Rumusan masalah Ruang lingkup penelitian Tujuan penelitiian Manfaat penelitian Sistematika Penulisan

11 modal, berkaitan erat dengan komitmen yang berlebihan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi dari tahun ke tahun. Permasalahan diatas semakin menarik untuk dibahas mengingat perkembangan yang semakin hangat dewasa ini dan memunculkan perdebatan yang sangat ideologis sifatnya, inilah alasan penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini kedalam sebuah penelitian.

I.2 Rumusan masalah

Sejalan dengan uraian singkat tentang latar belakang masalah diatas, maka penulis menarik sebuah perumusan masalah dalam penelitian ini yakni ; “Strategi ekonomi politik apa yang digunakan Deng Xiaoping dalam membangun pertumbuhan ekonomi Cina”.

I.3 Ruang lingkup penelitian

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini hanya terbatas pada strategi ekonomi politik Cina di Era Deng Xiaoping

I.4 Tujuan penelitiian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi ekonomi politik yang diterapkan Deng Xiaopingdalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Cina.

I.5 Manfaat penelitian

Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat, baik bagi peneliti maupun bagi masyarakat luas, atas dasr itu pula peneliti merumuskan manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah : 1. Secara teoritis maupun metodeologis studi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan dan pendalaman dalam studi politik terkait ekonomi politik. 2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat mengasah kemampuan penulis dalam mebuat suatu karya ilmiah dan melatih penulis untuk membiasakan diri untuk membaca dan membuat Universitas Sumatera Utara 12 karya tulis ilmiah. Melalui penelitian ini juga penulis dapat menambah pengetahuan terkait masalah yang ditelitian.

I.6 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan bagian yang sangat penting dalam melihat dan menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam sebuah penelitian. Oleh karenanya setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan maupun menyoroti sebuah masalah, dan kejelasan serta landasan berpikir itu di sebut teori. 7 Teori menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi dalam buku metode penelitian social mengatakan,teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi dan preposisi untuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. 8 Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Artinya teori sangat penting dalam menjelaskan dan menelaah fenomena yang terjadi sehingga dapat di terangkan secara eksplisit dan sistematis. Adapun teori – teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

I.6.1 Pengertian Strategi

9 gagasan Dalam pengertian umum: Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan , perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema , mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. 10 7 Hadari Nawawi, 2001.Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, , hal.39 8 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1998. Metode Penelitoan Sosial, Jakarta: LP3ES, hal.37 9 http:carapedia.compengertian_definisi_strategi_info2036.html 10 http:id.wikipedia.orgwikiStrategi Universitas Sumatera Utara 13

I.6.2 Paradigma Dan Sistem Ekonomi Politik

Hal terpenting untuk memahami ekonomi politik domestic dan internasional yaitu dengan memperhatikan isi subtansi content dan konteksnya. Istilah ekonomi politik Political Ekonomi saja sudah dapat diperdebatkan mulai dari apa, mengapa, untuk apa, dan bagaimana? Ekonomi politik secara teoritikal tidak dapat dikaji secara sendiri-sendiri dalam arti ada bidag ekonomi secara terpisah dan ada bidang politik secara terpisah juga. Pemisahan dunia ekonomi dan politik sejak berabad-abad silam adalah masa lampau, kini ia sudah mulai dipadukan melalui sejumlah konsep dan teori. Ekonomi politik yang dialektis, deterministik, dan interaktif berkaitan dengan kecenderungan actor-aktor ekonomi yang harus mencermati aspek-aspek politik. Demikian juga sebaliknya, politik harus memberikan perhatiannya kepada berbagai aspek ekonomi secara timbal balik. Giblin 1987 memberi ide-ide dengan membuka sejumlah pertanyaan untuk mencari tahu konsep-konsep ekonomi politik : “bagaimana negara dan proses politik yang terkait didalamnya mempengaruhi produksi dan distribusi kekayaan, bagaimana keputusan-keputusan politik dan kepentingan-kepentingan yang adamempengaruhi aktivitas ekonomi tersebut, dan dengan cara apa sebaiknya,serta bagaimana kekuatan-kekuatan ekonomi mempengaruhi penyebaran kekuasaan dan kemakmuran diantara actor-aktor politik dan diantara negara-negara. Akhirnya, bagaimana kekuatan-kekutan ekonomi tersebut mengubah ditribusi politik dan militer pada tingkat internasional”. 11 11 Drs. Yanuar Ikbar, M.A., 2007.Ekonomi Politik Internasional 2 Implementasi Konsep Dan Teori, Bandung,PT Rafika Aditama,. Hal.4-5 Ilmu ekonomi politik secara konvensional mempelajari anatomi sistem politik dan ekonomi suatu negara, yag diterapkan untuk masyarakat dan dalam praktek pemerintah sehari-hari. Yang dipelajari secara intensif adalah bagaimana sistem kekuasaan dan pemerintahan dipakai sebagai intrumen atau alat untuk mengatur kehidupan social atau sistem ekonomi. Universitas Sumatera Utara 14 Sistem kekuasaan menjadi focus paling utama dalam ilmu ekonomi politik yang konvensinal tersebut. 12 Jika diperluas, maka dalam garis besarnya ada setidaknya empat bentuk sistem ekonomi politik, yang cukup dominan saat ini, yakni : kapitalisme, sosialisme, komunisme dan sistem ekonomi campuran. Bentuk murni dalam pelaksaan masing-masing sistem tersebut hampir tidak ada, tetapi berbagai sistem ekonomi suatu negara dapat di identifikasi kedalam kelompok-kelompok sistem ekonomi tersebut. Penjelasan anatomis terhadap sistem-sistem ekonomi tersebut, meliputi aspek dasar dan ciri utamanya, seperti inisiatif pembentukan badan Jika peran negara atau pemerintah sangat dominan dalam sistem ekonomi, maka sistem ekonomi suatu negara tersebut lebih digolongkan kedalam anatoni negara sosialis atau komunis. Jika peran negara kecil atau tidak dominan, maka sistem ekonomi politik negara bersangkutan dapat digolongkan pada kelompok negara kapitalis-liberal. Dengan analisis secara anatomis tersebut, maka sistem ekonomi politik secara faktual dibagi kedalam dua kelompok besar, yakni sistem soisalis dan sistem kapitalis liberal. Ilmu ekonomi yang konvensional menyadarkan analisisnya terhadap sistem kekuasaan didalam suatu negara, yag mungkin atau potensial memberikan ruang kebebasan atau tidak terhadap bekerjanya mekanisme pasar. Oleh karena itu, analisis ekonomi politik yang sering dipelajari memusatkan analisisnya hanya terhadap sistem kapitalisme dan komunisme. Secara konvensional ada dua kutub sistem ekonomi politik, yaitu sistem kapitalisme dan sistem sosialisme. Pembagian anatomis ini dapat dilakukan berdasarkan sifat-sifat dasar dari sistem tersebut, terutama sifat dari eksistensi mekanis pasar, insentif pendirian badan usaha, motif mencari keuntungan dan sebagainya. Sistem kapitalisme mengakomodasi sifat-sifat dasar tersebut sehingga peranan institusi pasar dan swasta dominan. Sebaliknya sistem sosialisme lebih mementingkan peran negara, tetapi memberikan ruang gerak yang amat sedikit terhadap institusi pasar, motif mencari keuntungan dan peranan swasta. 12 Prof. Dr. Didik J. Rachbini,2002.Ekonomi Politik Paradigma dan Teori Pilihan Publik, Ghalia Indonesia,. Hal. 14-16 Universitas Sumatera Utara 15 usaha, insentif ekonomi, mekanisme harga didalam masyarakat, dan kompetisi pasar. Tinjauan ini merupakan analisis permulaan terhadap berbagai karakteristik sistem ekonomi yag dianut masyarakat dunia, baik negara-negra maju maupun negara sedang berkembang. Artinya, gambaran ini merupakan telaah sepintas dan analisis mendalam akan dilakukan dalam pembahasan bab selanjutnya.

