1. Gelombang pengindera sensing waves 2. Benda object
3. Alat pengindera sensor
Untuk sebuah sistem koordinat merah-hijau-biru, nilai instanious trimulusnya adalah: Rx,y,t =
∫
∞
C x,y,t, λR
S
λd λ
Gx,y,t =
∫
∞
C x,y,t, λG
S
λd λ
Bx,y,t =
∫
∞
C x,y,t, λB
S
λd λ Jika R
S
λ,G
S
λ,B
S
λ adalah nilai spectral trimulusnya untuk himpunan warna primer merah, hijau dan biru, maka spectral trimulus adalah dalam efek, nilai trimulus
dibutuhkan untuk memperlihatkan sejumlah cahaya dengan panjang gelombang λ.
Dalam sebuah sistem citra multispectral, field citra diamati dan dimodelkan sebagai sebuah integral berat spectral dari fungsi cahaya citra. Field spectral citra adalah:
F
1
x,y,t =
∫
∞
C x,y,t, λR
S
λd λ Di mana S
1
λ adalah respon spectral sensor.
2.2 Pengolahan Citra
Pengolahan citra digital adalah pemrosesan citra menjadi citra yang lain dengan kualitas yang lebih baik, yaitu pemrosesan pada usaha untuk memanipulasi. Citra
yang telah menjadi gambar lain menggunakan algoritma atau teknik tertentu. Pengolahan citra mempunyai tujuan yaitu:
1. Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasikan oleh manusia
atau komputer 2.
Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain 3.
Pengolahan citra merupakan proses awal dari komputer visi
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya pengolahan citra berhubungan dengan citra-citra digital. Dalam hal ini, citra fx,y diperoleh secara diskrit dan kemudian dikuantisasi. Maka
akan diperoleh suatu citra baru,
fˆ
: m,n → I dengan m,n ∈ I; di mana I adalah
himpunan bilangan bulat integer. Namun demikian, secara umum sistem pengolahan citra mengandaikankan citra asal yang bernilai riil dan menghasilkan bilangan riil
juga, meskipun secara teknis pada akhirnya citra ini didigitalkan sebelum disimpan.
Ada beberapa hal yang penting didalam pengolahan citra digital, antara lain teknik-teknik pengambilan citra, model citra digital, sampling dan kua ntitasi,
histogram, proses filtering, perbaikan citra sampai pada pengolahan citra digital yang lebih lanjut seperti segmentasi, image clustering dan ekstrasi ciri.
Ada perbedaan yang sangat mendasar mengenai citra digital dan citra analog yang terlihat pada gambar dibawah :
Continous image projected Result of image sampling onto a sensor array
and quantization Gambar 2.1 Contoh Citra Analog dan Citra Digital
Citra digital merupakan representatif dari citra yang diambil oleh mesin dengan bentuk pendekatan berdasarkan sampling dan kuantitasi. Sampling
menyatakan besarnya kota-kotak yang disusun dalam baris dan kolom. Dengan kata lain sampling pada citra menyatakan besar kecilnya ukuran pixel titik pada citra, jika
kuantitasi menyatakan besarnya nilai tingkat kecerahan yang dinyatakan dalam nilai tingkat keabuan gray scale sesuai dengan jumlah bit biner yang digunakan oleh
Universitas Sumatera Utara
mesin, maka dapat dikatakan bahwa kuantitasi pada citra menyatakan jumlah warna yang ada pada citra.
Proses pengolahan citra secara diagram yaitu proses dimulai dari pengambilan citra, perbaikan citra sampai dengan pernyataan representatif citra digambarkan denga
gambar:
Gambar 2.2 Proses Pengolahan Citra
Secara umum teknik pengolahan citra digital dibagi menjadi 3 tingkat pengolahan, yakni:
1. Tahap 1 yang dinamakan dengan Low-Level Processing pengolahan tingkat
rendah. Pengolahan ini operasional-operasional dasar dalam pengolahan citra, seperti pengurangan noise noise redution, perbaikan citra image enhancement
dan restorasi citra image restoration.
2. Tahap 2 yang dinamakan dengan Mid-Level Processing pengolahan tingkat
menengah. Pengolahan ini meliputi segmentasi pada citra, deskripsi objek dan klasifikasi objek secara terpisah.
3. Tahap 3 yang dinamakan dengan High-Level Processing pengolahan tingkat
tinggi, yang meliputi analisis citra.
Operasi – operasi pengolahan citra meliputi perbaikan kualitas citra, yakni perbaikan kualitas citra ini bertujuan memperbaiki kualitas citra dengan memanipulasi
parameter-parameter citra. Melalui operasi ini, ciri-ciri khusus yang terdapat dalam didalam citra dapat lebih ditonjolkan. Dalam perbaikan kualitas citra dapat dilakukan
operasi – operasi citra, seperti yang tertulis dalam buku Pengolahan Citra Digital yaitu a.
Perbaikan kontras gelap dan terang Capture
Pengambilan Gambar
Perbaikan Kualitas Citra
Proses Representasi Citra
Universitas Sumatera Utara
b. Perbaikan tepian objek
c. Penajaman
d. Pemberian warna semu
e. Penapisan derau
Gambar adalah contoh operasi penajaman. Operasi ini menerima masukan sebuah citra yang gambarnya hendak dibuat tampak lebih tajam. Bagian citra yang ditajamkan
adalah tepi-tepi objek.
2.3 Perbaikan Citra