Tingkat Kepercayaan Data. Analisa Data

3. Merumuskan suatu perbandingan dari masing-masing uraian partisipan. Perbandingan tersebut adalah suatu pernyataan terkonsep tidak langsung oleh peneliti yang menghubungkan intisari yang disintesa dari setiap partisipan. 4. Menggali konsep inti dari perbandingan yang dirumuskan dari setiap partisipan. 5. Mensintesa suatu struktur pengalaman langsung dari konsep yang digali. Yaitu : suatu pernyataan terkonsep oleh peneliti yang dihubungkan dengan konsep inti tersebut. Struktur ini dianggap sebagai jawaban yang dikembangkan dari pertanyaan peneliti.

I. Tingkat Kepercayaan Data.

Tingkat kepercayaan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas, depenabilitas realibilitas dan konfirmabilitas objektivitas. Yang pertama, uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan prolonged engagement dan memberchecking. Prolonged engagement berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan kembali, wawancara lagi dengan sumber data yang memang telah dikenal sebelumnya. Dengan prolonged engagement ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin akrab, semakin terbuka dan saling mempercayai sehingga memungkinkan tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Setelah prolonged engagement selesai, maka dilakukan memberchecking. Yang mana memberchecking ini adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada partisipan. Tujuan dari memberchecking ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh partisipan. Apabila data yang diperoleh disepakati oleh para partisipan berarti data tersebut valid, sehingga data tersebut dapat dipercaya. Jadi tujuan memberchecking adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sumber data atau partisipan. Universitas Sumatera Utara Yang kedua, pengujian depenabilitas, uji ini dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji depenabilitasnya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable atau dependable. Untuk itu pengujian depenabilitas dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tak mempunyai dan tak dapat menunjukkan “jejak aktivitas lapangannya”, maka depenabilitas penelitiannya patut diragukan Faisal, S, 1990 dalam Sugiyono, 2008. Yang terakhir adalah pengujian konfirmabilitas. Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabilitas. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada Faisal, S, 1990 dalam Sugiyono, 2008. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang perawatan postpartum menurut perspektif budaya Jawa. Seluruh partisipan dalam penelitian ini berdomisili di Desa Sei Rejo Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam.

A. Karakteristik Partisipan