BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Bab ini akan akan menyajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tahun 2008-2010 jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI adalah sebanyak 135 perusahaan. Kemudian keseluruhan data
diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan purposive sampling dan terkumpul jumlah data sebanyak 34 perusahaan. Terhadap ke 34
perusahaan tersebut dilakukan pengujian-pengujian yang meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan hipotesis penelitian.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari www.idx.co.id
berupa data keuangan perusahaan manufaktur periode 2008- 2010 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel
Universitas Sumatera Utara
dependen. Statistik deskriptif variabel dari sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 2008-2010 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Analisis deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Jenis_Opini
102 .00
1.00 .6961
.46222 Audit_Report_Lag
102 30.00
105.00 73.1373
13.70484 KAP
102 .00
1.00 .6667
.47373 Harga_Saham
102 50.00
274950.00 11349.7843
35259.50681 Valid N listwise
102
Sumber: SPSS 17, Data diolah 2012
Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang diolah: 1. Variabel jenis opini audit memiliki nilai minimum 0,nilai maksimum 1
dan rata-rata 0,6961 dengan jumlah sampel 102 2. Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 30, nilai maksimum
105 dan rata-rata 73,1373 dengan jumlah sampel 102 3. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan rata-rata
0,6667 dengan jumlah sampel 102 4. Variabel harga saham memiliki nilai minimum 50, nilai maksimum
274950 dan rata-rata 11349,7843
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1
Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya 0,05 maka H0 diterima,sedangkan jika signifikansinya 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.2
Uji normalitas sebelum Data Ditransformasi One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Harga_Saham N
102 Normal
Parameters
a,,b
Mean 11349.7843
Std. Deviation 35259.50681
Most Extreme Differences
Absolute .374
Positive .347
Negative -.374
Kolmogorov-Smirnov Z 3.780
Asymp. Sig. 2-tailed .000
b. Calculated from data.
Sumber : SPSS 17 Data diolah 2012
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengolahan data tersebut,besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 3,780 dan signifikansi pada 0,000 maka disimpulkan
data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 0,05. Data yang tidak terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat
melalui grafik histogram dan grafik normal plot data berikut.
Gambar 4.1
Histogram sebelum data ditransformasi
Dengan membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik diatas dapat disimpulkan
bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu
menceng ke kiri Positive skewness.
Universitas Sumatera Utara
Demikian juga dengan hasil iji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat penyebaran
titik-titik agak menjauh dari diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam metode regresi tidak terdistribusi normal. Dari hasil
uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram, Kolmogorov- Smirnov K-S dan garis normal plot menunjukkan data tidak
terdistribusi secara normal. Data tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya
data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat menyimpang dari nilai data lainya. Ada beberapa cara mengatasi data
outlier,yaitu: 1. Melakukan transformasi data ke bentuk lainya
2. Melakukan trimming, yaitu membuang data outlier
Universitas Sumatera Utara
3. Melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu
Dari ketiga cara tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma
Natural Ln, agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Transformasi data ke dalam bentuk Ln
menyebabkan data yang bernilai negatif tidak dapat ditransformasi sehingga menghasilkan missing values. Setiap data yang terdapat
missing values akan diganti dengan data mean rata-rata. Setelah itu dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.
Tabel 4.3
Uji Normalitas setelah Data Ditransformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNHARGASAHAM N
102 Normal Parameters
a,,b
Mean 7.1877
Std. Deviation 2.07436
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .893
Asymp. Sig. 2-tailed .403
a. Test distribution is Normal. Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas,nilai K-S yang diperoleh adalah 0,893, dan signifikan pada 0,403. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p 0,05. Dengan demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi
normal. Pada histogram,dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng skewness ke kiri atau ke kanan.
Gambar 4.2
Histogram setelah data ditransformasi
Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mendekati garis diagonal sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3
Grafik Normal P-Plot setelah data ditransformasi
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk membuktikan apakah variabel bebas dalam penelitian ini dapat saling berintervensi
ketika dibuat pemodelan dengan variabel terikat. Kriteria di nyatakan variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika:
1. Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai FIV 0,10 maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi
Universitas Sumatera Utara
2. Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai FIV 0,10 maka dapat disimpulkan ada multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi
Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant Jenis_Opini
.910 1.099 Audit_Report_Lag
.919 1.088 KAP
.878 1.139 a. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS17 Data diolah 2012
Dari tabel hasil uji multikolinieritas diatas, diperoleh harga VIF tidak ada yang melebihi nilai 10 dan tolerance 0,10. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah residu pada model regresi bersifat heterogen atau homogen. Apabila
Universitas Sumatera Utara
bersifat heterogen, menyebabkan model regresi tidak dapat meramalkan secara akurat, karena memiliki residu yang tidak teratur.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan Scatter plot. Kriterianya adalah apabila
titik-titik pada scattter plot atau diagram pencar tidak membentuk pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari
masalah heterokedastisitas.
Gambar 4.4 Uji heterokedastisitas
Berdasarkan grafik scatter plot diatas, dapat di simpulkan bahwa model regresi tidak terkendala heterokedastisitas, karena titik-titik
pada diagram tersebut tidak membentuk pola tertentu.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Masalah autokorelasi pada umumnya terjadi pada penelitian yang data nya berkaitan dengan unsur waktu time series. Penelitian
ini adalah termasuk penelitian yang menggunakan data time series, yakni data yang diperoleh antara tahun 2008-2010, sehingga peneliti
merasa perlu untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan terganggu oleh autokorelasi atau tidak
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui masalah heterokedastisitas adalah apabila harga Dw diantara Du sampai
dengan 4 – Du.
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Data
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .617
a
.381 .355
1.67129 1.794
a. Predictors: Constant, Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP b. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012
Penelitian ini memiliki 3 variabel independen dan 1 variabel dependen, nilai DW berdasarkan tabel diatas adalah 1,794. Nilai ini
akan dibandingkan dengan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 102 dan jumlah variabel 3 sehingga k= 3. Berdasarkan harga tersebut
maka didapat nilai Du sebesar 1,613, sehingga dapat ditentukan
Universitas Sumatera Utara
bahwa batas Du adalah 1,613 dan 2,387 4- Du. Dengan demikian maka diketahui bahwa nilai DW 1,613 dan DW 2,387. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terganggu oleh autokorelasi.
4.3 Persamaan Regresi
Penelitian ini menggunakan regresi linier, dilakukan dengan metode enter, semua variabel dimasukkan kemudian akan diregresikan untuk mencari korelasi
variabel dependen dan independen. Dari uji asumsi klasik yang telah dilakukan disimpulkan bahwa model regres layak dipakai dalam pengolahan data. Untuk
menguji hipotesis digunakan uji regresi berganda. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 17, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Regresi Data
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.634
1.295 4.350
.000 Jenis_Opini
.051 .435
.011 .118
.906 Audit_Report_Lag
.004 .015
.029 .298
.766 KAP
1.800 .432
.411 4.167
.000 Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPPS 17 Data diolah 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: HS = 5,634+0,051AO+0,004AR+1,800KAP
Maksudnya adalah: 1. Konstanta sebesar 5,634 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel opini
audit,audit report lag dan KAP maka harga sahamnya adalah 5.634 2. Setiap terjadi kenaikan pada variabel opini audit akan diikuti kenaikan pada
pada variabel harga saham sebesar 0,051 satuan dan variabel lainnya dianggap konstan.
3. Setiap terjadi kenaikan pada variabel audit report lag akan diikuti kenaikan pada variabel harga saham sebesar 0,004 satuan dan variabel lainnya
dianggap konstan 4. Setiap terjadi kenaikan pada variabel ukuran KAP akan diikuti kenaikan pada
variabel harga saham sebesar 1,800 satuan dan variabel lainnya dianggap konstan
4.4 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi