26. Petugas Pengadaan
Tugas: Melaksanakan kegiatan pengadaan serta menata administrasi aktiva tetap
27. Arsiparis
Tugas: Mengelola dan memelihara arsip aktif dan in-aktif secara baik dan benar
sesuai ketentuan pengarsipan 28. Pengemudi
Tugas: Mengemudi dan memelihara kendaraan dinas dalam rangka kepentingan
dinas 29. Satpam
Tugas: Melaksanakan kegiatan pemeliharaan, pemeriksaan dan menjaga keamanan
gedung kantor, rumah dinas, sarana dan prasarana kerja serta lingkungan kerja
30. Pesuruh
Tugas: Melaksanakan tugas merawat, membersihkan dan menyiapkan keperluan
kerumahtanggaan perusahaan
E. Kinerja Usaha Terkini
Dari sisi pelayanan PT. Jamsostek Persero cabang Belawan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap delapan Pelaksana Pelayanan Kesehatan PPK I
Jamsostek karena memiliki kinerja buruk. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam perbaikan pelayanan terhadap peserta Jamsostek. Pihak Jamsostek juga
serius dalam membenahi sekaligus melakukan evaluasi secara berkesinambungan untuk memastikan pelayanan terhadap peserta Jamsostek benar-benar bermutu. Kepala Cabang
Universitas Sumatera Utara
PT. Jamsostek Persero Belawan telah memberi deadline kepada klinik-klinik Pusat Pelayanan Tigkat I agar siaga 24 jam. Selanjutnya, pihak Jamsostek cabang Belawan juga
sedang melakukan training penanganan pengduan peserta dan juga membuka nomor pengaduan khusus di klinik sehingga diharapkan klinik-klinik dan rumah sakit dapat juga
menjadi tempat pengaduan masalah Jamsostek. Pihak Jamsostek juga melakukan kunjungan dengan personalia perusahaan dan serikat pekerja untuk melihat secara
langsung kelayakan klinik-klinik yang telah dibenahi di wilayah Jamsostek cabang Belawan.
Selain itu, PT. Jamsostek Persero melakukan perombakan manajemen ditingkat jenjang satu. Kebijakan perombakan ini ditempuh sebagai upaya untuk memperkuat
kinerja manajemen perseroan menghadapi tantangan eksternal dan internal. Tantangan eksternal yang dihadapi perseroan antara lain masih lesunya perekonomian nasional yang
diwarnai dengan fenomena pemutusan hubungan kerja PHK dan pelaporan kepesertaan program Jamsostek yang hanya terdaftar sebagian. Tantangan lain terkait dengan
pelaksaan otonomi daerah, yakni bergesernya kekuasaan dari pusat ke daerah, dimana beberapa daerah ingin melaksanakan program jaminan sosial sendiri. Sedangkan
permasalahan internal yang perlu dituntaskan antara lain menyangkut jumlah sumber daya manusia SDM yang dirasakan belum mencukupi dan masih banyaknya formasi
kosong, dan kendalan Teknologi Informasi. Jika dilihat dari segi kepesertaan, kinerja direksi PT. Jamsostek Persero sangat
baik hal ini dikarenakan jumlah peserta aktif terus meningkat berkat adanya sosialisasi yang terus menerus tentang Jamsostek. Tahun 2006 jumlah peserta tdak aktif naik
dibandingkan pada tahun 2005, yaitu dari 12.948.724 tenaga kerja meningkat menjadi
Universitas Sumatera Utara
15.143.646 tenaga kerja. PT. Jamsostek Kanwil I Sumt, Sumbar,dan NAD misalnya, tahun 2006 lalu menargetkan perolehan kepsertaan beru 7000-an perusahaan. Hingga
akhir tahun target itu mencapai 98, sehingga total jumlah perusahaan yang menjadi peserta Jamsostek pada tahun 2006 mencapai 10.696 perusahaan dengan jumlah pekerja
sebanyak 1.419.185 orang. Tahun 2007 dipasang target sekitar 10ribu perusahaan bary sebagai peserta program Jamsostek. Untuk mencapai taget dan khususnya meningkatkan
kesadaran pengusaha dan pekerja akan pentingnya keikutsertaan dalam program tersebut Jamsostek telah melakukan bebagai cara mulai dari peningkatan mutu sosialisasi
program, peningkatan pelayanan Jamsostek hingga peningkatan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai instansi penegak hukumnya.
Kinerja keuangan tahun 2007 juga meningkat luar biasa dengan total pendapatan sekitar Rp 1,9triliun. PT. Jamsostek Persero juga menyisihkan sebagian hasil laba untuk
membantu pengembangan usaha kecil dan menengah dalam program kemitraan dan bina lingkungan. Sedang program jaminan kompensasi kerja pesangon diharapkan akan
memberikan kepastian kepada pekerja ter-PHK untuk mendapatkan pesangon karena dana pesangonnya sudah dititipkan kepada di PT. Jamsostek. Disisi lain, setiap kali
perusahaan merekrut pekerja maka sejak itu pula menyisihkan dana ke PT. Jamsostek sebagai jaminan kompensasi kerja. Kinerja Jamsostek memang semakin baik karena
berhasil meraih laba Rp 750miliar atau lebih besar dari target Rp 686miliar 2006. Dari target investasi sebesar Rp 8.5T, PT. Jamsostek berhasil mencapai Rp 10.5T.
PT. Jamsostek juga berhasil membukukan laba sebesar Rp 1.1T dengan target Rp 1 T pada tahun 2008. Angka ini diluar digaan semula karena sebelumnya Jamsostek
diperkirakan mengalami kerugian terkait penempatan portofolio di saham. Namun dari
Universitas Sumatera Utara
hasil audit ternyata laab di tahun 2008 di ats laba tahun 2007 yang berjumlah Rp 998.4miliar mendekati Rp1,1triliun.
F. Rencana Kegiatan