. sekarang ini. Banyak jaringan internasional masih tetap menggunakan satelit
sebagai media telekomunikasinya [2]. Satelit ini diluncurkan ke atas bumi yang akan digunakan sebagai repeater
untuk menjamin terbentuknya komunikasi LOS Line Of Sight di antara transmitter dan receiver.
2.2.1 Orbit Satelit
Orbit satelit adalah lintasan yang dilalui oleh satelit yang berada di luar angkasa untuk berputar. Berdasarkan orbit ini, satelit dapat dibagi ke dalam empat
bagian, yaitu High Eliptical Orbiting Satellite HEO, Middle Earth Orbiting Satellite MEO, Low Earth Orbiting Satellite LEO, dan Geostationery Satellite
GEO [3]. High Eliptical Orbitinng Satellite HEO adalah satelit yang berorbit pada
ketinggian 18.000 sd 35.000 km di atas permukaan bumi. Satelit HEO ini didisain untuk negara ataupun daerah-daerah yang mempunyai garis lintang utara maupun
selatan yang besar. Middle Earth Orbiting Satellite MEO adalah satelit yang berorbit pada
ketinggian 8.000 sd 18.000 km di atas permukaan bumi. Satelit ini berorbit di antara orbit LEO dan GEO. Jika dibandingkan dengan LEO, satelit MEO ini
mempunyai delay yang lebih besar karena jarak yang ditempuh lebih jauh untuk transmisi sinyal. Namun, satelit MEO ini membutuhkan lebih sedikit jumlah
satelit untuk me-coverage suatu daerah dibandingkan LEO.
Universitas Sumatera Utara
. Low Earth Orbiting Satellite LEO adalah satelit yang berorbit pada
ketinggian 160 sd 1.600 km di atas permukaan bumi. Satelit ini biasanya berukuran kecil dan mudah untuk diluncurkan. Jaringan dari satelit LEO ini
biasanya digunakan untuk keperluan facsimile, e-mail, broadcast data, ataupun untuk komunikasi terestrial. Karena jaraknya yang dekat dengan bumi, maka
kecepatan orbit satelit ini harus lebih cepat dibandingkan satelit HEO dan MEO. Geostationery Orbiting Satellite GEO adalah satelit yang berorbit pada
ketinggian 36.000 km di atas permukaan bumi. Satelit ini berputar sinkron dengan perputaran bumi pada porosnya. Sehingga jika dipandang dari bumi, satelit ini
terlihat tetap. Satelit GEO ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan komersil, pendidikan, militer dan lain-lain.
2.2.2 Alokasi Frekuensi
Pada sistem komunikasi satelit, frekuensi yang digunakan bermacam- macam, yang terbagi dalam beberapa alokasi frekuensi. Secara umum, pembagian
frekuensi kerja satelit dapat dilihat pada Tabel 2.1 [3].
Tabel 2.1 Alokasi Band Frekuensi Pada Komunikasi Satelit
Range Frekuensi GHz Band
Layanan
0,1-0,3 0,3-1,0
1,0-2,0 2,0-4,0
4,0-8,0 8,0-12,0
12,0-18,0 18,0-27,0
27,0-40,0 40,0
VHF UHF
L S
C X
Ku K
Ka Mm waves
Messaging Military, navigation mobile
Mobile, radio broadcast Mobile navigation
Fixed Military
Fixed video broadcast Fixed
Fixed, audio broadcast, intersatellite Intersatellite
Universitas Sumatera Utara
. Frekuensi band yang sering digunakan untuk komunikasi VSAT adalah C-
band, Ku-Band, dan Ka-Band. Pada masing-masing frekuensi ini, dibagi lagi alokasi frekuensi masing-masing untuk uplink dan downlink yang dapat dilihat
pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Alokasi Link Frekuensi Komunikasi Satelit
Band Frekuensi uplink GHz Fekuensi downlink GHz
C Ku
Ka 5,925 – 7,075
14,0 – 14,5 27,5 – 31,0
3,7 – 4,2 11,7 – 12,2
17,7 – 21,2
2.2.3 Prinsip Kerja Sistem Komunikasi Satelit