45
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air Susu Ibu ASI
Air Susu Ibu ASI merupakan makanan  yang paling mudah dicerna dan yang terbaik  bagi  bayi  karena  dapat  memenuhi  seluruh  kebutuhan  zat  gizi  untuk  tumbuh
dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas Depkes RI, 1996. Air Susu  Ibu adalah emulsi lemak  dalam larutan protein, laktosa dan  garam-
garam  anorganik  yang  disekresi  oleh  kedua  belah  kelenjar  mamma  dari  ibu,  yang berguna  sebagai  makanan  bagi  bayinya  Soetjiningsih,1997.  Air  Susu  Ibu
merupakan  makanan  yang  mudah  didapat,  selalu  tersedia,  siap  diminum  ianpa  ada persiapan  yang  khusus  dengan  temperatur  yang  sesuai  untuk  bayi.  ASI  adalah
pemberian  Tuhan  yang  nilainya  tidak  dapat  disamai  oleh  susu  pengganti  apa  saja yang  dibuat  oleh  manusia.  ASI  memiliki  kandungan  zat  gizi  yang  lengkap  dan
sempurna  untuk  keperluan  bayi  serta  mengandung  zat  anti  infeksi.  Oleh  karenanya ASI merupakan makanan terbaik dan paling baik untuk bayi Winarno, 1987.
2.1.1 Pengertian ASI Eksklusif
ASI  Eksklusif  adalah  pemberian  ASI  sedini  mungkin  setelah  persalinan, diberikan tanpa terjadwal dan tanpa memberikan makanan lain, seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih dan tambahan makanan  padat seperti pisang, pepaya, bubur  susu,  biscuit,  bubur  nasi  dan  tim,  sampai  bayi  berumur  6  bulan.  Setelah  6
bulan,  bayi  mulai  dikenalkan  dengan  makanan  lain    dan  tetap  diberi  ASI  sampai berumur dua tahun Purwanti, 2004.
Universitas Sumatera Utara
46
Mengapa pengenalan makanan tambahan dimulai pada usia 6 bulan dan bukan
4  bulan  ?  Pertama,  dari  hasil  penelitian  jumlah  komposisi  ASI  masih  cukup  untuk
pertumbuhan  dan  perkembangan  bayi  apabila  ASI  diberikan  secara  tepat  dan  benar sampai bayi berumur 6 bulan. Namun pada kenyataannya, 60  bayi belum 4 bulan
sudah mendapat tambahan susu sapi. Kedua, bayi pada saat berumur 6 bulan sistem
pencernaannya  mulai  matur.  Jaringan  pada  usus  halus  bayi  pada  umumnya  sepsrti saringan  pasir.  Pori-porinya  berongga  sehingga  memungkinkan  bentuk  protein
ataupun  kuman  akan  langsung  masuk  dalam  sistem  peredaran  darah  dan  dapat menimbulkan  alergi.  Pori-pori  dalam  usus  bayi  ini  akan  tertutup  rapat  setelah  bayi
berumur 6 bulan. Dengan demikian usus bayi setelah berumur mampu menolak faktor alergi ataupun kuman yang masuk.
Pemberian  makanan  padat    tambahan  yang  terlalu  dini  dapat  mengganggu pemberian  ASI  Eksklusif  serta  meningkatkan  angka  kesakitan  pada  bayi.  Selain  itu
tidak  ditemukan  bukti  yang  menyokong  bahwa  pemberian  makanan  tambahan sebelum  4  atau  6  bulan  lebih  menguntungkan.  Bahkan  sebaliknya,  hal  ini  akan
mempunyai  dampak  yang  negatif  terhadap  kesehatan  bayi  dan  tidak  ada  dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya.  Roesli, 2008.
2.1.2 Komposisi ASI
ASI  mengandung  lebih  dari  200  unsur-unsur  pokok,  antara    lain  zat  putih telur, lemak,  karbohidrat, vitamin,  mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat
kekebalan  dan  sel  darah  putih.  Semua  zat  ini  terdapat  secara  proporsional  dan seimbang  satu  dengan  yang  lainnya.  Cairan  hidup  yang  mempunyai  keseimbangan
Universitas Sumatera Utara
47
biokimia  yang  sangat  tepat  ini  bagai  suatu  simfoni  nutrisi  bagi  pertumbuhan  bayi sehingga tidak mungkin ditiru oleh buatan manusia. Roesli, 2008.
Berdasarkan komposisi dari hari ke hari laktasi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Kolostrum Susu jolong
ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke – 4  ke – 7 Roesli, 2008 a.
Berwarna kekuning – kuning dan lebih kental dari pada susu yang dihasilkan kemudian  dan  mengandung  lebih  banyak  antibody  dan  sel  darah  putih  yang
dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai usia 6 bulan  King, 1993. b.
Lebih  banyak  mengandung  protein  dibandingkan  dengan  ASI  yang  matang mengandung zat anti infeksi 10 – 17 kali lebih banyak dibanding dengan ASI
yang matang. Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dibandingkan dengan ASI  matang.  Total  energi  lebih  rendah  dibandingkan  dengan  susu  matang
Roesli, 2008. c.
Volume kolostrum antara 150 – 300 ml  jam d.
Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari  usus  bayi  yang  baru  lahir  dan  mempersiapkan  saluran  pencernaan
makanan bayi bagi makanan yang akan datang.
2. ASI Transisi  Peralihan
a. ASI  peralihan  adalah  ASI  yang  keluar  setelah  kolostrum  sampai  sebelum
menjadi ASI yang matang. b.
Kadar  protein  semakin  rendah,  sedangkan  kadar  karbohidrat  dan  lemak semakin tinggi.
c. Volume semakin meningkat.
Universitas Sumatera Utara
48
d. Disekresi  dari  hari  ke-  4  sampai  hari  ke-  10  dari  masa  laktasi
Soetjiningsih, 1997.
3. ASI Matang  Mature a.   Merupakan ASI yang keluar sekitar hari ke- 14 dan seterusnya.
b.    Para  ibu  yang  sehat  dengan  produksi  yang  cukup,  ASI  merupakan  makanan satu  –  satunya  yang  paling  baik  dan  cukup  untuk  bayi  sampai  umur  6  bulan
Roesli, 2008.
c.  Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning – kuningan akibat dari warna
garam Ca-caseinat, Ribovlafin dan karoten yang terdapat didalamnya.
2.1.3. Volume ASI
Volume  pengeluaran  ASI  pada  minggu-minggu  pertama  bayi  lahir  biasanya besar,  tetapi  setelah  itu  sekitar  450  sampai  650  ml.  Seorang  bayi  memerlukan
sebanyak  600  ml  ASI  per  hari.  Jumlah  tersebut  dapat  tercapai  dengan  menyusui bayinya  selama  4  –  6  bulan  pertama.  Karena  itu,  selama  kurun  waktu  tersebut  ASI
mampu  memenuhi  kebutuhan  gizinya.  Setelah  6  bulan  volume  pengeluaran  ASI menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja dan
akan mendapat makanan tambahan Winarno, 1987. Dalam  keadaan  produksi  ASI  normal,  volume  susu  terbanyak  yang  dapat
diperoleh  adalah  lima  menit  pertama  penyedotanpengisapan  oleh  biasanya berlangsung sampai 15 – 25 menit.
Perhitungan sederhana mengenai berapa jumlah Air Susu Ibu yang diperlukan oleh bayi menurut Winarno 1987 adalah bahwa bayi normal memerlukan 160 – 165
Universitas Sumatera Utara
49
ml ASIKgBBhari. Dengan demikian, bayi dengan berat badan 4 kg memerlukan 660 ml ASI per hari dan 825 ml per hari dengan bayi berat 5 kg.
2.2. Produksi ASI.
Proses  terjadinya  pengeluaran  ASI  dimulai  atau  diransang  oleh  isapan  mulut bayi  pada  putting  susu  ibu.  Gerakan  tersebut  meransang  kelenjar  pituitary  anterior
untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang mengendalikan air susu.. Proses pengeluaran air susu tergantung juga pada let down reflex, isapan puting susu
dapat  meransang  kelenjar  pituitary  posterior  untuk  menghasilkan  hormon  oksitosin, yang  meransang  serabut  otot  halus  didalam  dinding  saluran  susu  agar  membiarkan
susu dapat mengalir secara lancar Winarno, 1987. Air  Susu  Ibu  dihasilkan  oleh  kelenjar  jaringan  susu  yang  sangat  banyak
jumlahnya  didalam  payudara,  kemudian  dialirkan  oleh  saluran-saluran  menuju putting  susu.  Kemampuan  jaringan  payudara  ini  dipengaruhi  oleh  hormon  prolaktin
yang  kadarnya  meningkat  setelah  ibu  melahirkan.  Kadar  prolaktin  juga  dipengaruhi oleh  faktor  emosi,  kondisi  kesehatan  dan  kecukupan  gizi  ibu.  Selain  itu  ransangan
pada  putting  susu  ibu  berupa  isapan  mulut  bayi  juga  akan  meningkatkan  hormon oksitosin dalam darah  yang  mengatur pengeluaran air susu melalui putting susu.  Ini
berarti bahwa untuk memperoleh ASI yang cukup dan sehat, perlu adanya kerjasama yang baik antara ibu dan bayi. Roesli, 2008.
Universitas Sumatera Utara