lebih adil. Dan keempat, memperkuat administrasi perpajakan dan meminimalisasi biaya administrasi dan kepatuhan.
Bird dan Jantshcer 1991 seperti yang dikutip oleh Chaizi Nasucha, mengemukakan bahwa, perubahan kebijakan perpajakan tanpa didukung perubahan administrasi menjadi
tidak berarti. Perubahan di bidang perpajakan harus sejalan dengan kapasitas administrasinya, karena administrasi perpajakan merupakan kebijakan di bidang perpajakan yang mempunyai
hubungan yang tidak terpisahkan. Dr. Chaizi Nasucha, 2004:63
F. Modernisasi Administrasi Perpajakan
Modernisasi perpajakan yang dilakukan pemerintah tidaklah hanya untuk mengejar dan menjangkau optimalisasi pemungutan pajak budgeter semata. Modernisasi perpajakan
juga merupakan bagian dari grand design reformasi perpajakan tax reform secara komprehensif. Sebagaimana yang menjadi sasaran sejak tahun 2002, bahwa reformasi
perpajakan secara komprenhensif sebagai satu kesatuan dilakukan terhadap 3 tiga bidang pokok atau utama yang secara langsung menyentuh pilar perpajakan yaitu :
1 Bidang Administrasi, yakni melalui modernisasi administrasi perpajakan;
2 Bidang Peraturan, dengan melakukan amandemen terhadap Undang-Undang
Perpajakan dan; 3
Bidang Pengawasan, membangun bank data perpajakan nasionalLiberti Pandiangan,2008:64
Administrasi perpajakan adalah cara-cara atau prosedur pengenaan dan pemungutan pajak Yeremias T. Keban, 2004:2. Menurut Gunadi reformasi perpajakan meliputi dua area,
Universitas Sumatera Utara
yaitu kegiatan reformasi kebiajakan pajak tax policy yaitu regulasi atau peraturan perpajakan yang berupa Undang-Undang perpajakan dan reformasi administrasi perpajakan.
Reformasi administrasi perpajakan memiliki tujuan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kedua, untuk mengadministrasikan
penerimaan pajak sehinggan transparansi dan akuntabilitas penerimaan sekaligus pengeluaran pembayaran dana dari pajak setiap saat dapat diketahui. Ketiga, untuk memberikan suatu
pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pajak, terutama adalah kepada aparat pengumpul pajak, kepada Wajib Pajak, maupun kepada masyarakat pembayar pajak.
Konsep dari modernisasi administrasi perpajakan Direktorat Jenderal Pajak adalah adanya pelayanan prima dan pengawasan intensif dengan pelaksanaan prinsip good
governance. Adapun tujuan modernisasi yang ingin dicapai adalah tingkat kepatuhan pajak yang tinggi, tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi dan tingkat
produktivitas pegawai pajak yang tinggi. Kelanjutan dari modernisasi administrasi perpajakan ini adalah organisasi, Business Process, Teknologi Komunikasi dan Informasi, Sarana dan
Prasarana, dan Manajemen SDM. Perubahan konfigurasi struktur organisasi Direktorat Jenderal Pajak yaitu dari struktur berdasarkan jenis pajak menjadi struktur berdasarkan fungsi
menuntut perbaikan proses bisnis. Peleburan dilakukan terhadap tiga tipe kantor yaitu Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan KARIKPA, Kantor Pelayanan Pajak KPP, dan Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KP PBB menjadi satu yaitu Kantor Pelayanan Pajak KPP. Kemudian KPP diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu Large Tax Office LTO,
Medium Tax Office MTO dan Small Tax Office STO. Masing-masing tipe memiliki perbedaan ruang lingkup pelayanan Surahyo, dalam taxplanning.com 2008.
Universitas Sumatera Utara
Sasaran penerapan sistem administrasi modern menurut Liberty Pandiangan adalah : pertama, maksimalisasi penerimaan pajak ; kedua, kualitas pelayanan yang mendukung
kepatuhan Wajib Pajak; ketiga, memberikan jaminan kepada publik bahwa Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tingkat integritas dan keadilan yang tinggi; keempat, mempunyai
rasa keadilan dan persamaan perlakuan dalam proses pemungutan pajak; kelima, pegawai pajak dianggap sebagai karyawan yang bermotivasi tinggi, kompeten, dan profesional;
keenam, peningkatan produktivitas yang berkesinambungan; ketujuh, Wajib Pajak mempunyai alat dan mekanisme untuk mengakses informasi yang diperlukan; kedelapan,
optimalisasi pencegahan penggelapan pajak Liberti Pandiangan, 2004:38.
