44
hampir keseluruhan responden mengerti dengan istilah-istilah yang digunakan dalam kebijakan lindung nilai.
4. Untuk P
4
“Apakah BapakIbu paham mengenai kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi dalam kebijakan lindung nilai dengan pihak Bank?” terlihat
bahwa 27 responden 90 menjawab “Ya” sedangkan 3 responden 10 menjawab “Tidak”. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
paham mengenai kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi dalam kebijakan lindung nilai dengan pihak Bank.
5. Untuk P
5
“Apakah BapakIbu mengetahui berbagai perubahan peraturan tentang kebijakan lindung nilai Hedge yang ditetapkan Bank Indonesia?” 30
responden 100 menjawab “Ya” artinya bahwa keseluruhan responden mengetahui berbagai perubahan peraturan tentang kebijakan lindung nilai.
4.2.2.3 Jenis Transaksi Lindung Nilai Yang Paling Sering dilakukan
Gambar 4.1 Transaksi Lindung Nilai Yang Paling Sering Digunakan
45
Jenis Transaksi Lindung Nilai yang paling sering digunakan responden Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa 77 responden lebih sering melakukan transaksi
lindung nilai beli sedangkan 23 responden melakukan transaksi lindung nilai jual. Dengan demikian mayoritas responden menginginkan adanya perlindungan
atas transaksi yang dilakukan khususya transaksi lindung nilai jual, sehingga merasa lebih aman dalam menjalankan usahanya.
4.2.2.4 Jenis Metode Transaksi Lindung Nilai Yang Paling Sering dilakukan
Gambar 4.2 Metode Transaksi Yang Paling Sering Dilakukan
Selanjutnya metode transaksi lindung nilai yang paling sering digunakan responden adalah transaksi swap berjumlah 19 orang dan sisanya 11 orang
menggunakan metode transaksi Forward.
46
4.2.2.5 Sumber Informasi Yang Digunakan Tentang Lindung Nilai Hedge
Gambar 4.3 Sumber Informasi Yang Digunakan Tentang Lindung Nilai
Hedge
Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat bahwa 60 responden memperoleh informasi tentang kebijakan lindung nilai dari pihak Bank, 17 responden
memperoleh informasi mengenai kebijakan lindung nilai melalui media massa, dan 13 responden memperoleh informasi dari pihak ketiga teman, kerabat
serta 10 responden memperoleh informasi mengenai lindung nilai melalui
sumber lain-lain asosiasi, dan lain-lain. 4.3 Pembahasan
4.3.1 Persepsi Pengusaha di Kota Medan Terhadap Kebjakan Bank
Indonesia Tentang Lindung Nilai Hedge
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, terlihat bahwa persepsi pengusaha di Kota Medan terhadap kebijakan Bank Indonesia tentang
lindung nilai hedge secara umum memberikan persepsi yang positif. Hal ini terlihat dari frekuensi jawaban responden atas pernyataan yang diberikan dalam
kuesioner penelitian sebagian besar para pengusaha memberikan jawaban Sangat Setuju SS dan Setuju S meskipun masih ada beberapa responden yang
47
menjawab Ragu-Ragu RR namun hal ini hanya dikarenakan kurangnya informasi mengenai kebijakan lindung nilai terlebih adanya peraturan baru tentang
kebijakan lindung nilai tersebut. Persepsi positif yang diberikan pengusaha atas kebijakan Bank Indonesia
tentang lindung nilai Hedge ini muncul karena para pengusaha menyadari pentingnya peranan lindung nilai dalam menjalankan usaha mereka yang bergerak
dibidang ekspor-impor sehingga dapat meminimalisir risiko kerugian yang mungkin terjadi karena adanya perubahan nilai valuta asing terhadap mata uang
Rupiah. Dengan adanya kebijakan tentang lindung nilai, para pengusaha merasa lebih aman dan nyaman atas kemungkinan risiko yang timbul dalam melakukan
transaksi bisnis. Secara umum para pengusaha juga menilai bahwa sosialisasi yang
dilakukan pihak Bank tentang Kebijakan Lindung nilai sudah cukup baik sehingga para pengusaha dapat dengan cepat medapat informasi yang dibutuhkan.
Kebijhakan Bank Indonesia tentang lindung nilai dianggap telah dapat menata hubungan antara pihak Bank dengan pengusaha maupun hubungan antar
perusahaan. Selanjutnya dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman para pengusaha tentang kebijkan lindung nilai sudah cukup baik. Secara umum para pengusaha memahami aturan-aturan yang berlaku lindung nilai
dalam menjalankan usahanya, mengerti istilah-istilah yang digunakan dalam lindung nilai, memahami berbagai kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi
48
dalam transaksi lindung nilai, serta para pengusaha senantiasa mengikuti berbagai perubahan yang ditetaplan Bank Indonesia tentang kebijakan lindung nilai.
Kemudian, dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha lebih sering menggunakan transaksi lindung nilai beli dan lebih sering
menggunakan metode transaksi Swap dalam menjalankan usahanya. Dengan demikian berdasarkan uraian tersebut, pengusaha di Kota Medan
memberikan persepsi yang positif tehadap kebijakan Bank Indonesia tentang lindung nilai hedge karena dengan adanya kebijakan tersebut, para pengusaha
dapat meminimalisir risiko kerugian yang mungkin terjadi karena adanya perubahan nilai valuta asing terhadap Rupiah sehingga para pengusaha merasa
lebih aman dan nyaman dalam melakukan transaksi bisnis.
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan