Pengetahuan Dan Sikap Ibu Postpartum Primipara Terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Dengan Metode Nonfarmakologi Di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TERHADAP CARA MENGALIHKAN RASA NYERI PERSALINAN KALA I DENGAN

METODE NONFARMAKOLOGI DI KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG

PRATIWI NASUTION 105102057

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2011 Pratiwi Nasution

Pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun

2011

ix + 37 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran

Abstrak

Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual. Oleh karena pengetahuan dan sikap ibu dalam mengalihkan rasa nyeri saat bersalin sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 22 ibu postpartum primipara dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menemukan bahwa dari 22 responden dari segi pengetahuan mayoritas ibu postpartum primipara berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (77,3%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (22,7%), sikap ibu postpartum primipara mayoritas bersikap positif sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu postpartum primipara bersikap negatif sebanyak 9 orang (40,9,%). Ibu postpartum yang ingin bersalin lagi agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan adanya kerjasama oleh tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri Kala I dengan metode nonfarmakologi.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, ibu postpartum primipara, nyeri persalinan, metode nonfarmakologi


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.

Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sekalian.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan penguji II.

4. dr. Sarah Dina, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing dalam penyusunan KTI (Karya Tulis Ilmiah) dan penguji III.

5. dr. Juliandi Harahap, MA selaku dosen pembimbing akademik dan penguji I.

6. Ibu Klinik Bersalin Nurhalma Hasibuan yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian

7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(5)

9. Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah memberikan dukungan, semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

11. Semua pihak yang mendukung peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata peneliti ucapkan terimahkasih atas semua bantuan yang diberikan, semoga mendapat anugerah dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.

Medan, Juni 2011

(Pratiwi Nasution)


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR SKEMA ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pengetahuan ... 5

1. Pengertian ... 5

2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif ... 5

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi pengetahuan ... 6

B. Sikap ... 8

1. Pengertian ... 8

2. Tingkatan Sikap ... 8

3. Pengukuran Sikap Model Likert ... 9

C. Persalinan ... 10

1. Definisi Persalinan ... 10

2. Definisi Persalinan Kala 1 ... 10


(7)

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Dalam Persalinan ... 12

1. Faktor Fisiologis ... 12

2. Faktor Psikologis ... 13

3. Teknik Nonfarmakologi ... 13

F. Teknik Nonfarmakologi ... 13

G. Cara Mengalihkan Nyeri Persalinan Kala I ... 14

1. Teknik Pernafasan Atau Relaksasi ... 14

2. Teknik Posisi ... 15

3. Teknik Sentuhan Atau Pijat ... 16

4. Teknik Visual... 16

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 18

A. Kerangka Konsep ... 18

B. Definisi Operasional ... 19

BAB IV METODE PENELITIAN ... 21

A. Desain Penelitian ... 21

B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 21

1. Populasi ... 21

2. Sampel ... 21

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 22

1. Lokasi Penelitian ... 22

2. Waktu Penelitian ... 22

D. Etika Penelitian ... 22

E. Alat Pengumpulan Data ... 23

F. Validitas dan Realibilitas Intrumen ... 25

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 26


(8)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Hasil Penelitian... 28

1. Karakteristik Responden ... 28

2. Pengetahuan Responden ... 29

3. Sikap Responden ... 31

B. Pembahasan ... 33

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN………. 36

A. Simpulan ... 36

B. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Non farmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...29

Tabel 5.2 Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...30

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Non Farmakologi Di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...31

Tebel 5.4 Distribusi Responden Pertanyaan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

...32

Tebel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Postpartum Primipara Terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011


(10)

DAFTAR SKEMA

Skema 1.Kerangka Konsep Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pospartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 4 : Master Data Penelitian

Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 7 : Balasan Surat Penelitian


(12)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2011 Pratiwi Nasution

Pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun

2011

ix + 37 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran

Abstrak

Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual. Oleh karena pengetahuan dan sikap ibu dalam mengalihkan rasa nyeri saat bersalin sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 22 ibu postpartum primipara dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menemukan bahwa dari 22 responden dari segi pengetahuan mayoritas ibu postpartum primipara berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (77,3%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (22,7%), sikap ibu postpartum primipara mayoritas bersikap positif sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu postpartum primipara bersikap negatif sebanyak 9 orang (40,9,%). Ibu postpartum yang ingin bersalin lagi agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan adanya kerjasama oleh tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri Kala I dengan metode nonfarmakologi.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, ibu postpartum primipara, nyeri persalinan, metode nonfarmakologi


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan saat yang di nanti-nanti dan sangat bermakna bagi ibu hamil untuk mendapatkan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya (Ma kinney, 2000). Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa alamiah, tetapi banyak ibu yang khawatir menghadapinya. Terutama pada nyeri yang teramat hebat yang terjadi pada saat kontraksi, kerap kali menyebabkan para ibu tegang dan cemas (Musbikin, 2006, hlm. 211).

World Health Organization (2003, dalam Karya Tulis Bidan, 2010, ¶ 1) menyatakan bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta jiwa wanita hamil. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian.

Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, hal ini merupakan proses fisiologi. Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri konteraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernapasan dan apabila tidak diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stres. (Bennet dan Brown, hlm 186).

Rasa nyeri pada ibu melahirkan berbeda dengan rasa nyeri yang biasa terjadi pada tubuh saat sakit. Rasa nyeri tidak tertahankan menjelang persalinan disebabakan oleh tiga hal yaitu : Terjadinya konteraksi rahim sehingga otot-otot diding rahim mengerut


(14)

dan menjepit pembulu darah, jalan lahir (vagina) disertai jaringan lunak disekitarnya meregang, rasa takut yang menyebabkan pembuluh-pembuluh arteri yang mengarah ke rahim berkontraksi dan menegang. Tanpa adanya rasa takut, otot-otot melemas dan melentur, serviks (leher rahim) dapat menipis serta memebuka secara alami (Dick-read dalam Mongan, 2007, hlm.53).

Rasa nyeri merupakan suatu hubungan komplek antara berbagai macam faktor fisik dan psikis. Salah satu dari faktor psikis adalah rasa takut. Rasa takut akan menghalangi proses persalinan karena ketika tubuh manusia mendapat sinyal rasa takut, tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya, pusat mengirimkan darah keseluruh organ yang terlibat untuk suatu proses siaga (running or fighting process). Karena rahim bukan merupakan organ yang terlibat dalam proses siaga, rahim hanya mendapat sedikit aliran darah. Oleh karenanya, dapat menghalangi proses persalinan dan meningkatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu melahirkan menjadi lebih memanjang (Mander, 2003, dalam Rusdiatin, 2007, hlm 2).

Kekhawatiran dan ketidaktahuan menimbulkan ketegangan, stres, dan kecemasan yang menyebabkan rasa nyeri menjadi bertambah buruk, dan dapat menciptakan rasa nyeri yang sebenarnya hanya sedikit sekali terasa. Informasi, pengetahuan, sikap dan dukungan dapat mengatasi kecemasan dan kekhawatiran, dan juga akan membantu untuk menghilangkan rasa nyeri (Stoppard, 2002, hlm. 303).

Untuk mengatasi rasa nyeri digunakan manajemen nyeri yaitu secara farmakologis dan nonfarmakologis. Tindakan farmakologis masih menimbulkan ketakutan bagi sebagian ibu yang akan bersalin. Oleh karena itu teknik nonfarmakologi merupakan pilihan lain yang dilakukan ibu pada saat bersalin yang takut akan peredaan nyeri secara farmakologis (Nolan, 2004, hlm.108).


(15)

Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual (Nolan, 2004, hlm.93).

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi sangat penting untuk diteliti.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut yaitu:”Bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 ? ”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 .

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan ibu postpartum terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.

b. Mengetahui sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.


(16)

D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi yang berguna bagi pelayanan serta konseling kesehatan khususnya tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.

2. Peneliti

Menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan aplikasi keilmuan terhadap masalah-masalah yang ada di lapangan.

3. Responden

Menambah wawasan dan melatih kemampuan ibu postpartum primipara tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Pengertian

Menurut Notoadmodjo (2007, hlm. 139), pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan (Notoadmodjo, 2007, hlm. 140) yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartiakan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkat pengetahuan ini adalah kembali (recall), sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyabutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.


(18)

b. Memahami (comprehention)

Memahami diartiakn sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar. Orang yang telah paham secara objek atau materi harus dapat menjelaskan, memberi, memberi contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis (Analisys)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Mubarak, 2007, hlm.30) ada tujuh faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Pendidikan, pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat


(19)

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

b. Pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung

c. Umur, dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri-ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.

d. Minat, sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

e. Pengalaman, adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan yang membekasa dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.


(20)

f. Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan

g. Informasi, kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

B. Sikap 1. Pengertian

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Menurut Newcomb dalam Notoadmodjo (2007, hlm. 142) menyatakan bahwa sikap merupakan suatu kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Maanifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya ditafsirkan.

Sikap tidak sama dengan perilaku dan perilaku tidak selalu mencerminkan sikap seseorang. Sikap dapat menimbulkan pola-pola cara berfikir tertentu dalam masyarakat. Pola-pola cara berpikir ini mempengaruhi tindakan dan kelakuan masyarakat (Koentrjaraningrat, 1993 dalam Heri, 2009, hlm. 197).

Dengan sikap secara minimal, masyarakat memiliki pola-pola berpikir tertentu dan pola berpikir diharapkan dapat berubah dengan diperolehnya pengalaman, pendidikan, dan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan. Sikap seseorang juga dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi yang bermutu (Maulana, 2009, hlm. 197-198).

2. Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga memiliki berbagai tingkatan (Notoadmodjo, 2005, hlm. 144), yaitu :


(21)

a. Menerima (Receiving)

Dapat diartikan bahwa orang (objek) mau dan memeperhatikan stmulasi yang diberikan (objek).

b. Merespon (Responding)

Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai (Valving)

Memberikan orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah atau suatu indikasi sikap.

d. Bertanggung Jawab (responsible)

bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoadmodjo, 2003).

3. Pengukuran Sikap Model Likert

Skala ini di gunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap gejala-gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau yang dialaminya (Hidayat, 2010, hlm. 102)

Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert adalah sebagai berikut :

Setuju : 1

Ragu-ragu : 2 Tidak setuju : 3


(22)

C. Persalinan

1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim melalui jalan lahir. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minngu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada servik (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan servik (Bobak, et al. 1995, hlm. 215).

2. Definisi Persalinan Kala I

Kala I merupakan suatu kondisi dimulainya kontraksi rahim sampai dengan pembukaan lengkap (10 cm). Fase ini terbagi atas tiga fase yaitu fase laten, fase aktif, dan fase transisi (Mc Kinney, et al. 2000, hlm. 364)

a. Fase Laten

Fase laten dimulai pada ibu primipara kurang lebih 6 jam, sedangkan pada ibu multipara selama 4,5 jam. Pembukaan servik sangat lambat dan kurang lebih 1-3 cm. Ibu dapat mendengar dan melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Pada saat ini perhatian mengenai persalinan seperti memberi informasi mengenai pernapasan, posisi saat mengejan dapat diberikan karena kontraksi ibu terpusat pada persalinan. Ketidaknyamanan akibat rasa nyeri pada saat ini masih minimal.

b. Fase Aktif

Fase aktif dimulai dengan pembukaan servik 4-8 cm. Kontraksi lebih sering dan lebih lama diikuti dengan pembukaan servik yang cepat. Rasa nyeri lebih hebat dari pada


(23)

fase laten dan berlangsung kurang lebih 3 jam untuk ibu primipara dan kurang lebih 2 jam untuk ibu multipara. Ibu mulai timbul gelisah dan mulai sering merasa sakit. Saat ini merupakan masa sulit bagi ibu karena adanya rasa ketidaknyamanan.

c. Fase Transisi

Ketika fase aktif berlalu, tiba fase transisi dimana fase ini akan terjadi pembukaan servik 8-10 cm, dan telah terjadi dilatasi penuh. Kontraksi lebih sering yaitu setiap 2-3 menit, dan lebih lama 60-90 detik. Bagi ibu, fase ini akan merasa lebih tidak nyaman dari rasa nyeri yang sangat hebat karena intensitas dan lamanya kontraksi.

D. Nyeri Dalam Persalinan

Nyeri adalah rasa tidak nyaman akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus. Selama persalinan dan kelahiran pervaginam, nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi servik, dan distensi perineum. Serat saraf aferen viseral yang membawa impuls sensorik dari rahim memasuki medula spinalis pada segmen torakal kesepuluh, kesebelas dan keduabelas serta segmen lumbal yang pertama (T10 sampai L1). Nyeri dari perineum berjalan melewati serat saraf aferen somatik, terutama pada saraf pudendus dan mencapai medula spinalis melalui segmen sakral kedua, ketiga, dan keempat (S2 sampai S4). Serabut saraf sensorik yang dari rahim dan perineum ini membuat hubungan sinapsis pada kornu medula spinalis dengan sel yang memberi akson yang merupakan saluran spinotalamik. Selama bagian akhir dari kala I dan di sepanjang kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga perineum saat bagian janin melewati pelvis (Bennet dan Brown, 1989, hlm. 186).


(24)

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan 1. Faktor Fisiologis

Jalur rasa nyeri bermula di ujung syaraf pengindera di tempat terjadinya trauma. Impuls tersebut menjalar sepanjang syaraf perasa menuju simpul syaraf belakang (dorsol root ganglion) dari syaraf belakang yang bersangkutan dan diteruskan ke massa syaraf belakang (posterior horn) dari kumpulan syaraf tulang punggung (sinal cord), dikenal dengan neuron pertama (first neuron). (Bennet dan Brown, 1996, hlm. 165)

a. Rasa nyeri yang akut

Sensasi seperti ini dikirimkan melalui serabut delta A yang merupakan serabut syaraf besar yang menampung rasa nyeri yang akut. Rasa sakit jenis ini akan dirasakan sebagai nyeri yang menusuk yang dengan mudah dapat dilokalisir oleh penderitanya.

b. Rasa nyeri yang kronis

Jalur nyeri yang kronis sedikit berbeda, serabut-serabut syaraf yang terlibat adalah syaraf yang diameternya lebih kecil dan disebut serabut syaraf C. Nyeri kronis sering digambarkan sebagai sakit yang membakar dan sulit dilokalisir . c. Neurotransmitter

Pengiriman ransangan syaraf dilakukan atau dihambat oleh zat-zat yang disebut neurotransmitter. Zat-zat ini bisa bersifat merangsang atau menghambat. Salah satu contoh dari neurotransmitter ini adalah acetylcholine dan satu contoh dari inhibitory neurotransmitter ialah enkephaline. Larutan anastesi lokal bertindak dengan bersaing untuk mencapai reseptor accty-choline pada neurone dan membendung aksi tersebut.


(25)

2. Faktor Psikologis

Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa sakit. Persepsi rasa sakit, cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh beberapa faktor (Bennet dan Brown, 1996, hlm 187), antara lain :

a. Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual terhadap rasa sakit. Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan. b. Keperibadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah

tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita wanita yang rileks dan percaya diri.

c. Kelelahan, ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit.

d. Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi rasa sakit. Beberapa budaya mengatakan sabar dan membiarkannya sedang budaya lain mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan.

e. Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam pengharapannya mengenai persalinan dan tanggapannya terhadap hal tersebut mungkin adalah persiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya.

F. Teknik Nonfarmakologi

Metode nonfarmakologi adalah metode atau cara yang digunakan untuk mengalihkan rasa nyeri persalinan tanpa menggunakan obat-obatan (medis). Metode


(26)

nonfarmakologi dilakukan dengan teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual (Mander, 2004, hlm.149).

G. Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I

Cara untuk mengalihkan rasa sakit yaitu dengan mengurangi sakit langsung dari sumbernya, memberikan ransangan alternatif yang kuat, mengurangi reaksi mental negatif, emosional dan fisik ibu terhadap rasa sakit (Simskin, dalam Rukiah, et al. 2009, hlm. 53). Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan dengan menggunakan teknik nonfarmakologi :

1. Teknik Pernapasan atau Relaksasi

a. Pengertian Teknik pernapasan atau relaksasi

Teknik pernapasan atau relaksasi di lakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dalam upaya penurunan kecemasan dan ketegangan otot serta menenangkan pikiran saat nyeri. Teknik Pernapasan atau relaksasi terdiri dari penghirupan udara secara perlahan, tenang dan lama dari perut yang mengarahkan kembali fokus ibu dan membantu ibu menghadapi setiap gelombang rahim.

b. Tujuan Teknik Pernapasan atau Relaksasi

Teknik relaksasi bertujuan untuk mencegah otot-otot dari kelelahan, mengatasi sters pada Persalinan Kala I. Membuat pernapasan ibu, baik menghirup maupun menghembuskan, menjadi sepanjang mungkin. Ibu membutuhkan teknik ini selama persalinan kala I untuk mengimbangi setiap gelombang rahim.

c. Teknik Pernapasan atau Relaksasi

Teknik pernapasan Kala I, dilakukan dengan cara tiap kali kontraksi. Dengan cara mengistirahatkan punggung pada bantal atau berbaring pada posisi menyamping,


(27)

letakkan kedua tangan di atas perut sehinnga jari-jari hampir bersentuhan. Hembuskan napas sebentar untuk membersihkan paru-paru dan saluran hidung ibu. Secara perlahan dan bertahap tariklah napas hingga hitungan cepat dari 1 sampai dengan 20, seolah-olah ibu mnggembungkan perut. Hindari menghirup udara secara cepat (Method, 2007, hlm. 126).

2. Teknik Posisi

a. Pengertian Teknik Posisi

Mengusahakan ibu untuk terus bergerak mencoba posisi baru guna mencari posisi mana yang paling nyaman untuk ibu (Nolan, 2004, hlm.93).

b. Tujuan Teknik Posisi

Mengurangi rasa nyeri kepada ibu dengan cara mengubah posisi sesuai dengan kenyamanan ibu.

c. Teknik Posisi

1. Berdiri, menyandar kedepan pada meja, punngung kursi, tempat tidur, atau pendukung kelahiran.

2. Berlutut, menyandar kealas kursi jika ibu berada dalam posisi duduk, atau ke tumpukan bantal.

3. Posisi merangak dengan kepala mengarah ke bawah.

4. Berbaring (jika ibu merasa lelah dan ingin berbaring) miring ke kiri dengan sebuah bantal diantara kedua tungkai kaki.

5. Berjongok sambil menopang diri dengan menyandar ke depan menggunakan dukungan tangan.


(28)

3. Teknik Sentuhan atau Pijat a. Pengertian Sentuhan atau Pijat

Melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon atau ligamentum, untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi atau menigkatkan sirkulasi (Bennet dan Brown, 1996, hlm.191).

b. Tujuan Teknik Sentuhan atau Pijat

Penelitin Ferrel (1993), mengungkapkan bahwa tujuan utama sentuhan atau pijat adalah menutup pintu gerbang guna untuk mencegah diterimanya jalur stimulasi rasa nyeri di pusat tertinggi sistim saraf pusat (SSP)

c. Teknik Sentuhan atau Pijat

Teknik Effluerage yaitu Ibu dalam posisi setengah duduk, letakkan kedua tangan pada perut dan secara bersamaan digerakkan melingkar dari arah pusat ke simpisis atau dapat juga dengan menggunakan satu telapak tangan dengan gerakan melingkar atau satu arah cara ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu (Mander, 2004, hlm 164).

4. Teknik Visual

a. Pengertian Teknik Visual

Teknik yang digunakan dengan melibatkan otak kanan, menyimpan memori tentang keindahan, keyakinan, imajinasi dan fantasi.

b. Tujuan Teknik Visual

Pemberdayaan otak kanan untuk persalinan. Pada dasarnya menanamkan keyakinan melahirkan itu tidak sakit sehingga ibu merasa lebih nyaman dan tenang dalam proses persalinannya.


(29)

c. Teknik Visualisasi

Sebelum melakukan teknik visualisasi yang dapat dilakukan terlebih dahulu adalah menarik napas agar tubuh rileks, dengan mata terpejam dan membayangkan sesuatu tentang keindahan, imajinasi, dan fantasi yang dapat mengalihkan rasa sakit (Method, 2007, hlm 142)


(30)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diamati atau diukur yaitu pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011. Hal ini dapat dilihat dari kerangka konsep penelitian berikut ini :

Skema 1. Kerangka Konsep Pengetahuan

Mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode non farmakologi

Sikap


(31)

B. Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Opersional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Pengetahuan Segala sesuatu yang

di ketahui ibu post partum dalam mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode non farmakologi, meliputi : -Pernapasan atau relaksasi -Teknik posisi -Teknik sentuhan atau pijat -Teknik visual

Kuesioner Dengan menghitun g jawaban responden pada kuesioner

1. Baik : nilai 8-10

2. Cukup : nilai 4-7

3. Kurang : nilai 0-3

Ordinal

2 Sikap Respon atau reaksi ibu post partum terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinanan kala I dengan metode non farmakologi.

Kuesioner Dengan menghitun g jawaban responden pada kuesioner

1. Sikap positif total skor responden : 20-30 2. Sikap

negative total skor responden : 10-19

Nominal

3 Mengalihkan rasa nyeri persalinan

Suatu cara yang dilakukan ibu saat bersalin agar rasa nyeri berkurang,


(32)

yaitu dengan teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik visual


(33)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum primipara di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung sebanyak 22 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum primipara di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung. Teknik pengambilan sampel menggunakan sistim total sampling yaitu seluruh populasi yang ada di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung dijadikan sampel.

Adapun kriteria sampel inklusi adalah:

1. Ibu postpartum primipara di Klinik Nurhalma Tembung 2. Ibu dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia

3. Ibu bersedia diwawancarai dan bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan maupun tulisan


(34)

4. Ibu bersedia memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau dengan sukarela.

Adapun kriteria eksklusi adalah :

1. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil penelitian.

2. Tidak mengisi kuesioner secara lengkap.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung. Adapun pertimbangan penelitian lokasi ini adalah kerena pertimbangan banyaknya ibu postpartum primipara yang dijumpai untuk dijadikan sampel dan lokasi penelitian masih dapat di jangkau oleh peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Februari 2011 sampai dengan Juni 2011.

D. Etika Penelitian

Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan izin dari Ibu Klinik Nurhalma Tembung. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip etika penelitian, yaitu: memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian.


(35)

Apabila responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menendatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri dari penelitian. Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung. Responden berhak mendapat kebebasan dari tindakan yang merugikan atau beresiko, dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian.

E. Alat Pengumpulan Data

Untuk memeperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang telah disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Karakteristik Responden

Data demografi : umur, pendidikan, sumber informasi. 2. Data Pengetahuan

Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu postpartum primipara mengenai cara mengalihkan rasa nyeri dengan metode nonfaramakologi. Terdiri dari 10 pertanyaan tertutup menggunakan pilihan berganda dari pilihan jawaban a, b, c. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Nilai minimum yang mungkin di dapat adalah 0 dan nilai maksimum adalah 10.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Hidayat (2007, hlm. 104-106).


(36)

Kelas Banyak

Rentang P=

Ket : P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah Banyak Kelas = Jumlah kategori

Rentang kelas sebesar 10 didapat dari nilai tertinggi-nilai terendah (10-0=10) dan banyak kelas sebanyak 3 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 4. Jika skor maksimum adalah 10 dan skor minimum adalah 0 dapat dikategorikan :

1. Baik : 8-10 2. Cukup : 4-7 3. Kurang : 0-3 3. Data Sikap

Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi. Terdiri dari 10 pernyataan yang terdiri dari pernyataan mendukung dan tidak mendukung. Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari tiga kategori yaitu, Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS).

Jika pernyataan positif (+) maka :

Setuju : 3

Ragu-ragu : 2

Tidak setuju : 1

Jika pernyataan negatif (-) pada maka :


(37)

Ragu-ragu : 2 Tidak setuju : 3

Total skor diperoleh nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 30 jadi, semakin tinggi skor semakin baik sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi.

Pengukuran dilakukan dnegan menggunakan rumus menurut Hidayat (2007, hlm. 104-106).

Kelas Banyak

Rentang P=

Ket : P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah Banyak Kelas = Jumlah kategori

Di mana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi dikali jumlah pernyataan (3x10)dan skor minimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pernyataan (1x10). Rentang kelas sebesar 20 dan banyak kelas sebanyak 2 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 10. Jika skor maksimum adalah 30 dan skor minimum adalah 10 dapat dikategorikan :

1. Positif : apabila mendapat skor : 20-30 2. Negatif : apabila mendapat skor : 10-19

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Validitas

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan konten validitas oleh dokter Sp.OG pada tanggal 07 Januari 2011.


(38)

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang diukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,6. Reliabilitas dilakukan di dua klinik yaitu Klinik Mayen dan Klinik Elisa di Talun Kenas terhadap 10 ibu postpartum yang memiliki kriteria yang sama dengan responden.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari Klinik Bersalin Nurhalma Tembung.

Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu post partum sesuai kriteria penelitian. Pada saat penegumpulan data, peneliti menjumpai responden. Dengan cara, peneliti meninggalkan nomor handphone kepada asisten klinik untuk memperlancar proses pengumpulan data. Bila peneliti sudah menjumpai responden maka peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan cara pengisian kuesioner. Kemudian peneliti meminta kesedian responden untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian, bagi yang bersedia dan memenuhi kriteria penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Kuesioner diberikan kepada responden selama responden masih berada di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung. Responden diberi waktu untuk pengisian kuesioner selama 15 menit. Setelah kuesioner selesai diisi kemudian dikumpulkan dan diperiksa


(39)

kembali untuk mencegah apabila terdapat kuesioner yang tidak dijawab maka kuesioner diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan pendataan ulang.

H. Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, semua variabel di analisa secara deskriptif dengan menghitung frekuensinya. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011. Langkah-langkah analisa data adalah sebagai berikut :

1. Editing

Melakukan pengecekan terhadap item isian kuesioner, apakah jawaban sudah lengkap, bila terdapat kesalahan atau kekurangan maka dilakukan perbaikan. 2. Coding

Data yang telah diedit diubah kedalam angka (kode).

3. Data entry, adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau data base komputer, Kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana untuk melihat pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di klinik bersalin Nurhalmah Tembung tahun 2011.


(40)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011 dengan jumlah responden sebanyak 22 orang.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primrpara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 menggunakan kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan sikap. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, sumber informasi. Berdasarkan karakteristik ibu postpartum primipara diketahui ibu postpartum primipara berumur 20-35 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 14 orang (63,6%), pendidikan terbanyak SMA yaitu 17 orang (77,3 %), sumber informasi yang terbanyak berasal dari tenaga kesehatan yaitu 16 orang (72,7%).


(41)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

No Karakteristik F %

A. 1. 2. Umur <20 20-35 8 14 36,4 63,6

Total 22 100.0

B. 1 2 3 Pendidikan SMP SMA Akademik/Perguruan tinggi 3 17 2 13,6 77,3 9,1

Total 22 100.0

C. 1 2 Sumber Informasi Tenaga kesehatan Keluarga/orangtua/saudara 16 6 72,7 27,3

Total 22 100.0

2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Berdasarkan tabel 5.2 hasil pilihan jawaban pengetahuan ibu postpartum primipara, didapat bahwasannya ada 50% ibu yang kurang mengerti tentang metode


(42)

sentuhan atau pijat. Metode sentuhan atau pijat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dalam upaya penurunan kecemasan dan ketegangan otot sehingga menghasilkan relaksasi atau meningkatkan sirkulasi darah. Teknik sentuhan atau pijat dapat dilakukan ibu dalam posisi duduk, kemudian meletakkan kedua tangan pada perut dan digerakkan secara melingkar dari arah pusat. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh ibu sehingga rasa nyeri dapat dialihkan.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

F % F %

1 Pengertian dari rasa nyeri persalinan? 15 68,2 7 31,8 2 Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri

persalinan?

15 68,2 7 31,8

3 Pengertian relaksasi? 12 54,5 10 45,5

4 Tujuan dilaksanakan teknik relaksasi? 14 63,6 8 36,4 5 Manfaat melakukan teknik relaksasi? 16 72,7 6 27,3 6 Metode sentuhan atau pijat yang dapat dilakukan? 11 50,0 11 50,0 7 Tujuan dilakukan teknik sentuhan/pijat pada saat

persalinan?

16 72,7 6 27,3

8 Posisi yang dapat dilakukan dalam menyamankan diri untuk mengatasi rasa nyeri?

13 59,1 9 40,9

9 Pernyataan yang benar tentang teknik visualisasi? 16 72,7 6 27,3 10 Membayangkan suatu hal yang menyenangkan

merupakan pengertian?


(43)

Berdasarkan tabel 5.3 kategori pengetahuan menunjukkan mayoritas ibu postpartum primipara mempunyai pengetahuan cukup terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi yaitu sebanyak 17 orang (77,3%).

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode

Nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Baik 5 22,7

Cukup 17 77,3

Total 22 100,0

3. Sikap Responden

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu.

Berdasarkan tabel 5.4 hasil pilihan jawaban sikap ibu postpartum primipara, didapat bahwa ibu banyak menjawab pernyatan ragu-ragu tentang teknik untuk mengatasi rasa nyeri hanya dapat dilakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan yaitu sebanyak 81,8%. Untuk mengalihkan rasa nyeri tidak hanya dapat dilakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan, pada ibu yang kehamilannya normal juga dapat menggunakan teknik mengatasi rasa nyeri. Dengan menggunakan teknik nonfarmakologi maka rasa nyeri dapat berkurang langsung dari sumbernya,


(44)

memberikan ransangan alternative yang kuat dan mengurangi reaksi mental yang negatif terhadap rasa nyeri.

Tabel 5.4

Distribusi Responden Pernyataan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di

Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju

F % F % F %

1. Apabila rasa nyeri muncul ibu melakukan teknik pijatan dengan

menggunakan tenaga yang besar

5 22,7 14 63,6 3 13,6

2. Menurut ibu teknik posisi, relaksasi, teknik pijatan hanya dapat di lakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan

4 18,2 18 81,8 - -

3. Untuk mengurangi rasa nyeri ibu dapat

melakukannya dengan cara berlari-lari

1 4,5 14 63,6 7 31,8

4. Teknik relaksasi merupakan cara yang membosankan dan

membutuhkan waktu yang lama

9 40,9 10 45,5 3 13,6

5. Menurut ibu pelaksanaan teknik sentuhan atau pijatan membuthkan banyak biaya

6 27,3 12 54,5 4 18,2

6. Teknik untuk mengurangi rasa nyeri persalinan dapat di lakukan atau di bantu oleh suami atau keluarga

7 31,8 13 59,1 2 9,1

7. Ibu tidak perlu berteriak untuk mengurangi rasa nyeri saat bersalin

8 36,4 14 63,6 - -

8. Bila rasa nyeri muncul maka ibu akan menarik napas dalam-dalam dari hidung lalu


(45)

menghembuskannya lewat mulut

9. Dalam menyamankan diri pada teknik posisi untuk mengurangi rasa nyeri ibu dianjurkan untuk tidur miring ke kiri dengan sebuah bantal

12 54,5 4 18,2 6 27,3

10. Dengan melakukan teknik pernapasan yang benar maka ibu akan merasa nyaman dalam proses persalinanya

9 40,9 9 40,9 4 18,2

Berdasarkan tabel 5.5 kategori sikap menunjukkan mayoritas ibu postpartum primipara mempunyai sikap positif terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi yaitu sebanyak 13 orang (59,1%), minoritas ibu besikap negatif yaitu sebanyak 9 orang (40,9%).

