49
ml ASIKgBBhari. Dengan demikian, bayi dengan berat badan 4 kg memerlukan 660 ml ASI per hari dan 825 ml per hari dengan bayi berat 5 kg.
2.2. Produksi ASI.
Proses terjadinya pengeluaran ASI dimulai atau diransang oleh isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut meransang kelenjar pituitary anterior
untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang mengendalikan air susu.. Proses pengeluaran air susu tergantung juga pada let down reflex, isapan puting susu
dapat meransang kelenjar pituitary posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin, yang meransang serabut otot halus didalam dinding saluran susu agar membiarkan
susu dapat mengalir secara lancar Winarno, 1987. Air Susu Ibu dihasilkan oleh kelenjar jaringan susu yang sangat banyak
jumlahnya didalam payudara, kemudian dialirkan oleh saluran-saluran menuju putting susu. Kemampuan jaringan payudara ini dipengaruhi oleh hormon prolaktin
yang kadarnya meningkat setelah ibu melahirkan. Kadar prolaktin juga dipengaruhi oleh faktor emosi, kondisi kesehatan dan kecukupan gizi ibu. Selain itu ransangan
pada putting susu ibu berupa isapan mulut bayi juga akan meningkatkan hormon oksitosin dalam darah yang mengatur pengeluaran air susu melalui putting susu. Ini
berarti bahwa untuk memperoleh ASI yang cukup dan sehat, perlu adanya kerjasama yang baik antara ibu dan bayi. Roesli, 2008.
Universitas Sumatera Utara
50
2.3. Manfaat Pemberian ASI. 2.3.1.
Manfaat Bagi Bayi
Beberapa manfaat pemberian ASI yang diperoleh bayi antara lain Soetjiningsih, 1997 :
1. Sebagai nutrisi 2.
ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi, Kolostrum mengabdung zat kekebalan 10 – 17 kali lebih banyak dari susu matang.
3. ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan, karena ASI mengandung taurin,
laktosa, asam lemak ikatan panjang. 4.
ASI Eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang. 5.
Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan sampai usia enam bulan.
6. Melindungi anak dari serangan alergi.
7. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
8. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
9. Mengurangi resiko terkena kencing manis, kanker pada anak dan diduga
mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung. 10.
Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI Eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan.
2.3.2. Manfaat bagi Ibu
1. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan.
2. Mengurangi terjadi anemia.
Universitas Sumatera Utara
51
3. Menjarangkan kehamilan.
4. Mengecilkan rahim
5. Mengurangi kemungkinan menderita kanker.
6. Lebih ekonomis murah, tidak perlu dibeli.
7. Tidak merepotkan dan hemat waktu.
8. Memberi kepuasan bagi ibu.
9. Lebih cepat lansing.
10. Tidak pernah basi.
2.4. Pola Pemberian Makanan Pada Bayi.
Tahun pertama khususnya enam bulan pertama, adalah masa yang sangat kritis dalam kehidupan bayi. Bukan hanya pertumbuhan fisik yang berlangsung
dengan cepat, tetapi juga pembentukan psikomotor dan akulturasi terjadi dengan cepat. Air Susu Ibu ASI harus merupakan makanan utama pada masa ini, dan tidak
perlu diberi makanan lain, kecuali bila ada tanda-tanda produksi ASI tidak mencukupi.
Adapun cara pemberian ASI pada bayi umur 0 - 6 bulan adalah sebagai berikut:
a. Susui bayi segera setelah lahir 30 menit
Kontak fisik dan isapan bayi akan meransang produksi ASI. Pada priode ini ASI saja sudah dapat memenuhi gizi balita.
b. Berikan kolostrum.
Universitas Sumatera Utara
52
c. Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian tiap kali
sampai payudara terasa kosong. d.
Berikan ASI setiap bayi memintamenangis tanpa dijadwal. ASI harus merupakan makanan satu – satunya eksklusif untuk bulan
pertama sampai bulan ke enam kehidupan bayi. Makanan tambahan pertama diberikan setelah bayi berumur 6 bulam terutama untuk memberikan tambahan energi
serta untuk memulai proses pendidikan dan akulturasi. Kemudian akan terdapat kebutuhan makanan tambahan yang meningkat agar supaya campuran ASI dan
makanan tambahan tersebut dapat memberikan energi dan protein yang diperlukan bayi. Pada suatu saat makanan tambahan secara keseluruhan menggantikan peranan
ASI, dalam hal ini berarti si bayi disapih atau tidak meyusui lagi pada ibunya sebaiknya hal ini dilakukan bila si bayi telah berumur dua tahun. Memperkenalkan
makanan tambahan pada usia tersebut disebabkan karena alasan psikologis dan psikososial Whitehead, 1986.
Gambar 2.1. Pola Pemberian ASI MP ASI Menurut Golongan Umur. Umur
bln Jenis
Frekuensi Contoh
Komposisi 0 - 6
ASI Sekehendak
6 - 9 ASI
Buah Makanan lumat
Telur Sekehendak
1 – 2 kali 1 kali
1 kali Jeruk,pisang,apel
Tepung-tepungan dibubur, beras,
kentang, wortel
9 - 12 ASI Buah
Makanan lumat Makanan lunak
Makanan lembek Telur
2 kali 1 – 2 kali
1 kali 1 kali
1 kali 1 kali
Nasi Tim Nasi lembek + ikan
Beras, kentang, wortel, mie, bihun,
telur, ikan, daging, sayur, dll.
Sumber : Suhardjo, 1992
Universitas Sumatera Utara
53
2.5. Laktasi