diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e.
Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada. f.
Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria
yang telah ada Notoatmodjo, 2003, hlm. 128 - 130.
C. Vitamin A
1. Pengertian Vitamin A
Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak, dan merupakan vitamin yang esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup
Almatsier, 2003, hlm. 153. Vitamin A adalah suatu zat gizi yang sangat penting bagi manusia, karena zat
gizi ini tidak dibuat oleh tubuh, jadi harus dipenuhi dari luar tubuh berupa makanan yang dikonsumsi Hassan, 2002, hlm. 344 .
Universitas Sumatera Utara
Vitamin A juga merupakan vitamin yang berfungsi bagi pertumbuhan sel – sel epitel, dan sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata
Notoatmodjo, 2003, hlm. 196.
2. Manfaat Vitamin A
a. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Bila kita dari cahaya terang diluar kemudian memasuki ruangan yang remang-remang
cahayanya, maka kecepatan mata beradaptasi setelah terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A yang tersedia didalam darah. Tanda
pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja. Suplementasi vitamin A dapat memperbaiki penglihatan yang kurang bila itu disebabkan karena kekurangan
vitamin A. b.
Pertumbuhan dan Perkembangan Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang
membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal. Pada anak – anak
yang kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhannya. Dimana vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat.
c. Reproduksi
Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk
retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan. Kemampuan retinoid
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker kulit,
tenggorokan, paru-paru, payudara dan kandung kemih. d.
Fungsi Kekebalan Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia.
Dimana kekurangan vitamin A dapat menurunkan respon antibody yang bergantung pada limfosit yang berperan sebagai kekebalan pada tubuh seseorang
Almatsier, 2003, hlm. 158 –161 .
3. Sumber-Sumber Vitamin A
Vitamin A yaitu karoten terdapat dalam berbagai macam makanan. Daging merah hati, susu, full cream, keju, mentega merupakan makanan yang tinggi retinol.
Sayur dan buah-buahan berwarna hijau dan kuning seperti wortel, sayur hijau seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, tomat,
jagung kuning, pepaya, mangga, nangka masak, jeruk, buah peach, apricot dan minyak sayur, yaitu minyak kelapa sawit yang berwarna merah merupakan makanan
yang tinggi karoten Hidayat, 2005, hlm. 91 .
4. Kebutuhan Vitamin A
Pemenuhan kebutuhan vitamin A sangat penting untuk pemeliharaan kelangsungan hidup secara normal. Kebutuhan tubuh akan vitamin A untuk orang
Indonesia telah dibahas dan ditetapkan dalam Widyakarya Nasional pangan dan Gizi 2007 dengan mempertimbangkan faktor-faktor khas dari kesehatan tubuh
orang Indonesia Widyakaryanasional, 2007. Kebutuhan Vitamin A bagi Orang
Universitas Sumatera Utara
Indonesia. http:www.Widyakaryanasional.co.id. cetak.publikasiphp?260607003. diperoleh tanggal 6 November 2008.
Tabel 1. Daftar Kecukupan Vitamin A Golongan Umur
Kebutuhan Vitamin A RE
Bayi 0 – 6 bulan 7 – 12 bulan
Balita 1 – 3 tahun 4 – 6 tahun
7 – 9 tahun Pria 10 – 12 tahun
13 – 15 tahun 16 – 19 tahun
20 – 45 tahun 46 – 59 tahun
60 tahun Wanita 10 – 12 tahun
13 – 15 tahun 16 – 19 tahun
20 – 45 tahun 46 – 59 tahun
60 tahun Hamil
Menyusui 0 – 6 bulan 7 – 12 bulan
350 350
350 460
400 500
600 700
700 700
600 500
500 500
500 500
500
+ 200 + 350
+ 300
Almatsier, 2003, hlm. 161.
5. Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A sering terjadi pada anak balita. Gangguan pada mata dapat terjadi dalam beberapa tahap, tergantung berat ringannya defisiensi vitamin A,
terganggunya kemampuan untuk beradaptasi dan melihat dalam kondisi gelap, xerophthalmia, hingga akhirnya mengalami kebutaan dapat terjadi.
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A. kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput
yang menutupi kornea dengan tanda pemburaman. Pelapisan sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa tanda dan gejala lain jika kekurangan vitamin A adalah kelelahan yang sangat, anemia, kulit menjadi kering, gatal dan kasar. Pada rambut dapat terjadi
kekeringan dan gangguan pertumbuhan rambut dan kuku Almatsier, 2003, hlm. 162
6. Akibat Kekurangan Vitamin A
Vitamin A juga berperan sebagai antioksidan yang mampu menyingkirkan radikal bebas yang terdapat didalam membran lemak menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil. Penyebab primer adalah kekurangan vitamin A dan pembentukan vitamin A
dalam pengaturan makanan sehari-hari. Penyebab sekundernya adalah terjadinya kegagalan dalam penggunaan vitamin A Almatsier, 2003, hlm. 163 .
Penyakit yang timbul akibat kekurangan vitamin A adalah Xeropthalmia yaitu keadaan selaput ikat mata yang kering akibat kekurangan vitamin A Notoadmojo,
2003, hlm. 201.
7. Pencegahan dan Pengobatan
Kekurangan makan makanan bergizi yang berlarut-larut, selain membuat orang menjadi kurus juga kekurangan vitamin-vitamin, termasuk kekurangan vitamin
A. penyakit usus yang menahun akan mengakibatkan penyerapan vitamin A dari usus terganggu.
Untuk melakukan pengobatan harus berobat pada dokter dan biasanya dokter akan memberikan suntikan vitamin A setiap hari sampai gejalanya hilang. Untuk
mencegah kekurangan vitamin A makanlah pepaya, wortel dan sayur-sayuran yang berwarna Hassan, 2002, hlm. 345 .
Universitas Sumatera Utara
Program nasional pemberian suplemen vitamin A adalah upaya penting untuk mencegah kekurangan vitamin A di antara anak-anak Indonesia. Tujuan Program ini
adalah untuk mendistribusikan kapsul vitamin A pada semua anak di seluruh wilayah Indonesia dua kali dalam satu tahun. Setiap Februari dan Agustus, kapsul vitamin A
didistribusikan secara gratis kepada semua anak yang mengunjungi Posyandu dan Puskesmas. Vitamin A yang terdapat dalam kapsul tersebut cukup untuk membantu
melindungi anak-anak dari timbulnya beberapa penyakit yang pada gilirannya akan membantu menyelamatkan penglihatan dan kehidupan mereka Maryam, 2000 .
Pemberian vitamin A akan memberikan perbaikan nyata dalam satu sampai dua minggu. Dianjurkan bila diagnosa defisiensi vitamin A ditegakkan maka berikan
vitamin A 200.000 IU peroral dan pada hari kesatu dan kedua. Belum ada perbaikan maka diberikan obat yang sama pada hari ketiga. Biasanya diobati gangguan protein
kalori mal nutrisi dengan menambah vitamin A, sehingga perlu diberikan perbaikan gizi.
Pencegahan dan pengobatan di kutip berdasarkan keterangan dari brosur suplementasi vitamin A kapsul yang terdiri dari :
a. Kapsul vitamin A berwarna biru 100.000 IU
Tiap kapsul mengandung vitamin A palmitat 1,7 juta IU 64.7059 mg setara dengan vitamin A 100.000 IU dengan dosis
1 Pencegahan bayi umur 6 bulan – 11 bulan : 1 kapsul
2 Bayi dengan tanda klinis xerofthalmia :
- Saat ditemukan segera beri 1 kapsul
- Hari berikutnya 1 kapsul
- 4 minggu berikutnya 1 kapsul
Universitas Sumatera Utara
3 Bayi dengan campak, pneumonia, diare, gizi buruk dan infeksi lainnya diberi
1 kapsul. b.
Kapsul vitamin A berwarna merah 200.000 IU tiap kapsul vitamin A mengandung palmitat 1,7 juta IU 129.5298 mg setara dengan vitamin A 200.000
IU dengan dosis : 1. Pencegahan bayi umur 1 tahun – 3 tahun : 1 kapsul
2. Bayi dengan tanda klinis xerofthalmia : -
Saat ditemukan segera beri 1 kapsul -
Hari berikutnya 1 kapsul -
4 minggu berikutnya 1 kapsul 3. Bayi dengan campak, pneumonia, diare, gizi buruk dan infeksi dan infeksi
lainnya diberi 1 kapsul Puspitorini, 2006 .
8. Jadwal Pemberian Dosis Vitamin A
Anak-anak yang mengalami gizi kurang mempunyai resiko yang tinggi untuk mengalami kebutaan sehubungan dengan defisiensi vitamin A, karena alasan ini
vitamin A dosis tinggi harus diberikan secara rutin untuk semua anak yang mengalami gizi kurang pada hari pertama, kecuali bila dosis yang sama telah
diberikan pada bulan yang lalu. Dosis tersebut adalah sebagai berikut: 50.000 IU untuk bayi berusia 6 bulan, 100.000 IU untuk bayi berumur 6 - 12 bulan , dan
200.000 IU untuk anak berusia 12 bulan. Jika terdapat tanda klinis dari defisiensi vitamin A seperti rabun senja, xerosis konjungtiva dengan bitot’s spot, xerosis
kornea atau ulceration, atau ketomalasia, maka dosis yang tinggi harus diberikan
Universitas Sumatera Utara
untuk dua hari pertama, diikuti dosis ketiga sekurang-kurangnya 2 minggu kemudian Maryam, 2000.
9. Efek Samping dari Penggunaan Vitamin A
Pemberian vitamin A dengan dosis yang terlalu tinggi dan terjadi dalam waktu yang lama dapat menjadi toksin racun bagi tubuh. Hipervitaminosis A
banyak dijumpai pada anak-anak dengan tanda-tanda cengeng, bengkak disekitar tulang-tulang yang panjang, kulit kering dan gatal.
Hipervitaminosis A dapat terjadi dalam 2 tingkat : a.
Hipervitaminosis A akut, yaitu jika anak usia 1 tahun – 5 tahun mengkonsumsi lebih tinggi 300.000 IU dosis tunggal, mungkin akan menderita mual, sakit
kepala dan anoreksia tidak nafsu makan. Penonjolan ubun-ubun juga dapat terjadi pada balita 1 tahun dan akan hilang dalam waktu 1 hari – 2 hari.
1 Terjadi akibat pemberian dosis tunggal vitamin A yang sangat besar atau
pemberian berulang dosis tunggal yang lebih kecil tetapi masih termasuk dosis besar karena di konsumsi dalam periode 1 hari – 2 hari.
2 Pengobatannya dilakukan dengan cara pemberian vitamin A dan pengobatan
simptomatis. b.
Hipervitaminosis A kronis, yaitu jika bayi dan balita mengkonsumsi 25.000 IU tiap hari selama 3 bulan atau beberapa tahun baik yang berasal dari makanan
maupun dari pemberian vitamin A dosis tinggi. Biasanya hanya terjadi pada orang dewasa.
Universitas Sumatera Utara
1 Pada anak usia muda dan bayi biasanya dapat menyebabkan anoreksia, kulit
kering, gatal-gatal serta kemerahan di kulit, peningkatan intracranial, bibir pecah-pecah, tungkai dan lengan lemah dan bengkak.
2 Pengobatannya sama dengan hipervitaminosis A akut.
www.hipervitaminosisA.com.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP