Sarana dan Aspek–Aspek Pengawasan Kredit

5. Inspeksi On The Spot atau pengawasan fisik adalah pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan langsung ditempat perusahaan nasabah, tujuannya untuk mengecek kebenaran seluruh keterangan ataupun data serta laporan yang disampaikan oleh nasabah dengan membandingkan jumlah dan kondisinya secara fisik. Ada 2 dua jenis pengawasan fisik, yaitu : a pengawasan fisik rutin, b pengawasan mendadak.

b. Sarana dan Aspek–Aspek Pengawasan Kredit

Sarana pengawasan dalam perkreditan adalah sama dengan sarana administrasi perkreditan, namun mempunyai tinjauan yang berbeda-beda. Sarana perkreditan mempunyai tingkatan tertentu mulai dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah, secara umum dimulai dengan perangkat perundang-undangan yang mengatur mengenai perbankan dan kegiatan perdagangan, dan secara khusus mengatur mengenai perkreditan. Agar ketentuan-ketentuan diatas dapat berjalan dengan baik, maka perlu dibuat dalam bentuk sarana pengawasan yang berupa hardware dan software. Secara lebih terperinci sarana pengawasan tersebut meliputi : a. Sarana Perangkat Keras Hardware , meliput i : 1. berbagai bentuk standart – standart yang dipakai oleh bank yang bersangkutan dibidang perkreditan, 2. berbagai alat tulis kantor, invisible ballpoint, kertas karbon, Universitas Sumatera Utara 3. alat–alat perkantoran, peralatan–peralatan untuk mendeteksi dokumen palsu, pembuatan stempel “paid” atas dokumen- dokumen yang telah selesai pembayarannya, 4. mesin–mesin tik baik manual maupun elektronik dengan mengadakan perubahan sedikit pada hurufnya, 5. mesin-mesinalat–alat hitung, komputer dan sejenisnya yang diharapkan akan didapatkan ketelitian yang tinggi, serta kecepatan kerja yang tinggi pula, 6. filling Cabinet yang memadai untuk perlindungan terhadap dokumen–dokumen perkreditan dari bahaya kebakaran, pencurian, dan lain–lain, 7. alat–alat komunikasi seperti telepon, teleks, mesin faks, dan alat- alat ekspedisi lainnya untuk penyampaian informasi secara cepat, aman dan rahasia, 8. alat–alat transportasi untuk pelaksanaan inspeksi ke proyek nasabah yang tersebar lokasinya. b. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana, sebagai tenaga operator yang melaksanakan mengoperasikan, maupun yang mengelola agar perangkat–perangkat keras tersebut dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. c. Sarana Perangkat Lunak Software Universitas Sumatera Utara Agar perangkat keras dan sumber daya manusia tersebut dapat bekerja dengan baik dan terarah, maka perlu adanya sekumpulan aturan– aturan yang disusun secara sistematis yang berlaku didalam organisasi bank yang bersangkutan maupun yang berlaku secara khusus pada bagian perkreditan. Perangkat–perangkat lunak yang diperlukan sebagai alat pengawasan tersebut terdiri dari : 1 manual of operation, yaitu buku–buku pedoman kerja untuk segala jenis kegiatan usaha perbankan pada umumnya maupun dibidang perkreditan pada khususnya, 2 surat–surat Edaran dan Instruksi–instruksi, 3 struktur organisasi dan pembagian kerja, 4 struktur dari sistem dan prosedur kerja yang baik, 5 pendidikan pegawai, 6 job rotation mutasi pegawai , 7 cuti pegawai, 8 anggaran. Sedangkan aspek–aspek yang harus diperhatikan dalam perkreditan adalah : a. Pengawasan Syarat-syarat Materiil Salah satu ciri pokok dari syarat materiil yang harus dipertahankan antara lain bahwa data–data dan informasi yang diperoleh dari calon debitur yang disajikan sebagai dasar pengambilan keputusan harus diuji kebenarannya atau dengan kata lain data dan informasi Universitas Sumatera Utara tersebut benar–benar objektif atau data tersebut dapat diverifikasikan pada bukti yang otentik dan nyata menurut keadaan yang sebenarnya. b. Pengawasan Administrasi Perkreditan Seperti telah diuraikan di atas, bahwa salah satu tujuan dari pengawasan kredit adalah untuk memastikan kebenaran dan ketelitian data administratif. Hal ini sangat penting, karena data administratif sangan mempermudah untuk mengetahui penyimpangan–penyimpangan operasional yang terjadi, selain itu data administratif juga merupakan umpan balik bagi manajemen dalam menentukan kebijakan di kemudian hari. Untuk keperluan pengawasan perkreditan ini, maka ruang lingkup kegiatan pengawasan administrasi akan dibagi dalam 2 dua kelompok, yaitu : 1 Kegiatan Administrasi Nasabah Secara Individual, meliputi : a laporan kegiatan nasabah, b prima note debitur mutasi rekening koran , c buku debitur, d arsip map debitur, 2 Kegiatan Nasabah Secara Keseluruhan, meliputi : a tingkat collectibility b laporan perkreditan c pendapatan perkreditan Universitas Sumatera Utara d data pembukuanaccounting e asuransi perkreditan

c. Prosedur Pemberian Kredit