Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

(1)

PERILAKU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGATASI MUAL MUNTAH PADA MASA KEHAMILAN

DI KLINIK BERSALIN CITRA II MEDAN

SKRIPSI

Oleh Jojor 091121069

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan”.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini, sebagai berikut:

1. dr. Dedi Ardinata M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan,

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns selaku Dosen pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing penulis, memberikan ilmu, masukan dan arahan yang sangat berharga dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Reni Asmara Ariga S.Kp MARS selaku pembimbing II yang juga memberikan banyak masukan dalam penyelesaian skripsi ini,

5. Ibu Salbiah, S.Kp M.Kep sebagai penguji pada ujian skripsi.

6. Ayahanda Amser Nababan, Amd dan Ibunda Rosintan, orangtua yang amat penulis sayangi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan baik moril maupun materil serta doa yang tiada


(4)

putus-putusnya untuk Ananda sehingga Ananda dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Tidak lupa kepada seluruh staf pengajar dan administrasi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan, yang turut melancarkan proses penyelesaian Skripsi ini.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan berkat dan anugerah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Harapan penulis semoga karya ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan pengetahuan keperawatan.

Medan, Januari 2011


(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Prakata. ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar tabel ... vii

Daftar Skema ... viii

Abstrak ... ix

Bab 1. Pendahuluan ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Perumusan Masalah ... 3

3. Tujuan Penelitian ... 3

4. Manfaat Penelitian ... 4

Bab 2. Tinjauan Puataka ... 5

1. Perilaku ... 5

1.1 Pengertian Perilaku ... 5

1.2 Faktor yang mempengaruhi perilaku ... 10

2. Mual Muntah Masa Kehamilan ... 12

2.1 Pengertian ... 12

2.2 Penyebab... 13

2.3 Penanganan ... 15

Bab 3. Kerangka Konseptual ... 20

1. Kerangka Konsep ... 20

2. Defenisi Operasional ... 21

Bab 4. Metodologi Penelitian………...23

1. Desain Penelitian ... 23

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

2.1 Populasi Penelitian ... 23

2.2 Sampel Penelitian ... 23

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

4. Pertimbangan Etik Penelitian ... 24

5. Instrumen Penelitian ... 25

5.1 Kuesioner Data Demografi ... 25

5.2 Kuesioner Pengetahuan ... 26

5.3 Kuesioner Sikap ... 27

5.4 Kuesioner Tindakan ... 28

6. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas ... 32

6.1 Uji Validitas ... 29

6.2 Uji Reliabilitas ... 30


(6)

8. Analisa Data ... 32

Bab 5. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 33

1. Hasil Penelitian ... 33

1.1 Karakteristik Responden ... 33

1.2 Pengetahuan Primigravida Tentang Mual Munta pada Masa Kehamilan ... 34

1.3 Sikap Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan ... 35

1.4 Tindakan Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan ... 36

1.5 Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan ... 37

2. Pembahasan ... 38

2.1 Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan ... 38

2.1.1 Pengetahuan ... 38

2.1.2 Sikap ... 42

2.1.3 Tindakan ... 43

Bab 6. Kesimpulan dan Saran ... 45

1. Kesimpulan ... 45

2. Saran ... 45 Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

1. Formulir Persetujuan Menjadi Responden 2. Surat Pengambilan Data

3. Surat Balasan dari Klinik 4. Curriculum Vitae

5. Instrumen Penelitian 6. Uji Reliabilitas


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Klinik

Bersalin Citra II Medan (Tahun 2010, n=85) ……….…..35 Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada

Masa Kehamilan ………...37 Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi Penilaian Sikap Primigravida

dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan………40 Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi Penilaian Tindakan

Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada

Masa Kehamilan ………..……….43 Tabel 5.1.5 Distribusi Frekuensi Penilaian Perilaku

Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada


(8)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Konseptual Perilaku Primigravida dalam


(9)

Judul : Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan

Penulis : Jojor

NIM : 091121069

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun Akademik : 2011

Abstrak

Kehamilan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Selama kehamilan, terjadi mual muntah. Mual muntah masa kehamilan adalah gangguan sistem pencernaan pada masa kehamilan yang biasanya timbul pada pagi hari yang disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan seperti hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin), estrogen dan progesteron. Sekitar 60-80 % primigravida mengaku pernah mengalami mual muntah. Sedangkan pada multigravida, kejadian mual muntah yang terjadi adalah sekitar 40-60% (Hanifa, 2006). Mual dan muntah yang paling sering terjadi adalah pada trimester pertama kehamilan, namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku yang mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif dan metode sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah populasi sebanyak 85 orang. Hasil penelitian ini diuji dengan komputerisasi dan didapatkan tingkat pengetahuan baik sebesar 37,7%, pengetahuan sedang sebesar 54,1%, tingkat pengetahuan kurang sebesar 8,2%, penilaian sikap positif sebesar 80%, sikap negatif sebesar 20%, sedangkan untuk tindakan baik sebesar 23,6%, tindakan sedang sebesar 75,3% dan tindakan kurang sebesar 1,1%. Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan ini dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, penghasilan dan pengalaman ibu saat mendapat penyuluhan tentang cara-cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perawat maupun tenaga kesehatan lain yang bertugas di Klinik Bersalin Citra II Medan agar dapat lebih meningkatkan mutu dan kualitas asuhan keperawatan yang mencakup pemberian pendidikan kesehatan dan konseling tentang masalah-masalah yang terjadi selama kehamilan termasuk keluhan mual muntah pada masa kehamilan.


(10)

Judul : Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan

Penulis : Jojor

NIM : 091121069

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun Akademik : 2011

Abstrak

Kehamilan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Selama kehamilan, terjadi mual muntah. Mual muntah masa kehamilan adalah gangguan sistem pencernaan pada masa kehamilan yang biasanya timbul pada pagi hari yang disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan seperti hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin), estrogen dan progesteron. Sekitar 60-80 % primigravida mengaku pernah mengalami mual muntah. Sedangkan pada multigravida, kejadian mual muntah yang terjadi adalah sekitar 40-60% (Hanifa, 2006). Mual dan muntah yang paling sering terjadi adalah pada trimester pertama kehamilan, namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku yang mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif dan metode sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah populasi sebanyak 85 orang. Hasil penelitian ini diuji dengan komputerisasi dan didapatkan tingkat pengetahuan baik sebesar 37,7%, pengetahuan sedang sebesar 54,1%, tingkat pengetahuan kurang sebesar 8,2%, penilaian sikap positif sebesar 80%, sikap negatif sebesar 20%, sedangkan untuk tindakan baik sebesar 23,6%, tindakan sedang sebesar 75,3% dan tindakan kurang sebesar 1,1%. Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan ini dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, penghasilan dan pengalaman ibu saat mendapat penyuluhan tentang cara-cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perawat maupun tenaga kesehatan lain yang bertugas di Klinik Bersalin Citra II Medan agar dapat lebih meningkatkan mutu dan kualitas asuhan keperawatan yang mencakup pemberian pendidikan kesehatan dan konseling tentang masalah-masalah yang terjadi selama kehamilan termasuk keluhan mual muntah pada masa kehamilan.


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kehamilan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Dini, 2004). Segera setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat. Selain hormon estrogen dan progesteron, secara alamiah tubuh juga akan memproduksi hormon-hormon kehamilan seperti HCG (Human Chorionic Gonadotrophin), hormon kehamilan HPL (Human Placental Lactogen), hormon kehamilan relaxin, dan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone). Selama kehamilan, terjadi mual dan muntah. Hal ini biasanya terjadi karena kadar HCG yang melonjak drastis (Bobak, 2004). Mual muntah yang terjadi tidak mengancam keselamatan jiwa ibu maupun janin, namun mual muntah ini akan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi ibu dan jika berlebihan akan mengganggu aktivitas ibu dan bisa menimbulkan kekurangan cairan dan elektrolit yang disebut dengan hiperemesis gravidarum (Ayu, 2008).

Koren (2000) mengatakan, mual dan muntah adalah gangguan medis tersering selama kehamilan. Emelianova et al (1999) mengatakan bahwa kejadian mual pada wanita hamil sebesar 67% dan kejadian muntah adalah sebesar 22%. Jadi sekitar 89% wanita hamil, akan mengalami mual dan muntah, baik dalam bentuk gejala ringan maupun sedang dan biasanya dapat sembuh sendiri (Tiran, 2008).


(12)

Sekitar 60-80 % ibu primigravida mengaku pernah mengalami mual muntah. Sedangkan pada ibu multigravida, kejadian mual muntah yang terjadi adalah sekitar 40-60%. Mual dan muntah yang paling sering terjadi adalah pada trimester pertama kehamilan, namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan (Sarwono, 2008).

Wanita hamil yang mengalami mual muntah kebanyakan tidak mengetahui cara mengatasi keluhan mual muntah. Saat keluhan itu datang, mereka hanya membiarkannya saja dan tetap melakukan aktivitasnya. Wanita hamil lainnya mengetahui cara mengatasi mual muntah, namun hanya sebatas meminum ramuan tradisional seperti sari jahe (ginger root extract). Apabila keluhan tersebut sudah mengganggu aktivitas, mereka akan pergi ke Rumah sakit, Klinik atau Puskesmas terdekat (Didinkaem, 2009). Dalam upaya mencegah dampak buruk pada masa kehamilan, seperti hiperemesis gravidarum, diperlukan perilaku yang mendukung menuju perubahan yang lebih baik, khususnya bagi ibu primigravida (Ayu, 2008). Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di Klinik Bersalin Citra II Medan pada bulan Januari-Maret (2010), sebanyak 85 orang primigravida yang memeriksakan kehamilannya di klinik tersebut mengaku pernah mengalami mual dan muntah. Hal yang dilakukan oleh ibu-ibu hamil tersebut adalah dengan minum air putih dan menghentikan aktivitasnya. Namun jika sudah mengganggu aktivitas, mereka datang ke Klinik Bersalin Citra II Medan untuk memeriksakannya dan mereka akan diberi obat antimuntah. Dari tinjauan literatur, belum ada penelitian tentang perilaku ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. Dengan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk


(13)

mengetahui bagaimana perilaku ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.

2. Tujuan Penelitian 2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perilaku ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

2.2. Tujuan Khusus

2.2.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

2.2.2 Untuk mengetahui sikap ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

2.2.3 Untuk mengetahui tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

3. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

3.1 Bagaimana tingkat pengetahuan Ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan?

3.2 Bagaimana sikap ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan?

3.3 Bagaimana tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.


(14)

4. Manfaat Penelitian 4.1 Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi perawat di Klinik Bersalin Citra II Medan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu primigravida yang mengalami mual dan muntah pada masa kehamilan.

4.2 Bagi institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan

Sebagai bahan referensi dan sumber bacaan yang berkaitan dengan perilaku ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di perpustakaan Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4.3 Bagi peneliti

Sebagai penerapan dari ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran sehingga menanamkan pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian.


(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Perilaku

1.1 Pengertian Perilaku

Perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Menurut Sunaryo (2004) perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung dan tidak langsung. Perilaku dapat berupa: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007).

Perilaku manusia dibagi atas 3 (tiga) domain, yakni pengetahuan, sikap dan tindakan (Notoatmodjo, 2007).

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia dipengaruhi melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka. Pengukuran dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkat


(16)

pengetahuan baik, cukup dan kurang (Sunaryo, 2004). Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif/pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

a. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan penyebab mual muntah pada masa kehamilan.

b. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan penanganan mual muntah pada masa kehamilan dengan benar.

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan


(17)

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat mengaplikasikan cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannyasatu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. Misalnya dapat menggambarkan keadaan mual muntah yang sudah mengganggu aktivitas.

e. Sintesis

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Kata kerja yang digunakan adalah dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. Misalnya dapat merencanakan suatu tindakan yang benar saat keluhan mual muntah muncul.

f. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria


(18)

yang telah ada. Misalnya dapa membandingkan frekuensi mual muntah sebelum dan sesudah mengetahui cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. 2. Sikap

Menurut Azwar pada tahun (2007), sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2007).

Sikap mempunyai tingkat berdasarkan intensitas yang terdiri dari menerima, menanggapi, menghargai dan bertanggung jawab. Hasil pengukurannya mencakup sikap positif dan sikap negatif. Sikap juga dapat dibentuk melalui pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan agama serta pengaruh faktor emosional (Notoatmodjo, 2005).

3. Tindakan atau Keterampilan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Adapun hasil penilaian sikap adalah baik, cukup dan kurang. (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2005), tindakan ini dapat dibedakan menjadi 4 tingkatan, yaitu:


(19)

a. Persepsi

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama. Misalnya, seorang ibu dapat memilih makanan yang tepat untuk mencegah reaksi mual.

b. Respons terpimpin

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua. Misalnya, ibu melakukan tips mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. Ibu tersebut harus dapat melakukannya dengan benar mulai dari bangun pagi, seperti mamakan snack sebelum turun dari tempat tidur, malakukan pola makan yang benar (makan sedikit tapi sering) dan lainnya hingga kembali tidur di malam harinya.

c. Mekanisme

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga. Misalnya, seorang ibu yang sudah mengetahui cara mengatasi mual muntah pada kehamilan pertama, untuk kehamilan berikutnya ibu tersebut sudah dapat melakukannya sendiri tanpa dianjurkan lagi oleh orang lain atau tenaga kesehatan yang ada.

d. Adopsi

Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat memilih makanan yang sesuai untuk mencegah timbulnya kejadian mual muntahnya (Notoatmodjo, 2007).


(20)

1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang menurut (Sunaryo, 2004), faktor tersebut terdiri dari:

1. Faktor Endogen

Faktor Endogen/genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam individu (endogen), antara lain:

a. Ras

Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda satu dengan lainnya.

b. Jenis kelamin

Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari.

c. Sikap kepribadian

Salah satu pengertian kepribadian yang ditemukan oleh (Maharani, 1995): “ Keseluruhan pola, pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”.

d. Bakat pembawa

Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenai hal tersebut.

e. Inteligensi


(21)

f. Usia

Usia dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan dikenal dengan masa kreatif dimana individu mempunyai kemampuan mental untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, seperti mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, penalaran analogis, berpikir kreatif serta belum terjadi penurunan daya ingat. Masa usia dini memiliki rentang usia 18 tahun sampai dengan usia 40 tahun.

2. Faktor Eksogen

Faktor eksogen atau faktor lingkungan lingkungan menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu baik fisik, biologis maupun sosial.

a. Pendidikan. Pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu. Proses kegiatan-kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.

b. Agama. Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan.

c. Sosial ekonomi. Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial.

d. Kebudayaan. Dikutip dari Mac Iver (1985) dalam buku Soerjono Soekanto (2001) merupakan ekspresi jiwa terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir , pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.


(22)

2. Mual Muntah Masa Kehamilan 2.1 Pengertian

Mual adalah sensasi atau dorongan ingin muntah. Sedangkan muntah adalah keluarnya isi perut melalui kerongkongan dan keluar dari mulut. Mual muntah masa kehamilan adalah timbulnya perasaan tidak enak di dalam perut pada saat hamil sebagai akibat dari penurunan daya cerna dan peristaltik usus serta peningkatan asam lambung (Brewer, 2009). Menurut Cunningham (2005), mual muntah masa kehamilan adalah gangguan sistem pencernaan pada masa kehamilan yang biasanya timbul pada pagi hari yang disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan seperti hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin), estrogen dan progesteron.

Menurut Tiran (2003), mual muntah masa kehamilan adalah perasaan tidak enak dan keluarnya isi perut yang dialami oleh ibu hamil pada fase awal kehamilan. Mual muntah masa kehamilan adalah ketidaknyamanan kehamilan yang terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan dan akan berhenti secara perlahan (Ayu, 2008). Sedangkan menurut Rabe (2002), mual muntah masa kehamilan adalah keluhan kehamilan yang masih fisiologis namun jika sudah sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

2.2 Penyebab a. Hormon

Mual dan muntah selama kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan hormon-hormon kehamilan seperti hormon HCG (Human Chorionic


(23)

Gonadotrophin) yang dihasilkan dalam aliran darah untuk menjaga persediaan estrogen dan progesterone (Tiran, 2007). Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) ini akan mencapai kadar tertinggi pada usia kehamilan 12-16 minggu dan akan langsung mempengaruhi sistem pencernaan seperti menurunnya daya cerna dan peristaltik usus disertai dengan peningkatan asam lambung dan penurunan selara makan (Hanifa, 2006).

Meningkatnya kadar hormon secara tiba-tiba dapat menimbulkan efek pedih di lambung dan efek ini berupa efek mual-mual. Hormon - hormon ini juga dapat menyebabkan hilangnya gula dalam darah yang dapat menimbulkan perasaan sangat lapar (Varney, 2006). Apabila lambung kosong ditambah lagi terjadinya peningkatan asam lambung, maka hal inilah yang memperberat keadaan mual muntah ibu (Tiran, 2008).

b. Faktor psikologis

Faktor lain yang menyebabkan mual muntah adalah kelelahan dan stress emosional. Pekerjaan yang menumpuk tanpa disertai istirahat dapat menyebabkan mual muntah. Perjalanan ke tempat kerja yang terburu-buru di pagi hari tanpa waktu yang cukup untuk sarapan juga dapat menjadi faktor penyebab mual dan muntah. Faktor lainnya adalah sifat pekerjaan dan kebiasaan buruk wanita tersebut seperti merokok dan pola makan yang kurang sehat. Mual muntah yang sudah berkepanjangan dapat berakibat buruk pada ibu seperti meningkatnya ketegangan emosional , stress psikologis dan dehidrasi yang dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit yang disertai dengan penurunan berat badan, alkalosis


(24)

dan hipokalemia yang berakibat buruk bagi kesehatan ibu maupun janin (Ayu, 2008).

Masalah lain yang memperberat keluhan mual dan muntah saat hamil adalah keretakan hubungan dengan suami, kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, beban pekerjaan menyebabkan penderitaan batin dan konflik serta tekanan ekonomi. (Tiran, 2008).

Pola makan ibu pada minggu-minggu awal kehamilan serta gaya hidupnya juga berpengaruh terhadap terjadinya mual muntah ini. Studi membuktikan bahwa ibu yang memakan makanan yang berlemak seperti gorengan, makanan pedas dan kaya krim akan mengalami mual muntah yang lebih berat dibanding ibu yang lebih banyak memakan makanan yang kaya serat dan vitamin seperti buah dan sayuran (Varney, 2006).

2.3 Penanganan

Mual muntah pada masa kehamilan merupakan masalah yang wajar dan banyak dialami oleh ibu hamil pada masa awal kehamilan. Namun ibu-ibu hamil jangan sampai mengabaikan mual muntah ini, karena akan berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Ibu akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang diikuti dengan kekurangan gizi pada janin itu sendiri. Untuk itu diperlukan penanganan yang tepat untuk mencegah efek buruk tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan dalam mengatasi mual muntah masa kehamilan (Sarwono, 2008) adalah :


(25)

a. Makanan

Makanan selama kehamilan sangat mempengaruhi kondisi mual muntah ibu. Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil seperti : crakers/roti kering yang dimakan sebelum bangkit dari tempat tidur. Crakers disediakan di samping tempat tidur pada tempat yang dapat dijangkau. Saat mata terbuka di pagi hari, jangan terburu-buru bangkit dari tempat tidur, namun makanlah crakers beberapa potong. Tunggulah sekitar 10 menit baru anda bangkit dari tempat tidur. Makanlah makanan yang tinggi protein (seperti: tahu, tempe dan telur) dan tinggi karbohidrat (seperti: nasi, roti tawar dan kentang) serta beberapa makanan kecil yang dapat disiapkan di rumah atau di tempat kerja untuk mengurangi rasa mual, seperti : roti yang seluruhnya terbuat dari tepung, buah-buahan segar seperti apel hijau segar, jeruk manis dan semangka, sayur-sayuran mentah seperti wortel, seledri, buncis hijau muda lembut dan kacang polong. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin B6 seperti pisang, avokad, beras atau sereal dan kentang (Sarwono, 2008).

Untuk pola makan, ibu dianjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering. Lambung kosong dan terlalu penuh tidak baik untuk ibu karena dapat memperberat rasa mual. Selama kehamilan, sebaiknya ibu mengurangi makanan yang berlemak tinggi seperti gorengan dan makanan yang kaya krim serta makanan pedas karena dapat merangsang mual (Tiran, 2008).


(26)

b. Minuman

Faktor lain yang dapat mempengaruhi mual muntah ibu selama hamil adalah minuman. Minuman yang dianjurkan untuk ibu adalah susu hangat yang diminum sebelum bangkit dari tempat tidur, sari jahe, yogurt alami dan jus/sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan semangka. Untuk mengganti cairan-cairan yang terbuang akibat muntah, sebaiknya ibu meminum banyak air putih agar ibu tidak mengalami dehidrasi. Hindarilah meminum cairan saat makan dan segera sebelum atau setelah makan. Sedangkan untuk minuman yang tidak dianjurkan seperti teh, kopi dan alkohol karena dapat memperberat kondisi mual muntah ibu (Ayu, 2008).

c. Istirahat dan Relaksasi

Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi keletihan dan beban pikiran yang dapat menimbulkan mual dan muntah. Luangkan waktu kira-kira 1-2 jam untuk tidur siang. Karena wanita hamil pada tiga bulan pertama kehamilan membutuhkan banyak waktu untuk tidur. Hiruplah udara segar di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Lakukanlah teknik relaksasi ‘tarik napas dalam’ dengan cara : duduk rileks, kedua tangan di atas paha. Tarik napas dalam dari hidung, tahan 2-3 detik kemudian keluarkan dari mulut secara perlahan. Lakukanlan sebanyak 8-10 kali setiap keluhan mual muntah muncul (Tiran, 2008).

Lakukan teknik relaksasi yang lain seperti yoga, dengan cara : Duduk bersila, kedua tangan di atas paha, pejamkan mata, tarik napas dalam, tahan 2-3 detik kemudian keluarkan dari mulut secara perlahan dan dalam waktu yang bersamaan


(27)

fokuskan pikiran pada hal-hal yang menyenangkan, tempat-tempat yang indah yang pernah dikunjungi dan lupakan semua beban pikiran yang ada dalam pikiran (Cunningham, 2005).

Cobalah teknik akupressur dengan menekan titik anti muntah. Caranya : lakukan penekanan dengan menggunakan ibu jari anda pada daerah 3 jari di atas pergelangan tangan. Lakukan penekanan sekitar 10-15 menit. Penekanan dapat dilakukan pada kedua tangan secara bergantian(Cunningham, 2005).

d. Dukungan Psikologis

Wanita hamil memerlukan dukungan dari anggota keluarga khususnya dukungan dari suami. Hindari konflik seminimal mungkin dengan suami atau anggota keluarga yang lain untuk mengurangi beban pikiran anda. Jagalah komunikasi yang baik dengan suami untuk menghindari konflik atau pertengkaran dalam rumah tangga (Tiran, 2008).

e. Pola Hidup

Berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau barlari-lari kecil di pagi hari sangat baik untuk dilakukan oleh ibu. Hiruplah udara pagi yang sejuk karena dapat menenangkan pikiran dan mengurangi rasa letih ibu. Saat bangkit dari tempat tidur, sebaiknya ibu bangkit dengan perlahan. Hindari bau-bau yang tidak enak atau menyengat. Bau menyengat seperti tempat sampah, bawang putih, asap rokok, aroma masakan serta buah beraroma menyengat seperti durian, nangka dan cempedak biasanya dapat menimbulkan rasa mual dan muntah. Jangan


(28)

menyikat gigi begitu selesai makan untuk mencegah stimulasi refleks gag. Hindari mengenakan pakaian yang ketat. Pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan yang tidak nyaman pada perut dan dapat memperburuk rasa mual (Ayu, 2008).

f. Obat-obatan

Obat-obatan untuk mengurangi mual muntah selama kehamilan tidak dijual bebas namun harus dengan resep dokter. Adapun obat-obatan yang dapat diperoleh di Rumah saakit, puskesmas, klinik bersalin atau di tempat pelayanan kesehatan lainnya adalah Doxylamine suksinat 25 mg per oral 1 kali sehari, pyridoxine HCI 25 mg per oral 3 kali sehari, prochlorperazine fenotiazin (Compazine) 5-10 mg per oral 3-4 kali sehari dan chlorpromazine / Thorazine (Brewer, 2009).


(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konsep

Kerangka penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut yang terdiri dari faktor-faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen meliputi ras, jenis kelamin, sikap kepribadian, bakat pembawa, inteligensi dan usia. Faktor eksogen meliputi faktor lingkungan, pendidikan, agama, sosial ekonomi dan kebudayaan. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, secara sistematis kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Skema 3.1 Kerangka konseptual perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.

