Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI
ANALISIS PENGARUH OPINI AUDITOR,
AUDIT
REPORT LAG
DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
OLEH
GERHAT PARDOSI
080503106
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “ Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan dan diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan Skripsi Program Strata-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara
Medan, Mei 2012
Yang membuat pernyataan,
Gerhat Pardosi
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang mahakuasa atas segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, AUDIT REPORT LAG DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI” dengan baik.
Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dar berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga,M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Firman Syarif,Msi.Ak selaku Ketua Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM.Ak selaku sekretaris Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Drs. Sucipto MM.Ak selaku dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan, saran dan bimbingan kepada peneliti sampai skripsi ini selesai
4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar Msi.Ak selaku dosen Pembaca yang telah memberikan penilaian atas skripsi ini
5. Kepada orang tua penulis, Ayahanda G. Pardosi dan Ibunda M. Tambunan yang selalu menyertai penulis dalam doa selama menjalani perkuliahan
(4)
hingga penyelesaian skripsi ini. Kakak dan Adek yang saya cintai yang selalu mendoakan penulis
6. Sahabat- sahabat penulis yang tidak bisa disebut satu per satu, terimakasih buat dukungan dan kebersamaannya selama ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan penulis dan pengulasan terhadap skripsi ini. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnnya. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Medan, Mei 2012
Penulis,
Gerhat Pardosi
(5)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari pengaruh
jenis opini audit, audit report lag dan kantor akuntan publik terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun
2008 hingga tahun 2010
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 34 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang
dipublikasikan melalu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial jenis opini audit
dan audit report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dan ukuran KAP secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham. Dan secara simultan
jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP berpengaruh terhadap harga
saham.
Hipotesis penelitian diuji dengan
menggunakan regresi berganda
(6)
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the impact of auditor opinion, audit delay and Public Accountant Size toward stocks price in manufacture company that listed on Indonesia Stocks Exchange.
Sampling method that used is purposive sampling and the result are 34 firms as sample. This research is done for 2008 2010 periode. Data that used in this research is financial statements from each company, published through
website
classic assumption before hyphotesis test. Software SPSS version 17 for windows is used to test in this research
The result of this research show that independent variables simultaneously influenced of dependent variable. Partially, auditor opinion and audit delay do not effecting stocks price.
The public accountant size, have positive influence stocks price
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR...ii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 9
1.3 Tujuan Penelitian... 10
1.4 Manfaat Peneltian... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan... 12
2.1.2 Harga Saham... 13
2.1.3 Opini Audit... 15
2.1.4 Audit Report Lag... 16
2.1.5 Kantor Akuntan Publik... 18
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 19
2.3 Kerangka Konseptual... 21
2.4 Hipotesis Penelitian... 22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 24
3.2 Batasan Operasional... 24
(8)
3.4 Skala Pengukuran Variabel... 27
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian... 27
3.6 Jenis Data... 31
3.7 Metode Pengumpulan Data... 32
3.8 Teknik Analisis... 32
3.8.1 Statistik Deskriptif... 32
3.8.2 Uji Asumsi Klasik... 33
3.8.2.1 Uji Normalitas... 33
3.8.2.2 Uji Multikolinieritas... 34
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas... 35
3.8.2.4 Uji Autokorelasi... 36
3.8.3 Pengujian Hipotesis... 36
3.8.3.1 Uji Regresi Parsial (Uji Statistik t)... 37
3.8.3.2 Uji Hipotesis Analisis Simultan (Uji F).. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum... 40
4.2 Hasil Penelitian... 40
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif... 40
4.2.2 Uji Asumsi Klasik... 42
4.2.2.1 Uji Normalitas... 42
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas... 47
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas... 48
4.2.2.4 Uji Autokorelasi...50
4.3 Persamaan Regresi... 51
4.4 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi... 52
4.5 Hasil Uji Hipotesis... 54
4.5.1 Uji t (t test)... 54
4.5.2 Uji F (F test)... 55
(9)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 59
5.2 Saran... 60
DAFTAR PUSTAKA... 61
(10)
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Halaman
2.1 Tinjauan penelitian terdahulu... 20
3.1 Defenisi operasional dan pengukuran variabel... 27
3.2 Daftar Populasi dan sampel Perusahaan... 28
3.3 Jadwal Peneltian... 39
4.1 Analisis Deskriptif... 41
4.2 Uji Normalitas sebelum data di transformasi ... 42
4.3 Uji Normalitas setelah data di transformasi... 45
4.4 Uji Multikolinieritas... 48
4.5 Uji Autokorelasi... 50
4.6 Uji Regresi Data... 51
4.6 Uji Korelasi dan Determinasi... 53
4.7 Uji t...54
(11)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka konseptual... 21
4.1 Histogram sebelum data ditransformasi... 43
4.2 P-plot Normalitas sebelum data di transformasi... 44
4.3 Histogram setelah data di transformasi...46
4.4 P-plot Normalitas setelah data di transformasi... 47
(12)
LAMPIRAN
1. Daftar pemilihan sampel... 63
2. Daftar jenis opini audit, audit report lag, ukuran KAP dan harga saham...66
3. Uji deskriptif data... 69
4. Uji normalitas dengan grafik... 69
5. Uji normalitas dengan statistik... 70
6. Uji multikolinieritas data... 70
7. Uji heterokedastisitas data... 71
8. Uji autokorelasi data... 71
9. Uji regresi data... 72
10.Uji korelasi dan determinasi... 72
11.Uji t data... 73
(13)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari pengaruh
jenis opini audit, audit report lag dan kantor akuntan publik terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun
2008 hingga tahun 2010
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 34 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang
dipublikasikan melalu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial jenis opini audit
dan audit report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham. Dan ukuran KAP secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham. Dan secara simultan
jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP berpengaruh terhadap harga
saham.
Hipotesis penelitian diuji dengan
menggunakan regresi berganda
(14)
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the impact of auditor opinion, audit delay and Public Accountant Size toward stocks price in manufacture company that listed on Indonesia Stocks Exchange.
Sampling method that used is purposive sampling and the result are 34 firms as sample. This research is done for 2008 2010 periode. Data that used in this research is financial statements from each company, published through
website
classic assumption before hyphotesis test. Software SPSS version 17 for windows is used to test in this research
The result of this research show that independent variables simultaneously influenced of dependent variable. Partially, auditor opinion and audit delay do not effecting stocks price.
The public accountant size, have positive influence stocks price
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang pesat telah membawa dampak yang besar
dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah sektor finansial atau keuangan.
Kompleksitas kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat seiring dengan
perkembangan jaman membuat sektor keuangan menjadi sangat penting, hal
tersebut dapat dilihat dari perkembangan pesat pasar modal diberbagai negara
khususnya di indonesia.
Berkembangnya pasar modal secara otomatis akan berpengaruh terhadap
peran akuntan publik. Sedangkan peranan pasar modal dalam perekonomian dapat
dilihat dari peningkatan perputaran investasi, hal tersebut terjadi karena pasar
modal dapat memfasilitasi antara orang orang yang memiliki kelebihan dana
dengan orang orang yang kekurangan dana untuk melakukan suatu transaksi.
Para pemilik modal dapat menginvestasikan dananya melalui pasar modal
dengan harapan memperoleh manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang,
demikian juga dengan perusahaan-perusahaan yang kekurangan dana dapat
memperoleh kemudahan untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk
(16)
Salah satu kelebihan yang diperoleh seseorang yang membutuhkan dana
melalui cara seperti ini adalah tidak ada pembebanan atas bunga kepada investor
melainkan berupa dividen yang dibayarkan setiap periode tertentu.
Dengan adanya kemudahan tersebut mendorong berbagai perusahaan
untuk go public, artinya bahwa perusahaan tersebut menjual saham sahamnya melalui pasar modal untuk dibeli oleh mereka pemilik modal (investor).
Kebutuhan akan laporan keuangan salah satunya disebabkan oleh
keinginan oleh setiap perusahaan untuk memposisikan perusahaannya sebagai
perusahaan yang memiliki nilai lebih di mata setiap investor. Investor dapat
memprediksi perusahaan-perusahaan yang memungkinkan dapat memberikan
keuntungan bagi mereka dimasa yang akan datang melalui laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan.
Akan tetapi luasnya ruang lingkup usaha yang dilakukan dan kompleksitas
masalah yang di hadapi oleh perusahaan pada saat ini membuat proses audit
terhadap perusahaan tidaklah mudah, hal ini dikarenakan proses untuk melakukan
dan menyelesaikan audit memerlukan waktu yang membuat reaksi laba yang
lambat karena pengumuman laba dan penyampaian laporan keuangan yang
terlambat.
Disinilah pentingnya kualitas audit sebagai alat yang dapat diandalkan
untuk melihat dan menguji sejauh mana informasi keuangan perusahaan tersebut
(17)
menyangkut pada penyampaian laporan keuangan dan laporan auditor yang tepat
waktu dan kewajaran informasi yang dihasilkan.
Laporan keuangan dibuatkan untuk kepentingan investor dan kreditor,
salah satu kegunaannya bagi mereka adalah untuk mengetahui tingkat
prediktibilitas perusahaan tersebut apakah layak atau tidak untuk berinvestasi di
dalamnya ditinjau dari berbagai hal termasuk manfaat yang akan diperoleh dimasa
yang akan datang .
Selain itu juga laporan keuangan diterbitkan untuk pihak pihak yang
memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut, seperti masyarakat dan
pemerintah.sedangkan laporan keuangan bagi perusahaan perusahaan milik
negara diterbitkan sebagai sarana pertanggungjawaban atau akuntabilitas dan
transparansi kinerja perusahaan tersebut kepada rakyat.
Laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen antara lain laporan laba
rugi, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan
keuangan.namun yang menjadi perhatian utama adalah laporan laba rugi yaitu
menggambarkan jumlah laba atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan pada
periode tertentu.
Laporan keuangan disajikan sekurang kurangnya sekali dalam setahun
untuk memenuhi kebutuhan terhadap orang orang yang berkepentingan.banyak
faktor faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan laporan
keuangan oleh manajemen perusahaan supaya informasi keuangan yang
(18)
tertarik untuk melakukan investasi pada perusahaan melalui pembelian saham atau
surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan.
Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan investasi,
seorang investor tidak serta merta melakukan pembelian saham atau surat
berharga tanpa pertimbangan yang matang. Karena bagaimanapun setiap investor
dalam melakukan suatu kegiatan investasi tujuannya tidak lain supaya mendapat
keuntungan di masa depan.
Investor menginginkan supaya investasi awalnya dikemudian hari
mengalami peningkatan, oleh karena itu sebelum mengambil keputusan, investor
dengan jeli akan memperhatikan apakah laporan keuangan tersebut dapat
diandalkan untuk mengambil keputusan atau tidak.
Salah satu yang harus diperhatikan adalah apakah laporan keuangan yang
diterbitkan tersebut memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan.
Berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan standar
akuntansi keuangan (IAI,2007), laporan keuangan harus memenuhi empat
karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas informasi laporan keuangan yang
berguna bagi para pemakainya. Ke empat karakteristik tersebut adalah dapat
dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan
Akan tetapi untuk mendapatkan informasi yang relevan, beberapa kendala
yang dapat ditemui, salah satunya adalah masalah ketepatan waktu. Hal ini sesuai
(19)
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam laporan ,maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Semakin banyaknya perusahaan yang go public membuat kebutuhan akan
audit akan semakin meningkat, oleh karena itu badan penyempurnaan modal
(BAPEPAM) mengadakan penyempurnaan peraturan mengenai penyampaian
laporan keuangan tahunan. Keputusan ketua BAPEPAM No.kep.36/PM/2003,No
peraturan X.K.2 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala
menyatakan bahwa laporan keuangan berkala disertai dengan laporan auditor
independen disampaikan kepada BAPEPAM selambat lambatnya pada akhir
bulan ke tiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.hal ini berarti merubah
peraturan sebelumnya yang semula selambat lambatnya seratus dua puluh hari
menjadi selambat lambatnya sembilan puluh hari setelah tanggal laporan
keuangan tahunan.dengan adanya perubahan peraturan tersebut, auditor dituntut
untuk lebih cepat dalam menyelesaikan laporan keuangan auditannya
Oleh karena itu relevansi informasi keuangan suatu perusahaan menjadi
salah satu penentu ketertarikan investor untuk melakukan kegiatan pembelian
saham atau surat berharga yang diterbitkan perusahaan tersebut.ketika relevansi
informasi keuangan tersebut tidak diragukan lagi dan juga memperhatikan faktor
lainnya maka secara otomatis pemintaan akan saham akan meningkat.
Semakin banyak permintaan investor terhadap suatu saham maka harga
saham tersebut akan mengalami kenaikan dan juga sebaliknya apabila permintaan
(20)
saham diperjualbelikan diatas par valuenya berarti saham tersebut dijual dengan
premi, dan apabila diperjualbelikan dibawah par valuenya berarti saham tersebut
dijual dengan diskon.
Setiap perusahaan menginginkan harga sahamnya naik. Perusahaan akan
selalu mengusahakan bagaimana supaya harga sahamnya meningkat,minimal
diatas par value nya.karena selain demi keuntungan yang di dapat harga saham juga merefleksikan nilai suatu perusahaan dimata orang orang yang
berkepentingan.
Informasi keuangan pada tahun berjalan diumumkan untuk mendapatkan
reaksi dari investor, agar mendapat reaksi yang positif dari investor maka
informasi keuangan harus berkualitas.
Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila dipublikasikan dengan
tepat waktu kepada pasar dan informasi yang ada didalamnya dijamin kebenaran
dan kewajarannya. Reaksi investor terhadap informasi keuangan tersebut dapat
terlihat dari perubahan harga saham, apabila reaksi investor positif maka secara
umum harga saham akan naik dan demikian juga sebaliknya.
Ketepatan waktu pelaporan, kewajaran informasi yang ada didalamnya
adalah bagian dari Kualitas audit. Imaniar (2011) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa kualitas audit secara parsial terdapat hubungan yang kuat
dengan harga saham
Harga saham tidak dapat dipisahkan dari Earning response coefficients,artinya secara umum kenaikan Earning response coefficients
(21)
berbanding lurus terhadap harga saham. Riyatno (2007) menyatakan bahwa
Ukuran KAP berpengaruh terhadap ERC perusahaan. Dimana dalam hal ini KAP
yang berukuran besar (Big four) dipersepsikan sebagai KAP yang berkualitas.oleh karena itu dari penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa secara tidak
langsung Ukuran KAP berpengaruh terhadap harga saham.
Hal tersebut juga diperkuat oleh Hussainey (2009) yang menyatakan
bahwa kantor akuntan besar menyediakan kualitas laporan keuangan yang lebih
tinggi dari pada akuntan publik biasa, sehingga investor secara umum cenderung
lebih bereaksi positif apabila laporan keuangan yang dipublikasikan di audit oleh
kantor akuntan publik besar, dalam hal ini kantor akuntan publik yang termasuk
dalam KAP Big Four.
Sehingga tingkat keyakinan investor terhadap laporan keuangan yang di
audit oleh KAP big four lebih tinggi dari pada laporan keuangan yang di audit KAP lainnya. Hal tersebut tidaklah mengherankan mengingat bahwa secara umum
KAP Big four memiliki karyawan yang lebih terampil dan profesionalitas yang lebih tinggi, karena selain ukuran KAP yang lebih besar juga didukung oleh dana
operasional yang lebih memadai sehingga dapat melakukan kegiatan audit secara
profesional.
Dengan demikian apakah reaksi investor terhadap laporan keuangan yang
diaudit oleh kantor akuntan publik Big Four berpengaruh signifikan terhadap harga saham perlu kita teliti lebih lanjut dalam penelitian ini.
(22)
Syarat utama yang di inginkan oleh investor untuk bersedia menyalurkan
dananya atau melakukan investasi adalah perasaan aman akan investasi yang
dilakukan dan tingkat retur saham yang akan diperoleh dari investasi tersebut
dimasa depan. Agustin (2011) menyatakan perasaan aman tersebut diperoleh
apabila investor memperoleh informasi yang jelas, wajar dan tepat waktu sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasinya.
Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan
baru dikalangan investor. Kepercayaan baru tersebut akan mengubah harga saham
melalui tingkat supply dan demand nya.
Berkaitan dengan opini auditor, bahwa opini audit terhadap laporan
keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap
proses pengambilan keputusan investor untuk melakukan kegiatan investasinya,
dimana jenis opini tersebut akan merefleksikan tingkat kewajaran laporan
keuangan dalam hal penyajiannya. Meiden (2008) menemukan bahwa opini WTP
berpengaruh terhadap volume perdagangan saham pada industri non manufaktur
yang terdaftar di BEJ secara keseluruhan namun tidak pada kelompok bank, real
estate, dan sekuritas, oleh karena itu melalui penelitian Meiden dapat ditarik
kesimpulan bahwa opini WTP akan berpengaruh terhadap harga saham pada
industri non manufaktur yang terdaftar di BEJ namun tidak berpengaruh terhadap
harga sahampada kelompok bank, real estate, dan sekuritas.
Opini Auditor, audit report lag, dan kantor akuntan publik merupakan
(23)
opini auditor akan laporan keuangan suatu perusahaan akan berpengaruh positif
atau tidak terhadap harga saham. Penulis juga ingin mengetahui apakah
perusahaan yang memiliki audit report lag yang cepat atau lama mempengaruhi harga saham, demikian juga dengan pengaruh KAP yang mengaudit laporan
keuangan terhadap harga saham. seperti halnya pada tahun 2010, laporan
keuangan Budi Acid Jaya Tbk memiliki opini audit unqualified opinion dan audit report lag nya 82 hari serta diaudit oleh non big four memiliki harga saham Rp 220. Astra International Tbk memiliki opini audit selain unqualified opinion dan
audit report lag nya 83 hari serta diaudit oleh big four memiliki harga saham Rp 54550. Dan Citra Tubindo Tbk memiliki opini audit unqualified opinion dan audit report lag nya 48 hari memiliki harga saham Rp 2500. Dari ke tiga sampel tersebut tidak dapat diambil kesimpulan apakah jenis opini audit, Audit report lag, dan kantor akuntan publik berpengaruh terhadap harga saham. Sehingga variabel
ini perlu di kaji lebih dalam.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti
menemukan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap harga saham?
(24)
3. Apakah kantor akuntan publik(KAP) yang melakukan audit berpengaruh
terhadap harga saham?
4. Apakah opini auditor, audit report lag, dan kantor akuntan publik(KAP) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan bukti empiris tentang :
1. Apakah ada pengaruh opini auditor terhadap harga saham
2. Apakah ada pengaruh audit report lag terhadap harga saham
3. Apakah ada pengaruh kantor akuntan publik(KAP) terhadap harga saham
4. Apakah ada pengaruh opini auditor, audit report lag dan kantor akuntan publik(KAP secara simultan terhadap harga saham
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas,manfaat penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya
mengenai pengaruh faktor eksternal terhadap harga saham.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan
referensi didalam melakukan penelitian sejenis serta menambah pengetahuan
dengan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenai harga saham dan
(25)
3. Bagi auditor, membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
audit, dengan mengetahui faktor faktor utama penyebab audit report lag
4. Bagi bidang akademik, dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu
akuntansi terutama yang berkaitan dengan faktor faktor eksternal yang
(26)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 paragraf 07
(SAK:2007) merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
(seperti laporan arus kas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi atau suatu
proses pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang dilaksanakan oleh suatu
perusahaan.dalam proses ini diidentifikasikan berbagai macam transaksi atau
peristiwa yang merupakan aktivitas ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui
pengukuran, pencatatan, penggolongan, dan pengiktisaran sedemikian rupa
sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan satu dengan yang
lain mampu memberikan gambaran secara layak tentang keadaan perusahaan.
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan(PSAK)No.1, laporan
(27)
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan harus menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang
diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi lain tetap disajikan untuk menghasilkan penyajian yang wajar
walaupun pengungkapan tersebut tidak diharuskan oleh Standar Akuntansi
Keuangan(PSAK No.1.Par 10), laporan keuangan merupakan media komunikasi
yang digunakan oleh pihak manajemen kepada pihak luar perusahaan yang
memiliki kepentingan. Kualitas suatu informasi yang dipublikasikan tergantung
pada kualitas laporan keuangan.
2.1.2 Harga Saham
Menurut Susilo et all ( 1999: 200), secara sederhana saham dapat di
defenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan.
Harga saham pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan
permintaan akan saham tersebut, sama seperti hukum ekonomi dimana apabila
permintaan terhadap saham naik maka harga saham tersebut secara otomatis akan
mengalami kenaikan juga, demikian sebaliknya apabila permintaan terhadap
saham tersebut menurun akan membuat harga saham tersebut turun.
Ekspektasi para investor terhadap kinerja saham dimasa yang akan datang
(28)
ditawarkan oleh suatu perusahaan. Apabila laporan keuangan dapat memberikan
keyakinan yang cukup maka akan membuat ekspektasi investor menjadi positif
dan akan melakukan pembelian terhadap saham tersebut dengan harapan akan
memperoleh keuntungan terhadap investasinya dimasa yang akan datang.
Ditinjau dari segi klaim dan cara peralihannya, saham dibedakan menjadi
beberapa jenis (Darmadji dan Fakhrudin, 2006: 7):
1. Saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan
hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi
2. Saham Preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan
hasil seperti yang dikehendaki investor
3. Saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor yang lain
4. Saham atas nama (registered stock), merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya.
(29)
Menurut ikatan akuntan indonesia (IAI), 2001:SA seksi 110, Paragraf
01:Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk mengatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.
Opini audit disampaikan dalam paragraf pendapat yang termasuk dalam
bagian laporan audit. Dengan demikian opini audit tidak dapat dipisahkan dari
laporan audit.laporan audit sangatlah penting dalam sebuah proses audit untuk
menginformasikan kepada pengguna informasi keuangan tentang kesimpulan
yang diperoleh auditor. Opini audit harus didasarkan pada standar auditing dan
temuan temuannya,(IAI,2001:SA Seksi 508,paragraf 03). Opini audit diberikan
oleh auditor melalui berbagai tahapan audit sehingga auditor dapat memberikan
kesimpulan atas kewajaran laporan keuangan yang di auditnya.
Dalam IAI, (2001): SA Seksi 508 dijelaskan bahwa ada beberapa tipe
pendapat auditor, antara lain:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia
2. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya
(30)
pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan 4. Pendapat tidak wajar
pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia
5. Pernyataan tidak memberikan pedapat
pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
2.1.4 Audit Report Lag
Menurut Rahmawati (2011:5), Audit report lag adalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan yang diukur
berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor
independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup
tahun buku perusahaan yaitu per 31 desember sampai tanggal yang tertera pada
laporan auditor independen.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal, No.Kep 36/PM/2003 yang
menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan
laporan auditor independen harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat
lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan. Dalam peraturan ini
dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati
batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan maka hal tersebut
(31)
Keterlambatan dalam penyelesaian penyajian pelaporan keuangan dapat
memberikan indikasi yang positif maupun negatif mengenai informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan, faktor faktor tersebut tidak hanya terbatas
pada faktor finansial saja namun juga faktor non finansial.
Keterlambatan publikasi laporan keuangan sangat merugikan investor
karena dapat meningkatkan asimetri informasi dipasar, insider trading dan memunculkan rumor yang membuat pasar menjadi tidak pasti. Keterlambatan
publikasi laporan keuangan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah
dalam laporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu yang lama dalam
penyelesaian audit.
Audit report lag yang panjang mengindikasikan bahwa sedang terjadi sesuatu dalam perusahaan sehingga menjadi pertimbangan auditor dalam
pemberian opini audit going concern (Aruan :2011). Dalam standar umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan
ketelitian, demikian juga dalam standar pekerjaan lapangan pertama dan ketiga,
mengatakan bahwa audit harus direncanakan dengan matang dan pengumpulan
bukti bukti yang cukup memadai.dengan adanya standar ini, proses pengauditan
membutuhkan waktu yang relatif lama, akibatnya laporan keuangan terlambat
untuk dipublikasikan.
Penelitian menunjukkan bahwa auditor sering memberikan opini going concern ketika laporan audit terlambat disampaikan (Januarsi dan Fitrianasari:2008). Prabandari dan Rustiana (2007) menemukan adanya hubungan
(32)
antara ketepatan informasi dengan berita bagus (good news) atau berita buruk (bad news). Perusahaan yang mengalami kerugian akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditannya lebih lama dibandingkan dengan yang biasanya,
sebaliknya bila perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan akan
mempercepat waktu auditornya sehingga good news tersebut dapat segera disampaikan kepada investor dan pihak pihak lain yang berkepentingan.
2.1.5 Kantor Akuntan Publik
Satu hal yang sangat terkait dalam hal informasi laba pada khususnya dan
laporan keuangan pada umumnya adalah peran Auditor eksternal atau Kantor
akuntan publik untuk memberikan jasa atestasi terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan. Auditor akan memberikan opini terhadap tingkat kewajaran penyajian
laporan keuangan berdasarkan Prinsip akuntansi berterima umum.
DeAngelo (1981) dalam Riyatno (2007) menyatakan kualitas audit yang
dilakukan akuntan publik dapat dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit.
KAP besar (Bif four accounting firm) dipersepsikan akan melakukan audit dengan lebih berkualitas dibandingkan KAP kecil (non Big four accounting firm). Hal tersebut karena didasarkan pada alasan bahwa KAP besar memiliki lebih sumber
daya dan jumlah klien sehingga mereka tidak tergantung pada satu atau beberapa
klien saja,selain itu karena reputasi mereka telah dianggap baik oleh masyarakat
(33)
Menurut Bawono (2010:10) Kantor akuntan publik big four di indonesia terdiri terdiri dari :
1. Kantor akuntan publik PricewaterhouseCoopers, yang bekerja sama dengan KAP Haryanto Sahari&CoTanuredja,Wibisana&Co
2. Kantor akuntan publik KPMG yang bekerjasama dengan kantor akuntan publik Sidharta dan wijaya
3. Kantor akuntan publik Ernst dan young, yang bekerja sama dengan kantor akuntan publik Drs.sarwoko dan sanjoyo
4. Kantor akuntan publik Deloitte Tauche Thomatshu, yang bekerjasama dengan kantor akuntan publik Oesman Bing Satrio&Co
2.2 Tinjauan penelitian terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan harga saham
yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Tinjauan penelitian terdahulu
N o
Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 1 Imaniar,
2011 Pengaruh kualitas auditor,kepemilik an institusional,kepe milikan manajerial,dan komisaris independen terhadap harga saham Independen Komisaris independen,kepe milikan manajerial dan kualitas auditor Dependen Harga saham
Kualitas audit secara parsial terdapat hubungan yang kuat terhadap harga saham, kepemilikan institusional secara parsial tidak terdapat hubungan terhadap harga saham, kepemilikan manajerial secara parsial tidak terdapat hubungan terhadap harga saham, komisaris independen secara parsial tidak terdapat hubungan terhadap harga saham.komisaris
(34)
institusional, kepemilikan manajerial, dan kualitas audit secara simultan terdapat hubungan terhadap harga saham.
2 Munte, 2011 Analisis pengaruh informasi laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham pada industri
perbankan yang terdaftar di BEI
Independen Laba akuntansi,arus kas dari kegiatan operasi,arus kas dari aktivitas investasi,arus kas dari aktivitas pendanaan Dependen Harga saham
Laba akuntansi,arus kas operasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan laba
akuntansi,arus kas operasi,arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham
3 Salman, 2011 Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di BEI
Independen Debt to equity ratio,retur on equity,earning per share,price earning ratio Dependen Harga saham
Secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Secara parsial return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham
(35)
2.3 kerangka konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen di
dalam laporan audit sebagai kesimpulan atas laporan keuangan yang telah
diauditnya dan disampaikan kepada puihak pihak yang berkepentingan. opini
audit dilihat apakah merupakan unqualified dan selain unqualified.
Audit report lag yang lama cenderung dialami oleh perusahaan yang menerima opini audit diluar unqualifief opinion daripada perusahaan yang menerima unqualified opinion.
Ukuran kantor akuntan publik secara umum dilihat berdasarkan jumlah
karyawan, jumlah klien, serta reputasinya, kantor akuntan publik besar secara
umum memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak daripada kantor akuntan
biasa.demikian juga dengan soal reputasinya, kantor akuntan publik besar lebih Opini Auditor (X1)
Audit Report Lag (X2)
Kantor akuntan publik (X3)
(36)
teruji dalam hal profesionalitas dalam melakukan kegiatan audit sehingga
perusahaan perusahaan cenderung lebih mempercayai kantor akuntan publik besar
untuk mengaudit perusahaan mereka.
Audit report lag sangat berpengaruh berpengaruh terhadap nilai informasi keuangan yang dilaporkan. Hal tersebut mencerminkan pentingnya ketepatan
waktu(timeless) penyajian laporan keuangan kepada publik, oleh karena itulah
perusahaan diharapkan menghindari penundaan penyajian laporan keuangan
karena dapat menyebabkan berkurangnya manfaat informasi yang disajikan.
Keputusan BAPEPAM No.Kep-36/MM/2003,No. Peraturan X.K.2
menyatakan bahwa laporan keuangan disertai dengan laporan auditor independen
disampaikan kepada BAPEPAM selambat lambatnya pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tahunan.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara yang harus diuji
kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dan
menganalisisnya. Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan
penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini
adalah sebagai berikut:
HI : Terdapat pengaruh opini auditor terhadap harga saham
(37)
H3 : Terdapat pengaruh ukuran KAP terhadap harga saham
H4 : Terdapat pengaruh opini auditor, Audit report lag dan ukuran KAP secara simultan terhadap harga saham
(38)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yakni penelitian
dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel
atau lebih.sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan
menjelaskan hubungan variabel-variabel yang diteliti yaitu opini auditor, Kantor
Akuntan Publik, audit report lag sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel independen
3.2 Batasan Operasional
Batasan Penelitian yang dibuat oleh peneliti supaya tujuan penelitian ini
dapat tercapai antara lain:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2008 sampai dengan tahun 2010
3. Faktor-faktor yang diteliti yang diperkirakan dapat berpengaruh terhadap harga
(39)
3.3 Defenisi Operasional
Menurut Erlina (2008) “Defenisi operasional adalah menjelaskan
karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasikan kedalam penelitian”.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (independen variabel) merupakan variabel mempengaruhi
variabel-variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Opini auditor (X1)
Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas
laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini opini
auditor diukur dengan melihat jenis opini yang diberikan oleh auditor
independen terhadap laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia(BEI) Pada tahun 2008-2010.dalam penelitian ini
pendapat auditor dibedakan menjadi dua kelompok yaitu perusahaan yang
menerima pendapat unqualified opinion diberi kode 1 dan perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion diberi kode 0.
b. Audit report lag (X2)
Menurut Halim (2000), “Audit report lag adalah rentang waktu
(40)
perusahaan sampai dengan tanggal yang tertera dalam laporan auditor
independen”.
Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal yang penting
dan harus diperhatikan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi tingkat
relevansi dan reabilitas laporan keuangan. Dalam hal ini audit report lag
dihitung dari lama waktu penyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan
tahun buku hingga laporan auditor independen atas laporan keuangan auditor.
Sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM No.kep-36/PM/2003,
No.peraturan X.K.2 tentang perubahan peraturan penyampaian laporan
keuangan tahunan yang semula selambat lambatnya seratus dua puluh hari
menjadi selambat lambatnya sembilan puluh hari setelah tanggal laporan
keuangan.
Adapun rentang waktunya dapat dihitung dengan rumus berikut:
Audit report lag = tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan.
c. Kantor akuntan publik (X3)
Dalam penelitian ini Kantor akuntan publik diukur dengan melihat KAP
yang mengaudit laporan keuangan perusahaan tersebut. Dimana dalam
penelitian ini ukuran KAP digolongkan menjadi dua macam yaitu perusahaan
yang menggunakan jasa KAP the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP non big four diberi kode 0.
2. Variabel terikat (dependent variable), adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruh oleh variabel independen (Erlina, 2008). Dalam penelitian ini
(41)
variabel dependen adalah harga saham, dimana variabel dependen disimbolkan
dengan “Y”. Dalam hal ini harga saham dapat dilihat harga saham pada
closing price.
3.4.Skala pengukuran variabel
Tabel 3.1
Defenisi operasional dan pengukuran variabel
Variabel yang diukur
Indikator Skala Sumber
Data
Harga saham Harga pasar perlembar saham pada periode tertentu
Rasio Sekunder
Opini auditor Unqualified opinion/selain unqualified opinion
Nominal Sekunder
Audit report lag
Jumlah hari antara tanggal penutupan tahun buku sampai dengan diterbitkanya laporan audit
Rasio Sekunder
Kantor akuntan publik
KAP Big four/
non four
(42)
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan
manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan
sampling menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan menyampaikan laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2008
sampai 2010 di Bursa Efek Indonesia
2. Perusahaan mempunyai aset lebih dari 500 M
3. Perusahaan yang memiliki laporan auditor independen dalam laporan keuangan
pada tahun 2008-2010
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut diatas maka yang menjadi sampel
dalam penelitian ini berjumlah 34 dari 134 perusahaan yang terdaftar dari tahun
2008-2010 sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 perusahaan.
Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan
No Nama Perusahaan Kriteria S
1 2 3 1 Akasha Wira International Tbk √ √ ─
2 Allbond Makmur Usaha Tbk ─ √ √
3 Aluminindo Light Metal Industry Tbk ─ √ √
4 Aneka Kemasindo Utama Tbk ─ √ √
5 Apac Citra Centertex Tbk ─ ─ ─
6 Aqua Golden Mississipi Tbk ─ √ √ 7 Argha Karya Prima Industries Tbk ─ √ √
8 Argo Pantes Tbk ─ √ √
9 Arwana Citra Mulia Tbk √ √ √ 1
10 Asahimas Flat Glass Tbk ─ √ √
11 Asia Pasifik Fiber Tbk ─ √ √
(43)
13 Astra International Tbk √ √ √ 2
14 Astra Otoparts Tbk √ √ √ 3
15 Barito Pasific Tbk √ √ √ 4
16 BAT Indonesia Tbk ─ √ √
17 Bentoel International Investama Tbk ─ √ √
18 Berlina Tbk √ ─ √
19 Betonjaya Manunggal Tbk ─ √ √
20 Budi Acid Jaya Tbk √ √ √ 5
21 Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ 6
22 Centex (Prefered Stock) Tbk √ ─ ─
23 Centex Saham Seri B Tbk √ ─ ─
24 Citra Tubindo Tbk √ √ √ 7
25 Davomas Abadi Tbk ─ √ √
26 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk ─ √ √
27 Delta Jakarta Tbk √ √ √ 8
28 Delta Dunia Makmur Tbk ─ √ √
29 Duta Pertiwi Nusantara Tbk √ ─ √
30 Dynaplast Tbk ─ √ √
31 Ekadharma International Tbk √ ─ √
32 Eratex Djaja Tbk √ ─ √
33 Eterindo Wahatama Tbk ─ √ √
34 Ever Shine Tex Tbk √ √ √ 9
35 Fajar Surya Wisesa Tbk √ √ √ 10
36 Gajah Tunggal Tbk √ √ √ 11
37 Goodyear Indonesia Tbk √ ─ √
38 GT Kabel Indonesia Tbk ─ √ √
39 Gudang Garam Tbk √ √ √ 12
40 Gunawan Dianjaya Steel Tbk ─ ─ ─ 41 Hanson International Seri B Tbk ─ ─ √
42 Hanson International Tbk √ ─ √
43 Holcim Indonesia Tbk ─ √ √
44 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk ─ √ √ 45 Indal Aluminium Industry Tbk √ ─ √
46 Indo Acidatama Tbk ─ √ √
47 Indo Kordsa Tbk ─ √ √
48 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk √ √ √ 13
49 Indofarma Tbk √ − √
50 Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ 14 51 Indomobil Sukses International Tbk ─ √ √
52 Indorama Syntetics Tbk √ √ √ 15
(44)
54 Intanwijaya International Tbk ─ √ √ 55 Intikeramik Alamasri Industry Tbk ─ √ √ 56 Itamaraya Gold Industry Tbk √ √ ─ 57 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk √ ─ √ 58 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk ─ √ √
59 Jaya Pari Steel Tbk ─ √ √
60 Jemblo Cable Company Tbk ─ √ √
61 Kabelindo Murni Tbk √ ─ √
62 Kageo Igar Jaya Tbk √ ─ √
63 Kalbe Farma Tbk ─ √ √
64 Karwel Indonesia Tbk √ ─ √
65 Kedaung Indah CAN tbk √ ─ √
66 Kedaung Setia Industrial Tbk √ ─ √ 67 Keramika Indonesia Asosiasi Tbk √ √ √ 16 68 Kertas Basuki Rahmat Ind.Tbk ─ √ √ 69 Kimia Farma (Persero) Tbk √ √ √ 17 70 Langgeng Makmur Industri Tbk √ √ √ 18
71 Lion Mesh Prima Tbk ─ ─ ─
72 Lion Metal Works Tbk √ ─ √
73 Malindo Feedmil Tbk √ √ √ 19
74 Mandom Indonesia Tbk √ √ √ 20
75 Mayora Indah Tbk √ √ √ 21
76 Merck Tbk √ ─ ─
77 Mulia Industrindo Tbk ─ √ √
78 Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ 22 79 Multi Prima Sejahtera Tbk ─ √ √ 80 Multistrada Arah Sarana Tbk √ √ √ 23
81 Mustika Ratu Tbk √ ─ √
82 Nipress Tbk √ ─ √
83 Nusantara Inti Corpora Tbk ─ √ ─ 84 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ─ √ √
85 Pan Brothers Tbk √ ─ √
86 Panasia Filament Inti Tbk ─ ─ √
87 Panasia Indosyntexi Tbk ─ ─ √
88 Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ √ 24 89 Pelat Timah Nusantara Tbk ─ √ ─
90 Polychem Indonesia Tbk √ ─ √
91 Prasidha Aneka Niaga Tbk √ ─ √
92 Prima Alloy Steel Tbk √ √ ─
93 Primarindo Asia Infrastructur Tbk √ √ ─
(45)
95 Ricky Putra Globalindo Tbk ─ √ √
96 Roda Vivatex Tbk ─ √ √
97 Sara Lee Body Care Indonesia Tbk √ ─ √
98 Sat Nusapersada Tbk ─ √ √
99 Schering Plough Indonesia Tbk ─ √ √
100 Sekar Bumi Tbk √ ─ √
101 Sekar Laut Tbk √ ─ √
102 Sekawan Intipratama Tbk √ ─ √
103 Selamat Sempurna Tbk √ √ √ 25
104 Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ √ 26
105 Sepatu Bata Tbk √ ─ √
106 Siantar TOP Tbk √ √ √ 27
107 Sierald Produce Tbk √ √ √ 28
108 Siwani Makmur Tbk ─ ─ √
109 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ √ 29
110 Sucaco Tbk √ ─ √
111 Sumalindo Lestari Jaya Tbk √ √ √ 30
112 Sumi Indo Kabel Tbk ─ √ √
113 Sunson Textile Manifacture Tbk √ ─ √
114 Suparma Tbk ─ √ √
115 Surabaya Agung Industry Pulp Tbk ─ √ √ 116 Surya Intrindo Makmur Tbk ─ √ √ 117 Surya Toto Indonesia Tbk √ √ √ 31 118 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk √ ─ √ 119 Tembaga Mulia Semanan Tbk ─ √ √
120 Tempo Scan Pasific Tbk √ √ √ 32
121 Tifico Fiber Indonesia Tbk ─ √ √ 122 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ─ √ √ 123 Tirta Mahakam Resources Tbk ─ √ √ 124 Titan Kimia Nusantara Tbk ─ √ √
125 Toba Pulp Lestari Tbk ─ ─ ─
126 Tri Polyta Indonesia Tbk ─ √ √
127 Trias Sentosa Tbk √ √ √ 33
128 Tunas Alfin Tbk ─ √ √
129 Ultra Jaya Milk Tbk √ √ √
130 Unggul Indah Cahaya Tbk ─ √ √
131 Unilever Tbk √ √ √ 34
132 Unitex Tbk ─ √ √
133 Voksel Electric Tbk ─ √ √
134 Yanaprima Hastapersada Tbk √ ─ √
(46)
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data-data tersebut
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian adalah laporan auditan perusahaan dari
3.7 Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara
yaitu melalui studi pustaka dengan mengumpulkan buku-buku yang berkaitan
dengan penelitian ini dan dokumentasi penelitian terdahulu sebagai referensi.
Selain itu diperoleh dari media internet dengan mengunduh data yang dibutuhkan
melalui
3.8 Teknik Analisis
Seluruh data yang telah terkumpul selanjutnya akan dianalisis sehingga
dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik.
(47)
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang tercermin
dari nilai rata-rata (mean), Standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis, san skewness (kemencengan distribusi), sehingga
secara kontekstual dapat lebih mudah dimengerti.
3.8.2 Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang
diteliti terbebas dari gangguan multikolonieritas, autokorelasi,
heteroskedastisitas dan normalitas.
3.8.2.1Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal
atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Pengujian normalitas ini
dapat dilakukan melalui :
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
(48)
dengan hanya melihat histogram dapat membingungkan, khususnya
untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan
keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut: a. Jika data meyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal. Model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola distribusi
normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis statistik
Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui
analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S dilakukan
dengan membuat hipotesis :
H0= Data residual terdistribusi normal
H1= Data residual tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:
a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik
ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal.
b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik
(49)
3.8.2.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen
tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas
dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (FIV). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai FIV yang tinggi. Nilai cut-off
yang umum adalah:
1. Jika nilai tolerance>10 persen dan nilai VIF<10,maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi.
2. Jika nilai tolerance<10 persen dan nilai VIF>10,maka dapat disimpulkan ada multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainya. (Ghozali, 2005). Metode
(50)
yang digunakan dalam mengetahui adanya heterokedastisitas dapat
dilihat melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Heterokedastisitas dapat diketahui dari hasil analisis
dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu,seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan terjadi heterokedastisitas.
2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
3.8.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan Run Test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.
3.8.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis
regresi berganda karena dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat
dan lebih dari satu variabel bebas. Analisis regresi berganda bertujuan untuk
(51)
Analisis regresi berganda menunjukkan arah hubungan variabel dependen
dan variabel independen.
Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai
berikut: Y= a+ b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan :
Y = Harga saham X1 = Opini Auditor X2 = Audit report lag X3 = Kantor akuntan publik b = Koefisien regresi a = Konstanta
e = Faktor pengganggu
3.8.3.1 Uji Regresi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali,2005). Adapun mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1) Jika prob < 0,05 atau t hitung > t tabel maka variabel X secara
individu (parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Y.
2) Jika prob > 0,05 atau t hitung < t tabel maka variabel X secara
parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
(52)
3.8.3.2 Uji Hipotesis Analisis Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama sama terhadap variabel dependen (Ghozali,2005).
Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (a)
sebesar 5 persen atau 0,05. Kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika
nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima. Hal ini
berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis
ditolak.hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk
(53)
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei 1
Pengajuan
Proposal
2
Penyetujuan
Proposal
3
Penyelesaian
Proposal
4
Penulisan
Skripsi
5
Penyelesaian
Skripsi
6
Ujian
(54)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Bab ini akan akan menyajikan analisis terhadap data yang diperoleh
selama penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tahun 2008-2010 jumlah perusahaan yang
terdaftar di BEI adalah sebanyak 135 perusahaan. Kemudian keseluruhan data
diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan purposive sampling dan terkumpul jumlah data sebanyak 34 perusahaan. Terhadap ke 34 perusahaan tersebut dilakukan pengujian-pengujian yang meliputi statistik
deskriptif, uji asumsi klasik dan hipotesis penelitian.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari
2010 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel
(55)
dependen. Statistik deskriptif variabel dari sampel perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI selama 2008-2010 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Analisis deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Jenis_Opini 102 .00 1.00 .6961 .46222
Audit_Report_Lag 102 30.00 105.00 73.1373 13.70484
KAP 102 .00 1.00 .6667 .47373
Harga_Saham 102 50.00 274950.00 11349.7843 35259.50681
Valid N (listwise) 102
Sumber: SPSS 17, Data diolah 2012
Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang diolah:
1. Variabel jenis opini audit memiliki nilai minimum 0,nilai maksimum 1
dan rata-rata 0,6961 dengan jumlah sampel 102
2. Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 30, nilai maksimum 105 dan rata-rata 73,1373 dengan jumlah sampel 102
3. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan rata-rata
0,6667 dengan jumlah sampel 102
4. Variabel harga saham memiliki nilai minimum 50, nilai maksimum
(56)
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji non
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis : H0 : data residual berdistribusi normal
Ha : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya > 0,05 maka H0
diterima,sedangkan jika signifikansinya < 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.2
Uji normalitas sebelum Data Ditransformasi One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Harga_Saham
N 102
Normal Parametersa,,b
Mean 11349.7843
Std. Deviation 35259.50681
Most Extreme Differences
Absolute .374
Positive .347
Negative -.374
Kolmogorov-Smirnov Z 3.780
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
b. Calculated from data.
(57)
Dari hasil pengolahan data tersebut,besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 3,780 dan signifikansi pada 0,000 maka disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 < 0,05. Data
yang tidak terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat
melalui grafik histogram dan grafik normal plot data berikut.
Gambar 4.1
Histogram (sebelum data ditransformasi)
Dengan membandingkan data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal, dari grafik diatas dapat disimpulkan
bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram
menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu
(58)
Demikian juga dengan hasil iji normalitas dengan
menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat penyebaran
titik-titik agak menjauh dari diagonal sehingga dapat disimpulkan
bahwa data dalam metode regresi tidak terdistribusi normal. Dari hasil
uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram, Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan garis normal plot menunjukkan data tidak terdistribusi secara normal.
Data tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya
data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat menyimpang dari nilai data lainya. Ada beberapa cara mengatasi data
outlier,yaitu:
1. Melakukan transformasi data ke bentuk lainya
(59)
3. Melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu
Dari ketiga cara tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan
transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma
Natural (Ln), agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi
asumsi normalitas. Transformasi data ke dalam bentuk Ln
menyebabkan data yang bernilai negatif tidak dapat ditransformasi
sehingga menghasilkan missing values. Setiap data yang terdapat
missing values akan diganti dengan data mean (rata-rata). Setelah itu dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.
Tabel 4.3
Uji Normalitas setelah Data Ditransformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNHARGASAHAM
N 102
Normal Parametersa,,b Mean 7.1877
Std. Deviation 2.07436
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .893
Asymp. Sig. (2-tailed) .403
a. Test distribution is Normal.
(60)
Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas,nilai K-S yang diperoleh
adalah 0,893, dan signifikan pada 0,403. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p > 0,05. Dengan
demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi
normal. Pada histogram,dapat dilihat bahwa distribusi data tidak
menceng (skewness) ke kiri atau ke kanan.
Gambar 4.2
Histogram ( setelah data ditransformasi)
Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal dan mendekati garis diagonal sehingga dapat
(61)
Gambar 4.3
Grafik Normal P-Plot (setelah data ditransformasi)
4.2.2.2Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk membuktikan
apakah variabel bebas dalam penelitian ini dapat saling berintervensi
ketika dibuat pemodelan dengan variabel terikat. Kriteria di nyatakan
variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika:
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai FIV < 0,10 maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen
(62)
2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai FIV > 0,10 maka dapat
disimpulkan ada multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi
Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Jenis_Opini .910 1.099
Audit_Report_Lag .919 1.088
KAP .878 1.139
a. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS17 Data diolah 2012
Dari tabel hasil uji multikolinieritas diatas, diperoleh harga VIF
tidak ada yang melebihi nilai 10 dan tolerance < 0,10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat
masalah multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
4.2.2.3Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah
(63)
bersifat heterogen, menyebabkan model regresi tidak dapat
meramalkan secara akurat, karena memiliki residu yang tidak teratur.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya masalah
heterokedastisitas digunakan Scatter plot. Kriterianya adalah apabila titik-titik pada scattter plot atau diagram pencar tidak membentuk pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari
masalah heterokedastisitas.
Gambar 4.4 Uji heterokedastisitas
Berdasarkan grafik scatter plot diatas, dapat di simpulkan bahwa
model regresi tidak terkendala heterokedastisitas, karena titik-titik
(64)
4.2.2.4Uji Autokorelasi
Masalah autokorelasi pada umumnya terjadi pada penelitian
yang data nya berkaitan dengan unsur waktu (time series). Penelitian
ini adalah termasuk penelitian yang menggunakan data time series, yakni data yang diperoleh antara tahun 2008-2010, sehingga peneliti
merasa perlu untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan
terganggu oleh autokorelasi atau tidak
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui masalah
heterokedastisitas adalah apabila harga Dw diantara Du sampai
dengan (4 – Du).
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Data
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .617a .381 .355 1.67129 1.794
a. Predictors: (Constant), Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP b. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012
Penelitian ini memiliki 3 variabel independen dan 1 variabel
dependen, nilai DW berdasarkan tabel diatas adalah 1,794. Nilai ini
akan dibandingkan dengan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 102
dan jumlah variabel 3 sehingga k= 3. Berdasarkan harga tersebut
(65)
bahwa batas Du adalah 1,613 dan 2,387 (4- Du). Dengan demikian
maka diketahui bahwa nilai DW > 1,613 dan DW < 2,387. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terganggu
oleh autokorelasi.
4.3 Persamaan Regresi
Penelitian ini menggunakan regresi linier, dilakukan dengan metode enter,
semua variabel dimasukkan kemudian akan diregresikan untuk mencari korelasi
variabel dependen dan independen. Dari uji asumsi klasik yang telah dilakukan
disimpulkan bahwa model regres layak dipakai dalam pengolahan data. Untuk
menguji hipotesis digunakan uji regresi berganda. Berdasarkan pengolahan data
yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 17, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Regresi Data
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.634 1.295 4.350 .000
Jenis_Opini .051 .435 .011 .118 .906
Audit_Report_Lag .004 .015 .029 .298 .766
KAP 1.800 .432 .411 4.167 .000
Dependent Variable: LNHARGASAHAM Sumber: SPPS 17 Data diolah 2012
(66)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
HS = 5,634+0,051AO+0,004AR+1,800KAP
Maksudnya adalah:
1. Konstanta sebesar 5,634 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel opini
audit,audit report lag dan KAP maka harga sahamnya adalah 5.634
2. Setiap terjadi kenaikan pada variabel opini audit akan diikuti kenaikan pada
pada variabel harga saham sebesar 0,051 satuan dan variabel lainnya
dianggap konstan.
3. Setiap terjadi kenaikan pada variabel audit report lag akan diikuti kenaikan pada variabel harga saham sebesar 0,004 satuan dan variabel lainnya
dianggap konstan
4. Setiap terjadi kenaikan pada variabel ukuran KAP akan diikuti kenaikan pada
variabel harga saham sebesar 1,800 satuan dan variabel lainnya dianggap
konstan
4.4 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Nilai koefisien korelasi (R) besaran korelasi atau hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dinyatakan kuat apabila
nilai R > 0 atau mendekati 1.
Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independennya menjelaskan variabel dependennya, dimana nilai R square adalah
(67)
0 sampai 1. Apabila R square mendekati 1 dapat disimpulkan variabel-variabel independennya dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
mendeteksi variasi variabel dependennya. Sebaliknya semakin kecil nilai R square, kemampuan variabel independennya untuk menjelaskan variabel dependennya semakin terbatas.
Tabel 4.7 Uji Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .617a .381 .355 1.67129 1.794
a. Predictors: (Constant), Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP
Dependent Variable: LNHARGASAHAM Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012
Pada tabel model summary diatas nilai R= 0,617, hal ini menjelaskan
bahwa hubungan atau korelasi antara variabel independen dan variabel dependen
kuat karena berada diatas 0,5.
Pada tabel tersebut juga diketahui nilai koefisien determinasi atau adjusted R square nya 0,355, hal ini berarti bahwa 35,5% variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan dengan variasi jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP, sedangkan sisanya (64,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
(68)
4.5 Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji asumsi dan menyatakan bahwa model regresi
diasumsikan tidak terganggu oleh masalah normalitas, multikolinieritas,
heterokedastisitas dan autokorelasi, maka analisis regresi linier dapat dilakukan.
Untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap
variabel dependen dalam model regresi, maka dilakukan uji (t test) dan uji (f test).
4.5.1 Uji t (t- test)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi konstanta dan setiap
variabel independennya.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.634 1.295 4.350 .000
Jenis_Opini .051 .435 .011 .118 .906
Audit_Report_Lag .004 .015 .029 .298 .766
(69)
Tabel 4.8 Uji t
Untuk variabel jenis opini audit, dari tabel tersebut dapat dilihat
bahwa t hitung= 0,118 dan t tabel = 1,9835 (data t-tabel df = 102 pada
tingkat signifikansi α = 5 % adalah 1,9835), maka t hitung< t tabel maka
jenis opini audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Signifikansi penelitian menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari
0,05 (0,906>0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga jenis opini
audit tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Untuk variabel audit report lag, t hitung = 0,298, dengan t tabel = 1,9835, maka t hitung< t tabel, maka secara parsial audit report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga
menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,766> 0,05).
Maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga audit report lag tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Untuk variabel ukuran KAP, t hitung = 4,167, dengan t tabel =1,9835,
maka t hitung> t tabel, maka secara parsial ukuran KAP berpengaruh
terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05). Maka H1 diterima dan
H0 diterima, sehingga ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap harga
saham
Dependent Variable: LNHARGASAHAM Sumber: SPPS 17 Data diolah 2012
(70)
4.5.2 Uji f (f Test)
Uji f digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen
.
Tabel 4.9 Uji f
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test diatas, diperoleh f hitung = 6,332 dengan tingkat signifikansi 0,001. f tabel = 2,697 dengan signifikansi
0,05. Dengan demikian jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP secara simultan berpengaruh terhadap harga saham karena f hitung> f tabel
(6,332> 2,697) dan nilai signifikansi penelitian< tingkat signifikansi
(0,001<0,05)
4.6 Pembahasan Hasil Peneltian
Pada tabel 4.1 telah dijelaskan bahwa variabel harga saham memiliki nilai
minimum 50, nilai maksimum 274950 dan nilai rata-rata 11350. Variabel jenis
opini audit memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan nilai rata-rata 0,696.
Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 30 hari, nilai maksimum 105
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 70.563 3 23.521 6.332 .001a
Residual 364.038 98 3.715
Total 434.601 101
a. Predictors: (Constant), KAP, Audit_Report_Lag, Jenis_Opini
Dependent Variable: LNHARGASAHAM Sumber : SPSS 17 Data diolah 2012
(71)
hari dan nilai rata-rata 73,137 hari. Variabel ukuran KAP memiliki nilai minimum
0, nilai maksimum 1 dan nilai rata-rata 0,667 dengan jumlah sampel 102
Nilai adjusted R square adalah 0,355, hal tersebut berarti bahwa 35,5% variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan dengan variasi jenis
opini audit, audit report lag dan ukuran KAP, sedangkan sisanya (64,5%)
dijelaskan oleh sebab-sebab lainnya.
Berdasarkan pengujian hipotesis, diketahui bahwa jenis opini audit secara
parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham, hal ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh oleh Meiden (2008), dimana dalam hasil
penelitiannya Meiden berhasil membuktikan bahwa opini audit khususnya opini
WTP (unqualified opinion) berpengaruh positif terhadap harga saham, hal tersebut kemungkinan besar disebabkan karena investor memiliki tingkat keyakinan yang
lebih besar tehadap jenis unqualified opinion.
Untuk variabel audit report lag dalam uji hipotesis dinyatakan secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Audit report lag merupakan rentang waktu dari tanggal penutupan buku sampai dengan tanggal penyelesaian
audit, semakin singkat rentang waktunya, investor akan semakin cepat untuk
mengambil keputusan untuk melakukan investasi atau tidak. Namun dalam
peneltian ini peneliti tidak menemukan bahwa audit report lag berpengaruh terhadap harga saham
Untuk variabel ukuran KAP dikatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh
secara parsial terhadap harga saham. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian
(72)
kesimpulan bahwa secara tidak langsung ukuran KAP berpengaruh terhadap harga
saham. Demikian juga dengan Hussainey (2009) yang menyatakan investor secara
umum memiliki respon positif terhadap laporan keuangan yang diaudit oleh big four yang notabene akan mempengaruhi harga saham. Hal tersebut semakin memperjelas penelitian ini bahwa ukuran KAP memiliki hubungan yang kuat
terhadap harga saham, karena KAP big four secara umum dapat melakukan audit lebih profesional dibandingkan KAP non big four.
Untuk jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham. Rentang waktu penyelesaian audit, jenis opini
terhadap laporan keuangan dan ukuran kantor akuntan publik yang melakukan
audit mampu mempengaruhi investor dalam melakukan kegiatan investasi,
sehingga perlu bagi suatu perusahaan untuk mempertimbangkan variabel- variabel
tersebut ksususnya dalam hal memutuskan auditor independen yang akan
(73)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Jenis opini audit tidak berpengaruh terhadap harga saham, karena t hitung
lebih kecil daripada t tabel, yakni (0,118<1,9835). Dengan demikian maka
hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh signifikan jenis opini audit
terhadap harga saham tidak terdukung
2. Audit report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham, karena t hitung lebih kecil daripada t tabel, yakni (0,298<1,9835). Dengan demikian maka
hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh signifikan audit report lag
terhadap harga saham tidak terdukung
3. Ukuran KAP berpengaruh terhadap harga saham, karena t hitung lebih besar
daripada t tabel, yakni (4,167>1,9835). Sehingga hipotesis 3 yang
menyatakan ukuran KAP berpengaruh terhadap harga saham terdukung
4. Jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP secara simultan berpengaruh terhadap harga saham,karena F hitung lebih besar daripada F
tabel, yakni (6,332>2,697). Oleh karena itu hipotesis 4 yang menyatakan jenis
opini audit, audit report lag dan ukuran KAP secara simultan berpengaruh terhadap harga saham terdukung
(74)
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, dengan itu peneliti
memberikan beberapa saran, antara lain:
1. Harga saham secara signifikan banyak dipengaruhi oleh aspek-aspek diluar
tingkat probabilitasnya, oleh karena itu bagi pihak manajemen perusahaan hal
ini harus menjadi salah satu pertimbangan untuk dilakukan dalam
meningkatkan harga saham
2. Kepada para auditor disarankan untuk dapat melakukan kegiatan audit lebih
profesional dan efektif sehingga hasil auditnya benar-benar dapat diandalkan
oleh investor untuk mengambil keputusan
3. Kepada para investor disarankan untuk lebih jeli dalam menganalisis laporan
keuangan auditan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi
4. Kepada para peneliti disarankan untuk menggunakan lebih banyak variasi
variabel dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
(1)
101
2009
1
82
1
11.050
102
2010
1
82
1
16.500
Lampiran 3. Uji deskriptif Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Jenis_Opini 102 .00 1.00 .6961 .46222
Audit_Report_Lag 102 30.00 105.00 73.1373 13.70484
KAP 102 .00 1.00 .6667 .47373
Harga_Saham 102 50.00 274950.00 11349.7843 35259.50681 Valid N (listwise) 102
(2)
Lampiran 5. Uji normalitas dengan statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNHARGAS AHAM
N 102
Normal Parametersa,,b Mean 7.1877
Std. Deviation 2.07436 Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .893
(3)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Lampiran 6.Uji Multikolinieritas Data
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
Jenis_Opini .910 1.099 Audit_Report_Lag .919 1.088
KAP .878 1.139
a. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
(4)
Lampiran 8. Uji Autokorelasi Data
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .617a .381 .355 1.67129 1.794
a. Predictors: (Constant), lagsaham, Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP b. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
(5)
Lampiran 9. Uji Regresi Data
Lampiran 10. Uji Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .617a .381 .355 1.67129 1.794
a. Predictors: (Constant), Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.634 1.295 4.350 .000
Jenis_Opini .051 .435 .011 .118 .906
Audit_Report_Lag .004 .015 .029 .298 .766
KAP 1.800 .432 .411 4.167 .000
Dependent Variable: LNHARGASAHAM Sumber: SPPS 17 Data diolah 2012
(6)
Lampiran 11. Uji t Data
Lampiran 12. Uji F Data
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.634 1.295 4.350 .000
Jenis_Opini .051 .435 .011 .118 .906
Audit_Report_Lag .004 .015 .029 .298 .766
KAP 1.800 .432 .411 4.167 .000
Dependent Variable: LNHARGASAHAM Sumber: SPPS 17 Data diolah 2012
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 70.563 3 23.521 6.332 .001a
Residual 364.038 98 3.715
Total 434.601 101
a. Predictors: (Constant), KAP, Audit_Report_Lag, Jenis_Opini Dependent Variable: LNHARGASAHAM