Pengertian Usaha Mikro Tinjauan Teori 1. Kredit

Sedangkan Abdullah 2005:84, “ melihat tujuan pemberian kredit dari pendekatan mikro ekonomi guna mendapatkan suatu nilai tambah bagi nasabah debitur maupun bank sebagai kreditur, dan dari pendekatan makro ekonomi melihat pemberian kredit merupakan salah satu instrument untuk menjaga keseimbangan jumlah uang beredar di masyarakat”. Menurut Suyatno 2003:16 fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut : a. Kredit pada hakekatnya dapat meningkatkan daya guna uang dimana para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkan uang kepada pengusaha yang memerlukannya. b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. c. Kredit dapat sebagai salah satu niat stabilitas ekonomi dalam hal ini untuk mengendalikan inflasi, peningkatan eksport dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. d. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. e. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. f. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional. Fungsi kredit ini juga erat hubungannya dengan siklus perekonomian, dan perdagangan lintas moneter. Abdullah 2005:84 menyatakan fungsi-fungsi kredit secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility uang. b. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility barang. c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. d. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi. e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat. f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional. g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasinal.

2. Pengertian Usaha Mikro

Sejalan dengan dikeluarkannya kebijakan oleh pemerintah untuk dapat membangun sektor usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia, dalam hal Universitas Sumatera Utara ini dibantu oleh sektor perbankan, maka para pengusaha sektor usaha mikro, kecil dan menengah tidak perlu khawatir lagi dalam masalah permodalan, karena sekarang ini banyak bank yang dapat menyalurkan kredit dengan plafond maksimal kredit yang dapat dijangkau oleh para pengusaha mikro, kecil dan menengah melalui bermacam – macam kredit, yang disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal ini, pemerintah menginginkan bahwa peranan Perbankan Nasional perlu ditingkatkan sesuai dengan fungsinya menghimpun dana dan menyalurkanya kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan pembiayaan terhadap sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu, sejalan dengan perkembangan yang terjadi baik dibidang sosial maupun ekonomi, maka perlu adanya penyesuaian kebijakan dalam rangka penyaluran kredit kepada para pengusaha sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Pemerintah dengan dibantu oleh Bank Indonesia pada khususnya dan bank – bank lain pada umumnya, berupaya untuk terus memberdayakan dan ikut mensejahterakan para pengusaha mikro, kecil dan menengah. Sektor usaha mikro, kecil dan menengah memegang peranan yang sangat penting, terutama bila dikaitkan dengan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap. Usaha ini memiliki arti strategis bagi pembangunan, yaitu dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran, memerangi kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan juga pemerataan bagi hasil – hasil pembangunan. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 31PBI2001, yang dimaksud dengan usaha mikro yaitu : Universitas Sumatera Utara Usaha Mikro adalah usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin yang mempunyai ciri – ciri : 1. dimiliki oleh keluarga, 2. mempergunakan teknologi sederhana, 3. memanfaatkan sumber daya lokal, 4. lapangan usahanya mudah dimasuki dan ditinggalkan. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40KMK.062003 29 Januari 2003, usaha mikro yaitu Usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun dan dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah . Adapun tujuan dari kegiatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah ini adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja, termasuk meningkatkan peranan wanita dalam aktivitas pembangunan serta menanggulangi kemiskinan, dan untuk mengembangkan kegitan usaha mikro, kecil dan menengah baik perorangan maupun kelompok. Sedangkan karakteristik sektor usaha mikro, kecil dan menengah, adalah sebagai berikut : 1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikat kaidah administrasi pembukuan standar. 2. Margin usaha yang cenderung tipis, mengingat persaingan yang sangat tipis. 3. Adanya modal yang terbatas. 4. Pengalaman manajerial dalam mengelola kegiatan usahanya masih sangat terbatas. Universitas Sumatera Utara 5. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang. 6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar yang sangat terbatas. 7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal relatif rendah, mengingat keterbatasan sistem administrasinya.

3. Pengawasan Pemberian Kredit a. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Kredit