21
pelayanan publik, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan, dan belanja tak tersangka.Belanja aparatur daerah diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu
belanja administrasi umum, belanja oprasi, dan pemeliharaan, dan balanja modalpembangunan.Belanja pelayanan publik dikelompokan menjadi 3
yakni belanja administrasi umum, belanja oprasi, dan pemeliharan, dan belanja modal. Pembiayaan dikelompokan menurut sumber-sumber
pembiayaan yaitu : sumber penerimaan daerah dan sumber pengeluaran daerah. Sumber pembiayaan berupa penerimaan daerah adalah : sisa lebih
anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman dan obligasi, hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan dan transfer dari dana cadangan. Sumber
pembiayaan berupa pengeluaran daerah terdiri atas : pembayaran utang pokok yang telah jatuh tempo, penyertaan modal, transfer ke dana
cadangan, dan sisa lebih anggaran tahun sekarang. Halim, 2004 : 18.
2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Boediono 1985 dalam Tarigan 2006 : 46, “Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
output
per kapita”. Menurut Arsyad 2005 : 7 “Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan PDB Produk
Domestik BrutoPNB Produk National Bruto tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk, atau apakah pertumbuhan stuktur ekonomi terjadi atau tidak”. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat
kegiatan ekonomi meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, berarti jumlah barang dan jasa yang dihasilkan bertambah besar pada tahun
Universitas Sumatera Utara
22
berikutnya yang berarti bahwa produktivitas dari faktor-faktor yang dimasukkan dalam produksi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi
meningkat. Pertumbuhan Ekonomi sering diukur dengan menggunakan Produk
Domestik Bruto PDBPDRB.Produk Domestik Regional Bruto PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Penyajian angka-angka dalam PDRB dibedakan menjadi dua, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan PRBD atas dasar harga konstan.PRBD
atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah dari barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada tahun
berjalan setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan memakai
harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.PDRB atas dasar berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan stuktur
ekonomi, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Untuk menghitung angka-angka PDRB ada tiga pendekatan umum yang dapat digunakan, yaitu :
a. Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai tambah atas
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksidi suatu daerah dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun.
Universitas Sumatera Utara
23
b. Pendekatan Pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
biasanya satu tahun. Batas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan
keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup
juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto pajak tak langsung subsidi.
c. Pendekatan Pengeluaran, PDRB adalah semua komponen
permintaan akhir yang terdiri dari: 1 pengeluaran konsumsi rumahtangga dan lembaga swasta nirlaba, 2 konsumsi
pemerintah, 3 pembentukan modal tetap domestik produk, 4 perubahan stok, dan 5 ekspor neto, ekspor neto merupakan
ekspor dikurangi impor.
2.1.3 Pendapatan Asli Daerah