Persepsi Responden Tentang Kebijakan Lindung Nilai Hedge

39

4.2.2.1 Persepsi Responden Tentang Kebijakan Lindung Nilai Hedge

Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kebijakan Lindung Nilai Hedge P SS S RR TS STS Total f f f f f f 1 20 66,7 10 33,3 0,0 0,0 0,0 30 100 2 13 43,3 17 56,7 0,0 0,0 0,0 30 100 3 4 13,3 17 56,7 9 30,0 0,0 0,0 30 100 4 5 16,7 25 83,3 0,0 0,0 0,0 30 100 5 12 40,0 18 60,0 0,0 0,0 0,0 30 100 6 4 13,3 19 63,3 7 23,3 0,0 0,0 30 100 7 3 10,0 25 83,3 2 6,7 0,0 0,0 30 100 8 5 16,7 20 66,7 5 16,7 0,0 0,0 30 100 Sumber: Pengolahan data primer 2015 Keterangan: P = Pernyataan SS =Sangat Setuju S =Setuju RR =Ragu-Ragu TS =Tidak Setuju STS =Sangat Tidak Setuju Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan bahwa: 1. Untuk P 1 “Dalam Menjalankan Usaha BapakIbu, kebijakan lindung nilai Hedge sangat diperlukan” Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 20 orang 66,7, dan responden yang menjawab Setuju S berjumlah 10 orang 33,3. Serta tidak ada responden yang menjawab Ragu- Ragu RR, Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden setuju dengan adanya kebijakan lindung nilai yang diberlakukan oleh Bank Indonesia. 2. Untuk P 2 “Dengan adanya kebijakan Lindung Nilai yang ditetapkan Bank Indonesia, dapat meminimalisir risiko kerugian atas perubahan nilai valuta asing terhadap Rupiah”. Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 13 orang 43,3, dan responden yang menjawab Setuju S 40 berjumlah 17 orang 56,7. Serta tidak ada responden yang menjawab Ragu- Ragu RR, Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden setuju dengan adanya kebijakan lindung nilai yang diberlakukan oleh Bank Indonesia dapat meminimalisir risiko kerugian akibat perubahan nilai valuta asing atas mata uang rupiah. 3. Untuk P 3 “Kebijakan Lindung Nilai yang ditetapkan Bank Indonesia sudah sesuai dengan harapan BapakIbu”. Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 4 orang 13,3, responden yang menjawab Setuju S berjumlah 17 orang 56,7, dan responden yang menjawab Ragu-Ragu RR berjumlah 9 orang 30,0 Serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa bahwa kebijakan lindung nilai Hedge yang diterbitkan oleh Bank Indonesia telah sesuai dengan harapan para pengusaha. 4. Untuk P 4 “Kebijakan Lindung Nilai Hedge membuat BapakIbu merasa lebih nyaman dalam menjalankan usaha”. Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 5 orang 16,7, dan responden yang menjawab Setuju S berjumlah 25 orang 83,3. Serta tidak ada responden yang menjawab Ragu-Ragu RR, Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya kebijakan lindung nilai hedge keseluruhan responden merasa lebih nyaman dalam menjalankan usahanya karena kebijakan lindung nilai dapat memberikan rasa aman atas kemungkinan risiko kerugian yang mungkin terjadi. 41 5. Untuk P 5 “Kebijakan Lindung Nilai Hedge perlu mendapat pengawasan yang ketat dari Bank Indonesia”. Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 12 orang 40, dan responden yang menjawab Setuju S berjumlah 18 orang 60. Serta tidak ada responden yang menjawab Ragu- Ragu RR, Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan keseluruhan responden menginginkan agar kebijakan lindung nilai hedge yang diberlakukan mendapat pengawasan yang ketat dari Bank Indonesia agar hak-hak para pengusaha dapat dilindungi. 6. Untuk P 6 “Sosialisasi tentang berbagai aturan dalam Lindug Nilai Hedge sudah sangat baik”. Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 4 orang 13,3, responden yang menjawab Setuju S berjumlah 19 orang 63,3, dan responden yang menjawab Ragu-Ragu RR berjumlah 7 orang 23,3 Serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa sosialisasi mengenai kebijakan lindung nilai hedge sudah sangat baik. 7. Untuk P 7 “Pihak Bank maupun nasabah yang melakukan pelanggaran atas kontrak mengenai Lindung Nilai Hedge harus mendapat sanksi yang tegas.”. Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 3 orang 10,0, dan responden yang menjawab Setuju S berjumlah 25 orang 83,3, dan responden yang menjawab Ragu-Ragu RR berjumlah 2 orang 6,7 serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden menilai 42 bahwa perlu ada pemberian sanksi yang tegas terhadap pelanggaran kontrak lindung nilai baik yang dilakukan oleh pihak Bank maupu nasabah pengusaha agar masing-masing pihak mendapat hak dan menjalankan kewajibannya dengan baik sesuai aturan dalam kebijakan lindung nilai. 8. Untuk P 8 “Peraturan Undang-Undang tentang Kebijakan Lindung Nilai Hedge dalam menata hubungan antara pengusaha dengan Bank serta hubungan antar pengusaha sudah cukup berimbang.”. Responden yang menjawab Sangat Setuju SS berjumlah 5 orang 16,7, responden yang menjawab Setuju S berjumlah 20 orang 66,7, dan responden yang menjawab Ragu-Ragu RR berjumlah 5 orang 16,7 Serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa peraturan Undang-Undang yang mengatur tentang kebijakan lindung nilai telah mampu menata hubungan yang berimbang antara para pengusaha dengan pihak Bank. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis deskriptif, secara umum responden memiliki persepsi yang positif tentang kebijakan lindung nilai hedge. Para pengusaha memahami pentingnya peranan kebijakan lindung nilai dalam meminimalisir risiko bisnis yang mungkin terjadi. Hal ini terlihat dari jawaban sebagian besar responden menyatakan Setuju atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. 43

4.2.2.2 Tingkat Pemahaman Responden Tentang Kebijakan Lindung Nilai