Karakteristik Responden Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai

Tabel 5.4 Distribusi Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi Kepada Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan tahun 2009 Variabel Perbedaan p.value Mean Standar deviasi Pengetahuan sebelum diberikan intervensi -3,654 4,370 0,000 Pengetahuan setelah diberikan intervensi Berdasarkan tabel diatas diperoleh perbedaan rata – rata frekuensi pengetahuan sebelum dan setelah intervensi adalah -3,654 dengan standar deviasi 4,370 . Hasil uji statistik didapatkan nilai p adalah 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan pengetahuan ibu yang memiliki balita sebelum dan setelah dilakukan intervensi.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Dari hasil uji statistik diperoleh karakteristik ibu yang mempunyai balita berdasarkan umur sebagian besar responden berumur antara 27 – 33 tahun sebanyak 22 orang 42,3. Menurut data yang diperoleh peneliti, masih terdapat ibu-ibu yang Universitas Sumatera Utara mempunyai balita yang kurang mengetahui tentang pemberian kapsul vitamin A pada balita. Berdasarkan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SD sebanyak 27 orang 51,9. Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan, yang mana pengetahuan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu sehingga seseorang dikatakan tahu akan sesuatu. Penginderaan terjadi melalui panca indera seseorang, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Ada dua macam pengetahuan, yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Baik pengetahuan umum maupun khusus, keduanya menjadi milik manusia berdasarkan pengalamannya sendiri ataupun pengalaman orang lain Notoatmodjo, 2005, hlm.121. Berdasarkan paritas sebagian besar responden mempunyai 3 orang anak sebanyak 19 orang 36,5. Menurut data yang diperoleh peneliti, masih banyak ibu- ibu yang mempunyai 3 orang anak yang masih kurang pengetahuan mengenai pemberian kapsul vitamin A pada balitanya.

2. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai

Balita Tentang Pemberian Kapsul Vitamin A Dari hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan taraf signifikan 0,000 P0,05. Penelitian ini sesuai dengan metode pendidikan yaitu penyuluhan yang merupakan bentuk dari pendekatan metode pendidikan individual. Dengan cara ini Universitas Sumatera Utara kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu dalam penyelesaiannya. Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran, penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut. Dari pengertiannya penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan, karena keduanya berorientasi kepada perubahan perilaku. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melaksanakan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Hasil yang diharapkan dari penyuluhan kesehatan adalah terjadinya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaaan dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu Effendy, 2003.

C. Implikasi Terhadap Pelayanan dan Penelitian