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi di

Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Positif 13 59,1

Negatif 9 40,9

Total 22 100,0

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu postpartum primipara di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 22 responden.


(46)

Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode nonfarmakologi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 22 ibu postpartum primipara yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi sebanyak 17 orang (77,3%) dan minoritas ibu berpengetahuan baik terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi sebanyak 5 orang (22,7%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih kurang mengerti dan memahami tentang tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Iswani, 2009) yang menunjukkan bahwa pengetahuan ibu primigravida tentang cara menghilangkan nyeri pada Persalianan Kala I memiliki pengetahuan cukup. Dalam penelitiannya mengatakan peran serta dan kerja sama dari tenaga medis dan tim kesehatan dalam memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan kepada ibu hamil sangat diperlukan agar mengerti bagaimana menghilangkan nyeri pada persalinan.

Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tersebut (Wahit dalam Mubarak, 2007, hlm. 28). Kriteria dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan anak pertama maka ibu belum memiliki pengalaman tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalianan Kala I sehingga ibu memiliki pengetahuan yang


(47)

cukup terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.

2. Sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Nonfarmakologi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruh ibu postpartum primipara mempunyai sikap positif tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I yaitu sebanyak 13 orang (59,1%), dan minoritas bersikap negatif sebanyak 9 orang (40,9%).

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat (Notoadmojdo, dalam Saragih, 2009) yang menyatakan bahwa sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera berlalu akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang bertahan lama. Sikap dapat dipengaruhi pengalaman di lingkungan kehidupan sehari - hari. Sikap adalah cara mengkomunikasikan suasana hati (mood) dalam diri sendiri kepada orang lain. Ini sesuai dengan pendapat (Purnama, dalam Saragih, 2009) bahwa sikap positif dapat terjadi karena pengaruh orang lain, sumber informasi dan faktor emosi.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan tehadap objek tersebut. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi predisposisi tindakan (Koentjaraningrat dalam Mulana, 2009, hlm. 196). Menurut asumsi penulis bahwa mayoritas responden memiliki sikap yang positif belum tentu hal itu diaplikasiakan langsung kepada tindakan ibu dalam merawat anak-anaknya.


(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung Tahun 2011 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas pengetahuan responden tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi adalah cukup sebanyak 17 orang (77,3%).

2. Mayoritas sikap responden tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi adalah positif yaitu sebanyak 13 orang (59,1%).

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu: 1. Untuk Pelayanan Kesehatan

Diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, akurat, serta berkesinambungan melalui penyuluhan tentang cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi

2. Peneliti Lanjut

Peneliti lanjutan agar melakukan penelitan tentang hubungan pengetahuan dengan tindakan ibu terhadap cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan metode nonfarmakologi


(49)

3. Untuk Ibu

Bagi ibu postpartum yang ingin memiliki anak lagi agar lebih memahami cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi. Khususnya tentang teknik sentuhan atau pijat yang dapat dilakukan ibu dalam posisi duduk, kemudian meletakkan kedua tangan pada perut dan digerakkan secara melingkar dari arah pusat. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh ibu sehingga rasa nyeri dapat dialihkan.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Bennet, V.R., Linda, K.B. (1996). Myles TextBook For Midwives. London : Churchill Livingstone.

Bobak, I.M., Deitra, L.L., Jensen, Margaret, D.J., Shannon, E.P. (1995). Maternity Nursing. Missouri : Mosby.

Chapman, V. (2009). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC. Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :

Selemba Medika.

Iswani. (2009). Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Tentang Metode Relaksasi Untuk Menghilangkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Di Klinik Bersalin Sumiarini Medan. Program D-IV Bidan Pendidik. Universitas Sumatera Utara.

Mander, S. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.

Manik, M., Nur, A.S., Nur, A. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Maulana, H.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.

McKinney, E.S. (2000). Maternal-Child Nursing. Philadelphia : W.B. Saunders Company.

Mongan, M.F. (2007). Hypno Birthing: Metode Melahirkan Secara Aman, Mudah, dan Nyaman. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.

Mubarak, W.I. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Musbikin, I. (2005). Persiapan Menghadapi Persalinan. Jakarta : Mitra Pustaka. Nolan, M. (2004). Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Arcan.

Notoadmojdo, S. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

...(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam.(2010). Konsep dan Penerimaan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.


(51)

Saragih, M. (2009). Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Merawat Pasien depresi di Poloklinik RSJD Propsu Medan. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Suyanto, Ummi, S. (2009). Riset kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Offset.

Stoppard, M. (2002). Panduan Mempersiapkan Kehamilan dan Kelahiran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


(52)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bernama Pratiwi Nasution (Nim:105102057) adalah mahasiswa DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Pengetahuan dan sikap Ibu Postpartum Primipara terhadap Cara Mengalihkan Rasa Nyeri Persalinan Kala I dengan Metode Non Farmakologi, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya mohon kesediaan Ibu mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa adanya. Jika Ibu bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu.

Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa adanya sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasama ibu saya ucapkan terima kasih

Medan, Februari 2011

Hormat Saya Responden


(53)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN MENGENAI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TERHADAP CARA MENGALIHKAN RASA NYERI PERSALINAN KALA I DENGAN METODE NON FARMAKOLOGI

I. DATA DEMOGRAFI Nama (inisial) :

Umur :

Pendidikan terakhir :

Dari mana ibu mengetahui cara mengatasi rasa nyeri persalinan tersebut ? :

tenaga kesehatan (Dokter, Bidan , Perawat),

Keluarga orangtua/saudara,

Media Massa/elektronik.