Keterangan : Faktor yang Mempengaruhi Perilaku:

1. Faktor Endogen: a. Ras

b. Jenis kelamin c. Sikap kepribadian d. Bakat pembawa e. Inteligensi f. Usia

2.Faktor Eksogen: a. Faktor lingkungan b. Pendidikan c. Agama

d. Sosial ekonomi e. Kebudayaan Perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan Pengetahuan: - Baik - Sedang - Kurang

Sikap:

- Positif - Negatif

Tindakan: - Baik - Sedang - Kurang


(30)

= Variabel yang akan diteliti = Variabel yang tidak diteliti 2. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Variabel Operasional Penelitian No Variabel Definisi

operasional

Alat

ukur Hasil ukur Skala 1. Perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan, dimana perilaku primigravida memiliki sub variabel yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan.

Segala sesuatu yang dilakukan

primigravida dalam tindakan langsung untuk mengatasi mual muntah pada masa kehamilan yang meliputi pengertian, penyebab dan penanganan mual muntah pada masa kehamilan.

Kuesioner Baik : 31-45 Sedang: 16-30 Buruk : 0-15

Interval 2. Pengetahuan primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa

Segala sesuatu yang diketahui ibu yang pertama kali

mengandung seperti pengertian,

penyebab dan penanganan mual

Kuesioner Baik: 11-15 Cukup: 6-10 Kurang: 0-5


(31)

kehamilan. muntah pada masa kehamilan. 3. Sikap primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.

Penilaian ibu yang pertama kali mengandung terhadap penyebab dan penanganan mual muntah pada masa kehamilan. Kuesioner Positif:38-60 Negatif:15-37 Interval 4. Tindakan primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.

Apa yang dilakukan oleh ibu yang pertama kali

mengandung dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.

Kuesioner Baik:46-60 Cukup:31-45 Kurang:15-30


(32)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu primigravida yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Bersalin Citra II Medan. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari-Maret tahun 2010, jumlah ibu yang mengalami mual muntah pada masa kehamilan adalah sebanyak 85 orang.

4.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Menurut Arikunto (2006), jika jumlah populasi kurang dari 100, maka semua populasi dijadikan sampel penelitian (total sampling), sehingga penelitiannya merupakan


(33)

penelitian populasi. Untuk itu yang menjadi sampel untuk penelitian ini adalah sebanyak 85 orang.

Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ibu primigravida yang mengalami mual muntah pada masa kehamilan di

lingkungan Klinik Bersalin Citra II Medan. 2. Bersedia menjadi responden penelitian.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Citra II Medan, dengan alasan bahwa banyak wanita dengan usia produktif yang bertempat tinggal di sekitar klinik tersebut yang memeriksakan kehamilanya di klinik tersebut serta alasan kemudahan peneliti dalam pengambilan data. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2010.

4.4. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan pimpinan Klinik Bersalin Citra II Medan. Kemudian peneliti mendekati calon responden yang memenuhi kriteria, meminta kesediaan calon responden penelitian. Calon responden yang bersedia diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat dan prosedur penelitian, kemudian responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Tetapi calon responden yang tidak bersedia berhak menolak.


(34)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tetapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada masing-masing lembar kuesioner. Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti dan data yang diberikan oleh responden hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja. Selama proses pengambilan data tidak menimbulkan tekanan psikologis pada responden yang akan diteliti, sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan terhadap responden.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengelompokkan data penelitian ini berupa angket (kuesioner). Kuesioner perilaku ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan terdiri dari 4 bagian yaitu: pertama data demografi yang berisi identitas ibu primigravida. Kedua kuesioner pengetahuan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan, ketiga kuesioner sikap primigravida dalam mengatsi mual muntah pada masa kehamilan, dan keempat kuesioner tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.

4.5.1 Kuesioner Data Demografi

Data demografi responden terdiri dari inisial responden, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pernah mengikuti penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.


(35)

4.5.2 Kuesioner Pengetahuan

Bentuk pertanyaan yang digunakan oleh peneliti adalah pertanyaan pilihan berganda dengan pilihan jawaban yang diberikan peneliti kepada ibu yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga responden tinggal memilih atau membubuhkan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai menurut responden ( Arikunto, 2006).

Kuesioner tentang pengatahuan terdiri dari 10 pertanyaan tertutup dengan jenis pertanyaan multiple choice dengan memilih jawaban a, b dan c. setiap kategori pertanyaan dengan jawaban yang benar diberi skor 1 (satu) dan pertanyaan dengan jawaban yang salh diberi skor 0 (nol).

Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 15 dan nilai terendah adalah 0. skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala interval, dimana nilainya dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2002) :

Rentang kelas P = ─────────

Banyak kelas

Dimana P = panjang kelas dengan rentang sebesar 15 (selisih nilai tertinggi dan nilai terendah) dan banyak kelas sebanyak 3 kelas (pengetahuan baik, cukup, kurang) didapatkan panjang kelas sebesar 5. Dengan menggunakan P = 5 maka didapatkan nilai interval pengetahuan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan adalah sebagai berikut :


(36)

0-5 : Pengetahuan kurang

4.5.3 Kuesioner Sikap

Kuesioner sikap ibu primigravida terdiri dari 15 pernyataan dengan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuuju (STS). Kuesioner terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Bila pernyataan positif terdiri dari jawaban sangat setuju diberi nilai 4, setuju diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2 dan sangat tidak setuju diberi nilai 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif jawaban sangat setuju diberi nilai 1. setuju diberi nilai 2, tidak setuju diberi nilai 3 dan sangat setuju diberi nilai 4.

Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 60 dan nilai terendah adalah 15. Skala ukur yang digunakan adalah skala interval, dimana hasilnya diukur dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2002):

Rentang kelas P = ─────────

Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang kelas sebesar 45 (selisih nilai tertinggi dan nilai terendah) dan banyak kelas sebanyak 2 kelas (sikap positif dan negatif), maka didapatkan panjang kelas sebesar 23. dengan menggunakan P = 15, maka diperoleh interval sikap ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan adalah sebagai berikut :


(37)

15-37 : Sikap negatif

Pada kuesioner sikap ini, pernyataan positif terdapat pada pernyataan nomor 1, 3, 7, 9, 10, 11, 14 dan 15. Sedangkan pernyataan negatif terdapat pada pernyataan nomor 2, 4, 5, 6, 8, 12 dan 13.

4.5.4 Kuesioner Tindakan

Kuesioner tindakan ibu primigravida terdiri dari 15 pernyataan dengan pilihan jawaban selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), tidak pernah (TP). Kuesioner tindakan terdiri dari 15 pernyataan yang terdiri dari pernyataan baik, cukup, kurang. Pernyataan dengan jawaban selalu diberi penilaian empat (4), sering (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1). Maka nilai tertinggi diperoleh 60 dan nilai terendah 15. Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala interval, dimana nilainya diukur dengan menggunakan rumus Sudjana (2002).

Rentang kelas P = ─────────

Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 60 (selisih nilai tertinggi dan nilai terendah). Dengan menggunakan P = 15, maka diperoleh interval tindakan ibu primigravida adalah sebagai berikut :

Tindakan baik 46-60 Tindakan sedang 31-45 Tindakan kurang 15-30


(38)

Pada kuesioner tindakan ini, pernyataan positif terdapat pada pernyataan nomor 2, 3, 6, 8, 10, 11, 12 dan 15. Sedangkan pernyataan negatif terdapat pada pernyataan nomor 1, 4, 5, 7, 9, 13 dan 14.

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. (Arikunto, 2006).

Ketiga instrumen dibuat oleh peneliti berdasarkan BAB 2, sehingga perlu dilakukan uji validitas kepada ahli yang memahami tentang mual muntah pada masa kehamilan untuk mengetahui seberapa besar derajat kemampuan alat ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur (Nursalam, 2003). Kuesioner ini telah dikonsultasikan dengan salah satu staff pengajar departemen Keperawatan Maternitas dan dokter kandungan. Prosedur ini dimulai dengan menemui staff pengajar Keperawatan Maternitas. Setelah dilakukan 5 kali pertemuan, dosen tersebut menyatakan bahwa instrumen penelitian ini telah dapat digunakan dan menganjurkan peneliti untuk menemui dokter kandungan.setelah dilakukan beberapa kali perbaikan akhirnya pada tanggal 5 oktober 2010 dosen


(39)

4.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan pada fakta atau kenyataan hidup yang diukur berkali-kali pada waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Uji reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data (Arikunto, 2006). Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2007).

Uji reliabilitas dilakukan di lingkungan Padang bulan Medan terhadap 30 orang responden. Uji reliabilitas untuk kuesioner poengetahuan, sikap dan tindakan dilakukan dengan formula cronchbach alpha menggunakan bantuan komputer. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai alpha untuk pengetahuan sebesar 0,840, sikap sebesar 0,911 dan untuk tindakan sebesar 0,931. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0,70 (Polit & hunger, 1995). Dengan demikian instrument pengetahuan, sikap dan tindakan primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan telah reliable (Setiadi, 2007).

4.7 Proses Pengumpulan Data

Adapun prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data, yaitu mengajukan permohonan izin kepada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian mengajukan permohonan izin kepada pimpinan Klinik Bersalin Citra II Medan. Setelah mendapat izin dari pimpinan Klinik Bersalin Citra II Medan,


(40)

Pengambilan data dimulai dari pengecekan buku pasien yang dibantu oleh kepala Klinik Bersalin Citra II Medan dan satu orang perawat yang bertugas dan melihat kriteria responden serta alamat responden. Kemudian peneliti mendatangi rumah – rumah responden sesuai dengan alamat yang ada di buku pasien.

Setelah bertemu dengan responden, peneliti memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan penelitian dan menanyakan kesediaan calon responden. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden dan responden dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang tersedia. Tetapi responden yang tidak bersedia ,peneliti tidak memaksa dan peneliti mendatangi rumah responden yang lain.Hari pertama pengambilan data, peneliti dapat menemui lima (5) responden yang bersedian menjadi responden dan dalam waktu 17 hari, peneliti dapat menyelesaikan pengumpulan data dengan 85 responden.

Dalam pengisian kuesioner, peneliti memberikan waktu 15-30 menit kepada responden dan jika ada hal-hal yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner diberi kesempatan untuk bertanya. Setelah pertanyaan dijawab semua, peneliti mengidentifikasi bagaimana perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dan setelah data terkumpul, kemudian peneliti melakukan pengolahan/analisa data (Hidayat, 2007).

4.8 Analisa Data


(41)

kemudian memberikan kode (coding), untuk memudahkan dalam tabulasi, selanjutnya memasukkan (entry) data ke dalam komputer. Setelah data ditabulasi maka dilakukan analisa terhadap masing-masing variabel penelitian.

Metode statistik yang digunakan untuk analisa data pada penelitian ini adalah statistic univariat atau statistik deskriptif yaitu suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Polit & Hungler, 1999). Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentasi.


(42)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2010 sampai dengan 13 November 2010 dengan jumlah responden sebanyak 85 orang. Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan tindakan primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

1. Hasil Penelitian

1.1 Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh data karakteristik responden, mayoritas usia 23-30 tahun sebanyak 49 orang (57,6%), pendidikan SMA sebanyak 52 orang (61,2%), pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 51 orang (60%), dan penghasilan keluarga per bulan kurang dari 1 (satu) juta yaitu sebanyak 52 orang (61,2%). Dari hasil penelitian ini juga diperoleh data bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 68 orang (80 %) belum pernah mengikuti penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. Untuk lebih jelasnya karakteristik responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(43)

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Demografi Primigravida di Klinik Bersalin Citra II Medan Tahun 2010 (n=85)

Karekteristik Responden Frekuensi (n) Persentase(%) 1. Usia

a. 16-22 22 25,9

b. 23-30 49 57,6

c. 31-36 14 16,5

2. Pendidikan

a. SD 6 7,1

b. SMP 18 21,2

c. SMA 52 61,2

d. Diploma 7 8,2

e. Sarjana 2 2,4

3. Pekerjaan

a. Ibu Rumah Tangga 51 60

b. Wiraswasta 20 23,5

c. PNS 5 5,9

d. Pegawai Swasta 9 10,6

4. Penghasilan per bulan

a. < 1.000.000 52 61,2

b. > 1.000.000 33 38,8

5. Mengikuti Penyuluhan

a. Ya 17 20

b. Tidak 68 80

1.2 Pengetahuan Primigravida Tentang Mual Muntah pada Masa Kehamilan

Penilaian pengetahuam primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan pilihan berganda. Hasil penelitian tentang pengetahuan primigravida dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(44)

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Primigravida Dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan Tahun 2010 (n=85)

No Tingkat Pengetahuan f % 1. Baik 32 37,7

2. Sedang 46 54,1

3. Kurang 7 8,2 Jumlah 85 100

Dari Tabel 2 dan 3 hasil penilaian pengetahuan di atas, tingkat pengetahuan primigravida tentang infeksi nosokomial dibagi dalam tiga tingkatan. Hasil penelitian diperoleh bahwa 32 primigravida (37,7%) memiliki tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan sedang sebesar 46 primigravida (54,1%) dan tingkat pengetahuan kurang sebesar 7 primigravida (8,2%). Dilihat dari hasil penilaian pengetahuan, primigravida yang memiliki pengetahuan baik sebesar 37,7% dan itu dapat dilihat dari jawaban primigravida yang menjawab benar pada pengertian, penyebab dan penanganan mual muntah pada masa kehamilan.

1.3 Sikap Primigravida Dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan

Penilaian sikap primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert, dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasilnya akan dibagi dalam dua kategori tingkatan sikap


(45)

yaitu: positif dan negatif. Hasil penelitian tentang penilaian sikap primigravida dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Penilaian Sikap Primigravida Dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan Tahun 2010 (n=85)

No Penilaian Sikap f % 1. Positif 68 80 2. Negatif 17 20 Jumlah 85 100

Dari penilaian ini menunjukkan bahwa mayoritas primigravida memiliki sikap positif (80%) sedangkan sikap negatif sebesar 20%. Berdasarkan penilaian terhadap jawaban primigravida bahwa hampir seluruh pernyataan ditanggapi positif mulai dari pengertian, penyebab dan penanganan mual muntah pada masa kehamilan.

1.4 Tindakan Primigravida Dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan

Penilaian tindakan primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert, dengan pilihan jawaban selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Hasilnya akan dibagi tiga kategori yaitu: baik, sedang, kurang. Hasil penelitian tentang penilaian tindakan primigravida dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(46)

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penilaian Tindakan Primigravida Dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan Tahun 2010 (n=85)

No Penilaian Tindakan f % 1. Baik 20 23,6 2. Sedang 64 75,3

3. Kurang 1 1,1

Jumlah 85 100

Dari tabel 6 dan 7 hasil penelitian penilaian tindakan di atas, maka diperoleh penilaian tindakan responden dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan yang dibagi menjadi tiga tingkatan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 64 primigravida (75,3%) memiliki tindakan sedang dan 20 primigravida (23,6%) memiliki tindakan baik dan sisanya adalah tindakan kurang yaitu sebesar 1 primigravida (1,1%).

1.5 Perilaku Primigravida Dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan

Perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan memiliki sub variable pengetahuan, sikap dan tindakan, dimana secara keseluruhan hasil penilaian perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dibagi dalam tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Hasil penilaian perilaku secara keseluruhan dapat dilihat pada table di bawah ini:


(47)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Penilaian Perilaku Primigravida Dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan Tahun 2010 (n=85)

No Penilaian Perilaku f % 1. Baik 38 44,7 2. Sedang 46 45,1 3. Buruk 1 1,2 Jumlah 85 100

Dari tabel hasil penilaian perilaku di atas, maka diperoleh tingkat perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan secara keseluruhan dibagi dalam tiga tingkatan dan diperoleh bahwa 38 primigravida (44,7%) memiliki perilaku yang baik, 46 primigravida (45,1%) memiliki perilaku sedang dan 1 primigravida (1,2%) memiliki perilaku yang buruk.

2. Pembahasan

2.1 Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan

2.1.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2003). Pengetahuan mengenai suatu objek akan menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai dengan kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek itu (Purwanto, 1999). Dalam penelitian ini pengetahuan yang akan dikaji adalah


(48)

semua informasi yang dipero leh ibu mulai dari pengertian, penyebab dan cara mencegah mual muntah pada masa kehamilan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa lebih dari setengah primigravida mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang yaitu sebesar 54,1% (Lihat tabel 3). Hal ini tidak sesuai dengan data demografi yang meliputi usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan pengalaman primigravida yang didapat dari penyuluhan yang pernah diikuti oleh primigravida. Dilihat dari usia keseluruhan primigravida, sebanyak 49 responden (57,6%) berada pada rentang usia 23-30 tahun, rentang usia seperti ini termasuk ke dalam masa dewasa dini. Masa dewasa dini dikenal dengan masa kreatif dimana individu memiliki kemampuan mental untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, seperti mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, penalaran analogis, berpikir kreatif serta belum terjadi penurunan daya ingat (Hurlock, 1999). Penelitian ini memiliki rentang usia minimal 16 tahun, kemungkinan ibu primigravida di Klinik Bersalin Citra II Medan memiliki kemampuan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru dan mengingat hal-hal yang pernah dipelajari khususnya tentang penanganan mual muntah pada masa kehamilan. Namun hasil menunjukkan bahwa primigravida dengan usia kreatif tersebut ternyata berada pada tingkat pengetahuan sedang.

Rendahnya pengetahuan primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dilihat berdasarkan tingkat pendidikan yang mayoritas adalah SMA diasumsikan peneliti tidak sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2007) yang menyatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya


(49)

adalah tingkat pendidikan, pengalaman, motivasi, sumber informasi, sosial ekonomi, persepsi dan budaya. Dengan pendidikan SMA, seharusnya ibu sudah dapat memiliki pengetahuan yang baik karena pendidikan SMA telah mendukung ibu untuk lebih banyak mengetahui tentang berbagai hal termasuk masalah mual muntah pada masa kehamilan.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa selain faktor usia dan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan juga dipengaruhi oleh pekerjaan dan pengalaman primigravida berkaitan dengan penyuluhan yang pernah diikuti oleh primigravida. Pekerjaan primigravida mayoritas adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 60% seharusnya juga sudah memiliki pengetahuan yang baik. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu untuk menggali informasi-informasi tentang berbagai hal termasuk masalah mual muntah pada masa kehamilan ternyata tidak memiliki dampak yang baik untuk tingkat pengetahuan primigravida. Waktu untuk menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan tetangga dan lingkungan luar lebih banyak dimiliki oleh ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dibanding dengan ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu di kantor atau tempat pekerjaannya.

Wilayah penelitian yang berada di kota Medan juga membuat primigravida untuk memiliki pengetahuan yang baik karena jangkauan untuk mendapat informasi yang banyak mudah didapat. Apalagi jika dilihat dari sampel penelitian ini, yaitu ibu yang pertama kali mengandung yang masih semangatnya untuk menggali banyak informasi tentang kehamilannya sehingga ibu yang masih baru pertama kali mengandung seharusnya telah memiliki pengetahuan yang baik.


(50)

Namun hasil menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan berada pada tingkat sedang.

Penyuluhan mengenai penanganan mual muntah pada masa kehamilan sangat bermanfaat untuk ibu hamil khususnya untuk ibu yang mengalami mual muntah. Pengalaman melalui indera pendengaran dan penglihatan dapat membantu seseorang untuk mengingat bahkan melakukan seperti apa yang telah dipelajari (Notoadmodjo, 2003). Ibu-ibu yang pernah mengikuti penyuluhan khususnya tentang penanganan mual muntah pada masa kehamilan cenderung memiliki pengetahuan yang baik dibanding dengan ibu yang sama sekali tidak pernah mengikutinya. Dari hasil penelitian ini, data menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memiliki tingkat pengetahuan baik hanya sebesar 37,7%. Hal ini disebabkan karena ibu yang mengikuti penyuluhan tentang penanganan mual muntah pada masa kehamilan hanya sebesar 20%.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa ibu yang mengetahui pengertian mual muntah pada masa kehamilan adalah sebesar 75,2%, ibu yang mengetahui penyebab mual muntah pada masa kehamilan adalah sebanyak 43,5%. Untuk pola makan yang baik pada ibu hamil yang mengalami mual muntah, 62,3% primigravida mengetahui bahwa pola makan yang baik itu adalah makan sedikit tapi sering. Sebanyak 61,1% ibu mengetahui bahwa memakan crackers di pagi hari sebelum bangkit dari tempat tidur baik untuk mengurangi mual muntah. Sedangkan untuk teknik relaksasi untuk mengurangi mual muntah, 71,7% responden mengetahui bahwa yoga dan tarik napas dalam adalah penanganan untuk mengurangi mual muntah pada masa kehamilan, dan sebanyak 82,3% ibu


(51)

juga mengetahui bahwa sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari, sebaiknya ibu brolahraga ringan dan menghirup udara segar di pagi hari.

2.1.2 Sikap

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 68 primigravida (80%) memiliki sikap positif tentang penanganan mual muntah pada masa kehamilan dan sisanya adalah primigravida yang memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 17 primigravida (20%).

Bila dilihat dari hasil pilihan jawaban ibu mengenai pernyataan sikap tentang penanganan mual muntah pada masa kehamilan, didapatkan hasil bahwa untuk pernyataan mual muntah pada masa kehamilan adalah masalah yang wajar dan sering terjadi pada ibu hamil namun tidak boleh diabaikan, 81,1% ibu memiliki sikap yang positif. Pernyataan ini sangat penting diketahui oleh ibu sehingga jika ibu mengalami mual muntah, mereka akan segera menanganinya untuk menghindari akibat-akibat yang lebih buruk lagi seperti dehidrasi, gangguan keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit yang disertai dengan penurunan berat badan, alkalosis dan hypokalemia yang berakibat buruk bagi kesehatan ibu maupun janin (Ayu, 2008).

Pernyataan tentang makanan yang harus dihindari oleh ibu yang mengalami mual muntah pada masa kehamilan yaitu makanan yang berlemak dan pedas, sebanyak 62,3% ibu bersikap positif. Sedangkan untuk minuman seperti kopi, teh dan alkohol adalah sebanyak 67,0%. Pernyataan ini juga penting diketahui oleh ibu karena dengan menghindari makanan berlemak dan minuman-minuman


(52)

berkafein seperti kopi diharapkan dapat mengurangi keluhan mual muntah ibu (Ayu, 2008).

2.1.3 Tindakan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. (Notoatmodjo, 2007). Tindakan merupakan aturan yang dilakukan untuk mengatasi sesuatu atau perbuatan adanya hubungan yang erat antara sikap dan tindakan didukung oleh pengertian sikap yang menyatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa 75,3% responden yang mengalami mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan mempunyai tindakan sedang yaitu sebesar 75,3% (Lihat tabel 7). Hal ini berarti bahwa tindakan ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan tergolong masih belum baik dan hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh penghasilan keluarga per bulan dan penyuluhan yang pernah diikuti oleh ibu hamil. Data menunjukkan bahwa keluarga yang berpenghasilan di bawah satu juta (<1.000.000) adalah sebesar 52 responden (61,2%), dan 68 responden (80 %) ibu tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai penanganan mual muntah pada masa kehamilan. Sedangkan menurut Tiran (2007) dimana penyuluhan tentang mual muntah pada masa kehamilan sangat berhubungan dengan tindakan yang dilakukan ibu dalam penanganan mual muntah muntah pada masa kehamilan.


(53)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa pernyataan yang tidak pernah dilakukan oleh responden yaitu pada pernyataan 1, 3, 7 dan 11. Untuk pernyataan pertama yaitu mengenai tindakan yang dilakukan ibu setiap mengalami mual muntah, sebesar 4,70 % ibu sama sekali tidak melakukan sesuatu hal apapun, sehingga dikhawatirkan dampak yang buruk bagi janin maupun ibu sendiri. Untuk pernyataan ketiga (ke-3) yaitu mengenai tindakan ibu yang selalu menahan lapar saat hamil juga sebesar 4,70%, sedangkan menurut pernyataan Tiran (2008), bahwa saat hamil ibu tidak boleh membiarkan lambung dalam keadaan kosong karena dapat meningkatkan asam lambung yang selanjutnya akan mempengaruhi refleks muntah pada ibu. Sedangkan untuk pernyataan ketujuh (ke-7), yaitu mengenai makanan yang seharusnya dihindari oleh ibu seperti makanan berlemak dan pedas namun bahkan menjadi sering dimakan ibu yaitu sebesar 5,88%.

Data menunjukkan pada pernyataan 11 mengenai teknik relaksasi dalam mengurangi mual muntah pada masa kehamilan, membuktikan bahwa 34,1% responden sama sekali tidak pernah melakukan yoga maupun tarik napas dalam, sedangkan menurut Ayu (2008) yoga dan tarik napas dalam penting dilakukan untuk mengurangi lelah dan beban pikiran ibu yang nantinya dapat berdampak pada berkurangnya keluhan mual muntah ibu.


