Umur Pendidikan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif

55

2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif

2.6.1. Umur

Salah satu faktor yang penting dalam kehamilan adalah umur ibu sewaktu hamil yang sangat penting untuk siibu maupun janin dalam pembentukan ASI. Usia 16 – 20 tahun dianggap masih berbahaya meskipun lebih kurang resikonya dibandingkan umur sebelumnya namun secara mental psikosologis dianggap masih belum cukup matang dan dewasa untuk menghadapi kehamilan dan kelahiran. Umur 20 – 30 tahun adalah kelompok umur yang peling baik untuk kehamilan sebab secara fisik sudah cukup kuat juga dari segi mental sudah cukup dewasa. Umur 31 – 35 tahun dianggap sudah mulai bahaya lagi sebab secara fisik sudah mulai menurun apalagi jika jumlah kelahiran sebelumnya cukup banyak atau lebih dari tiga Depkes RI, 1999. Ibu yang umurnya lebih muda lebih banyak memproduksi ASI dibanding ibu yang sudah tua. Produksi ASI akan mengalami perubahan pada kenaikan jumlah paritas walaupun tidak bermakna dimana pada anak pertama jumlah ASI sebanyak 580 ml per 24 jam, anak kedua 654 ml per 24 jam, anak ke tiga 602 ml per 24 jam, anak keempat 600 ml per 24 jam, anak kelima 506 ml per 24 jam dan anak ke enam 524 ml per 24 jam. Winarno, 1987.

2.6.2. Pendidikan

Menurut Tobing 2002, pendidikan memiliki peranan yang penting dalam menentukan kualitas manusia dengan kata lain bahwa pendidikan ibu yang lebih tinggi akan membuat pemahaman akan pentingnya dan manfaat kolostrum dan ASI Universitas Sumatera Utara 56 eksklusif akan semakin baik serta dapat merawat dan memelihara kesehatan bayi sehabis melahirkan. Tingkat pendidikan ibu mempunyai pengaruh dalam pola pemberian ASI, makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin rendah prevalensi menyusui. Dalam penelitian Sanjaya 1999 diperoleh kecenderungan ibu-ibu berpendidikan sekolah lanjut atas di Jakarta untuk tidak lagi memberikan ASI kepada bayinya. Pendidikan bertujuan untuk mengubah pengetahuanpengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi serta menenemkan tingkah lakukebiasaan yang baru pada pendidikan rendah serta meningkatkan pengetahuan yang cukupkurang bagi masyarakat yang masih memakai adapt istiadat lama Notoatmodjo, 1993.

2.6.3. Pekerjaan