Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Instrumen peneliti sangat berperan dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendeteksi topik tersebut, mengumpulkan data, hingga analisis, menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara interview guide. Panduan wawancara ini digunakan untuk metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan bantuan alat perekam suara tape recorder dan alat tulis.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian. Pengumpulan data akan berpengaruh pada beberapa tahap berikutnya sampai pada tahap penarikan kesimpulan. Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka, mendalam dan fleksibel, maka peneliti menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: a. Wawancara mendalam indepth interview Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewe yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moeleong, 2010. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara secara mendalam indepth interview. Wawancara mendalam adalah wawancara yang dilakukan secara informal. Wawancara ini dilakukan tanpa menggunakan panduan guide tertentu dan semua pertanyaan bersifat spontan sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, dirasakan pada saat pewawancara bersama-sama responden. Data yang diperoleh dari wawancara mendalam ini terdiri dari kutipan langsung dari orang-orang tentang pengalaman, pendapatan, perasaan dan pengetahuannya Moeleong, 2010. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan panduan wawancara yang telah disediakan oleh peneliti dan melakukan wawancara secara mendalam untuk mengetahui lebih banyak dan jelas tentang bentuk dukungan tokoh masyarakat dalam keberlangsungan Desa Siaga Aktif di Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang. b. Observasi Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian Bungin, 2007. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi partisipatif. Observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan tentang bentuk dukungan tokoh masyrakat dalam keberlangsungan Desa Siaga Aktif. Peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Keuntungannya adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya adalah ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi sehingga prosedur yang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode yang dilakukan untuk meningkatkan ketepatan pengamatan. Dokumentasi ini dilakukan untuk merekam pembicaraan dan juga dapat merekam suatu perbuatan yang dilakukan oleh responden pada saat wawancara Sugiyono, 2012. Dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Desa Siaga Aktif dan keberlangsungan kegiatan Desa Siaga Aktif di Dea Kenongo, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang.

3.8 Validitas dan Realibilitas Data