Operasi Titik Pemodelan Histogram

Gambar 2.8 Hubungan Pengolahan Citra Contoh operasi pengolahan citra lainnya adalah penghilangan derau noise pada citra Lena Gambar 2.9. Citra Lena yang di sebelah kiri mengandung derau berupa bintik- bintik putih derau. Dengan operasi penapisan filtering, derau pada citra masukan ini dapat dikurangi sehingga dihasilkan citra Lena yang kualitasnya lebih baik . a Citra Lena yang mengandung derau, b hasil dari operasi penapisan derau. Gambar 2.9 Operasi Penghilangan Derau Dalam perbaikan citra pada Domaian Spasial terdapat dua operasi yaitu:

1. Operasi Titik

Operasi titik point operation adalah operasi tanpa memori zero memory atau memoryless, dimana nilai derajat keabuan suatu piksel dipetakan ke derajat keabuan baru melalui transformasi . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.10 Operasi titik : a sretching , b clipping dan c thresholding Sebagai contoh kontrras rendah yang timbul akibat pencahayaan yang buruk atau efek non-linier sensor dapat diatasi dengan penarikan kontras contrast stretching. Pada daerah yang kontrasnya direndahkan, kemiringannya dibuat 1, sedangkan parameter a dan b diperoleh dari histogram citra. Operasi yang lebih sederhana lagi adalah pemotongan clipping dan thresholding. Jika pada persamaan diatas nilai parameter α = γ = 0, maka proses ini disebut sebagai clipping. Sedangkan thresholding adalah kasus dari clipping dimana parameter a = b = 1. Operasi titik lain adalah citra negatif digital yang diperoleh dengan membalik penskalaan derajat keabuan. Jika fm,n adalah nilai derajat keabuan untuk piksel pada posisi m,n, dan L nilai maksimum dari piksel, maka citra negatif gm,n diperoleh dengan mengubah nilai tersebut dengan formula gm,n=L-fm,n. 2. Operasi Spasial Operasi spasial adalah operasi pengubahan suatu nilai piksel dengan mempertimbangkan nilai piksel tetangganya. Contoh yang sederhana adalah proses penghalusan smoothing citra fm,ndengan menggantikan suatu nilai piksel Universitas Sumatera Utara Suatu piksel digantikan dengan setengah nilai awal ditambah rata-rata satu piksel di atas, di bawah, di samping kiri dan di samping kanannya. Rata-rata spasial dipakai untuk penghalusan, penapisan lolos rendah low-pass dan pencuplikan citra bagian subsampling. Untuk citra dengan derau: , , , n m n m f n m G η + = dimana ηm,n adalah derau putih dengan variansi, maka perata-rataan memberikan citra hasil: dengan ηm,nadalah rata-rata spasial ηm,n. Jika mean dari ηm,n nol, maka daya derau ditekan sebanyak cacah piksel dalam jendela Gambar 2.11 Perbaikan citra dengan penghalusan Dari rumus tersebut bisa disimpulkan bahwa semakin besar ukuran jendela, akan semakin besar pula derau yang bisa ditekan. Akan tetapi, ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih ukuran jendela untuk perata-rataan domain spasial. Pertama, jendela yang besar memerlukan waktu perhitungan yang lebih banyak. Kedua, fitur halus citra akan menjadi kabur dengan semakin besarnya ukuran jendela. Gambar 2.12 Pengaburan akibat perata-rataan dengan berbagai ukuran jendela Universitas Sumatera Utara

2.4 Transformasi Fourier