Daun Folium Pengertian Tanah

- Albescens Ciri-cirinya: buah muda berwarna keputih-putihan, sedangkan buah yang masak berwarna kekuning-kuningan dan ujungnya ungu kehitaman. Tim Bina Karya Tani, 2009

2.2 Daun Folium

Daun folium pertama yang keluar pada bibit adalah berbentuk lanceolate, kemudian muncul bifurcate, dan menyusul bentuk pinnate. Pada bibit yang berumur 5 bulan misalnya akan dijumpai 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 3 pinnate. Pada 12 bulan akan ada 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 10 pinnate. Pangkal pelepah daun atau petiole adalah bagian daun yang mendukung atau tempat duduknya helaian daun dan terdiri atas rachis basisfolii, tangkai daun atau petiole petiolus dan duri spine, helaian anak daun lamina, ujung daun apexfolii dan daging daun tervenium. Daun kelapa sawit memiliki rumus daun 18. Lingkaran atau spiralnya ada yang berputar kiri dan kanan tetapi kebanyakkan putar kanan. Pengenalan ini penting diketahui agar kita dapat mengetahui letak daun ke-9 dan ke-17 dan lain-lain yang dipakai sebagai standar pengukuran pertumbuhan maupun pengambilan contoh daun dan pengamatan lainnya. Produksi pelepah daun tergatung pada umur tanaman. Produksi pelepah daun pada tanaman selama setahun dapat mencapai 20-30 kemudian akan berkurang sesuai umur, menjadi 18-25 atau kurang. Panjang cabang daun diukur dari pangkalnya dapat mencapai 9 m pada tanaman dewasa sedangkan pada tanaman muda kurang dari angka tersebut. Panjang pelepah ini dapat bevariasi tergantung pada tipe varietasnya dan pengaruh kesuburan tanah. Untuk tercapainya produksi yang baik, maka luas permukaaan daun yang optimal adalah 11 m 2 . Adlin U. Lubis, 2008 Universitas Sumatera Utara

2.3 Pengertian Tanah

Tanah bertalian erat dengan lingkungan yang dapat diserap dari kuatnya keterlibatan tanah dalam pengaliran energi dan pendauran bahan yang berlangsung di permukaan daratan bumi. Tanah dapat terlibat secara sendirian selaku ekosistem atau sistem energi dan dapat terlibat secara bekerja sama dengan subsistem lahan lain yang berasosiasi dengan tanah, terutama biosfer. Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung di daratan bumi dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja dalam waktu yang sangat panjang, dan berwujud sebagai suatu tubuh dengan kesatuan organisasi dan morfologi yang membentuknya disadur dari Schroeder,1984. Pada dasarnya tanah merupakan tubuh alam. Namun demikian banyak tanah yang memperlihatkan tanda-tanda pengaruh antropogen. Notohadiprawiro, 1998 Tanah sebagai tubuh alami memperlihatkan ciri dan watak khas yang dapat digunakan sebagai pembeda dari tubuh alami lainnya. Ciri dan watak tubuh tanah ini dapat diselidiki dari penampilan penampang lintang tubuh tanah profil. Tubuh tanah merupakan medium tempat bertumpunya perakaran tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh tegak dan kokoh, sebagai wadah dan sumber dari hara dan air, dan sebagai pengendali keadaan-keadaan lain yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Kemampuan tanah sebagai medium untuk menunjang pertumbuhan tanaman digunakan dalam berbagai batasan. Dua batasan yang sering digunakan secara rancu adalah produktivitas tanah dan kesuburan tanah. Produktivitas tanah diberi batasan sebagai kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan suatu tanaman atau sekuen tanaman yang diusahakan dengan sistem pengolahan tertentu. Produktivitas tanah Universitas Sumatera Utara merupakan perwujudan dari seluruh faktor tanah dan bukan tanah yang mempengaruhi hasil tanaman. Masud,1992 Tanah yang dikehendaki tanaman adalah yang berstruktur gembur, di dalamnya terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air tanah dan udara. Air tanah dan udara sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman. Struktur tanah memang ada bermacam-macam. Akan tetapi, yang kita kehendaki ialah struktur tanah yang gembur. Keuntungan struktur tanah demikian ialah udara dan air tanah berjalan lancar, temperaturnya stabil. Keadaan tersebut sangat memacu pertumbuhan jasad renik tanah yang memegang peranan penting dalam proses pelapukan bahan organik didalam tanah. Oleh karena itu, untuk memperbaiki struktur tanah ini dianjurkan untuk diberi pupuk organik pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau. Lingga P. dan Marsono, 2005 Tanah-tanah di kawasan basah telah berkembang dalam kondisi curah hujan melebihi evapotranspirasi hampir sepanjang tahun. Dalam kondisi ini telah terjadi pengurasan secara bertahap basa-basa tanah dan pengembangan keasaman tanah. Lempung tanah sering mengandung selaput Fe dan Al hidroksi. Bahan-bahan tersebut secara nyata mempengaruhi retensi dan ketersediaan kation dan anion pupuk pada tanah-tanah masam. Goenadi D.H, 1997 Guna tekstur tanah secara fisik berperan pada struktur, aerasi dan suhu tanah, dan secara kimia berperan dalam pertukaran ion-ion, sifat penyangga kejenuhan basa dan sebagainya. Fraksi liat tergolong pada bagian tanah yang aktif, sedangkan fraksi pasir dan debu non aktif. Penetapan di lapangan dengan cara perasa. Ambil contoh tanah dan basahi dengan air sedikit demi sedikit sambil dirasakan. Kuswandi, 1993 Tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsur hara oleh tanaman mestinya dapat segera Universitas Sumatera Utara diperbaharui sehingga kandungan unsur hara didalam tanah tetap seimbang. Pengambilan unsur hara oleh ribuan jenis tumbuhan diimbangi dengan pelapukan bahan organik yang menyuplai hara bagi tanah. Sifat kimia tanah berhubungan erat dengan kegiatan pemupukan. Berbicara tentang sifat kimia tanah, tidak terlepas dari persoalan unsur-unsur kimia dan reaksi kimia yang pembahasannya agak rumit. Namun, pembahasan akan lebih ditekankan pada aspek praktisnya sehingga akan sangat membantu dalam mencapai efektivitas pemupukan. Dengan mengetahui sifat kimia tanah akan didapat gambaran jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan. Pengetahuan tentang sifat kimia tanah juga dapat membantu memberikan gambaran reaksi pupuk setelah ditebarkan ke tanah. a. Unsur Hara Esensial Tumbuhan tingkat tinggi memperoleh unsur Karbon C dan Oksigen O 2 dari udara melalui stomata yang terdapat di permukaan daun. Kedua unsur tersebut selanjutnya diproses melalui mekanisme fotosintesis. Unsur Hidrogen H didapatkan dalam bentuk Air H 2 O. Unsur mineral lainnya diperoleh tanaman dari dalam tanah, yakni Nitrogen N, Kalium K, Fosfor P, Magnesium Mg, Sulfur S, Kalsium Ca, Besi Fe, Seng Zn, Mangan Mn, Tembaga Cu, Boron B, Molibdenum Mo, dan Klor Cl. b. Larutan Tanah Larutan tanah adalah air yang terdapat diantara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Diantaranya terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti Universitas Sumatera Utara alumunium. Larutan tanah identik dengan larutan garam yang mudah berubah konsentrasi kepekatan dan susunan kimianya. Di daerah kering, kadar garam larutan tanah lebih tinggi daripada di daerah basah. Sering kali kadar garam larutan tanah menghambat pertumbuhan tanaman. Kadar garam sebesar 0,5 saja sudah berbahaya bagi tanaman. c. pH Tanah Keasaman atau pH - log H + adalah nilai pada skala 0-14 yang menyatakan jumlah ion H + . Larutan tanah disebut bereaksi asam jika nilai pH berada pada kisaran 0-6. Artinya, larutan tanah mengandung ion H + lebih besar daripada ion OH - ,sebaliknya jika jumlah ion H + dalam larutan tanah lebih kecil daripada ion OH - , larutan tanah disebut bereaksi basa alkali atau memiliki nilai pH 8-14. Jika jumlah ion H + di dalam larutan tanah sama dengan jumlah ion OH - , larutan tanah disebut bereaksi netral dengan pH 7. Semakin banyak kandungan ion H + di dalam larutan tanah, reaksi tanah tersebut akan semakin asam. d. Kapasitas Tukar Kation Koloid tanah adalah bagian tanah yang sangat berperan dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman. Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga dapat menarik dan memegang ion-ion bermuatan positif kation, seperti Ca 2+ , H + , Mg 2+ , K + , Na + , Al 3+, dan NH 4 + . Daya tarik-menarik ini dapat dianalogikan seperti kutub negatif magnet menarik dan memegang kutub positif magnet lainnya. Kation yang telah melekat pada koloid tanah tidak mudah tercuci oleh aliran air. Namun, kation atau anion yang berada pada larutan tanah sangat mudah hanyut terbawa air. Novizan,2005 Universitas Sumatera Utara

2.4 Unsur Hara Dalam Tanah