(54)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada Oktober s/d November 2010 di Klinik Bersalin Citra II Medan dan setelah dilakukan penelitian tentang perilaku primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dimana perilaku terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Hasil penelitian untuk tingkat pengetahuan adalah sedang, sikap positif, tindakan sedang dan secara keseluruhan untuk penilaian perilaku adalah sedang. Penelitian ini membahas tentang pengertian, penyebab dan penanganan mual muntah pada masa kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

2 Saran

2.1 Pelayanan kesehatan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan perawat maupun tenaga kesehatan lain yang bertugas di Klinik Bersalin Citra II Medan agar dapat lebih meningkatkan mutu dan kualitas asuhan keperawatan yang mencakup pemberian pendidikan kesehatan dan konseling tentang masalah-masalah yang mungkin muncul selama kehamilan termasuk keluhan mual muntah pada masa kehamilan. 2.2 Pendidikan keperawatan

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi mahasiswa keperawatan. Dengan penelitian ini juga diharapkan kepada dosen-dosen keperawatan maternitas agar dapat memberi materi perkuliahan tentang mual muntah pada masa kehamilan yang lebih dalam lagi supaya dapat


(55)

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang profesional dan meningkatkan pendidikan keperawatan dalam pengetahuan kognitif dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.

2.3 Penelitian Selanjutnya

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perilaku ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Hasil penelitian untuk tingkat pengetahuan adalah sedang, sikap positif dan tindakan sedang. Dalam penelitian ini belum diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan baik dan sikap positif primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. Untuk itu, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melengkapi penelitian ini dengan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan baik dan sikap positif ibu primigravida dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan serta melakukan observasi terhadap tindakan ibu dalam mengatasi mual muntah pada masa kehamilan.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Bina Rupa Aksara. Ayu, Ida Chandranita dkk. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. Azwar Saifuddin, 2007, Sikap Manusia, Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Bobak, dkk. 2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Brewer, 2009. Mual Muntah Kehamilan. Dibuka pada website http://drhandri.wordpress.com/2009/12/Mual Muntah pada masa Kehamilan/ pada tanggal 2 Maret 2009. Cunningham F. Hary. 2005. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta: EGC.

Didinkaem, 2009. Tips Menangani Mual Muntah pada Masa Kehamilan. Dibuka pada website http://drhandri.wordpress.com/2009/12/Mual Muntah pada masa Kehamilan/ pada tanggal 20 Maret 2010.

Hidayat Alimul Aziz, 2007, Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Jakarta.

Hurlock, E.B 1996. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Pendidikan & Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2007, Promosi Kesehatan, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Rabe, T. (2002). Buku saku ilmu kebidanan. Jakarta: hipokrates Prawirohardjo, Sarwono. (2008). Ilmu kebidanan. Jakarta: FKUI

Setiadi, 2007, Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yokyakarta: Graha Ilmu. Sudjana, 2002, Metode Statistika, Edisi 6, Bandung : Tarsito.


(57)

Sunaryo, 2004, Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta: EGC.

Tiran, Denise, 2007, Mengatasi Mual-mual dan Gangguan Lain Selama Kehamilan, Jakarta: Diglossia.

Tiran, Denise, 2008, Mual dan Muntah Kehamilan, Jakarta: EGC. Varney, Helen dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC. Winkjosastro, hanifa dkk. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka


(58)

Lampiran 1

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Perilaku Ibu Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan

Saya adalah mahasiswi S1 Ekstensi Fakultas Keperawatan USU yang sedang melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi Perilaku Ibu dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan.

Saya mengharapkan partisipasi ibu-ibu sekalian untuk menjadi responden dalampenelitian ini dengan mengisi dan memberikan jawaban yang jujur tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Jika ibu-ibu bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan ibu-ibu sekalian.

Partisipasi Saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela yaitu bebas memilih untuk menjadi peserta penelitian/responden atau menolak tanpa ada sanksi apa pun. Peneliti akan menjamin kerahasiaan tdentitas dan jawaban yang diberikan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmi keperawatan.

Terima kasih :

No. Responden :...(diisi oleh peneliti)

Tanda tangan


(59)

(60)

(61)

Lampiran 4

CURRICULUM VITAE

Nama : Jojor

Tempat/Tanggal Lahir : Laguboti, 2 Maret 1988

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum menikah

Alamat Rumah : Jln. Jamin Ginting Gang Riahna no. 42 Pasar VI Padang Bulan Medan.

Riwayat Pendidikan

SD Negeri 3 Lawe Loning (1994-2000) SMP Negeri 4 Laguboti (2000-2003) SMA Negeri 1 Laguboti (2003-2006) D-III Keperawatan USU Medan (2006-2009) Ekstensi keperawatan USU Medan (2009-sekarang)


(62)

Lampiran 5

INSTRUMEN PENELITIAN

Tanggal :

No. responden :

Petunjuk Pengisian

Ibu diharapkan :

Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda cheklist (√ ) pada tempat yang disediakan.

1. Semua pertanyaan harus dijawab.

2. Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban.

3. Bila ada yang kurang mengerti, silahkan ditanyakan kepada peneliti.

A. Data Demografi

Kode (Diisi oleh peneliti) :

Inisial Responden :

Usia :

Tingkat pendidikan : 1. ( ) SD 2. ( ) SMP 3. ( ) SMA 4. ( ) Diploma 5. ( ) Sarjana

Pekerjaan : 1. ( ) Ibu rumah tangga 2. ( ) Wiraswasta 3. ( ) PNS

4. ( ) Pegawai swasta Penghasilan keluarga/bulan 1. ( ) < 1.000.000

2. ( ) > 1.000.000

Apakah ibu pernah mengikuti penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan?

1. ( ) Pernah 2. ( ) Tidak pernah


(63)

B. Kuesioner Pengetahuan Ibu Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah Pada Masa kehamilan

Pilihlah jawaban di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling tepat.

1. Mual muntah merupakan hal yang wajar dan umum dialami oleh wanita hamil namun tidak boleh diabaikan. Mual muntah pada masa kehamilan adalah…

a. Perasaan tidak enak di perut dan keluarnya isi perut saat hamil

b. Penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang dialami oleh ibu selama hamil.

c. Sakit di perut yang disertai dengan keluarnya darah saat buang air besar d. Tidak tahu

2. Mual muntah pada masa kehamilan biasanya terjadi karena… a. Usia ibu yang terlalu tua

b. Ibu yang terlalu kurus

c. Meningkatnya hormon-hormon kehamilan d. Tidak tahu

3. Hal yang dapat memperberat kondisi mual muntah pada masa kehamilan adalah…

a. Ibu terlalu banyak istirahat b. Perut kosong

c. Banyak mengkonsumsi buah dan sayur d. Tidak tahu

4. Perilaku ibu hamil yang dapat memperburuk kondisi mual muntah adalah… a. Tidur terlalu malam

b. Malas bangum pagi c. Merokok


(64)

5. Pola makan yang baik pada ibu hamil yang mengalami mual muntah adalah… a. Makan sesering mungkin dengan porsi besar

b. Makan 3 kali sehari dengan porsi besar c. Makan sedikit tapi sering

d. Tidak tahu

6. Saat bangun tidur di pagi hari, ibu dianjurkan untuk…

a. Memakan crackers/roti kering dan meminum susu hangat b. Langsung beraktivitas

c. Meminum es sebanyak mungkin d. Tidak tahu

7. Makanan yang dapat menyebabkan mual muntah pada masa kehamilan adalah…

a. Makanan yang berlemak dan pedas

b. Makanan tinggi protein seperti telur, tempe dan tahu c. Buah dan sayuran

d. Tidak tahu

8. Vitamin B6 sangat baik untuk mengurangi mual muntah. Vitamin B6 dapat diperoleh dari…

a. Daging dan ikan laut b. Telur, tempe dan tahu c. Pisang, advokat dan kentang d. Tidak tahu

9. Minuman yang dapat merangsang mual adalah… a. Kopi

b. Sari buah c. Air putih d. Tidak tahu


(65)

10. Selain faktor makanan, hal yang dapat mengurangi mual muntah masa kehamilan adalah…

a. Beraktivitas sebanyak mungkin

b. Istirahat yang cukup (tidur siang 1-2 jam per hari) c. Komunikasi dengan tetangga

d. Tidak tahu

11. Teknik-teknik relaksasi untuk mengurangi mual muntah adalah… a. Duduk bersila

b. Jongkok dan memejamkan mata c. Yoga dan ‘tarik napas dalam’ d. Tidak tahu

12. Dukungan dari orang lain sangat dibutuhkan oleh ibu hamil yang mengalami mual muntah. Dukungan yang paling bermanfaat untuk ibu didapat dari…

a. Suami b. Tetangga c. Teman d. Tidak tahu

13. Pengaruh menyikat gigi setelah makan pada ibu hamil adalah… a. Mengurangi rasa mual

b. Memperberat rasa mual c. Tidak berpengaruh untuk ibu d. Tidak tahu

14. Saat bangkit dari tempat tidur, sebaiknya ibu… a. Bangkit perlahan-lahan

b. Bangkit secepat mungkin c. Bangkit setelah 2 jam d. Tidak tahu


(66)

15. Sebelum bangun di pagi hari, ibu dianjurkan untuk…

a. Berolahraga ringan dan menghirup udara segar di pagi hari b. Langsung beraktivitas

c. Menonton TV d. Tidak tahu

C. Kuesioner Sikap Ibu primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa kehamilan

Berilah tanda cheklist (√ ) pada kolom di bawah ini yang sesuai menurut pilihan anda.

Sangat Setuju : SS

Setuju : S

Tidak Setuju : TS Sangat Tidak Setuju : STS

No Pernyataan SS S TS STS

1. Mual muntah pada masa kehamilan adalah masalah yang wajar dan sering terjadi pada ibu hamil namun tidak boleh diabaikan. 2. Mual muntah biasanya terjadi karena ibu

yang terlalu kurus

3. Hal yang dapat memperberat kondisi mual muntah ibu adalah perut kosong

4. Perilaku ibu yang dapat memperburuk kondisi mual muntah adalah malas bangun pagi.

5. Pola makan yang baik pada ibu yang mengalami mual muntah adalah makan 3 kali sehari dengan porsi besar.

6. Saat bangun tidur di pagi hari, ibu dianjurkan untuk langsung beraktivitas


(67)

7. Makanan yang dapat menyebabkan mual muntah pada masa kehamilan adalah makanan yang berlemak dan pedas

8. Vitamin B6 sangat baik untuk mengurangi mual muntah. Vitamin B6 dapat diperoleh dari telur, tempe dan tahu.

9. Minuman yang dapat merangsang mual adalah teh, kopi dan alkohol.

10. Selain faktor makanan, hal yang dapat mengurangi mual muntah masa kehamilan adalah istirahat yang cukup (tidur siang 1-2 jam per hari).

11. Teknik relaksasi untuk mengurangi mual muntah adalah yoga dan ‘tarik napas dalam’.

12. Dukungan yang paling bermanfaat untuk ibu didapat dari tetangga.

13. Pengaruh menyikat gigi setelah makan pada ibu hamil adalah mengurangi rasa mual. 14. Saat bangkit dari tempat tidur, sebaiknya

ibu bangkit perlahan-lahan

15. Sebelum bangun di pagi hari, ibu dianjurkan untuk berolahraga ringan dan menghirup udara segar di pagi hari.


(68)

D. Kuesioner Tindakan ibu Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan

Berilah tanda cheklist (√ ) pada kolom di bawah ini yang sesuai menurut pilihan anda.

Selalu : SL

Sering : SR

Kadang-kadang : KD Tidak Pernah : TP

No Pernyataan SL SR KD TP

1. Saya tidak melakukan sesuatu setiap mengalami mual muntah.

2. Selama hamil saya banyak minum air putih. 3. Saya tidak menahan lapar selama hamil. 4. Setiap mengalami masalah, saya mengalihkan

pikiran saya dengan merokok.

5. Selama hamil, saya makan 3 kali sehari dengan porsi besar.

6. Saat bangun tidur di pagi hari, saya memakan crackers/roti.

7. Saya banyak makan gorengan dan makanan pedas.

8. Saya sering makan pisang, advokat dan kentang selama hamil.

9. Saya banyak minum kopi selama hamil. 10. Saya meluangkan waktu 1-2 jam untuk tidur

siang.

11. Saya melakukan yoga dan ‘tarik napas dalam’ selama kehamilan.

12. Saya banyak mendapat dukungan dari suami. 13. Segera setelah makan saya langsung menyikat


(69)

gigi.

14. Saat bangkit dari tempat tidur, saya bangkit secepat mungkin

15. Setiap pagi, saya membuka jendela, menghirup udara segar dan berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau berlari-lari kecil.


(70)

Lampiran 6

1. PENGETAHUAN Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case processing Summary

N %

Case Valid Excludeda Total 30 0 30 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure. Reliability Statistic Cronbach’s

Alpha

N of Items .840 15

2. SIKAP Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case processing Summary

N %

Case Valid Excludeda Total 30 0 30 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure. Reliability Statistic Cronbach’s

Alpha


(71)

3. TINDAKAN Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case processing Summary

N %

Case Valid Excludeda

Total

30 0 30

100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure. Reliability Statistic Cronbach’s

Alpha

N of Items .931 15


(1)

15. Sebelum bangun di pagi hari, ibu dianjurkan untuk…

a. Berolahraga ringan dan menghirup udara segar di pagi hari b. Langsung beraktivitas

c. Menonton TV d. Tidak tahu

C. Kuesioner Sikap Ibu primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa kehamilan

Berilah tanda cheklist (√ ) pada kolom di bawah ini yang sesuai menurut pilihan anda.

Sangat Setuju : SS

Setuju : S

Tidak Setuju : TS Sangat Tidak Setuju : STS

No Pernyataan SS S TS STS

1. Mual muntah pada masa kehamilan adalah masalah yang wajar dan sering terjadi pada ibu hamil namun tidak boleh diabaikan. 2. Mual muntah biasanya terjadi karena ibu

yang terlalu kurus

3. Hal yang dapat memperberat kondisi mual muntah ibu adalah perut kosong

4. Perilaku ibu yang dapat memperburuk kondisi mual muntah adalah malas bangun pagi.


(2)

7. Makanan yang dapat menyebabkan mual muntah pada masa kehamilan adalah makanan yang berlemak dan pedas

8. Vitamin B6 sangat baik untuk mengurangi mual muntah. Vitamin B6 dapat diperoleh dari telur, tempe dan tahu.

9. Minuman yang dapat merangsang mual adalah teh, kopi dan alkohol.

10. Selain faktor makanan, hal yang dapat mengurangi mual muntah masa kehamilan adalah istirahat yang cukup (tidur siang 1-2 jam per hari).

11. Teknik relaksasi untuk mengurangi mual muntah adalah yoga dan ‘tarik napas dalam’.

12. Dukungan yang paling bermanfaat untuk ibu didapat dari tetangga.

13. Pengaruh menyikat gigi setelah makan pada ibu hamil adalah mengurangi rasa mual. 14. Saat bangkit dari tempat tidur, sebaiknya

ibu bangkit perlahan-lahan

15. Sebelum bangun di pagi hari, ibu dianjurkan untuk berolahraga ringan dan menghirup udara segar di pagi hari.


(3)

D. Kuesioner Tindakan ibu Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan

Berilah tanda cheklist (√ ) pada kolom di bawah ini yang sesuai menurut pilihan anda.

Selalu : SL

Sering : SR

Kadang-kadang : KD Tidak Pernah : TP

No Pernyataan SL SR KD TP

1. Saya tidak melakukan sesuatu setiap mengalami mual muntah.

2. Selama hamil saya banyak minum air putih. 3. Saya tidak menahan lapar selama hamil. 4. Setiap mengalami masalah, saya mengalihkan

pikiran saya dengan merokok.

5. Selama hamil, saya makan 3 kali sehari dengan porsi besar.

6. Saat bangun tidur di pagi hari, saya memakan crackers/roti.

7. Saya banyak makan gorengan dan makanan pedas.

8. Saya sering makan pisang, advokat dan kentang selama hamil.

9. Saya banyak minum kopi selama hamil. 10. Saya meluangkan waktu 1-2 jam untuk tidur


(4)

gigi.

14. Saat bangkit dari tempat tidur, saya bangkit secepat mungkin

15. Setiap pagi, saya membuka jendela, menghirup udara segar dan berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau berlari-lari kecil.


(5)

Lampiran 6

1. PENGETAHUAN Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case processing Summary

N %

Case Valid Excludeda Total 30 0 30 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistic Cronbach’s

Alpha

N of Items .840 15

2. SIKAP Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case processing Summary

N %

Case Valid Excludeda Total 30 0 30 100.0 .0 100.0


(6)

3. TINDAKAN Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case processing Summary

N %

Case Valid Excludeda

Total

30 0 30

100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistic Cronbach’s

Alpha

N of Items .931 15