Pengaruh Dan Pentingnya Sex Appeal Bagi Seorang Sekretaris Menurut Para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH DAN PENTINGNYA SEX APPEAL BAGI SEORANG SEKRETARIS MENURUT PARA MAHASISWA D-III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Diajukan Oleh :

YULIANTRI SOLIDEO PAKPAHAN

092103028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI D3 KESEKRETARIATAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : YULIANTRI SOLIDEO PAKPAHAN

NIM : 092103028

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PENGARUH DAN PENTINGNYA SEX

APPEAL BAGI SEORANG SEKRETARIS MENURUT PARA MAHASISWA D-III

KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

TANGGAL: ….. April 2012 DOSEN PEMBIMBING

NIP. 19700815 199803 2 001

( Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si )

TANGGAL: ….. April 2012 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

NIP. 19741012 200003 2 003

( Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM )

TANGGAL: ….. April 2012 DEKAN

NIP. 19550810 198303 1 004 ( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec )


(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan judul: “Pengaruh dan Pentingnya Sex Appeal Bagi Seorang Sekrretaris Menurut Para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Faakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi penyusunan, tata bahasa maupun dari segi ilmiah, mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis.

Selama dalam melaksanakan perkuliahan dan tahap penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapat dukungan moral, spiritual, nasehat serta dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu

Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku dosen pembimbing

yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

4. Ibu Fepty Aniar, SE, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

5. Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi Sumatera Utara yang telah banyak membantu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam melakukan proses magang selama 2 bulan ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan penulis Ilmu Pengetahuan selama proses perkulihan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa kepada orang tua saya tercinta Aris Pakpahan dan Nurhaida Sijabat, terimaksih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah Bapak dan Mama berikan buat saya. Dan buat abang saya tercinta Chrisye Fernando Pakpahan juga adik saya tercinta Astatin Efraim Pakpahan, Ani, Maria serta keluarga besar saya dimanapun berada terima kasih buat doa dan dukungannya.

8. Buat teman-teman baik saya yang saya sayangi Tassa, Dian, Emil, Tina, Winda, dan teman-teman lainnya dimanapun berada yang tak dapat disebutkan satu per satu terimakasih buat doa dan dukungannya.

9. Buat semua teman-teman magang khusunya kelompok 5 Isvan, Amy, Rini, Feby, terima kasih atas kerja samanya selama proses magang berlangsung.

10.Buat teman-teman angkatan 2009 di Program Studi D-III Kesekretariatan, senang bisa berkenalan dengan kalian.

Salam Sejahtera dan Tuhan memberkati. Medan, 1 April 2012 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 3

E. Metode Analisis Data... 4

F. Sistematika Pembahasan ... 5

BAB II : PROFIL ORGANISASI ... 7

A. Sejarah Berdirinya Fakultas Ekonomi USU ... 7

B. Jenis Kegiatan Fakultas Ekonomi USU ... 10

C. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU ... 11

D. Job Description Fakultas Ekonomi USU ... 16

E. Sejarah Berdirinya Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU……… 19 F. Job Description Program Studi D-III Kesekretariatan


(6)

Fakultas Ekonomi USU……… 22

G. Jenis Kegiatan Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU…... 24

H. Kinerja Organisasi Program Studi D-III Kesekretaritan Fakultas Ekonomi USU……… 25

I. Rencana Kegiatan Program Studi D-III Kesekretaariatan Fakultas Ekonomi USU……… 26

BAB III : PEMBAHASAN ... 28

A. Pengertian Sex Appeal ... 28

B. Pentingnya Sex Appeal Bagi Seorang Sekretaris Menurut Para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU ... 30

C. Hubungan Sex Appeal Dengan Tugas Sekretaris ... 34

D. Hubungan Teori Tentang Sex Appeal Dan Tugas Yang Akan Dilakukan Oleh Seorang Sekretaris ... 35

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambar Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU……… 12 2.2 Gambar Struktur Organisasi Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU……... 20


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan mempunyai pimpinan, yang tentu saja tidak dapat bekerja sendiri dalam mengemban tugasnya diperusahaan. Pemimpin tersebut membutuhkan orang lain seperti para karyawan dan asisten ataupun seorang sekretaris untuk membantunya dalam memimpin perusahaan. Salah satunya adalah sekretaris. Seorang sekretaris harus aktif dalam menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawabnya dan mampu mengatur jadwal dan rencana kerja pimpinan. Sekretaris juga harus mampu menjaga setiap rahasia perusahaan. Maka dari itu, seorang sekretaris sangat penting peranannya dalam membantu tugas pimpinan.

Sekretaris juga dituntut agar memiliki kemampuan dalam wawasan dan pengetahuan luas serta memiliki kepribadian yang baik. Sekretaris tentu saja harus berkepribadian yang mempunyai image yang santun. Kepribadian yang ber-image santun adalah bagaimana seorang sekretaris dapat mengembangkan kebiasaan dan keterampilannya, yang mampu memikat dan melayani serta bagaimana interaksi timbal balik antara dirinya dengan lingkungannya yang tercermin pada sikap dan membedakan dirinya dengan orang lain. Sekretaris juga dituntut berpenampilan yang menarik karena penampilan yang menarik dapat mencerminkan kepribadian diri seorang sekretaris. Karena itulah sekretaris diharapkan memiliki dan menonjolkan Sex Appeal.


(10)

ditimbulkan oleh wanita. Menurut seksolog dr. Ryan Thamrin , Sex Appeal didefinisikan sebagai daya tarik dan kemampuan seseorang untuk membangkitkan sisi erotis pada indra lawan jenisnya. Ryan menjelaskan, sebenarnya setiap manusia memiliki Sex Appeal. Namun, pesona ini kerap tak terasah. Salah satu penyebabnya, sang pemilik Sex Appeal tidak mengenali kelebihannya ini. Atau, justru sengaja disembunyikan. Padahal, Sex Appeal adalah sisi positif yang ada dalam diri sendiri. Pasalnya, berdasarkan sejumlah penelitian, mereka yang mengasah Sex Appeal dan tak menutup-nutupi kelebihannya ini, akan lebih sukses di segala aspek kehidupan yakni dalam kehidupan sosial dan karier.

Jurusan D-III Kesekretariatan merupakan salah satu Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) yang dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan. Sesuai dengan jurusan maupun visi dan misinya, program studi ini diharapkan mampu melahirkan seorang sekretaris yang berkualitas dalam wawasan, pengetahuan, tekonologi, kemampuan berinteraksi serta soal berpenampilan menarik.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan mengambil judul “Pengaruh dan Pentingnya Sex Appeal Bagi Para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penting peranan Sex Appeal tersebut dalam mempengaruhi kinerja bagi


(11)

seorang sekretaris?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan Sex Appeal bagi seorang sekretaris didalam melakukan kinerja pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Instansi dan Mahasiswa.

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi calon sekretaris yakni para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melaksanakan kinerjanya yang sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan.

2. Bagi Penulis.

Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi penulis. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama pada waktu yang akan datang.

D. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan T.M Hanafiah Kampus USU Medan. Pelaksanaan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.1.


(12)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN FEBRUARI, MINGGU KE

1 2 3-4

1 Persiapan 2 Pengumpulan

Data 3 Penulisan

Laporan

2. Jenis dan Sumber Data

a) Data Primer merupakan jenis data yang diperoleh langsung dari Fakultas Ekonomi USU. Dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan kepada para Mahasiswa Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

b) Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai buku-buku, internet dan studi pustaka yang berkaitan dengan topik yang diteliti.

E. Metode Analisis Data a) Metode Deskriptif

Adalah cara menganalisis data yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang terjadi dengan jalan meluruskan fakta yang salah menjadi benar dari data tersebut sehingga dapat memberikan gambaran yang lengkap


(13)

mengenai Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU.

b) Metode Deduktif

Adalah bagaimana mengambil suatu kesimpulan khusus yang berlaku umum di perusahaan tersebut berdasarkan teori yang diterima secara umum sebagai suatu kebenaran, mengadakan perbandingan antara teori dengan kenyataan akan dapat diketahui penyimpangan dan selanjutnya membuat kesimpulan, memberikan saran mengatasi masalah yang ada di Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU tersebut.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penulisan Tugas Akhir ini, berikut penulis membuat rincian sistematika pembahasan pada setiap Bab dibagi atas beberapa sub-sub yang sesuai dengan kebutuhan penulis.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang atau alasan mengapa penulis ingin menulis judul, serta menjelaskan mengenai perumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, metode penelitian serta metode analisis data yang digunakan didalam penelitian yang dilaksanakan.

BAB II : PROFIL ORGANISASI


(14)

perusahaan, stuktur organisasi, Job Description Perusahaan, uraian tentang tugas dan pelayanan pegawai kepada para mahasiswa khususnya bagi para mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pengertian Sex Appeal, pengaruh dan pentingnya Sex Appeal bagi para mahasiswa D-III Kesekretariatan serta peranan Sex Appeal bagi seorang sekretaris perusahaan yang dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan dan kiranya memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan bagi penulis sendiri.


(15)

BAB II

PROFIL ORGANISASI

A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi

Pendirian Universitas Sumatera Utara (USU) awalnya diprakrasai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai Fakultas pertama. Menyusul kemudian Fakultas Hukum, Pertanian dan Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1959.

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syah Kuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Dengan demikian setiap tanggal 24 November 1961 diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(16)

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No. 0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi No. 131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 24/DIKTI/Kep/1987, 25/DIKTI/Kep/1987 dan 26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata-1, Program Pendidikan Diploma-III yang telah menghasilkan tenaga ahli dan Sarjana Ekonomi yang bermutu.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3(tiga) Departemen, yaitu : 1. Departemen Ekonomi Pembangunan

2. Departemen Manajemen 3. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari : 1. Jurusan Kesekretariatan

2. Jurusan Keuangan 3. Jurusan Akuntansi

Pada tahun 2003 USU menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2003 tanggal 11 November 2003, dimana Fakultas Ekonomi USU merupakan salah satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat USU menjadi PT BHMN. Setelah menjadi PT BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan


(17)

Visi Fakultas Ekonomi USU

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi USU

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar, 2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen,

3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN,

4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya,

5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.


(18)

2. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap perkembangan/ perubahan.

B. Jenis Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.


(19)

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Zaenudin ( 2007 : 118 ) struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing pegawai tahu akan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sehingga pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan bertanggung jawab akan lancar hendaknya pegawai ditempatkan pada tempat dan tugas yang sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan keahlian fisiknya.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Menurut Gie ( 2001 : 114 ) suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(20)

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU

_ _ _ _ _

Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi USU 2007-2008 Rektor dan Pembantu

Rektor

Ketua dan Sekretaris Departemen Dekan dan Pembantu

Dekan Dewan Pertimbangan Fakultas Unit Penunjang Fakultas Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ketua Program Studi Inter Departemen Ketua Lab/ Study bengkel Kepala Sub Bagian Tata Usaha Departemen Kepala Sub Bagian Tata Usaha Fakultas Ketua Program Studi Intra Departemen


(21)

PIMPINAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Rektor

Pembantu Rektor I

Pembantu Rektor II

Pembantu Rektor III

Pembantu Rektor IV

Pembantu Rektor V : Ir. Yusuf Husni

PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI USU

Dekan

Pembantu Dekan I :

Pembantu Dekan II

Pembantu Dekan III

DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI USU

Ketua

Sekretaris

ANGGOTA :

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Prof. Drs. Robinson Tarigan, MRP


(22)

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak Ami Dilham, SE, M.Si

Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak

DEPARTEMEN

Ketua Departemen

Sekretaris Departemen

Ketua Prodi : Irsyad Lubis, SE, M.Soc, SC, Ph.D Sekretaris Prodi : Paidi Hidayat, SE, M.Si

Ketua Departemen : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Sekretaris Departemen

Ketua Prodi : Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si

Ketua Departemen

Sekretaris Departemen

Ketua Prodi : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak Sekretaris Prodi : Drs. Mutia Ismail, MM, Ak


(23)

PROGRAM STUDI DIPLOMA Keuangan

Ketua Program Studi : Drs. Raj

Sekretaris Program Studi :

Akuntansi

Ketua Program Studi :

Sekretaris Program Studi :

Kesekretariatan

Ketua Program Studi :

BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI USU

Kep. Bag. Tata Usaha : Muhammad Simba Sembiring, SE, M.Si Kasub. Personalia : Maslan, SE

Kasub. Keuangan : Eka Juliani, SE

Kasub. Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si Kasub. Akademik : Fepty Aniyar, SE


(24)

D. Job Description 1. Dekan

Tugasnya adalah :

a. Melakukan pengawasan atas jalannya Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan dibantu oleh Pembantu Dekan I, II, dan III pada masing-masing bagian.

b. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan peraturan dan kebijaksanaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan dibantu oleh Pembantu Dekan I, II, dan III pada masing – masing bagian.

c. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan dibantu oleh Pembantu Dekan I, II, dan III pada masing-masing bagian.

2. Bagian Tata Usaha Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.


(25)

d. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.

f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/ pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas. h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan

fakultas.

i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi. j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan

dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.

3. Bagian Akademik Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.


(26)

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum. f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas. g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian keuangan.

4. Bagian Umum dan Keuangan : Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan .

c. Melakukan kegiatan surat menyurat dan kearsipan di lingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, penbukuaan, pengeluaran, dan pertanggung jawabkan keuangan..

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.


(27)

h. Mengoperasikan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan. j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan.

5. Bagian Perlengkapan Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasikan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

E. Sejarah Ringkas Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU

Program Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU semula bernama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan USU disingkat dengan PAAP


(28)

USU. PAAP berdiri pada tanggal 13 Maret 1975 yaitu sebagai tindak lanjut dari passing-out Akademik Administrasi Niaga (AAN) Negeri Medan. Mahasiswa pertama dari PAAP USU berasal dari mahasiswa AAN yang belum menyelesaikan studinya sampai saat passing-out, ditambah dengan mahasiswa baru yang diterima pada tahun akademik 1975/1976. Lapangan kerja yang memungkinkan untuk alumni antara lain:

1. Menjadi sekretaris dalam suatu perusahaan dan pemerlntahan.

2. Menjadi pegawai administrasi dari suatu organisasi/ perusahaan.

Berikut Struktur Organisasi Program Studi D-III Kesekretariatan dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Sumber : Informasi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU Kelompok Dosen Ketatausahaan Lab. Manajemen

Ketua Program Studi Dr. Beby Karina Fawzeea

Sembiring, SE, MM

Lab. DIII Kesekretariatan


(29)

Visi Program Studi D-III Kesekretariatan

Mengisi kebutuhan tenaga ahli dan terampil, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (www.fe.usu.ac.id)

Misi Program Studi D-III Kesekretariatan

1. Menghasilkan tenaga profesional yang memiliki pengetahuan praktis, yang berguna dalam pembangunan nasional. sehingga mampu menjalankan tugasnya sebagai sekeretaris yang membantu pimpinan dalam operasional perusahaan.

2. Memberikan landasan keahlian dan keterampilan untuk dikembangkan melalui jenjang karir.

3. Siap pakai dalam bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki sebagai seorang sekretaris.

Tujuan Program Studi D-III Kesekretariatan

a. Mampu menghasilkan sekretaris-sekretaris yang profesional dalam bidang bisnis dan manajemen yang berkompeten dalam melakukan kegiatan secara profesional untuk menghadapi perkembanagan dunia bisnis, manajemen dan industri.

b. Menghasilkan lulusan bermutu yang mahir, terampil, dan mampu berdiri sendiri serta peka terhadap perubahan dunia bisnis dan industri.


(30)

pihak-pihak yang berkepentingan khususnya bagi para sekretaris didalam perusahaan.

d. Mampu memberikan konsultasi seperti pemberian saran-saran pelaksanaan dan layanan konsultasi dalam berbagai bidang bagi para sekretaris didalam perusahaan tersebut.

F. Organisasi dan Job Description Pada Program Studi D-III Kesekretariatan 1. Organisasi pada bagian Program Studi D-III Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara a. Program Studi Diploma III Kesekretariatan FE USU

b. Ketua pengelola Program Studi Diploma III Kesekretariatan FE USU c. Pegawai administrasi Program Studi Diploma III Kesekretariatan FE

USU

2. Job Description pada bagian Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU

a. Membuat laporan/informasi akademik di mading jurusan D-III.

b. Mengkordinasi dengan Himpunan Mahasiswa Diploma (HMD) D-III kesekretariatan meminta data dan laporan kegiatan D-III kesekretariatan.

c. Membuat dafatr Alumni D-III kesekretariatan yang sudah bekerja. d. Membuat laporan seminar yang pernah di adakan D-III


(31)

e. Meminta formasi dosen FE D-III kesekretariatan tahun 2008/2009, 2009/2010, 2010/2011, 2011/2012 di Pembantu Dekan 1.

f. Mencari pangkat/golongan dan pendidikan dosen gruru besar sampai dengan asisten ahli golongan 4E sampai 3A.

3. Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Tugasnya adalah :

a. Mengelola aktivitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian di Program Studi.

b. Mengalokasikan tugas mengajar, meneliti dan pengabdian dosen. c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

d. Mengawasi pengalokasian pembimbing skripsi.

e. Melaksanakan pelaksanaan KRS dan KHS Mahasiswa. f. Memimpin rapat dosen program studi.

g. Memimpin jalannya proses magang dan tugas akhir.

4. Pegawai Administrasi Program Studi D-III Kesekretariatan Tugasnya adalah :

a. Menyimpan arsip nilai.

b. Memasukkan nilai kedalam kartu evaluasi nilai.

c. Menghitung Indeks Prestasi mahasiswa persemester kedalam kartu evaluasi.


(32)

e. Menyimpan dan menyusun dokumen, surat yang berhubungan dengan program Akademik Program Studi D-III Kesekretariatan.

f. Memasukkan judul Tugas Akhir ke dalam database Tugas Akhir D-III Kesekretariatan.

g. Mengawasi ujian Tengah Semester (setiap 6 bulan sekali).

h. Membuat laporan evaluasi diri (LED) Program Studi D-III Kesekretariatan setiap semester.

i. Mengawasi Ujian Akhir Semester (setiap 6 bulan sekali)

j. Membuat surat keluar Program Studi D-III Kesekretariatan setiap semester.

k. Memasukkan judul Tugas Akhir ke dalam buku daftar judul. l. Menempelkan nomor urut di Tugas Akhir.

m. Memberi stempel pada Tugas Akhir yang telah di tanda tangani oleh Ketua Program Studi.

n. Membersihkan dan merapikan lemari Ketua Program Studi.

o. Mengarsip data alumni, seminar, dosen-dosen yang honor di Program Studi D-III Kesekretariatan.

p. Membagikan KRS dan KHS kepada mahasiswa.

G. Jenis Kegiatan

Program Studi D-III Kesekretariatan adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat. Program Studi D-III Kesekretariatan berada di


(33)

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan TRI DHARMA Perguruan Tinggi: Penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

H. Kinerja Organisasi

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua. Begitu juga pada Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Program Studi D-III Kesekretariatan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Program Studi D-III Kesekretariatan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.


(34)

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa mengenai ilmu-ilmu tentang seorang sekretaris yang profesional, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya dibidang kesekretariatan yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat dan lain sebagainya. Program Studi D-III Kesekretariatan juga terus melakukan pembinaan terhadap dosen, peawainya dan mahasiswa agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas yang baik.

I. Rencana Kegiatan

Untuk mencapai program kerja Program D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan dapat ditingkatkan.

2. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum dan harus ada pada rumpun ilmunya.

3. Bagi dosen yang mengajar di Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU harus melaksanakan pengabdian masyarakat dan penelitian. 4. Meningkatkan kegiatan seminar, lokal karya, kuliah umum tentang ilmu-ilmu


(35)

5. Menyiapkan laporan barang, laporan evaluasi diri per semester, laboratorium dosen untuk meningkatkan nilai akreditas yang baik.


(36)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sex Appeal

Sex Appeal berasal dari bahasa Inggris. Dalam arti sempitnya adalah daya tarik. Daya tarik bagaimanakah yang dimaksud? Berikut penjelasan yang akan penulis bahas. Cantik tak selalu menarik, pun sebaliknya, banyak juga yang menarik meski tak cantik. Cantik identik dengan wanita. Dari sekian banyak wanita, memang ada wanita yang biasa-biasa saja, tetapi bisa bikin penasaran para kaum lelaki untuk mendekati. Wanita yang memiliki daya pikat tersendiri, wanita yang memiliki apa yang disebut sebagai Sex Appeal, ataupun daya tarik.

Menurut Tonny Mondong dalam blog-nya Sex Appeal merupakan suatu kekuatan yang melekat pada diri manusia yang diakibatkan karena keindahan yang dimilikinya. Keindahan yang dimaksud bisa terletak pada hal yang sifatnya fisik seperti ; keindahan lekukan tubuh, wajah yang cantik atau tampan, pandangan mata, warna nada atau suara, gerakan kepala, rambut yang indah, atau halusnya kulit. Keindahan-keindahan semacam ini bisa dengan mudah terlihat pada diri seorang model atau peragawati. Misalnya, keindahan juga bisa terpancar dari pikiran, karisma, atau kekuatan yang dimiliki oleh seseorang. Dengan demikian, keindahan tidak hanya berkaitan dengan fisik. Namun, juga berkaitan dengan sesuatu yang berada pada aspek personality.

Maka dari itu, Sex Appeal yang terlahir dari bagaimana inner beauty (kecantikan dalam diri) yang terpancar keluar. Dan bisa dikatakan sebuah bakat atau bukan, namun Sex Appeal konon sudah dimiliki setiap manusia sejak lahir


(37)

(inborn). Hanya perlu mencari tahu dan bekerja keras memunculkan sifat itu ke permukaan. Sifat Sex Appeal yang tidak kasat mata bisa terbaca dari persepsi atau penilaian orang lain. Sehingga tak ada pula ukuran standar yang baku dan kaku dalam menilai Sex Appeal pada masing-masing pribadi. mengingat seksi dan Sex Appeal memang bukanlah dua hal yang sama. Karena seksi lebih identik dengan sikap menggoda, sedangkan Sex Appeal, lebih mengacu pada daya tarik yang kasat mata (tak terlihat), namun bisa dirasakan orang lain yang memandangnya.

Berikut juga pengertian Sex Appeal menurut para masyarakat (mitrasabda.blogspot.com) :

a. Secara gampang, Sex Appeal bisa diartikan sebagai inner beauty, kecantikan dari dalam. Tapi, secara bersamaan, Sex Appeal juga bisa merujuk pada daya tarik seksual. Sex Appeal seseorang juga bias dilihat dari fisiknya. Lebih tepatnya pada mata dan cara berbicara.

b. Sex Appeal jelas merupakan daya tarik seksual. Saya sendiri bisa melihat hal tersebut ketika berhadapan dengan lawan jenis. Kadang yang terlihat cantik itu sebenarnya biasa, tapi yang terlihat biasa-biasa saja bisa menjadi luar biasa karena punya daya tarik tersendiri. Semua itu bisa terlihat dari aura seseorang, wajah, maupu n body.

c. Sex Appeal itu daya tarik yang ada pada seseorang, tapi tidak bisa dilihat atau diungkapkan. Seperti Sex Appeal pada pasangan kekasih, mungkin cuma mereka yang tahu dan bisa melihat pribadi mereka.

d. Sex Appeal itu juga berhubungan dengan kecerdasan seseorang. Fisik memang penting. Tapi, percuma saja kalau perempuan hanya bermodalkan fisik tapi


(38)

otaknya kosong.

e. Sex Appeal itu lebih kepada perilaku atau sikap yang bisa membuat seseorang kelihatan menarik. Contohnya, perilaku yang baik, jujur, bersahabat, dan pintar. Kita tentu lebih senang melihat perempuan yang cerdas. Perempuan cerdas itu lebih menarik daripada perempuan cantik.

B. Pentingnya Sex Appeal Bagi Seorang Sekretaris

Pentingnya Sex Appeal yang akan dikembangkan dan dilakukan, ditentukan oleh beberapa faktor berikut:

1. Faktor Budaya

Zaman dulu, jarang wanita berani mengekspos dirinya bahkan di daerah timur tengah justru wanita yang bertubuh subur yang menjadi daya tarik atau dikatakan menarik. Misalnya, kebiasaan wanita Dayak yang melubangi telinganya kalau dikatakan bukan anting-anting, karena lebih mirip gelang-gelang besi yang membuat telinga wanita Dayak menjulur ke bawah, tapi menurut orang Dayak disitulah esensi kecantikan wanita dan juga menandakan tingginya kelas sosial wanita dalam masyarakat.

Tetapi bagaimana dengan wanita sekarang dengan budaya globalnya? Faktor penyumbang terbesar seseorang dikategorikan punya Sex Appeal yang baik. Gaya pakaian tank top, kaos pas badan, hampir menjadi sebagian kebiasaan buat para wanita sekarang. Belum tentu semua yang memakai pakaian gaul begitu cocok dan selalu enak dilihat. Buat badan yang gemuk kelihatan menjadi seperti besar sekali dan sebaliknya buat badan yang kurus,


(39)

jadi semakin tampak kerangkanya. Kadang-kadang wanita dan peer group presure yang tampil berani dan heboh asalkan senada dengan teman sepergaulannya. Walaupun, menurut kacamata orang lain tidak pantas bahkan jadi tidak menarik dipandang.

2. Bagian Tubuh yang Dianggap Menarik

Sebenarnya masing-masing orang punya Sex Appeal yang berbeda-beda dan tidak harus tampak secara polos. Misalnya saja, gaya rambut yang lurus atau keriting bagi para wanita dengan cara men-stylish sendiri, dan rambut yang ikal atau bahkan botak bagi para pria, mata yang indah dengan tatapannya yang baik membuat orang terus-terusan ingin melirik dan dilirik. Begitu juga soal bibir, kalau dulu orang menyukai bibir tipis tetapi kalau sekarang, bibir tebal menjadi selera baru bahkan bagi model yang tidak punya bibir yang overload, disulap menjadi keliahatan lebar dengan trik make-up khusus supaya kelihatan lebar. Senyuman pada bibir pun dianggap menarik apalagi kalau ada yang mempunyai senyum dengan lesung pipi karena banyak orang yang menyukai jenis senyuman yang seperti ini.

Berbicara soal bagiaan tubuh, bentuk wajah, bentuk lekukan tubuh, bentuk kaki yang indah pada saat berjalan juga menjadi bagian tubuh yang dianggap menarik. Mempunyai bentuk wajah yang bermacam-macam seperti bentuk wajah petak, bulat, tirus, lonjong, simetris juga menarik orang lain yang melihatnya. Bentuk lekukan tubuh yang menonjol seperti, payudara, pinggul, bokong yang indah juga dianggap bagian tubuh yang menarik. Begitu juga dengan bentuk kaki yang indah pada saat berjalan. Dengan memiliki bentuk


(40)

kaki yang indah seperti bentuk betis yang kecil dan tidak besar, kejenjangan antara kaki merupakan bagian tubuh yang juga dianggap menarik.

3. Karakteristik dari Sex Appeal

Karena sifatnya Sex Appeal itu inborn alias diperoleh dari dalam, terkadang orang yang dianugerahi Tuhan Sex Appeal itu tidak menyadari kalau mempunyai Sex Appeal. Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa mempunyai Sex Appeal harus dilihat menurut persepsi dia sendiri, dari temen-temennya atau kebanyakan orang, apakah sudah merasa seksi.

Seksi beda dengan Sex Appeal. Ada tendensi yang berbeda kalau seksi dikonotasikan dengan menggoda sedangkan orang yang mempunyai Sex Appeal, adalah orang yang mempunyai daya tarik yang kita sendiri melihatnya kadang-kadang sulit mendeskripsikan apa yang membuat kita senang melihat orang tersebut. Terkadang orang yang punya Sex Appeal tidak harus selalu cantik, dan juga masing-masing orang biasanya punya norma sendiri dalam melihat ada atau tidaknya Sex Appeal pada diri seseorang.

4. Sex Appeal itu Mitos

Soal Sex Appeal itu mitos, belum ada kesepakatan, atau penelitian yang memiliki kesepakatan pasti tentang apa itu Sex Appeal, dan norma yang berlaku juga dari satu ke satu orang yang berbeda melihatnya. Apalagi jika dilihat secara sudut pandang kultur. Perubahan trend juga berpengaruh besar dengan Sex Appeal. Jadi kalau kebenaran kita tidak seberuntung orang lain yang sering dinobatkan mempunyai Sex Appeal, kuncinya percaya diri, karena kita lahir sudah dalam bentuk yang baik dan tidak perlu memaksa untuk


(41)

mengubah bentuk-bentuk tubuh kita.

Sex Appeal itu sangat subyektif. Tampil percaya diri dengan apapun yang

dimiliki, misalnya kita mempunyai badan kurus dan tidak terlalu tinggi tetapi mempunyai bakat yang orang lain belum tentu memiliki dan bisa mengerjakannya. Dengan mengoptimalkan hobi atau kemampuan juga sebenarnya lebih baik karena itu bisa memperkuat konsep diri, sehingga bisa mendongkrak keminderan karena secara fisik tidak merasa baik. Orang lain juga cenderung lebih tertarik kepada sikap atau bagaimana membawakan diri dihadapan orang lain karena itu juga menjadi nilai plus bagi kita.

5. Tips untuk Menyiasati Sex Appeal

Menurut Wursanto ( 2006 : 26-27 ) ada beberapa tips untuk menyiasati Sex Appeal yaitu sebagai berikut:

a. Berbicara dengan orang lain dengan menatap matanya. Pandangan mata pada waktu berbicara, wajah jangan menunduk atau memandang ke atas, tetapi harus menatap wajah kawan bicara, saling berpandangan. Wajah yang menunduk atau memandang ke atas adalah kurang sopan, tidak menghormati yang diajak berbicara, selain juga akan mengurangi arti dari isi pembicaraan.

b. Berjalan didepan orang banyak, upayakan tidak menunduk. Sikap badan yang tegap pada saat berjalan menunjukkan sikap yang baik dan menunjukkan kewibawaan. Misalnya waktu berjalan harus diusahakan agar tidak menyeret sepatu sehingga menimbulkan suara yang tidak nyaman.


(42)

c. Berpakaian sesuai dengan kondisi. Cara berpakaian yang baik, rapi dan bersih selain menunjukkan kepribadian seseorang yang menarik juga menunjukkan kewibawaan. Pakaian harus sesuai dengan pekerjaan. Jenis potongan, ataupun warna hendaknya disesuaikan dnegan sifat dan jenis pekerjaan.

d. Menjadi diri sendiri (be your self). Untuk menjadi diri sendiri harus bisa menilai dan mengenal bagaimana diri kita masing-masing. Mulai dari tingkah laku, sifat dan sikap yang baik dan sopan yang telah dibawa dari keluarga atau lingkungan sekitar tempat tinggal.

C. Hubungan Sex Appeal dengan Tugas Sekretaris

Seorang yang berprofesi sebagai seorang sekretaris memiliki banyak tugas yang harus dilakukan. Untuk itu Sex Appeal ini dibutuhkan juga oleh seorang sekretaris. Yaitu ketertarikan seorang sekretaris dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang sudah menjadi bagian dari pekerjaannya bukan soal penampilan saja. Dengan adanya Sex Appeal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, seorang sekretaris harus mampu dan mempersiapkan segala tugas dan tanggung jawab tersebut sesuai rencana dan tepat waktu agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Maka dari itu, hubungan Sex Appeal dengan tugas sekretaris sangat penting karena bukan soal daya tarik saja yang ditonjolkan tetapi sifat profesional yang mempunyai daya tarik positif dan dapat diterima oleh siapapun serta aplikasinya mencakup aspek-aspek yang lebih bersifat mental daripada yang


(43)

bersifat manual work. Pekerjaan yang sudah menjadi profesi akan senantiasa menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus dipelajari secara terus-menerus, berencana, dan kemudian secara langsung digunakan demi kepentingan atau faedah orang lain.

D. Hubungan Teori Tentang Sex Appeal Dan Tugas Yang Akan Dilakukan Oleh Seorang Sekretaris

Teori tentang Sex Appeal merupakan teori yang menjelaskan apa arti dari Sex Appeal tersebut. Didalam teori juga disebutkan untuk mengatakan bahwa seseorang memiliki Sex Appeal yang rendah atau tinggi dibutuhkan suatu proses. Misalnya proses ketertarikan dalam pekerjaan/tugas yang akan dilakukan. Seorang sekretaris tentu saja mengetahui tugas-tugas yang akan dilakukannya. Berikut tugas-tugas yang akan dilakukan oleh seorang sekretaris adalah:

1. Menangani Telepon

Menerima telepon dan menelepon, yaitu sebagai seorang sekretaris selain bertemu langsung dengan tamu dengan cara menerimanya, ada juga kita harus menerima tamu lewat telepon. Dalam menangani telepon kita tidak boleh meninggalkan etiket bertelepon. Menurut Wursanto ( 2006 : 40-41 ) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menangani telepon, antara lain sebagai berikut :

a. Telepon merupakan salah satu fasilitas kedinasan. Oleh karena itu, kurang bijaksana apabila telepon digunakan untuk keperluan di luar dinas. Apabila ada kepentingan pribadi, maka bicaaralah secara singkat, jangan sampai mengganggu kepentingan dinas.


(44)

b. Sebaiknya hindari penggunaan kata panggilan “Hallo” : Hallo, siapa Saudara Hallo dari mana, Hallo siapa di situ, dan sebagainya.

c. Jangan biarkan pesawat telepon bordering terlalu lama. Angkatlah segera gagang pesawat telepon karena mungkin yang memanggil adalah pimpinan kita atau orang penting. Anggaplah setiap orang yang menelepon adalah orang penting yang perlu mendapat pelayanan secepat mungkin.

d. Perkenalkanlah identitas diri dan kantor kita terlebih dahulu sebagai pengganti kata panggilan “hallo”, misalnya :

• Selamat pagi!

• Dengan Rini Sundari, PT. Gemah Ripah.

e. Bicaralah dengan kata-kata yang menunjukkan sikap mau membantu, misalnya:

• Bapak sedang ada rapat dengan para rekanan, Pak atau Bu.

• Apa saya bisa membantu?

• Apakah ada pesan yang dapat saya sampaikan kepada beliau?

f. Tunjukkan bahwa Anda tersenyum dalam berbicara melalui telepon dengan kata-kata yang lembut.

g. Usahakan jangan memberikan jawaban yang kurang diplomatis, misalnya :


(45)

• Bapak Direktur sedang sibuk, dan berpesan tidak mau diganggu oleh siapa pun.

• Bapak sedang keluar kantor.

h. Usahakan jangan berbicara sambil merokok, minum, makan (makanan kecil) apalagi saat berbicara dengan orang lain (orang yang ada disekitar).

i. Apabila ada pesan, catatlah semua pesan yang harus disampaikan, terutama hal-hal sebagai berikut :

• Nama dan pejabat yang menelepon.

• Nomor telepon yang harus dihubungi.

• Hari, tanggal, dan waktu untuk menghubungi kembali.

• Catatlah semua pesan tersebut dalam kartu penerima telepon yang pada umumnya telah disediakan oleh kantor yang bersangkutan.

• Ulangi sekali lagi isi pesan (catatan) untuk meyakinkan bahwa pesan sudah lengkap dan benar.

j. Akhirilah percakapan telepon dengan nada sopan dan ramah.

k. Letakkan gagang pesawat telepon dengan hati-hati dan perlahan-lahan sehingga tidak menimbulkan suara, setelah pihak penelepon meletakkan gagang pesawat telepon terlebih dahulu.


(46)

disebut. Dengan demikian, penelepon akan merasa diperhatikan, merasa dihargai, sehingga pembicaraan semakin akrab.

Berikut juga memberikan petunjuk tata cara bertelepon adalah :

a. Jawablah dengan dengan segera. Tidak seorang pun yang ingin menunggu (barangkali pimpinan kita yang menelepon).

b. Bicaralah secara singkat.

c. Perkenalkanlah dirimu dan kantormu dengan segera.

d. Berilah jarak 2 cm antara alat penerima suara dengan bibir.

e. Berbicaralah dengan jelas.

f. Ingatlah bahwa Saudara bisa tersenyum kepada penelepon.

g. Berilah kesan ingin menolong.

h. Akhirilah percakapan dengan hormat.

i. Telepon diletakkan kembali dengan tenang.

j. Ingatlah bahwa telepon kantor itu adalah alat usaha dan bukan alat pribadi maupun alat pergaulan.

2. Menerima dan Melayani Tamu

Menerima dan melayani tamu, yaitu seorang sekretaris dituntut dalam sikapnya dalam menerima seseorang atau sekelompok orang yang datang ke perusahaan dimana harus disambut dengan ramah. Setiap tamu harus dilayani


(47)

sebaik-baiknya. Anggaplah tamu Anda sebagai majikan kedua. Majikan pertama adalah perusahaan di mana sekretaris bekerja. Untuk memberikan pelayanan bagi para tamu, ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilaksanakan. Disini diperlukan etiket dari seorang sekretaris dimana Sex Appeal juga harus ditonjolkan, berikut etiket dalam melayani tamu:

a. Ketahuilah maksud para tamu dan maksud kedatangannya.

b. Hendaknya setiap tamu diberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.

c. Berikanlah kesan yang baik dan mendalam agar good will dapat diperoleh.

d. Pada saat berbicara dengan tamu sebaiknya sekretaris dapat menjaga diri, tahu apa yang boleh dan tidak boleh dibicarakan dengan tamu.

e. Apabila majikan atau pimpinan tidak dapat menerima tamu, berikan penjelasan sebaik-baiknya sehingga tamu tidak tersinggung.

f. Usahakan agar tamu merasa comfortable (merasa senang) apabila harus menunggu.

g. Sediakanlah beberapa bahan bacaan (koran, majalah) di ruang tamu.

h. Berikanlah perhatian yang sebesar-besarnya kepada setiap tamu.

i. Bicaralah secara sopan dan ramah.

j. Ambil keputusan dengan cepat dan tepat kepada siapa (bagian, pimpinan) tamu tersebut dapat dihubungkan sehingga masalah tamu dapat diselesaikan seandainya pimpinan tidak ada di tempat.


(48)

Tidak hanya etiketnya saja yang harus diperhatikan, langkah-langkah dalam menerima tamu juga harus diperhatikan, yakni sebagai berikut:

a. Ucapan salam kepada tamu.

b. Mengisi daftar tamu.

c. Mengantar tamu.

d. Tamu diterima oleh sekretaris pimpinan.

e. Tamu dipersilahkan menunggu.

f. Memberitahu kepada pimpinan.

g. Mengantar tamu.

h. Mengantar tamu pulang.

i. Mengalihkan kepada Pejabat lain.

3. Mengatur Pertemuan atau Rapat

Rapat merupakan suatu media komunikasi yang bersifat face to face yang sering diselenggarakan oleh berbagai organisasi, baik swasta maupun pemerintah. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat atau keputusan melalui musyawarah kelompok. Didalam merancang rapat tersebut terdapat syarat yang efektif yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Persiapan seorang sekretaris harus sudah menyiapkan bahan seperti pembukaan, pembahasan sususan acara rapat, laporan hasil rapat, pembahasan rapat, lain-lain dan penutup/notulen, serta membuat undangan


(49)

dengan client lainnya yang akan mengikuti rapat.

b. Seorang sekretaris juga harus menimbulkan gaya kepemimpinannya yaitu bisa berperan sebagai pemimpin rapat itu sendiri dan harus bisa juga menjadi notulen yang dengan cepat dan tepat melaksanakan tugas serta mencatat pokok bahasan yang terdapat didalam rapat. Format notulen rapat seperti: thema, peserta rapat, absen/1 Jam, pimpinan rapat, perlengkapan, alasan rapat diadakan, hasil rapat, kesimpulan rapat, penutup/saran, dan tanda tangan pimpinan dan sekretaris/notulen.

4. Mengurus Perjalanan Dinas

Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh pimpinan suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan. Sekretarislah yang bertugas mengurus atau mengatur perjalanan dinas pimpinan. Dalam hal ini sekretaris bertugas:

a. Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan perjalanan dinas pimpinan, terutama yang berhubungan dengan materi dan dokumen yang diperlukan oleh pimpinan.

b. Mengurus keberangkatan sampai dengan kepulangan.

c. Menyiapkan tiket, baik untuk keberangkatan maupun kepulangan.

d. Mengurus akomodasi selama dalam perjalanan dinas.

e. Apabila sekretaris ikut serta salam perjalanan dinas itu, ia bertugas membuat laporan perjalanan dinas pimpinan tersebut.


(50)

f. Dokumen perjalanan dinas yang harus dipersiapkan oleh sekretaris tergantung pada jenis transportasi yang digunakan dalam perjalanan dinas.

Adapun beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam Mengatur Perjalanan Dinas (Travel Arrangements):

a. Macam-macam perjalanan : Darat, laut dan udara.

b. Planning (Perencanaan) : Tujuan rapat/seminar, waktu: schedule, cost/biaya, dan shopping: buah tangan.

c. Dokumen : Dokumen yang terkait dengan perjalanan dan dokumen pendukung seperti surat tugas, paspor, visa, dan fiskal.

d. Aneka persiapan perjalanan : Transportasi, keuangan, dan organisasi/perusahaan yang sejenis.

5. Penampilan Diri Sekretaris

Sekretaris di dalam melaksanakan tugasnya harus selalu menunjukkan sikap simpati terhadap siapapun. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembinaan sikap/tingkah laku dan penampilan diri yang berhubungan dengan pekerjaan adalah:

a. Sikap/tingkah laku yang dapt mencerminkan kepribadian antara lain : sopan dan ramah, dapat dipercaya, setia, cepat dan rajin, penuh perhatian, baik hati, bijaksana, penuh inisiatif, objektif, dan taktis

b. Kebersihan Pribadi


(51)

dan badan, dari kaki (sepatu) sampai rambut. Kebersihan mencerminkan kerapian pekerjaan. Tubuh/badan tentu saja dituntuk untuk sehat dan fit agar mendapatkan bentuk tubuh yang indah dan ideal. Kebersihan tubuh pun juga harus diperhatikan. Mulai dari rambut, wajah, tangan dan kaki seperti kulit serta kuku yang harus dijaga kebersihan dan keindahannya juga kita harus terkesan wangi dengan cara menyemprotkan wewangian (parfume) yang wanginya soft agar kita terlihat segar setiap saat dan setiap orang yang melihat dan berada didekat kita menjadi nyaman. Berpakaian tentu saja harus terlihat keserasian, kebersihan dan sopan. Warna yang dipakai tidak mencolok, tidak terlalu terbuka, tidak terlalu kecil sehingga menonjolkan bentuk lekukan tubuh yang dapat memancing kejahatan dan pandangan yang buruk.

Pemakaian sepatu juga harus menyesuaikannya. Banyak macam sepatu ada yang berhak dan ada juga yang tidak berhak. Jangan memakai sepatu yang memiliki hak terlalu tinggi karena akan menyebabkan kesehatan kaki menjadi buruk seperti kelelahan dalam berjalan. Sepatu pun harus kita jaga kebersihannya dengan cara dicuci atau dilap atau disemir. Sepatu juga harus kita sesuaikan warnanya dengan pakaian yang kita gunakan. Dalam hal rambut juga harus bisa kita jaga kebersihan dan keindahannya. Dengan cara men-stylish rambut sendiri tanpa harus ke salon juga merupakan hal yang penting agar gaya rambut kita tidak bermodel seperti itu saja agar kita terus terlihat up to date.

c. Kerapian Pribadi

Pada seorang sekretaris, yang pertama kali akan dilihat adalah tata cara berpakaian. Tata cara berpakaian yang kurang baik akan menimbulkan kesan yang


(52)

kurang simpatik. Oleh karena itu, tata cara berpakaian hendaknya memenuhi persyaratan berikut :

• Tidak mengganggu kesehatan (tidak terlalu kecil). • Sopan, tidak menimbulkan pandangan yang kurang baik.

• Serasi, yang berarti bahwa potongan harus sesuai dengan bentuk tubuh, warna pakaian harus sesuai dengan kulit badan, dan sepatu sesuai dengan warna pakaian.

• Sikap badan, adanya sikap berjalan, duduk, ataupun berdiri yang kurang sempurna selain berpengaruh terhadap kesehatan juga akan berpengaruh terhadap tata karma pergaulan dan tata karma waktu bekerja. Waktu berjalan harus diusahakan agar tidak menyeret sepatu sehingga menimbulkan suara yang tidak nyaman. Posisi waktu duduk tidak membungkuk, tetapi tegap sempurna. Waktu berdiri, kedua kaki tetap sejajar, bukan salah satu kaki mengendor sehingga tampak seperti orang pincang

d. Keserasian Berpakaian

Pakaian harus sesuai dengan pekerjaan. Jenis pakaian, potongan, ataupun warna hendaknya disesuaikan dengan sifat dan jenis pekerjaan. Ada resep yang dipakai agar seorang sekretaris dapat tampil profesional atau sesuai dengan sifat dan jenis pekerjaan dengan melihat dari segi berbusana. Ratih Sanggarwati, dalam Majalah Dewi No. 5/V/Mei/2006, memberikan resep B-C-A-B yang mudah diingat dan tidak sulit dipraktekkan. Busana yang dikenakan dengan resep


(53)

B-C-A-B tersebut tidak perlu terbuat dari bahan-bahan yang mahal, tetapi dapat dengan bahan yang sederhana. Berikut penjelasan tentang resep B-C-A-B :

• B adalah Basic. Milikilah sejumlah busana basis yang terdiri dari blus, rok, celana panjang, blazer, dan jas. Selain untuk kegiatan sehari-hari, busana-busana basis juga dapat dipakai kapan saja dan bersifat klasik. Apabila ingin kelihatan lebih modis, cukup ditambah dengan sepotong busana trendy.

• C adalah Color. Busana-busana tersebut sebaiknya terdiri dari 3 warna dasar, yaitu hitam, putih, dan kelompok warna natural, krem atau warna pasir. Tujuannya adalah agar dapat dipakai untuk gaya mix and match, serta digabung dengan banyak warna. Bila suatu saat warna pastel sedang in, misalnya, maka untuk mengikuti model tinggal menyediakan blus atau blazer dengan warna itu.

• A adalah Accessories. Aksesoris tidak kalah pentingnya. Aksesoris termasuk anting, kalung, gelang, sepatu, tas, ikat pinggang, dan lain-lain. Milikilah aksesoris standar dengan desain klasik dan sederhana karena lebih mudah dipadukan dengan banyak busana.

• B adalah Behaviour. Behaviour adalah unsur yang tidak kalah penting dari unsur-unsur yang lain karena behavior meningkatkan citra profesional seseorang.


(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tersebut penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sex Appeal bagi seorang sekretaris sangat berperan di dalam menunjukkan

kinerjanya bukan hanya soal penampilan menarik yang menjadi daya tarik tetapi soal skill (kemampuan) yang dimiliki oleh seorang sekretaris yang profesional yang menjadi daya tarik positif untuk orang disekitarnya. 2. Dalam mengembangkan Sex Appeal yang ada pada diri seorang sekretaris.

harus memiliki faktor-faktor yang sudah ditentukan dalam hasil penelitian yang penulis susun demi kelancaran kinerja yang akan dicapainya secara maksimal dan menjadikan pengalaman bagi pribadi mereka masing-masing, sehingga dapat menjadi seorang sekretaris yang bijaksana didalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dimana mereka ditempatkan bekerja nantinya.

B. Saran

Didalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran, yaitu: 1. Disarankan Sex Appeal ini harus dikembangkan oleh seorang sekretaris

khususnya bagi Para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU sehingga orang disekitar kita dapat mengetahui bagaimana kepribadian kita dan kemampuan didalam kinerjanya.


(55)

2. Disarankan dalam memaksimalkan Sex Appeal bagi seorang sekretaris khususnya bagi Para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU harus memperhatikan point seperti mulai dari dalam hati, kagumi diri sendiri, tertawa, gunakan bahasa tubuh dan yang terpenting percaya diri.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang. 2001. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberti.

Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Tahun 2007-2008, USU Press, Medan. Wursanto, Drs. Ignatius. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta:

Penerbit Andi Yogyakarta.

Zaenudin, Achmad. 2007. Manajemen Perkantoran. Jakarta: Mitra Wacana Media.

mitrasabda.blogspot.com : Pengertian Sex Appeal Menurut Para Masyarakat (17 Januari 2011).

www.fe.usu.ac.id : Sejarah, Visi dan Misi Program Srudi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi.

Sex Appeal (5 Mei 2011). Sex Appeal (16 April 2011). Sex Appeal (26 Februari 2011). Sex Appeal (29 April 2009). yudhim.blogspot.com : Pengertian Sex Appeal (30 Januari 2008).


(1)

dan badan, dari kaki (sepatu) sampai rambut. Kebersihan mencerminkan kerapian pekerjaan. Tubuh/badan tentu saja dituntuk untuk sehat dan fit agar mendapatkan bentuk tubuh yang indah dan ideal. Kebersihan tubuh pun juga harus diperhatikan. Mulai dari rambut, wajah, tangan dan kaki seperti kulit serta kuku yang harus dijaga kebersihan dan keindahannya juga kita harus terkesan wangi dengan cara menyemprotkan wewangian (parfume) yang wanginya soft agar kita terlihat segar setiap saat dan setiap orang yang melihat dan berada didekat kita menjadi nyaman. Berpakaian tentu saja harus terlihat keserasian, kebersihan dan sopan. Warna yang dipakai tidak mencolok, tidak terlalu terbuka, tidak terlalu kecil sehingga menonjolkan bentuk lekukan tubuh yang dapat memancing kejahatan dan pandangan yang buruk.

Pemakaian sepatu juga harus menyesuaikannya. Banyak macam sepatu ada yang berhak dan ada juga yang tidak berhak. Jangan memakai sepatu yang memiliki hak terlalu tinggi karena akan menyebabkan kesehatan kaki menjadi buruk seperti kelelahan dalam berjalan. Sepatu pun harus kita jaga kebersihannya dengan cara dicuci atau dilap atau disemir. Sepatu juga harus kita sesuaikan warnanya dengan pakaian yang kita gunakan. Dalam hal rambut juga harus bisa kita jaga kebersihan dan keindahannya. Dengan cara men-stylish rambut sendiri tanpa harus ke salon juga merupakan hal yang penting agar gaya rambut kita tidak bermodel seperti itu saja agar kita terus terlihat up to date.

c. Kerapian Pribadi

Pada seorang sekretaris, yang pertama kali akan dilihat adalah tata cara berpakaian. Tata cara berpakaian yang kurang baik akan menimbulkan kesan yang


(2)

kurang simpatik. Oleh karena itu, tata cara berpakaian hendaknya memenuhi persyaratan berikut :

• Tidak mengganggu kesehatan (tidak terlalu kecil). • Sopan, tidak menimbulkan pandangan yang kurang baik.

• Serasi, yang berarti bahwa potongan harus sesuai dengan bentuk tubuh, warna pakaian harus sesuai dengan kulit badan, dan sepatu sesuai dengan warna pakaian.

• Sikap badan, adanya sikap berjalan, duduk, ataupun berdiri yang kurang sempurna selain berpengaruh terhadap kesehatan juga akan berpengaruh terhadap tata karma pergaulan dan tata karma waktu bekerja. Waktu berjalan harus diusahakan agar tidak menyeret sepatu sehingga menimbulkan suara yang tidak nyaman. Posisi waktu duduk tidak membungkuk, tetapi tegap sempurna. Waktu berdiri, kedua kaki tetap sejajar, bukan salah satu kaki mengendor sehingga tampak seperti orang pincang

d. Keserasian Berpakaian

Pakaian harus sesuai dengan pekerjaan. Jenis pakaian, potongan, ataupun warna hendaknya disesuaikan dengan sifat dan jenis pekerjaan. Ada resep yang dipakai agar seorang sekretaris dapat tampil profesional atau sesuai dengan sifat


(3)

B tersebut tidak perlu terbuat dari bahan-bahan yang mahal, tetapi dapat dengan bahan yang sederhana. Berikut penjelasan tentang resep B-C-A-B :

• B adalah Basic. Milikilah sejumlah busana basis yang terdiri dari blus, rok, celana panjang, blazer, dan jas. Selain untuk kegiatan sehari-hari, busana-busana basis juga dapat dipakai kapan saja dan bersifat klasik. Apabila ingin kelihatan lebih modis, cukup ditambah dengan sepotong busana trendy.

• C adalah Color. Busana-busana tersebut sebaiknya terdiri dari 3 warna dasar, yaitu hitam, putih, dan kelompok warna natural, krem atau warna pasir. Tujuannya adalah agar dapat dipakai untuk gaya mix and match, serta digabung dengan banyak warna. Bila suatu saat warna pastel sedang in, misalnya, maka untuk mengikuti model tinggal menyediakan blus atau blazer dengan warna itu.

• A adalah Accessories. Aksesoris tidak kalah pentingnya. Aksesoris termasuk anting, kalung, gelang, sepatu, tas, ikat pinggang, dan lain-lain. Milikilah aksesoris standar dengan desain klasik dan sederhana karena lebih mudah dipadukan dengan banyak busana.

• B adalah Behaviour. Behaviour adalah unsur yang tidak kalah penting dari unsur-unsur yang lain karena behavior meningkatkan citra profesional seseorang.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tersebut penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sex Appeal bagi seorang sekretaris sangat berperan di dalam menunjukkan

kinerjanya bukan hanya soal penampilan menarik yang menjadi daya tarik tetapi soal skill (kemampuan) yang dimiliki oleh seorang sekretaris yang profesional yang menjadi daya tarik positif untuk orang disekitarnya. 2. Dalam mengembangkan Sex Appeal yang ada pada diri seorang sekretaris.

harus memiliki faktor-faktor yang sudah ditentukan dalam hasil penelitian yang penulis susun demi kelancaran kinerja yang akan dicapainya secara maksimal dan menjadikan pengalaman bagi pribadi mereka masing-masing, sehingga dapat menjadi seorang sekretaris yang bijaksana didalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dimana mereka ditempatkan bekerja nantinya.

B. Saran

Didalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran, yaitu: 1. Disarankan Sex Appeal ini harus dikembangkan oleh seorang sekretaris


(5)

2. Disarankan dalam memaksimalkan Sex Appeal bagi seorang sekretaris khususnya bagi Para Mahasiswa D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi USU harus memperhatikan point seperti mulai dari dalam hati, kagumi diri sendiri, tertawa, gunakan bahasa tubuh dan yang terpenting percaya diri.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang. 2001. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberti.

Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Tahun 2007-2008, USU Press, Medan. Wursanto, Drs. Ignatius. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta:

Penerbit Andi Yogyakarta.

Zaenudin, Achmad. 2007. Manajemen Perkantoran. Jakarta: Mitra Wacana Media.

mitrasabda.blogspot.com : Pengertian Sex Appeal Menurut Para Masyarakat (17 Januari 2011).

www.fe.usu.ac.id : Sejarah, Visi dan Misi Program Srudi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi.

Sex Appeal (5 Mei 2011). Sex Appeal (16 April 2011). Sex Appeal (26 Februari 2011). Sex Appeal (29 April 2009). yudhim.blogspot.com : Pengertian Sex Appeal (30 Januari 2008).