II. Kuesioner tentang cara mengalihkan rasa nyeri persalinan kala I dengan menggunakan metode non farmakologi

A. Kuesioner Pengetahaun Petunjuk Pengisian

Bacalah pertanyaan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa sesuai.

1. Apakah pengertian dari rasa nyeri persalinan kala I ?

a. Rasa sakit pada proses persalinan kala I akibat dari salah mengkonsumsi makanan dan obat-obatan

b. Rasa tidak nyaman yang terjadi selama proses persalinan kala I akibat dari perangsangan ujung-ujung saraf khusus


(54)

c. Rasa tidak nyaman yang terjadi saat persalinan kala I pada ibu yang melahirkan anak pertama

2. Cara apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat bersalin? a. Relaksasi, sentuhan (pijatan), menyamankan diri, teknik visualisasi, teknik posisi b. Berlari-lari, relaksasi, tidur terlentang, penggunaan air dingin, hipnosis, sentuhan

(pijatan)

c. Berdiam diri, sentuhan (pijatan), menangis, berlari-lari, menjerit, penngunaan air hangat

3. Pengertian relaksasi dibawah ini adalah, kecuali : a. Melemaskan Otot-otot

b. Bernafas dalam

c. Berdiam diri atau melamun

4. Tujuan dilaksanakannya teknik relaksasi adalah: a. Mengatasi stres pada saat bersalin

b. Memperlama proses persalinan c. Semua jawaban salah

5. Manfaat ibu melakukan teknik relaksasi adalah : a. Agar ibu tenang dalam menghadapi persalinan b. Agar ibu tidak sabar menghadapi persalinan c. Agar ibu kuat untuk mengedan

6. Beberapa teknik sentuhan atau pijat yang dapat dilakukan adalah : a. Dengan sentuhan atau pijat pada daerah punggung

b. Dengan menggunakan minyak beraroma terapi c. A dan B benar


(55)

7. Tujuan dilaksanakannya sentuhan/pijat pada saat persalinan adalah a. Menutup pintu gerbang nyeri pada susunan syaraf pusat

b. Dengan adanya sentuhan/pijatan dapat menciptakan empati pada ibu c. Semua jawaban diatas benar

8. Posisi yang dapat dilakukan dalam menyamankan diri untuk mengatasi rasa nyeri adalah :

a. Berdiri, menyandar kedepan meja atau tempat tidur b. Berbaring, dengan posisi kaki diluruskan

c. Semua jawaban diatas salah

9. Manakah pernyataan yang benar tentang pengertian teknik visualisasi di bawah ini : a. Membayangkan hal yang indah

b. Membawa ke alam bawah sadar c. Semua jawaban diatas benar

10. Dengan memebayangkan suatu hal yang menyenangkan merupakan pengertian dari : a. Visualisasi

b. Sentuhan/pijat c. Teknik posisi


(56)

B. Kuesioner Sikap Petunjuk Pengisian

Beri tanda checlist (√) pada kolom jawaban yang ada di samping pertanyaan

Setuju : (S)

Ragu-ragu : (RR)

Tidak Setuju : (TS)

Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, jadi jawablah sesuai dengan pendapat ibu.

No Pertanyaan S RR TS

1 Apabila rasa nyeri muncul ibu melakukan teknik pijatan dengan menggunakan tenaga yang besar

2 Menurut ibu teknik posisi, relaksasi, teknik pijatan hanya dapat di lakukan pada ibu yang mengalami masalah kehamilan

3 Untuk mengurangi rasa nyeri ibu dapat melakukannya dengan cara berlari-lari

4 Teknik relaksasi merupakan cara yang membosankan dan membutuhkan waktu yang lama

5 Menurut ibu pelaksanaan teknik sentuhan atau pijatan membuthkan banyak biaya

6 Menurut ibu teknik untuk mengalihkan rasa nyeri persalinan dapat di lakukan atau di bantu oleh suami atau keluarga


(57)

bersalin

8 Bila rasa nyeri muncul maka ibu akan menarik napas dalam-dalam dari hidung lalu menghembuskannya lewat mulut

9 Untuk menyamankan diri pada teknik posisi dalam mengalihkan rasa nyeri ibu akan tidur miring ke kiri atau kekanan

10 Dengan melakukan metode non farmakologi seperti teknik pernapasan yang benar maka ibu akan merasa nyaman dalam proses persalinan.


(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Pratiwi Nasution

Tempat/Tanggal Lahir : P.Sidempuan / 6-April-1987

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Al-Azhar Medan

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 28 Medan 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Medan 4. D-III Akademi Kebidanan Politeknik Kesehatan Medan


(1)

bersalin

8 Bila rasa nyeri muncul maka ibu akan menarik napas dalam-dalam dari hidung lalu menghembuskannya lewat mulut

9 Untuk menyamankan diri pada teknik posisi dalam mengalihkan rasa nyeri ibu akan tidur miring ke kiri atau kekanan

10 Dengan melakukan metode non farmakologi seperti teknik pernapasan yang benar maka ibu akan merasa nyaman dalam proses persalinan.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Pratiwi Nasution

Tempat/Tanggal Lahir : P.Sidempuan / 6-April-1987

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Al-Azhar Medan

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 28 Medan 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Medan 4. D-III Akademi Kebidanan Politeknik Kesehatan Medan