Karakteristik sistem administrasi perpajakan modern ini adalah:
1. Seluruh kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem administrasi yang berbasis teknologi terkini
2. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan membayar melalui kantor penerima pembayaran secara on-line
3. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan melaporkan kewajiban perpajakannya dengan menggunakanmedia computer e-SPT.
4. Monitoring kepatuhan Wajib Pajak dilaksanakan secara intensif dengan pemanfaatan profit Wajib Pajak
a. Penerapan sistem administrasi modern
Penerapan sistem administrasi modern melalui program dan kegiatan dalam kerangka reformasi administrasi perpajakan yakni :
Universitas Sumatera Utara
1 Struktur Organisasi
a. pembentukan organisasi berdasarkan fungsi
Wujud pembenahan fungsi pelayanan, pengawasan dan pemeriksaan, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443PMK01.2001 disusun berdasarkan
jenis pajak, dimana Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan telah diserahkan kepada KPP Pratama setelah reformasi tahun 2004
yang tidak membaginya lagi berdasarkan fungsinya. b. Spesifikasi tugas dan tanggung jawab, antara lain :
1. Account Representative AR salah satu ciri khas dari KPP Pratama Modern adalah adanya Account
Representative AR yang melaksanakan tugas-tugas pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban oleh Wajib Pajak dan melayani penyelesaian hak
Wajib Pajak. juga tugas untuk konsultasi, jika Wajib Pajak memerlukan informasi atau hal lainnya terkait pelaksanaan hak dan kewajiban
perpajakannya. sehingga AR berfungsi sebagai jembatan atau mediator antara Wajib Pajak dengan KPP. AR berfungsi disetiap Seksi Pengawaasan dan
Konsultasi yang mempunyai tugas : a
melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan Waajib Pajak melalui pemanfaatan data Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SPAT
atau Sistem Informasi DJP SIDJP. b
bimbingan atau himbauan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib pajak
Universitas Sumatera Utara
c analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam
rangka intensifikasi d
memonitor penyelesaian pemeriksaan pajak dan proses keberatan e
melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku f
membantu Wajib Pajak dalam memperoleh penegasan daan konfirmasi maslah perpajakan
g melakukan pemuktahiran data Wajib Pajak dan membuat company
profile h
menyelesaikan permohonan surat keterangan yang diperlukan Wajib Pajak.
2. Pemeriksaan pajak hanya dilakukan oleh tenaga fungsional pemeriksa dengan alokasi tenaga fungsional pemeriksa disesuaikan dengan tingkat resiko
pemeriksaan dan dilakukan pelatihan teknis yang mendukung profesionalisme tenaga pemeriksa berdasarkan kelompok usaha Wajib Pajak
3. Spesialisasi pegawai lainnya seperti jurusita pajak dan programer teknologi informasi
c. Menyelesaikan dan menyempurnakan inplementasi Sistem Informasi Perpajakan SIP menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT.
Sistem Informasi Perpajakan SIP menjadi Sistem Administrasi Parpajakan Terpadu SPAT dikendalikan oleh manajemen kasus case management system
dalam system pemantauan oleh manajemen kasus work flow system mengacu pada otomasi kantor mencakup pelayanan, pengawasan pembayaran dan
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan dengan pengendalian proses, otorisasi, pengawasan pelaksanaan tugas serta pelaporan yang dirancang sesuai ketentuan Undang-Undang yang
berlaku. d. Monitoring rutin melalui Rekening Wajib Pajak Taxpayers’ Account
Transaparansi pelayanan dan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak di dukung dengan Taxpayers’ Account yang berfungsi untuk mencatat secara
otomatis setiap perubahan yang terjadi terhadap hak dan kewajiban wajib pajak sebagai akibat dari pembayaran pajak, penetapan, keberatan, pemindahbukuan,
Surat Pemberitahuan SPT, dan dokumen perpajakan lainnya sehingga memudahkan pengawasan atas hak dan kewajiban perpajakan bagi masing-masing
Wajib Pajak.
2 Modernisasi prosedur organisasi
a. Pelayanan satu pintu melalui AR
Penunjukkan Account Representative yang bertanggungjawab secara khusus melayani dan mengawasi administrasi perpajakan beberapa Wajib Pajak dengan
mengembangkan konsep pelayanan satu pintu sehingga mengurangi persinggungan antara Wajib Pajak dengan petugas pajak yang kemungkinan dapat
menimbulkan ekses negatif. Account Representative juga menangani pemohonan Surat Keterangan Bebas SKB pajak emindahbukuan setoran pajak Pbk, ruling
dan penerbitan produk hukum.
Universitas Sumatera Utara
b. Penyederhanaan prosedur administrasi dan meningkatkan standar waktu dan
kualitas pelayanan dan pemeriksaan pajak. Kegiatan yang dilakukan antara lain 1 menyederhanakan formulir Surat Pemberitahuan SPT, 2 mempercepat proses
penyelesaian keberatan dan banding atas produk pajak, 3 pengukuhan Wajib Pajak Patuh untuk mempercepat permohonan restitusi, 4 meninjau kriteria Wajib
Pajak Pungut untuk mengurangi permohonan restitusi, 5 meninjau kembali kewajiban pemeriksaan atas setiap Surat Pemberitahuan Lebih Bayar SPT LB
dan mempercepat restitusi Surat Pemberitahuan Lebih Bayar SPT LB yang beresiko rendah, 6 pemusatan Pajak Pertambahan Nilai PPN.
3 Dukungan teknologi informasi modern dalam memberikan pelayanan, pengawasan, pemeriksaan dan penagihan pajak, antara lain:
a. SAPT terintegrasi dengan pendekatan fungsi dan prosedur administrasi yang
telah diatur dalam case management dan workflow system didukung e-system, terutama e-Payment, e-SPT, dan e-filing yang membantu kecepatan, ketepatan
dan keamanan proses perekaman data administrasi pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Bagan E-Payment, E-SPT, dan E-Filing.
b. otomasi proses pemeriksaan dengan bantuan workflow management dalam
SAPT membantu menghindari duplikasi data, kesalahan pencatatan dan pengawasan prosedural pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan didukung juga dengan aplikasi Audit Command Language ACL;
Universitas Sumatera Utara
c. pembangunan bank data dalam konsep masterplan secara nasional dan
kerjasama pertukaran data dengan instansi lain mewujudkan transparansi data;
d. otomasi penagihan pajak melalui SAPT sehingga prosedur pengawasan dan administrasi tunggakan pajak dapat selalu dilakukan. Pelaksanaan penagihan
dilakukan jurusita pajak dengan metode hard dan soft collection, dimana soft collection dapat dilakukan dengan bantuan Account Representative;
e. melaksanakan pelatihan teknologi informasi; f. penggunaan teknologi informasi dan e-system lainnya:
Dalam menjalankan administrasi perpajakan dan meningkatkan pelayanan dikembangkan aplikasi seperti e-Regristation, e-Counseling, Complaint Center,
Help Desk,
Call Center, Touch
Screen yang didukung Knowledge Base yang berisi Frequently Asked Question FAQ, SMS tax, dan saluran komunikasi dan penyuluhan yang lebih intensif
melalui berbagai sarana seperti telepon, e-mail, portal website, pencatatan dan penyimpanan dokumen yang lebih dapat diandalkan menggunakan Sistem Manajemen Arsip Terpadu
SMArT, dukungan peralatan perkantoran yang modern, lengkap, dimana tiap pegawai dilengkapi personal computer dan akses informasi yang lebih cepat baik dalam lingkungan
intern maupun kepada Wajib Pajak dimana tiap terdapat perubahan ketentuan menyangkut Wajib Pajak akan segera dikonsolidasikan secara internal, diinterpretasikan dan selanjutnya
segera diinformasikan kepada Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
1. Help Desk
Secara khusus fasilitas help desk dengan teknologi tax knowledge base, menyangkut : peraturan pajak yang komprehensif dan terkini; dikompilasi sesuai standar QA,
flowchart, dan penjelasan singkat; tersedia dalam computer, sehingga mudah diakses; diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan mengenai pajak. Help desk
adalah meja pembantu yang ditempati oleh pegawai yang dianggap cakap dan berpengetahuan tentang perpajakan, dan mempunyai kemampuan berkomunikasi.
