayaran kembali atas gaji dan upah yang tidak diambil kemudian disahkan PPP sebagai pembayaran hutang gaji dan upah sebagaimana yang berlaku dalam prosedur pembayaran gaji dan upah 7. Bukti pembayaran gaji dan upah yang tidak sah akibat dari nama seseorang atau beberapa orang pegawai, apabila uang yang telah terlanjur dibayarkan kepada yang bersangkutan maka harus diselesaikan sebagai berikut : a. Diselesaikan denganG.215 • PPPPP mengajukan UPP pada bagian akuntansi untuk mendebet kembali semua potongan pembayaran dengan kode perkiraan yang sama, sedangkan untuk jumlah pembayaran bersih yang semula mempergunakan kode perkiraan kredit 2061, didebet menjadi piutang Titien Lestari : Sistem Pengendalian Intern Penggajian Dan Pengupahan Pada PT Kereta Api Persero Divisi Regional I Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 pegawai 1121, kemudian mendebet kembali semua biaya gaji dan upah pegawai yang bersangkutan dengan kode perkiraan yang sama, seperti : gaji pokok, tunjangan istri, dan sebagainya • Menerbitkan G.215 dengan memakai judul perkiraan kredit piutang pegawai 1121 • Mengadakan buku penjagaan piutanguang muka F.15SAB yang sesuai • Potongan untuk pihak ketiga, seperti Taspen, pensiun, dan sebagainya. Jika terlanjur disetorkan pada pihak ketiga maka akan dipotongkan pada setoran berikutnya, jika sebelum disetorkan maka setorannya diperhitungkan atau dikurangkan c. Diselesaikan dengan pemotongan gaji Apabila uang belum dibayarkan kepada pegawai yang bersangkutan maka harus dilakukan penyetoran kembali uang gaji dan upah dengan mempergunakan formulir G.40SAB yang dibuat dalam rangkap tiga, yakni lembar pertama asli digunakan Pbdkas besar, lembar kedua dan ketiga untuk PPPPP yang kemudian lembar kedua tersebut oleh PPPPP dikirimkan ke sub bagian akuntansi sebagai lampiran UPPnya. Sedangkan untuk potongan pada pihak ketiga Taspen, pensiun, dan sebagainya dalam hal ini pembayarannya dibatalkan. Alur proses pembayaran gaji dan upah dapat dilihat pada lampiran 1 dan daftar hadir karyawan dapat dilihat pada lampiran 2. Titien Lestari : Sistem Pengendalian Intern Penggajian Dan Pengupahan Pada PT Kereta Api Persero Divisi Regional I Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

2. Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan