Komunikasi Bullet Theory Teori jarum Hipodermik

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Pada satu penelitian diperlukan landasan teori yang sesuai dengan masalah yang akan di teliti. Teori memberikan pemahaman dan penjelasan terhadap suatu masalah yang sulit dimengerti. Teori merupakan seperangkat kopnsep definisi dan proporsi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik melalui hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Adapun teori-teori yang berkaitan dalam penelitian ini adalah sebagia berikut :

2.1.1 Komunikasi

Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu “communicatio” yang bersumber dari kata “communis” yang berarti sama. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Menurut Rogers dan Lawrance, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian yang dalam 6 Lassweell menyatakan bahasa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah dengan menjawab pernyataan : Who says what, in which channel, to whom, whit what effect . 7 6 H.H Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada, 2007 hal 20 7 O.U.Effendy. Pengantar Ilmu Komunikasi Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001 Hal 10. . Lasswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Who :Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan 2. Says What : Penyataan yang di dukung oleh lambang- lambang 3. In Which Channel : Media adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan yang disampaikan 4. To Whom : Komunikan adalah orang yang menerima pesan 5. With What Effect : Efek sebagai dampak dari pengaruh pesan tersebut dan merupakan hasil dari sebuah proses. Berdasarkan paradigma laswell, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan, melalui media yang menimbulkan efek tertentu.Dalam Penelitian ini aktivitas komunikasi dilakukan adalah proses penyampaian informasi dari account twitter anak_USU. 2.1.2 Komunikasi Massa 2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Awal perkembangan komunikasi massa berasal dari kata Media of mass communication Media Massa yang dihasilkan oleh teknologi modern 8 Lebih rinci lagi pengertian komunikasi massa menurut Gebner 1967 “mass comunication is the technologically and institutionally based production and .Definisi komunikassi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni : Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. Dari definisi ini harus diketahui bahwa komunikasi massa harus dilakukan melalui media massa, media massa disini adalah radio, televisi, yang merupakan media elektronik dari teknologi modern. 8 Nurudin. Komunikasi Massa.Bandung : Cespur, 2003 Hal.2 Universitas Sumatera Utara distribution of the most broadly shared continuous flow messages in industrial societies” komunikasi massa adalah proses prosukdi dan distribusi dari teknologi dan lembaga yang membawa arus pesan secara berkelanjutan dan luas 9 Bagian terpenting yang membentuk dan mendukung terjadinya sebuah sistem adalah unsur. Unsur-Unsur ini yang membantu dan mendukung kelancara sebuah sistem. Dalam komunikasi diperlukan unsur-unsur untuk mendukung kelancaran proses yang terjadi, seperti proses pertukaran pesan antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dan untuk menyampaikan informasi tersebut kepada khalayak luas. Unsur dalam komunikasi massa tidak sesederhana seperti unsur komunikasi lainnya, unsur dalam komunikasi massa memiliki karakteristik tertentu dalam setiap bagiannya. Adapun unsur-unsur tersebut sebagai berikut . Pesan-pesan komunikasi massa bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas khususnya media elektronik.

2.1.2.2 Unsur Unsur Komunikasi Massa

10 1. Komunikator : Dalam komunikasi massa, komunikator adalah : a. Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi modern untuk menyebarkan informasi, sehingga informasi tersebut dengan cepat diterima oleh publik. b. Komunikator mencoba untuk berbagi informasi, pemahaman, wawasan dan solusi dengan jutaan massa yang tersebar dimanapun dan tidak diketahui dengan jelas keberadaan mereka. c. Komunikator berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran informasi. 9 Elvinaro Ardianto dan Lukiat Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2004 hal.3 10 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi Jakarta : Kencana, 2006 hal 71 Universitas Sumatera Utara 2. Media Massa Media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses secara massal pula oleh masyarakat. 3. Informasi Massa Pesan Informasi yang dikonsumsi untuk masyarakat luas,bukan informasi yang hanya dikonsumsi pribadi. 4. Gatekeeper Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, orang inilah yang akan menentukan apakah sebuah informasi layak untuk di siarkan atau tidak disiarkan. 5. Khalayak publik Khalayak adalah massa yan menerima informasi yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa dari sebuah media massa. 6. Umpan Balik Dalam komunikasi massa umpan balik bersifat tertunda, sedangkan dalam komunikasi pribadi umpan balik terjadi secara langsung. Ini yang membedakan umpan balik dalam media massa dengan umpan balik dalam komunikasi antar pribadi. Dengan adanya perkembangan teknologi, umpan balik yang tertunda ini semakin ditinggalkan.

2.1.2.3 Proses Komunikasi Massa

Komunikassi massa berbeda dengan komunikasi tatap muka, karena sifat komunikasi massa melibatkan banyak orang, maka proses komunikasinya sangat Universitas Sumatera Utara kompleks dan rumit. Menurut McQuail 1992 : 33 proses komunikasi massa terlihat dalam bentuk 11 1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala yang besar. Proses komunikasi massa dilakukan dengan mendistribusikan informasi kemasyarakat dalam skala besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas dan diterima oleh massa yang besar pula. : 2. Proses komunikasi massa dilakukan searah, dari komunikator ke komunikan. Jika terjadi interaktif diantara komunikator dengan komunikan, itu sifatnya sangat terbatas. Dalam proses ini komunikatorlah yang mendominasi. 3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris, artinya komunikasi yang terjalin bersifat datar dan sementara, tidak berlangsung lama dan permanen. 4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal non-pribadi dan tanpa nama. Proses ini menjamin bahwa komunikasi massa akan sulit diidentifikasi siapa yang menjadi penggerak. 5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan kebutuhan di masyarakat. Seperti televisi dan radio yang melakukan penyiaran, karena adanya kebutuhan masyarakat akan informasi seperti pemberitaan yang ditunggu oleh masyarakat tersebut.

2.1.2.4 Fungsi Komunikasi Massa

Robert K. Berton mengemukakan,bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek yaitu fungsi nyata manifest function adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau bersembunyi latent function, yaitu fungsi yang tidak diinginkan 12 11 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi Jakarta : Kencana, 2006 hal 74 12 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi Jakarta : Kencana, 2006 hal 78 . Sehingga pada masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional.Begitu pula dengan fungsi komunikasi massa, sebagai aktivitas sosial Universitas Sumatera Utara masyarakat, komunikasi massa juga mengalami hal yang serupa, beberapa fungsi komunikasi massa adalah sebagai betikut : 1. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. 2. Fungsi Social Learning Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa digunakan agar penyampaian bisa berlangsung secara efektif dan efisien. 3. Fungsi Penyampaian Informasi Selain penyampaian pendidikan sosial, ada lagi fungsi utama komunikasi massa yaitu menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat dengan luas dan dalam waktu yang cepat sehingga fungsi informatif dapat tercapai dengan cepat dan singkat. 4. Fungsi Transformasi budaya Fungsi informatif metupakan fungsi statis yang tidak bisa berubah, tapi komunikasi massa memiliki fungsi lain yang bersifat statis yaitu fungsi transformasi budaya. Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi sosial learning. Komunikasi massa menjadi transformasi budaya yang dilakukan secara Universitas Sumatera Utara bersama-sama dengan semua komponen komunikasi massa, yang didukung oleh media massa. Akan tetapi fungsi transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global. 5. Fungsi Hiburan Seirama dengan fungsi-fungsi lain komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. 2.1.2.5Tujuan Komunikasi Massa Dalam proses komunikasi pasti komunikator memiliki tujuan yang ingin disampaikan kepada komunikan setelah mendapatkan pesan. Tujuan-tujuan tersebut dapat berupa perubahan persepsi, pendapat maupun sikap. Adapun tujuan-tujuan dari komunikasi massa, yaitu 13 1. Untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh komunikasi massa. Pengaruh ini mungkin yang diharapkan seperti pemberitaan kepada masyarakat selama pemilihan atau yang tidak diharapkan seperti menyebabkan peningkatan kekerasan dalam masyarakat. : 2. Untuk menjelaskan manfaat komunikasi massa yang digunakan masyarakat. Melihat manfaat komunikasi massa oleh masyarakat menjadi lebih bermakna daripada melihat pengaruhnya. Pendekatan ini mengakui adanya peranan yang lebih aktif pada audiens komunikasi. Ada dua faktor yang digabung untuk memberikan tekanan yang lebih besar pada aktivitas audiens dan penggunaan komunikasi massa daripada pengaruhnya. Salah satu faktornya adalah bidang psikologi kognitif dan pemrosesan informasi. Faktor lain adalah perubahan 13 Werner J. Severin, James W. Tankard. Teori komunikasi Jakarta : Kencana, 2008 hal 13 Universitas Sumatera Utara teknologi dan komunikasi yang bergerak menuju teknologi yang semakin tidak tersentralisasi, pilihan pengguna yang lebih banyak, diversitas isi yang lebih besar dan keterlibatan yang lebih aktif dengan isi komunikasi oleh pengguna individual. 3. Untuk menjelaskan pembelajaran dari media massa. 4. Untuk menjelaskan peranan media massa dalam pembentukan pandangan- pandangan dan nilai-nilai masyarakat. Para politisi dan tokoh masyarakat sering memahami pentingnya peran komunikasi massa dalam pembentukan nilai-nilai dan pandangan dunia seperti mengkritik acara-acara atau film yang didasarkan oleh spekulasi.

2.1.2.5 Peran Media Massa

Komunikasi massa memerlukan media massa dalam prosesnya, Media massa adalah institusi yang berperan sebagai Agent Of change 14 1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju. , yang merupakan pelopor perubahan. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan sebagai : 2. Media massa menjadi media informasi, media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat, dengan informasi yang terbuka dan jujur. 3. Media massa menjadi media hiburan, media massa menjadi institusi budaya, pendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia dan mencegah budaya yang justru akan merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.

2.1.3 Bullet Theory Teori jarum Hipodermik

14 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi Jakarta : Kencana, 2006 Hal. 85 Universitas Sumatera Utara Teori Djarum Hipodermik atau lebih dikenal dengan teori Bullet, sekitar tahun 1930-an sampai tahun 1940-an apa yang disajikan media secara langsung dan kuat memberikan rangsangan terhadap audience 15 Teori ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat, dan mengasumsikan bahwa pengelola media lebih mempunyai pengetahuan yang luas dibandingkan audience, sehingga audience dapat dibentuk sedemikian rupa. Jason Anne Hill 1997 menjelaskan bahwa Teori Jarum Hipodermik mempunyai efek langsung “disuntikkan” kedalam ketidaksadaran audience . Ditambah lagi tidak adanya kontrol terhadap pesan yang langsung sampai ke audience tersebut, artinya antara penerima pesan dengan pesan yang dikirim tidak ada perantara alias langsung di terima. 16

2.1.4 Teori S-O-R