B. Analisis Hasil Penelitian 1. Prosedur Pemberian Kredit Usaha Mikro
Pada dasarnya prosedur pemberian Kredit Usaha Mikro yang diterapkan oleh Bank Mandiri telah sesuai dengan prosedur pemberian kredit secara
umum yang didasarkan pada teori. Hanya saja, pada prosedur pemberian Kredit Usaha Mikro hanya dilakukan sekali wawancara dengan calon debitur
sebelum dicairkannya kredit tersebut. Wawancara dilakukan di awal sekaligus dengan pengajuan berkas-berkas oleh debitur. Hal ini dilakukan dikarenakan
nasabah yang mengajukan kredit akan menjadi nasabah di Bank Mandiri jika pengajuan Kredit Usaha Mikro diterima oleh pihak Bank Mandiri. Prosedur
pemberian kredit ini memperlihatkan adanya keinginan untuk memberikan pelayanan yang cepat kepada calon debitur. Hal ini merupakan salah satu
yang keunggulan yang perlu diperhatikan dalam era persaingan sekarang ini. Selain itu proses yang sederhana dan cepat juga merupakan kebutuhan debitur
yang tidak ingin berhadapan dengan proses yang tidak berbelit-belit dan cenderung mempersulit. Dengan kecepatan memproses maka profesionalisme
pihak bank akan terlihat, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan secara cepat dan baik tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian Prudential
Banking Practiceyang harus dipegang oleh dunia perbankan. Disamping itu, dalam prosedur pemberian Kredit Usaha Mikro dilakukan
pelaksanaan peninjauan ke lokasi Inspeksi On The Spot. Hal ini dilakukan
Universitas Sumatera Utara
untuk peninjauan langsung ke lokasi usaha sebelum Kredit Usaha Mikro diterima oleh Bank Mandiri.
Pada tahap analisa kredit, Bank Mandiri menggunakan analisa 5 C dalam menilai calon debitur. Analisa ini dilakukan agar menghindari resiko
terjadinya tunggakan kredit oleh debitur. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan analisa taksasipenilaian usaha debitur untuk dapat melihat suku
bunga kredit yang sudah ditentukan oleh pihak bank dalam Kredit Usaha Mikro yang telah disetujui oleh calon debitur.
2. Pengawasan Kredit Usaha Mikro, Sebelum Penerimaan Kredit, Saat Penerimaan Kredit, dan Setelah Penerimaan Kredit
Pada dasarnya pengawasan atas Kredit Usaha Mikro yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri telah sesuai dengan teori yang ada. Hal ini tercermin pada
saat prosedur pemberian Kredit Usaha Mikro, sebelum ditandatangani akad kredit, pihak Bank Mandiri terlebih dahulu membuat checklist untuk
memeriksa kembali kelengkapan dokumen yang diajukan oleh calon debitur. Oleh karena itu, diupayakan semaksimal mungkin tersedia sarana yang
lengkap, pengawasan intern yang baik dan profesionalisme manajemen dalam mengelola kredit, yang merupakan faktor–faktor pendukung pengawasan
dalam pemberian dan pemantauan kredit. Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri Cabang Medan Gatot
Subroto merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh manajemen dalam rangka mengawasi dan mengendalikan kredit secara keseluruhan sehingga
Universitas Sumatera Utara
selalu memberikan keuntungan bagi bank yang bertujuan untuk mencapai pengelolaan kredit yang sehat. Proses pengawasan kredit dimaksudkan untuk
mengevaluasi aspek – aspek yang berkaitan dengan proses kredit, dengan demikian diharapkan pihak manajemen dapat mengetahui secara cepat dan
menyeluruh kondisi perkreditan bank. Evaluasi terhadap proses kredit menjadi tugas Divisi Pengawasan. Pengawasan sebelum penerimaan Kredit Usaha
Mikro adalah melakukan penyelidikan berkas-berkas yang diajukan oleh pemohon kredit untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap
dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bank Mandiri, dan melakukan evaluasi pada saat sebelum proses pemberian kredit. Evaluasi
tersebut ditujukan terhadap pengawasan sebelum penerimaan kredit antara lain:
a. Proses Pemberian kredit
1 apakah seluruh persyaratan administrasi yang diperlukan telah
dipenuhi, 2
apakah kepentingan bank secara administratif telah terjamin, 3
apakah proses kredit berjalan lancar, 4
apakah terdapat kendala-kendala dalam setiap tahapan proses kredit.
b. Proses Administrasi Kredit 1
apakah seluruh persyaratan administrasi yang diperlukan telah dipenuhi,
Universitas Sumatera Utara
2 apakah kepentingan bank secara administratif telah terjamin.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pengawasan yang dilakukan sebelum penerimaan kredit dengan menggunakan Standar Kualitas Proses
Kredit yang memiliki acuan standar sebagai berikut : 1
standar pemberian kredit, 2
standar administrasi kredit. Kesimpulan dari evaluasi pengawasan sebelum penerimaan kredit
disajikan dalam bentuk rating. Standar rating yang digunakan ada tiga kriteria yaitu:
1 dapat diterima D,
2 kurang dapat diterima K,
3 tidak dapat diterima T.
Pengawasan yang dilakukan pada saat pemberian Kredit Usaha Mikro adalah berdasarkan catatan rekening koran yang dimiliki oleh debitur dan
bank akan langsung mendebet tabungan debitur apabila angsuran pokok ditambah bunga tersebut telah masuk jatuh tempo. Seandainya timbul
permasalahan seperti nasabah menunggak membayar, maka pihak bank akan melakukan peninjauan ke lokasi usaha Inspeksi On The Spot untuk
memastikan bahwa debitur dapat melunasi kewajibannya kepada pihak bank. Pada dasarnya pengawasan yang dilakukan pada PT. Bank Mandiri Persero
Cabang Medan Gatot Subroto Medan telah dilaksanakan dengan baik
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan catatan atas rekening koran dari debitur yang bersangkutan dan berdasarkan atas peninjauan langsung ke lokasi usaha Inspeksi On The Spot.
Untuk pengawasan setelah pemberian Kredit Usaha Mikro adalah pengawasan seperti terjadinya tujuan pemberian kredit yang tidak sesuai
dengan yang disyaratkan oleh Bank Mandiri, maka pengawasan dilakukan dengan tindakan pembinaan, penyelamatan, dan pencegahan. Tindakan ini
dilakukan dengan menetapkan kriteria masalah dan jenis tindakan yang dilakukan sehingga memudahkan penyelesaiannya. Pengawasan tersebut telah
sesuai dengan teori yang ada yaitu pengawasan terhadap hal-hal yang masih menyimpang Control by Acception.
Pengawasan yang dilakukan PT. Bank Mandiri Persero Cabang Medan Gatot Subroto dalam menyalurkan Kredit Usaha Mikro KUM adalah
bertujuan untuk memperkecil jumlah kredit macet akibat jika debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar pihak bank dapat segera mengambil tindakan perbaikan dan mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk memperbaiki penyimpangan yang ada tersebut, dan untuk membantu pihak debitur dalam mengatasi masalah yang dihadapinya sehubungan dengan
kredit yang telah diberikan oleh pihak bank tersebut untuk meminimumkan jumlah kredit bermasalah dimasa yang akan datang.
Pengawasan kredit yang dilakukan secara umum dilakukan agar dapat memenuhi berbagai kepentingan antara lain :
Universitas Sumatera Utara
a. dapat memberikan masukan dan pendapat secara independen
kepada pihak manajemen mengenai kualitas manajemen, b.
menyoroti masalah-masalah yang potensial dalam proses kredit, 1
mendeteksi kelemahan proses kredit yang berpengaruh terhadap kualitas portepel kredit yang akan datang dan
merubahnya bila perlu, 2
memungkinkan senior manajemen untuk mengevaluasi personalia kredit dan menggantinya bila perlu.
c. melakuakan koreksi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi
dengan tolak ukur standar proses kredit yaitu: 1
mengevaluasi pengamanan kredit dan sejauh mana penyimpangannya,
2 merekomendasi langkah-langkah
untuk memperbaiki
penyimpangan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Sumatera Utara