Teori Relativitas Khusus Teori Relativitas Einstein

yaitu relativitas Khusus Special Relativity dan relativitas Umum General Relativity. Dalam Teori Relativitas Khusus subjek yang menjadi fokus adalah kerangka acuan yang inersial. Kerangka acuan yang inersial yaitu kerangka acuan yang padanya hukum gerak Newton berlaku. Sedangkan Teori relativitas umum berkaitan dengan situasi yang lebih rumit dimana kerangka acuan mengalami percepatan gravitasi. Teori Relativitas Khusus didasari pada postulat Einstein, yang mengubah pemahaman klasik tentang relativitas. Postulat Einstein meskipun nampak aneh dan sulit dipahami, namun kenyataan eskperimen modern sesuai dengan postulat tersebut dan perkembangan teknologi modern saat ini semua didasari postulat tersebut. Ada tiga asas yang melandasi teori relatvitas khusus, yaitu : 1. Untuk setiap gerakan berkelajuan rendah momentum rendah, konsep-konsep dan hukum relativistik yang muncul harus sesuai dengan konsep-konsep yang telah ada dalam teori Newton. 2. Semua hukum alam bersifat tetap bentuknya kovarian terhadap perpindahan peninjauan kerangka inersia satu menunju kerangka inersia yang lain. 3. Laju maksimal yang dapat dimiliki oleh isyarat tidak bergantung invarian dari kerangka inersia yang digunakan.

2.5.1 Teori Relativitas Khusus

Teori relativitas khusus telah mampu menampilkan persamaan Maxwell, yang merupakan persamaan dasar dalam elektrodinamika, dalam bentuk kovarian. Konsekuensi teori relativitas khusus adalah kelajuan gelombang elektromagnetik dalam vakum sama dengan c laju cahaya di ruang hampa. Beberapa percobaan menunjukkan bahwa dalam elektromagnetik, tidak ada kerangka istimewa. Dalam kerangka inersia, kelajuan cahaya sama dengan c, dengan kata lain c merupakan besaran invarian. Selain itu sistem persamaan Maxwell berlaku dalam semua kerangka inersia, yang oleh karena itu konsep ruang-waktu dan momentum energi mutlak harus diganti. Universitas Sumatera Utara Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk menelusuri kaedah transformasi antara besar-besaran fisis transformasi lorentz dari kerangka inersia yang satu K menuju kerangka inersia lainnya K’ yang bergerak dengan kecepatan konstan v terhadap K. Pendekatan pertama yang digunakan bersifat konvensional yaitu dengan memilih ruang dan waktu sebagai variabel awal yang digunakan dalam merumuskan kaedah transformasi Lorentz. Dengan pendekatan ini, kaedah transformasi untuk besaran momentum dan energi ditelusuri. Pendekatan kedua bersifat pendekatan energetika, yaitu dengan memilih momentum energi sebagai variabel awal. Rinto Anugraha NQZ, 2004

2.5.2 Teori Relativitas Umum