I.6.3 Sistem Ekonomi Liberal Kapitalis

Adam Smith adalah tokoh sekaligus bapak ekonomi, yang mengilhami sistem ekonomi pasar dan berkembangnya menjadi mazhab pemikiran kapitalisme. Bukunya, “ Wealth of Nations” banyak membahas unsur-unsur penting didalam pasar, yang digerakkan oleh tangan ghaib invisible hand, misalnya tentang modal, tanah, dan pekerjaan. Smith juga mengulas ekonomi pasar secara umum, yang merupakan tonggak sejarah ekonomi eropa barat sehingga menjadi bapak pendiri ekonomi dan tokoh utama dalam mazhab ilmu ekonomi klasik. Sistem ekonomi ini bermula sejak abad kedelapan belas di eropa barat yang khususnya dan menjadi sangat dominan sampai abad ke Sembilan belas. Dalam perkembangannya pemikiran ini berjalan dan berkembang cukup pesat waktu itu. Perkembangan itu distimulasi oleh dasar-dasar pemikiran tentang pasar dan kepuasan memenuhi kebutuhan ekonomi. Akan tetapi, pada abad kesembilan belas ini terjadi krisis internal dimana perkembangan kapitalisme menciptakan lembaran hitam, yakni praktek eksploitasi terhadap buruh-buruh di berbagai kegiatan industry. Deskriptif normative dari sistem kapitalisme ini, antara lain : gambaran manusia merdeka yang legal secara politis maupun ekonomi. Ada pengakuan akan kenyataan bahwa manusia bersifat merdeka. Di dalam kegiatan ekonomi, buruh dan pekerja menjual tenaganya kepada pemilik modal dipasar tenaga kerja dengan kontrak. Ada eksistensipasar komoditi yang harganya ditentukan oleh mekanisme pasar dan tangan ghaib market mechanism and invisible hand. Setiap individu Universitas Sumatera Utara 16 bekerja dengan tujuan untuk mencari keuntungan secara maksimal karena faktor kelangkaan sumber daya. Di dalam sistem kapitalisme, pemilikan ownership terletak di tangan individu, yang digunakan untuk tujuannya sendiri, yakni tujuan untuk mencari keuntungan profit. Individu juga dapat mengambil inisiatif dalam membentuk dan mengembangkan perusahaan-perusahaan, baik dilakukan secara partnership atau korporasi. Insentif ekonominya adalah keuntungan itu sendiri, yang menjadi tujuan utama dari kegiatan produksi dan usaha. Di dalam aktivitas ekonomi berlaku hukum pasar, yakni mekanisme pembentukan harga yang ditentukan oleh bekerjanya faktor permintaan dan penawaran. Peranan pemerintah hanya terbatas untuk melakukan control dan mengikuti perkembangannya agar tidak terjadi kegagalan pasar. Pada dasarnya, kegiatan ekonomi adalah pasar dengan sedikit atau bahkan tanpa intervensi pemerintah. Sementara itu, di dalam interaksi pasarberlaku juga kompetisi diantara pelaku- pelaku usaha, yang harus dijaga agar tidak terdistorsi. Persaingan dianggap sebagai cara untuk mencapai efisiensi. Kapitalisme dalam terminology sistem ekonomi politik didasarkan pada pemilikan individu dan keuntungan pribadi. Konsep ini tidak ada sagkut pautnya dengan eksploitasi, yang sering diasosiasikan dengan modal. Eksploitasi menurut kapitalisme terjadi manakala di dalam organisasi monopoli menghasilkan harga yang eksessif atau pembayaran upah di bawah “ marginal revenue product”. Di dalam pasar yang sehat tidak ada eksploitasi karena setiap pelaku bertindak dengan sukarela. Kelemahan kapitalisme antara lain adalah pemborosan dan inefisiensi dalam produksi untuk menghasilakan barang-barang mewah yang tidak esensial untuk keperluan hidup. Produksi barang-barang mewah ini lebih bermotif selera kelompok elite, yang sebenarnya bermakna pemborosan dan mempengaruhi aktivitas ekonomi secara umum. Kenyataan ini menjadi sumber adanya eksternalisasi, yakni biaya yang tidak diperhitungkan, seperti rusaknya lingkungan dan biaya social lainnya. Selain itu, kapitalisme yang tidak diikuti oleh penerapan Universitas Sumatera Utara 17 norma social politik secara tepat dapat menghasilkan kesenjangan yang tinggi antar kelompok masyarakat. Sebab, akses masing-masing kelompok berbeda satu sama lain sehingga terjadi distorsi kesenjangan social tersebut. Salah satu prinsip kapitalisme adalah kebebasan dalam kompetisi pasar, yang sekaligus merupakan kelemahan sistem ekonomi kapitalisme. Kompetisi berkaitan dengan efisiensi dan skala usaha. Hanya pemilik modal besar saja yang potensial dan mampu hidup diatas prinsip bebas tersebut. Kelompok ekonomi kecil dan lemah bisa tersingkir dalam sistem kapitalisme liberal seperti ini bila pemerintah tidak melakukan perlindungan terhadapnya. Kelemahan ini biasanya dikompensasi dengan Undang-Undang perlindungan usaha kecil dan aturan persaingan yang sehat. Kesenjangan ditribusi pendapatan adalah salah satu kelemahan di dalam pertumbuhan ekonomi, yang tidak merata didalam sistem kapitalisme. Pertumbuhan ekonomi mungkin hanya dinikmati kelompok –kelompok pemilik modal besar, sementara ekonomi lemah tertinggal bahkan tersingkir karena tidak mampu bersaing dengan skala usaha besar, yang sangat efisien dari kelompok ekonomi kuat. Pengangguran dapat tercipta sebagai akibat langsung dan tidak langsung dari berjalannya sistem ekonomi kapitalisme. Penggunaan mesin-mesin untuk mengefisiensikan usaha dapat mensubtitusi sejumlah besar tenaga kerja sehingga penganguran sulit dihindarkan. Persainga antara manusia dan mesin capital bisa terjadi begitu saja karena alasan insentif pasar, efisiensi, dan keuntunga yang lebih besar. Kaum kapitalis memilih yang lebih termurah, termudah dan terefisien sehingga mesin menjadi pilihanya untuk mencapai keuntungan sebagai motif utamanya. Prinsip ekonomi pasar yang berlaku merupakan ciri dari ekonomi liberal free economy, yang menggambarkan suatu sistem ekonomi dengan partisipasi lebih besar dari aktivitas produksi, distribusi, dan perdagangan yang digerakkan oleh individu atau perusahaan. Intervensi dan peranan pemerintah dijaga agar berada dalam dalam porsi sekecil mungkin. Ekonomi pasar ini merupakan salah Universitas Sumatera Utara 18 satu sifat sistem kapitalisme dimana produksi berada ditangan individu atau perusahaan. Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana individuswasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal kapitalis awalklasik telah ditinggalkan. 13 Suatu isme, konsep atau sistem bisa bermakna banyak dan kompleks, tergantung dari sisi sejarah atau kelompok mana dalam melihatnya. Namun, umumnya pengertian dari sosialisme didasarkan pada sistem social berdasarkan prinsip kolektif dalam pemilikan alat-alat produksi dan distribusi. Didalam Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan yang paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai pengawas jalannya perekonomian. Selain itu, kebebasan individu juga dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya undang-undang anti monopoli Antitrust Law. Nasib pekerja juga sudah mulai diperhatikan dengan diberlakukannya peraturan- peraturan yang melindungi hak asasi buruh sebagai manusia. Serikat buruh juga diijinkan berdiri dan memperjuangkan nasib para pekerja. Dalam sistem liberal kapilalis modern tidak semua aset produktif boleh dimiliki individu terutama yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak, pembatasannya dilakukan berdasarkan undang-undang atau peraturan-peraturan. Untuk menghindari perbedaan kepemilikan yang mencolok, maka diberlakukan pajak progresif misalnya pajak barang mewah.

I.6.4 Sosialisme dan KomunisRadical Political Economy

13 http:elkace.wordpress.com20081205sitem-ekonomi-liberal-kapitalis Universitas Sumatera Utara 19 konsep atau ideologi Sosialisme ini perhatian terhadap kesejahteraan social lebih tinggi dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya. Dalam perkembangan sejarah, pemikiran sosialisme sering bersinggung dengan komunisme. Marxisme sendiri bisa diartikan ganda sebagai sosialisme atau komunisme. Porsi perhatian pada kelompok komunitas atau masyarakatdalam ideologi ini relative lebih besar,meskipun implikasinya bisa berlawanan dengan tujuan semula kesejahteraan. Penerapan sistem ini menimbulkan dampak lain terhadap masyarakat secara individu, social, politik, rasa aman dan kesejahteraan karena tatanan ekonomi yang dipakai tidak sesuai dengan prinsip ekonomi pasar. Kelompok komunis menganggap bahwa sosialisme adalah satu tahap untuk menuju kepada masyarakat komunisme yang sempurna. Sementara penulis- penulis sosialis mengatakan berbeda sama sekali dengan komunisme yang diajarkan kalr marx karena sejarah sosialisme tumbuh lebih awal dari komunisme atau marxisme. Persamaan dan persinggungan yang diklaim marx dan lenin merupakan pengakuan sepihak. Sosialisme, baik dalam etika maupun demokrasi, berbeda sekali dengan komunisme. Komunisme memang dibangun dengan fondasi pemikiran sosialisme, tetapi sosialisme tidak sama dengan komunisme. Pemikiran sosialisme merupakan akar utama dari pemikiran radikal komunisme. Namun, pada sisi lain, kapitalisme juga banyak mengambil pemikiran dasar sosialisme untuk menggeliminir kelemahan internalnya. Sistem ekonomi pasar social di jerman dan eropa merupakan modifikasi penyerapan nilai-nilai sosialisme kedalam pasar. Akan tetapi, tidak sebaliknya dimana sosialisme menerapkan nilai-nilai kapitalisme, kecuali Cina. Berdasarkan perkembangan sejarah, pengerahan kaum sosialis telah ada pada kelompok kiri masyarakat eropa. Pengerahan itu bertujuan untuk melakukan reformasi social, bahkan revolusi social, perbaikan kondisi social, dan meningkatkan peranan negara dalam mengontrol mekanisme pasar. Jadi, semua usaha ini dilakukan untuk mengeliminir kelemahan-kelemahan yang berkembang didalam sistem ekonomi Kapitalisme. Di dalam sistem ekonomi sosialisme, kelompok industry dasar dan sumberdaya yang menyangkut kepentingan rakyat Universitas Sumatera Utara 20 banyak, dimiliki oleh negara. Sisanya menjadi milik individu dan diusahakan secara perorangan melalui badan-badan usaha yang ada. Insentif bersifat sangat terbatas dan tidak bebas seperti di negara-negara kapitalis. Di dalam sistem ekonomi sosialis aktivitas produksi bermotifkan faktor ekonomi dan non ekonomi. Sementara mekanisme berlakunya harga komoditi banyak di pengaruhi oleh aturan pemerintah dan sedikit sekali pengaruh berlakunya hukum permintaan dan penawaran. Disiniperanan pemerintah cukup besar,terutama pada sektor-sektor produksi strategis,yg merupakan tumpuan masyarakat banyak.Adakompetisi pasar sepanjang pemerintah membiarkannya terhadap pasar komoditi-komoditi tertentu. Ide dasar dari pertumbuhan ekonomi dalam perkembangan sejarahnya juga bersentuhan dengan pemikiran kaum sosialisme.Akantetapi,cara pandangnya bertentangan dengan realisasi umum dari kelangkaan sumber daya alam secara global dan prospek peledakan kependudukan.Pertumbuhanekonomi yang dipikirkan oleh kaum non-sosial kurang memperhatikan masalah-masalahrisiko dan dampak negatifnya karena dilihat dari sekedar aspek ekonominya saja peningkatan pendapatan per orang, Dengan pengertian ini,maka kaum sosialismenerapkan konsep pertumbuhan yang lebih dikaitkan dengan motif sosial.

I.7 Metode Penelitian

Metode penelitian didefenisikan sebagai ajaran mengenai cara – cara yang digunakan dalam memproses penelitian. Metode berguna untuk memberikan ketepatan, kebenaran dan pengetahuan yang mempunyai nilai – nilai ilmiah yang tinggi. 14 14 Kartini Kartono, 1996.Pengantar Metodelogi Riset Sosial, Bandung: CV. Mandar Maju,.hal.17 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian dekriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang strategi ekonomi politik Cina di era Deng Xiaoping.Untuk itu penulis ini akan memaparkan beberapa cara sebagai batasan untuk mencapai kebenaran ilmiah adalah sebangai berikut : jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Universitas Sumatera Utara 21

I.7.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan penekanan pada deskriftif dan analisis. Metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sedikitpun belum diketahui. Metode ini juga dapat digunakan untuk mengungkapkan dan memahami sesuatu dan untuk mendapatkan informasi yang menyangkut masalah penelitian ini.

I.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang akurat sehingga kemudian dapat dipertanggung jawabkan sebagai suatu penelitian social yang cukup untuk dikatakan ilmiah, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni :  Data Skunder Data skunder diperoleh dengan metode penelitian kepustakaan Library research methods yaitu dengan membuka, mencatat, mengutip data dari buku- buku, majalah, surat kabar, dan jurnal iterature lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.

1.7.3 Teknik Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptf dengan tujuan memberi gambaran mengenai situasi atau kejadian yang terjadi. Data yang terkumpul melalui buku- buku, jurnal,dan yang sifatnya dokumentasi yang selanjutnya dianalis secara mendalam yang kemudian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang menjelaskan masalah yang diteliti. Dan masalah yang diteliti akan menjawab tujuan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 22

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan menguraikan mengenai latar Latar belakang masalah, Perumusan masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan, Daftar Pustaka BAB II : PROFIL NEGARA CINA PADA MASA SEBELUM DENG XIAOPING SAMPAI DENGAN MASA DENG XIAOPING Pada bab ini berisi tentang gambaran akan segala sesuatu mengenai objek penelitian yaitu gambaran secara umum dari profil negara Cina, yang akan dilihat dari aspek sejarah, letak geografis, demografi, ekonomi, dan aspek politik. BAB III : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA Pada bab ini akan dilakukan analisis data yang telah disajikan terkait dengan Strategi ekonomi politik apa yang digunakan Deng Xiaoping dalam membangun pertumbuhan ekonomi Cina. BAB IV : KESIMPULAN DAN PENUTUP Dalam bab ini akan ditarik sebuah kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis data. Universitas Sumatera Utara 23

BAB II Profil Republik Rakyat Cina RRC Sebelum Sampai Dengan Deng Xiaoping

II. 1 Sejarah Republik Rakyat CinaRRC

Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis. 15 Para pendukung Era Maoisme, yang terdiri dari kebanyakan rakyat Cina miskin dan lebih tradisionil atau nasionalis dan pemerhati asing yang percaya kepada komunisme, mengatakan bahwa di bawah Mao, persatuan dan kedaulatan Cina dapat dipastikan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, dan terdapat perkembangan infrastruktur, industri, kesehatan, dan pendidikan, yang mereka percayai telah membantu meningkatkan standar hidup rakyat. Mereka juga yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan penting dalam mempercepat perkembangan Cina dan menjernihkan kebudayaan mereka. Pihak pendukung juga ragu terhadap statistik dan kesaksian yang diberikan mengenai jumlah korban jiwa dan kerusakan lainnya yang disebabkan kampanye Mao. Meskipun begitu, para kritikus rezim Mao, yang terdiri dari mayoritas analis asing dan para peninjau serta beberapa rakyat Cina, khususnya para anggota kelas menengah dan penduduk kota yang lebih terbuka pemikirannya, mengatakan bahwa pemerintahan Mao membebankan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan sehari-hari rakyat, dan yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh 15http:id.wikipedia.orgwikiRepublik_Rakyat_CinaSejarah Diakses pada jam 04 : 37 tanggal 05 juni 2013 Universitas Sumatera Utara