2. Complaint Center
Complain center adalah tempat yang disediakan oleh KPP untuk menyampaikan setiap keluhan Wajib Pajak yang terdaftar tentang masalah perpajakannya. Complaint
center di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Wilayah berfungsi untuk menampung keluhan-keluhan Wajib Pajak yang terdaftar di KPP di wilayah kerjanya.
Media penyampaian pengaduan Wajib Pajak dapat dilakukan melalui beberapa media antara lain, e-mail, kantor pos, telepon bebas biaya, faksimili, atau langsung datang.
3. Call Center
Call center merupakan media yang disediakan KPP untuk melayani Wajib Pajak dalam hal keefesiensian dan keefektifan layanan inforrmasi perpajakan. Fungsi utama
yang ditangani call center menyangkut pelayanan konfirmasi, prosedur, peraturan, material perpajakan dan lainnya, dan penanganan complaint Wajib Pajak. Yang
menonjol atau keistimewaan call center adalah sentralisasi penerimaan keluhan- keluhan Wajib Pajak dan desentralisasi penanganan keluhan tersebut, penggunaan
Universitas Sumatera Utara
bebas pulsa melalui kontak telepon 500200, dilengkapi dengan manajemen pelayanan keluhan.
4. e-Registration
e-Registration adalah sistem pendaftaran, perubahan data Wajib Pajak dan atau pengukuhan ataupun pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak melalui system
yang terhubung langsung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak. system pendaftaran secara online ini merupakan sistem aplikasi sebagai bagian dari Sistem
Informasi Perpajakan di lingkungan kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan berbasis perangkat keras dan perngkat lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi
data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak 5.
e-SPT e-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau
dengan menggunakan media komputer. Yang dapat diaplikasikan adalah SPT Masa PPh, SPT Tahunan PPh, dan SPT Masa PPN.
6. e-filling
e-filling adalh suatu penyampain SPT yang dilakukan melalui sistem online dan real time. SPT berbentuk formulir elektronik dalam media computer yang dikenal dengan
nama e-SPT. Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT elektronik e-filling melalui satu atau beberapa perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi Application Service Provider, ASP
yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian SPT secara elektronik kepada Direktorat Jenderal Pajak.
Diantara ASP yang telah ditunjuk Direktorat Jenderal Pajak saat ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. http:www.pajakku.com
b. http:www.laporpajak.com
c. http:www.taxreport.web.id
d. http:www.layananpajak.com
e. http:www.onlinepajak.com
f. http:www.setorpajak.com
g. http:www.pajakmandiri.com
h. http:www.spt.co.id
7. Modernisasi strategi organisasi
1 Kampanye sadar dan peduli pajak Kampanye dan sosialisasi perpajakan sebagai bagian dari good governance framework
melalui berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, tokoh agama, dan juga melalui media masa, portal website, serta pemasangan billboard di tempat-tempat strategi dan
meningkatkan kinerja penyuluhan sebagai information service dan public relation. Marcus Taufan Sofyan,dalam
Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Lingkungan Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar
, 2005:35.
G. Tujuan sosialisasi modernisasi administrasi perpajakan Secara garis besar terdapat tiga kelompok masyaarakat yang sangat memerlukan
informasi tentang modernisasi administrasi perpajakan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Golongan masyarakat yang termasuk awam dalam masalah perpajakan yaitu mereka
yang sama sekali belum mengetahui tentang ketentuan-ketentuan, Undang-Undang, kebijakan perpajakan sehingga mereka belum mengetahui tentang hak dan
kewajibannya. 2.
Golongan masyarakat yang pada umumnya, yang sudah mengetahui tentang hak dan kewajibannya, namun dalam pelaksanaanya mengalami kesulitan karena kurangnya
informasi, pengetahuan, teknis terbaru tentang perpajakan modern. 3.
Golongan masyarakat Wajib Pajak yang memang tidak mempunyai kesadaran tentang hak dan kewajibannya dalam perpajakan ataupun Wajib Pajak yang telah sadar
tentang hak dan kewajibannya namun tidak memberiperhatian dalam perkembangan modernisasi administrasi perpajakan.
Tujuan sosialisasi modenisasi administrasi perpajakan dalam lingkup penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sama dengan tujuan perpajakan hanya saja lebih dikhususkan ke Pajak
Bumi dan Bangunan, jadi hal yang terpenting adalah melalui sosialisasi administrasi perpajakan yang modern diharapkan kemauan, kesadaran, dan kepatuhan masyarakat dalam
melaksanakan kewajiban pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan semakin meningkat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI