Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Istiri selama Kehamilan di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung 2011

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP PERUBAHAN

FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS ISTRI SELAMA KEHAMILAN DI

KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG

AGUSTI NINGRUM

105102058

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Agusti Ningrum

Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Istiri selama Kehamilan di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung 2011

ix + 48 halaman + 6 tabel + 11 lampiran Abstrak

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misterius bagi pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut.Perubahan fisiologis dan psikologis selama kehamilan adalah hal yang wajar dialami seseorang Selama kehamilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di klinik bersalin Nurhalma Tembung 2011.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif dengan besar sampel 57 orang dengan metode pengambilan accidental sampling.Penelitian ini dimulai dari Februari – April 2011 . Hasil penelitian menemukan bahwa dari responden mayoritas usia 26-30 tahun sebanyak 25 orang (43,9%),mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 29 0rang (50,9%),mayoritas bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 37 orang( 64,9%), dan dari segi pengetahuan mayoritas suami berpengetahuan cukup sebanyak 28 orang (49,1%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 10 orang (17,5%), sikap suami mayoritas positif sebanyak 54 orang (94,7%), minoritas suami bersikap negatif sebanyak 3 orang (5,3%). Diharapkan kepada suami agar lebih ikut berpartisipasi terhadap perubahan- perubahan yang dialami isteri selama kehamilan dan memberikan dukungan selama kehamilan.

Daftar Pustaka : 21 (1999- 2010)


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada ALLAH SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.

Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sekalian.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan proposal penelitian ini yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku Ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan Penguji II. 3. Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep selaku Koordinator Program D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara .

4. dr. Zulkifli M.Si selaku Dosen pembimbing dalam penyusunan KTI (Karya Tulis Ilmiah) dan penguji III

6. Farida Linda Sari S.S.Kep. Ns. M.Kep selaku dosen penguji I


(5)

8. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

9. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan dukungan, semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

11. Semua pihak yang mendukung peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata peneliti ucapkan terimahkasih atas semua bantuan yang diberikan, semoga mendapat anugerah dari ALLAH SWT. Amin Ya Robbal Alamin.

Medan, Juni 2011

(Agusti Ningrum)


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 6

A. Kehamilan ... 6

B. Tanda dan Gejala Kehamilan ... 6

1. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti) Kehamilan ... 6

2. Tanda dan Gejala Kemungkinan (Probability) Kehamilan ... 9

3. Tanda Pasti (Positive) Kehamilan ... 11

C. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Selama Kehamilan ... 12

1. Sistem Reproduksi ... 12

2. Sistem Kardiovaskuler ... 13

3. Sistem Urinaria ... 13

4. Sistem Gastrointestinal ... 14

5. Sistem Metabolisme ... 14

6. Sistem Muskuloskletal ... 15

7. Kulit ... 15

8. Payudara ... 15

9. Sistem Pernafasan ... 16

10. Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan ... 16

D. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan ... 16

1. Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester I ... 17

2. Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester II ... 17

3. Perubahan Psikologis pada Trimester III ... 19

E. Diagnosa Banding Kehamilan ... 19

F. Pengetahuan dan Sikap ... 20

1. Pengetahuan (knowledge) ... 20

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 22

3. Sikap ... 24

4. Pengukuran Sikap Model Likert ... 25


(7)

BAB III KERANGKA KONSEP ... 28

A. Kerangka Konsep... 28

B. Defenisi Operasional ... 29

BAB IV METODE PENELITIAN ... 30

A. Desain Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Lokasi Penelitian ... 32

D. Waktu Penelitian... 32

E. Pertimbangan Etik ... 32

F. Instrument Penelitian... 33

G. Uji Validitas dan Reabilitas ... 35

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 36

I. Pengolahan Data ... 36

J. Analisis Data ... 37

BAB V HASIL DAN PEMBASAN ... 38

A. Hasil penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 29

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tahun 2011... 39

Tabel 5.2 Distribusi Pertanyaan Pengetahuan Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tahun 2011 ... 40

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tahun 2011... 41

Tabel 5.4 Distribusi Responden Pernyataan Sikap Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tahun 2011 ... 42

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tahun 2011 ... 43


(9)

DAFTAR SKEMA


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsultasi

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Responden Lampiran 3 : Lembar Kuesioner

Lampiran 4 : Surat Persetujuan Content Validity Lampiran 5 : Hasil Output Penelitian

Lampiran 6 : Output Uji Reliabilitas Kuesioner Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 8 : Surat Izin Melakukan Penelitian Lampiran 9 : Surat Balasan Penelitian

Lampiran 10 : Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia Lampiran 11 : Master Tabel


(11)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Agusti Ningrum

Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Istiri selama Kehamilan di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung 2011

ix + 48 halaman + 6 tabel + 11 lampiran Abstrak

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misterius bagi pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut.Perubahan fisiologis dan psikologis selama kehamilan adalah hal yang wajar dialami seseorang Selama kehamilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di klinik bersalin Nurhalma Tembung 2011.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif dengan besar sampel 57 orang dengan metode pengambilan accidental sampling.Penelitian ini dimulai dari Februari – April 2011 . Hasil penelitian menemukan bahwa dari responden mayoritas usia 26-30 tahun sebanyak 25 orang (43,9%),mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 29 0rang (50,9%),mayoritas bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 37 orang( 64,9%), dan dari segi pengetahuan mayoritas suami berpengetahuan cukup sebanyak 28 orang (49,1%), minoritas berpengetahuan baik sebanyak 10 orang (17,5%), sikap suami mayoritas positif sebanyak 54 orang (94,7%), minoritas suami bersikap negatif sebanyak 3 orang (5,3%). Diharapkan kepada suami agar lebih ikut berpartisipasi terhadap perubahan- perubahan yang dialami isteri selama kehamilan dan memberikan dukungan selama kehamilan.

Daftar Pustaka : 21 (1999- 2010)


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita usia subur disebabkan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan Menurut data statistik yang di keluarkan WHO sebagai badan PBB yang menangani badan bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalamKehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515 juta jiwa setiap tahun (World Health Organization, 2008).

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misterius bagi pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut. (Prawiroharjo, 2005).

Tanda dan gejala kehamilan pada setiap wanita berbeda begitu juga tingkatan dan frekuensinya. Gejala kehamilan ada yang terjadi beberapa hari setelah konsepsi, tetapi ada juga yang baru merasakannya setelah kehamilan berusia beberapa minggu. Sebagian orang ada yang merasakan gejala kehamilannya mirip menstruasi, seperti:temperamen tingggi, tetapi pada umumnya, tanda dan gejala kehamilan akan sangat dirasakan pada tahap implantasi yaitu 8-10 hari dari masa konsepsi (Farrer, 1999)

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial didalam keluarga. (Prawirohardjo, 2006, hlm. 89) dan Adaptasi anatomis, dan


(13)

begitu besar. Perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan. Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh wanita mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, integument, endokrin, metabolism, muskuloskeletal, payudara, kekebalan ,dan sistem reproduksi khusunya pada alat genetalia eksterna dan interna. Dalam hal ini hormon esterogen dan progesterone mempunyai peranan penting (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 38).

Selama minggu pertama, hampir seluruh wanita hamil merasakan mual dan muntah, nafsu makan berkurang, sering meludah, pusing dan banyak lagi perubahan hormon sebagai tanda dan gejala kehamilan yang dialami seorang wanita dalam masa kehamilan. Namun setelah trimester pertama terlewati, gejala-gejala di atas akan berkurang (Manuaba, 1999 ). Hal ini tidak terlepas dari pengetahuan ibu hamil tentang perubahan fisiologis pada awal kehamilan yang penting dimiliki untuk memahami tanda dugaan (presumptive) dan tanda kemungkinan (probable) kehamilan. Pengetahuan ini juga penting untuk mengetahui adanya kelainan pada kehamilan atau kondisi tertentu yang dapat menimbulkan tanda atau gejala khusus (Varney, 2007 hlm. 493).

Selama kehamilan kebanyakkan ibu mengalami perubahan psikologis dan emosional. Perubahan psikologis dan emosional ini tampaknya berhubungan dengan perubahan biologis yang dialami ibu selama kehamilan. Emosi ibu hamil cenderung labil. Reaksi yang ditunjukkan terhadap Kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 63)

Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itulah ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama suami agar dapat mengalami proses kehamilan sampai melahirkan dengan nyaman dan aman (Musbikin, 2005 hlm. 44). Banyak bukti yang ditunjukkan bahwa wanita yang diperhatikan dan


(14)

dikasihi oleh pasangannya selama kehamilan akan menunjukkan lebih sedilit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan penyesuian diri selama kehamilan dan sedikit komplikasi persalinan. Hal ini diyakini karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama hamil yaitu menerima tanda – tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya terhadap anaknya (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 97).

Peran Suami saat istri hamil adalah SIAGA (Siap antar jaga). artinya suami selalu siap saat istri membutuhkan bantuan fisik maupun psikologis, seperti saat muntah atau membantu tugas rumah tangga. suami juga bertugas mengantarkan istri untuk memeriksakan kandungannya dan saat istri ingin melahirkan. dan suami juga harus menjaga kesehatan istri dan kandungannya. Suami sebaiknya tidak membuat masalah dalam komunikasi. Jangan membuat emosi istri terganggu. Misalnya, marah atau bertengkar. Buatlah istri selalu dalam emosi positif. Saat hamil, istri mungkin akan lebih sensitif, jadi suami juga harus maklum. Jangan memancing hal-hal yang bisa membuat istri marah atau sedih/tertekan, karena bisa memengaruhi kandungan. Hindari segala sesuatu yang bersifat abuse, baik fisik maupun mental, termasuk dalam hal berbicara. Suami harus berempati. Misalnya, membantu pekerjaan rumah, dan sebagainya. (Manuaba,1999)

Oleh karena penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis istri selama kehamilan.

B. Rumusan Masalah


(15)

fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di Klinik Bidan Nurhalma Tembung Tahun 2011?’’.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis istri selama kehamilan.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis istri selama kehamilan.

b. Untuk mengetahui sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis istri selama kehamilan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis istri selama kehamilan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah bahan referensi bagi mahasiswa yang akan melanjutkan penelitian dengan judul yang sama tetapi variable dan desain yang berbeda difakultas keperawatan program studi D-IV Bidan Pendidik..


(16)

Diharapkan dengan adanya penelitian ini para suami yang mempunyai istri dalam masa kehamilan dapat lebih memahami tentang pentingnya berpartisipasi dalam masa kehamilan untuk mendukung kelancaran dan kesehatan ibu selama hamil dengan cara selalu menemani istri kunjungan periksa hamil dan mendengarkan setiap keluh kesah istri selama masa kehamilan.


(17)

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Kehamilan

Kehamilan adalah suatu peristiwa bertemunya sel telur dan sel sperma hasil dari pertemuan itu akan bernidasi di dalam rahim selama beberapa waktu dan tumbung-kembang menjadi bayi (Manuaba, 1999).

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode ante partum. Periode antepartum dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau 3 bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan lebih kurang 280 hari atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir. Pembuahan terjadi ketika ovulasi lebih kurang 14 hari setelah HPHT (Varney, 2007).

B. Tanda dan Gejala Kehamilan

1. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti) Kehamilan

Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.

Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala presumptif kehamilan yang meliputi:Amenorea, mual dan muntah, ngidam, singkope, sering miksi, konstipasi (Cunningham, dkk, 2006).


(18)

a. Amenorea (berhentinya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukkan folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan persalinan. Tetapi, amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitary, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.

b. Mual (nausea) dan Muntah (emesis)

Pengaruh esterogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.

c. Ngidam (mengingini makanan tertentu)

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Syncope (pingsan)

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingasan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.


(19)

e. Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal metabolism (basal metabolism rate-BMR) pada kehamilan, yang akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.

f. Payudara tegang

Esterogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.

g. Sering miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.

h. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot menurun) sehingga kesulitn untuk BAB.


(20)

i. Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. j. Epulis

Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama k. Varises atau penampakkan pembuluh darah vena

Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalian eksterna, kaki dan betis serta payudara. Penampakkan pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.

2. Tanda dan Gejala Kemungkinan (Probability) Kehamilan

Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahn fisiologis yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.

Tanda kemungkinan hamil menurut Hani, ddk (2010) terdiri dari: 1. Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus hal ini terjadi pada bulan ke empat kehamilan.

2. Tanda Hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri. 3. Tanda Goodel

Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.


(21)

4. Tanda Chadwicks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

5. Tanda Piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

6. Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadit, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilam delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatanya sampai mendekati persalinan.

7. Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.

8. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (planotest) Positif

ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama Pemeriksaan kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieskresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi


(22)

dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.

3. Tanda Pasti (Positive) Kehamilan

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.

Tanda pasti kehamilan menurut Hani, dkk (2010) terdiri atas hal-hal berikut ini: 1. Gerakan Janin dalam Rahim

Gerakan janin ini harus dapt diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

2. Denyut Jantung Janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.

3. Bagian-bagian Janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong)serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir). Bagin janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG.

4. Kerangka Janin


(23)

C. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Selama Kehamilan 1. Sistem Reproduksi

a. Uterus 1). Ukuran.

Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama dibawa pengaruh esterogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek, pada kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada 16 minggu sebesar kepala bayi/tinju orang dewasa, dan semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 39).

2). Berat.

Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1. 000 gram pada akhir bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 60).

3). Posisi rahim dalam kehamilan.

Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).

4). Vaskularisasi.

Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).


(24)

5). Serviks uteri

Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak , kondisi ini yang disebut dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan muskus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).

b. Ovarium

Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.

c. Vagina dan vulva

Oleh karena pengaruh esterogen dan progesteron, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan Tanda Chadwick.

2. Sistem Kardiovaskuler

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagau curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).

Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan dapat lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima


(25)

3. Sistem Urinaria

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (samapi 30-50%), yang puncaknya pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mencoba untuk berbaring/tidur.

4. Sistem Gastrointestinal

Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.

Wanita hamil sering mengalami rasa panas (heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

5. Sistem Metabolisme

Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukkan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan lapar” yang memungkinkan berbahaya pada janin


(26)

Kebutuhan zat besi ibu hamil kurang lebih 1. 000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transpotasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3, 5 mg/hari.

6. Sistem Muskuloskletal

Esterogen dan progesteron memberikan efek relaksasi otot dan ligamentum pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.

Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua disebabkan oleh meningkatnya pergerakkan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot abdomen.

Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih dari normal dan . menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Selain sikap tubuh yang lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika hamil, yang kelihatan seperti akan jatuh dan tertatih-tatih.

7. Kulit

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidraamnion dan gemeli, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat.


(27)

8. Payudara

Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak mengalami perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut :

1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat. 2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli. 3. Bayangan vena-vena lebih membiru.

4. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu.

5. Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning. 9. Sistem Pernafasan

Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukkan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti).

10. Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan

Pertambahn berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika terjadi kelambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini dapt mengindikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-uterin Growth Retardation-IUGR). Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari 1 kg/bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 68).


(28)

D. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan

Perubahan Psikologis selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis diantaranya adalah:

1. Perubahan psikologis pada kehamilan trimester I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuain. Penyesuain terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan. Beberapa wanita yang telah merencanakan kehamilan atau berusaha keras untuk hamil, merasa senang sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari tanda bukti kehamilan pada setiap tubuhnya (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 63).

Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi. Ada beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum merupakan waktu terjadinnya penurunan libido. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran dan masalah lain yang merupakan hal normal terjadi pada trimester pertama (Varney, 2007 dalam Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 64).

2. Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II

Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II dapat dibagi menjadi dua fase Prequickening (Sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu)dan postqiuckening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut:


(29)

a). Fase Prequickening

Selama akhir trimester pertama dan masa prequickening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisis dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi basis/dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan mamberikan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keIbunya.

Proses yang terjadi dalam masa pengevalusian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih sayang kepada anak yang akan dilahirkannya (Rukiyah, dkk, 2009 hlm 68). b) Fase Postquickening

Trimester kedua sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyaman yang normal dialami saat hamil dan Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (Rukiyah, ddk, 2010 hlm. 69).


(30)

Pada saat ini sebagian wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama. Trimester kedua relatif terbatas dan segala ketidaknyaman fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak, kecemasan, kekhawatiran dan masalah sebelum mereda. Pada masa ini, telah mengalami perubahan dan seorang menuntut kasih sayang dan pasangnya, serta mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual (Varney, 2007 dalam Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 70). 3. Perubahan psikologis pada trimester III

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kelahiran sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun, membuatnya berjaga jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.

Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang mengingatkan keberadaanya bayi. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir normal. Pada trimester ketiga ibu akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya (Vareney, 2007 dalam Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 70).

E. Diagnosa Banding Kehamilan.


(31)

a. Pseudosis (hamil palsu atau kehamilan spuria)

Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus berukuran bias. Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil. Dijumpai tanda dan dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.

b. Kistoma ovarii

Mungkin ada amenorea atau datang bulan terus berlangsung. Perut penderita makin besar, tetapi tidak disertai tanda hamil dan uterusnya sebesar biasa. Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan. Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif.

c. Mioma uteri

Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin besar, uterusnya makin besar, terkadang tidak merata. Akan tetapi, tanda-tanda kehamilan seperti tanda Braxton Hicks dan reaksi kehamilan negatif.

d. Vesika urinaria dengan retensin urine

Uterus memiliki ukuran seperti pada umumnya tanda-tanda kehamilan, dan reaksi kehamilan negatif.

e. Hematometra

Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil. Perut terasa sakit setiap bulan. Terjadi tumpukan darah dalam rahim. Tanda pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil positif (Hani, ddk, 2010 hlm. 78).


(32)

F. Pengetahuan dan Sikap 1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata pengetahuan dan sikap yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada penelitian yang tidak didasari oleh pengetahuan. penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi pengetahuan dan sikap baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:

a. Awareness (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai timbul.

c. Evalution (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

e. Adaption, di mana subjek telah berpengetahuan dan sikap baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus


(33)

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai meningat suatu materi yang telah dipelajari sebelunya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ”tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (comperehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintrepretasi materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi (evalution)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.


(34)

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoadmojo, 2007 hlm. 139-141).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Mubarak, 2007, hlm.30) ada tujuh faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Pendidikan, pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

b. Pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung

c. Umur, dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri-ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.


(35)

d. Minat, sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

e. Pengalaman, adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan yang membekasa dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

f. Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan

g. Informasi, kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

2. Sikap (Attitude)

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu:

a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu obkjek. b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. c. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).

Seperi halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni:


(36)

1. Menerima (Receiving)

Menerima, diartikan bahwa orang mau memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

2. Merespons (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaiakan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

Pengukuran sikap dilakukan dengan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. dan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden (Notoadmojo, 2007 hlm. 142-144).

2. Pengukuran Sikap Model Likert

Skala ini di gunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap gejala-gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau yang dialaminya (Hidayat, 2010, hlm. 102)

Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert adalah sebagai berikut :


(37)

Setuju : 1 Ragu-ragu : 2 Tidak setuju : 3

G. Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Masa Kehamilan

Pandangan baru yang perlu diperkenalkan dan lebih disosialisasikan kembali untuk memberdayakan kaum suami berdasarkan pengertian bahwa suami memainkan peranan yang sangat penting terutama dalm pengambilan keputusan berkenaan dengan kesehatan reproduksi pasangnya, suami sangat berkepentingan terhadap kespro pasangannya. Saling pengertian serta kesetimbangan peranan antara kedua pasangan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan sikap yang kondusif terhadap peningkatan kespro. Pasangan yang selalu berkomunikasi tentang rencana keluarga maupun kesehatan reproduksi antara satu dengan lainnya akan mendapatkan keputusan yang lebih baik dan efektif, begitu pentingnya partisipasi suami dalam asuhan mulai dari kehamilan sampai masa nifas, namun keadaan masih merupakan bagian kecil dalam masyarakat Indonesia. Dari hasil penelitian diketahui partisipasi suami dalam kespro masih sangat rendah (BKKBN, 2000, dalam Ernawati, 2009 hlm12).

Perlunya peningkatan partisipasi suami dalam asuhan mulai dari kehamilan sampai masa nifas karena suami merupakan pasangan atau partner dalam proses reproduksi, sehingga beralasan apabila suami istri berbagi tanggung jawab dan peranan secara seimbang untuk mencapai kesehatan reproduksi dan kehamilan, suami juga bertanggung jawab secara sosial, moral, dan ekonomi dalam membangun keluarga. Suami secara nyata terlibat dalam fertilisasi dan mereka mempunyai peran yang penting dalam


(38)

mengambil keputusan. Partisipasi dan tanggung jawab suami baik secara langsung maupun tidak langsung (BKKBN, 2001, dalam Ernawati, 2009 13).

Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya antara lain:

a. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu.

b. Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.

c. Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalam memberikan informasi mengenai kehamilan.

d. Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan istrinya (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 98).


(39)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diamati atau diukur yaitu Pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Hasibuan Tembung Tahun 2011

Hal ini dapat dilihat dari kerangka konsep peneliti dibawah ini:

Skema 3.1

Kerangka Konsep Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri Selama Kehamilan

Pengetahuan Perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan Sikap


(40)

B. Definisi Operasional No Variabel Definisi

Operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala 1. Pengetahuan

Suami Pengetahuan suami adalah segala sesuatu yang diketahui suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama hamil.

Kuisioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner (angket)

1. Baik,jika responden memperoleh nilai 8-10 dari 10 pertanyaan 2 Cukup,jika

responden memperoleh nilai 4-7 dari 10 pertanyaan 3. Kurang,jika

responden memperoleh nilai 0-3 dari 10 pertanyaan

Ordinal

2. Sikap Suami Sikap Suami adalah reaksi atau respon suami yang masih tertutup tentang perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan meliputi suami setuju, ragu-ragu, dan tidak setuju.

Kuesioner Dengan menghitung jumlah jawaban responden pada kuesioner (angket)

1. Sikap Positif,jika skor

responden 21-30 dari total skor

maksimum 2. Sikap negatif,

jika skor responden 10-20 dari total skor

maksimum


(41)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif dengan pendekatan Cross sectional (Penelitian yang dilakukan hanya sekali saja) yakni bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tembung Tahun 2011.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh isteri yang ditemani suami saat kunjungan periksa hamil atau ANC di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Hasibuan Tembung sebanyak 67 orang dari Agustus sampai November 2010.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Besarnya sampel dalam peneliti adalah:

N = Besarnya populasi

d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan. Besarnya 0, 05 (Nursalam, 2008 hlm. 92).


(42)

Berdasarkan rumus di tersebut, maka dicari besar sampel adalah

57, 38

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 57 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling, di mana cara pengambilan sampel dilakukan dengan kebetulan bertemu, maka sampel tersebut diambil dan langsung dijadikan sebagai sampel utama (Hidayat, 2010).

Adapun kriteria sampel yang akan dipakai adalah:

1. Suami yang menemani isteri kunjungan ANC di Klinik Nurhalma Tembung 2. suami dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia

3. suami bersedia diwawancarai dan bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan maupun tulisan


(43)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Hasibuan Tembung tahun 2011 dengan alasan karena lokasi penelitian dekat dengan rumah peneliti sehingga akan memudahkan peneliti dalam pengumpulan data.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai September sampai Juni 2011.

E. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh instansi pendidikan, kemudian proposal penelitian harus disetujui dan memperoleh izin pengumpulan data yang didapat dari Ketua Prodi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.Peneliti mengajukan permohonan kepada pimpinan Klinik Bersalin Nurhalma Tembung untuk melakukan penelitian di klinik tersebut. Selanjutnya peneliti datang keklinik untuk melakukan penelitian.Pada waktu bertemu responden peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian ini sebelum menyerahkan lembar persetujuan penelitian.Setelah responden mengerti dan bersedia menandatangani lembar persetujuan responden baru penelti memberikan lembar kuesioner untuk diisi oleh responden.. Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh responden. Kerahasian informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti.Selama pengisian kuesioner peneliti terus mendampingi responden dan menjelaskan pertanyaan yang kurang jelas.


(44)

F. Instrumen Penelitian

Untuk memeperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang telah disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Karakteristik Responden

Data demografi : umur, pendidikan, pekerjaan. 2. Data Pengetahuan

Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan. Terdiri dari 10 pertanyaan tertutup menggunakan pilihan berganda dari pilihan jawaban a, b, c. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Nilai minimum yang mungkin di dapat adalah 0 dan nilai maksimum adalah 10.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Sudjana (2005)

Kelas Banyak

Rentang P=

Ket : P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah Banyak Kelas = Jumlah kategori

Rentang kelas sebesar 10 didapat dari nilai tertinggi-nilai terendah (10-0=10) dan banyak kelas sebanyak 3 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 3. Jika skor maksimum adalah 10 dan skor minimum adalah 0 dapat dikategorikan :

1. Baik : 8-10 2. Cukup : 4-7


(45)

3. Data Sikap

Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perunahan psikologis isteri selama kehamilan. Terdiri dari 10 pernyataan yang terdiri dari pernyataan mendukung dan tidak mendukung. Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari tiga kategori yaitu, Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS).

Jika pernyataan positif (+) maka : Setuju : 3

Ragu-ragu : 2 Tidak setuju : 1

Jika pernyataan negatif (-) pada maka : Setuju : 1

Ragu-ragu : 2 Tidak setuju : 3

Total skor diperoleh nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 30 jadi, semakin tinggi skor semakin baik sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan.

Pengukuran dilakukan dnegan menggunakan rumus menurut Sudjana (2005)

Kelas Banyak

Rentang P=

Ket : P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah Banyak Kelas = Jumlah kategori


(46)

Di mana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi dikali jumlah pernyataan (3x10) = 30 dan skor minimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pernyataan (1x10) = 10 Rentang kelas sebesar 20 dan banyak kelas sebanyak 2 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 10. Jika skor maksimum adalah 30 dan skor minimum adalah 10 dapat dikategorikan :

1. Positif : apabila mendapat skor : 20-30 2. Negatif : apabila mendapat skor : 10-19

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas tidak dialkukan peneliti adalah dengan cara content validity yaitu diuji oleh dosen Fakultas Keperawatan Program D-IV Bidan Pendidik Sumatera Utara yaitu dr.Zulkifli M.Si pada tanggal 01 Februari 2011.

Uji realiabilitas dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur (Arikunto,2006).Kuesioner penelitian ini menggunakan uji reliabiltas Alpha Cronbach’s sebesar 0,785 untuk pengetahuan dan Alpha Cronbach’s 0,780 untuk sikap.Nilai koefisen dinyataka reliable apabila nilai reliabilitas lebih dari 0,60.

H. Prosedur Pengumpulan data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari Klinik Bersalin Nurhalma Tembung.


(47)

sesudah magrib karena pada waktu itu banyak pemeriksaan ANC. Pada saat pengumpulan data peneliti menjumpai dan meminta bantuan pegawai klinik untuk memperlancar proses pengumpulan data. Bila peneliti sudah menjumpai responden maka peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan cara pengisian kuesioner. Kemudian peneliti meminta kesedian responden dan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian, bagi yang bersedia dan memenuhi kriteria penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Kuesioner diberikan kepada responden pada saat sedang menemani isteri periksa kehamilan. Responden diberi waktu untuk pengisian kuesioner dan peneliti mendampingi responden selama pengisian kuesioner untuk menjelaskan kepada responden bila ada pertanyaan yang kurang jelas. Setelah kuesioner selesai diisi kemudian dikumpulkan kembali.

I. Pengolahan Data

a. Coding

Merupakan tahapan pemberian kode pada jawaban responden. Data – data yang telah diedit akan diberi kode dalam bentuk angka.

c. Skoring

Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban sehingga setiap jawaban responden dapat diberikan kode.

d. Entering


(48)

e. Tabulating

Untuk memperoleh analisis data, pengolahan data seta pengambilan kesimpulan, data dimasukkan kedalam bentuk distribusi frekuensi.

J. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, semua variabel dianalisis secara deskriptif dengan menghitung frekuensinya dan persentase hasil yang ditulis dalam bentuk table ditribusi frekuensi.


(49)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada Bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai “ Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tembung Tahun 2011”.Penelitian ini telah dilaksanakan mulai Februari sampai April 2011 di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tembung dengan jumlah responden sebanyak 57 orang.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan sikap.Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden,pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan psikologis isteri selama kehamilan


(50)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan

Nurhalma Tahun 2011

No Karakteristik f %

1 Umur 1.

2. 3. 4. 5.

20 – 25 Tahun 26 – 30 Tahun 31 – 35 Tahun 36 – 40 Tahun >40 Tahun 21 25 5 4 2 36,8 43,9 8,8 7,0 3,5

Total 57 100,0

2 Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5. SD SMP SMA DIPLOMA S1 1 15 29 4 8 1,8 26,3 50,9 7,0 14,0

Total 57 100,0

3 Pekerjaan 1. 2. 3. 4. Pegawai Negri Pegawai Swasta Wiraswasta TNI 9 10 37 1 15,8 17,5 64,9 1,8

Total 57 100,0

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden 43,9 % (25 orang) adalah berusia 26 – 30 tahun.Tingkat pendidikan mayoritas responden 50,9 % (29 orang) adalah SMA dan mayoritas pekerjaan responden 64,9 % (37 orang) adalah wiraswasta.


(51)

5.1.2 Pengetahuan Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikilogis Isteri Selama Kehamilan.

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.Pengindraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,pendengaran, penciuman,rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari melaui mata dan telinga.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Isteri Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan

Nurhalma Tembung Tahun 2011

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

f % f %

1 Menurut bapak,apakah yang dimaksud dengan kehamilan?

35 61,4% 22 38,6% 2 Manurut bapak,dibawah ini yang merupakan

tanda – tanda pasti kehamilan?

17 29,8% 40 70,2% 3 Menurut bapak,perubahan-perubahan fisik

apa saja yang dialami ibu selama kehamilan,kecuali?

20 35,1% 37 64,9%

4 Menurut bapak,mengapa kebutuhan nutrisi ibu harus ditingkatkan pada masa kehamilan?

18 31,6% 39 68,4% 5 Menurut bapak,mengapa ibu hamil usia

kehamilan diatas 7 bulan sering buang air kecil?

37 64,9% 20 35,1%

6 Menurut bapak.pada 3 bulan pertama kehamilan bagaimana nafsu seksual ibu?

26 45,6% 31 54,4% 7 Menurut bapak,selama kehamilan ibu

membutuhkan dukungan dari siapa?

45 78,9% 12 21,1% 8 Menurut bapak,selama kehamilan bagaimana

kondisi kejiwaan ibu?

40 70,2% 17 29,8% 9 Menurut bapak,mengapa pada trimester akhir

ibu hamil menjadi cemas?

36 63,2% 21 36,8% 10 Menurut bapak,mengapa pada saat kehamilan

ibu hamil cenderung lebih sensitive?


(52)

Berdasarkan hasil pilihan jawaban pengetahuan suami, didapati bahwa suami yang banyak menjawab pertanyaan yang benar pada pertanyaan nomor 7 ada 45 orang (78,9 %),dan didapati suami yang sedikit menjawab pertanyaan yang benar pada pertanyaan nomor 2 ada 17 orang (29,8%). Sedangkan suami yang banyak menjawab salah pada pertanyaan nomor 2 ada 40 orang (70,2%),dan didapati suami yang sedikit menjawab salah pertanyaan nomor 7 ada 12 orang (21,1%).

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Isteri selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan

Nurhalama Tembung Tahun 2011

No Pengetahuan Responden f %

1. Baik 10 17,5

2. Cukup 28 49,1

3. Kurang 19 33,3

Total 57 100,0

Tingkat pengetahuan suami terhadap perubahan fisiologis dan psikologis isteri selama kehamilan di klinik bersalin bidan Nurhalma terdiri dari tiga kategori yaitu baik,cukup,kurang.Dari tabel terlihat bahwa mayoritas responden suami memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 28 orang (49,1%) dan minoritas responden suami memiliki pengetahuan baik sebanyak 10 orang (17,5%).


(53)

5.1.3 Sikap Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Isteri Selama Kehamilan

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulis tertentu.

Tabel 5.4

Distribusi Responden Pernyataan Sikap Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Isteri selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tembung

Tahun 2011

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju

f % f % f %

1. Bila suami sibuk suami tidak harus menemani isteri periksa kehamilan ke tenaga kesehatan

18 31,6% 14 24,6% 25 43,9%

2. Apabila ibu hamil ingin makan sesuatu yang aneh (ingidam) suami akan memenuhi keinginannya itu.

53 93,0% 2 3,5% 2 3,5%

3. Selama kehamilan suami membantu isteri mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

47 82,5% 1 1,8% 9 15,8%

4. Selama kehamilan suami akn menganjurkan isteri memakai pakaian yang longgar.

48 84,2% 2 3,5% 7 12,5%

5. Selama kehamilan suami akan melarang isteri untuk banyak minum agar tidak kencing-kencing terus

21 36,8% 2 3,5% 34 59,6%

6. Selama kehamilan payudara ibu akan mengalami perubahan bentuk karena persiapan laktasi oleh karena itu suami akan menganjurkan memakai BH yanf ketat agar payudara tidak turun nanti.

18 31,6% 13 22,8% 26 45,6%

7. Selama kehamilan ibu harus banyak makan-makanan bergizi.

37 64,9% 8 14,0% 12 21,1% 8. Selama kehamilan suami harus menjadi

suami siaga.

36 63,2% 7 12,3% 14 24,6% 9. Selama kehamilan isteri suami akan

mendukung dan memberi kebutuhan.

37 64,9% 12 21,1% 8 14,0% 10. Bila isteri mengalami susah BAB suami

akan menganjurkan isteri minum obat pencahar.


(54)

Berdasarkan hasil pilihan jawaban sikap suami, didapat bahwa suami yang banyak menjawab pernyataan setuju pada nomor 2 ada 53 orang (93 %), dan didapat suami yang sedikit menjawab pernyataan setuju pada nomor 1,6 dan 10 ada 18 orang (31,6%). Didapat bahwa suami yang banyak menjawab pernyataan ragu-ragu pada nomor 1 ada 14 orang (24,6 %),dan didapat suami yang sedikit menjawab pernyataan ragu-ragu pada nomor 3 ada 1 orang (1,8%). Sedangkan suami yang banyak menjawab pernyataan tidak setuju pada nomor 5 ada 34 orang (59,6 %), dan didapat suami yang sedikit menjawab pernyataan tidak setuju pada nomor 2 ada 2 orang (3,5%).

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma

Tembung Tahun 20011

No Sikap Responden f %

1. Positif 54 94,7

2. Negatif 3 5,3

Total 57 100.0

Sikap responden suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma yaitu sikap positif dan sikap negatif. Dari table terlihat mayoritas responden suami memiliki sikap positif sebanyak 54 orang (94,7%) dan minoritas responden memiliki sikap negatif sebanyak 3 orang (5,3%).


(55)

5.2 Pembahasan

5.2.1. Pengetahuan Suami Terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Isteri selama kehamilan.

Hasil penelitian tentang pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tembung, sebagian besar responden yaitu 25 orang (49,1%) memiliki tingkat pengetahuan cukup. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengerti dan memahami tentang perubahanan fisiologis dan perubahan psikologis yang dialami isteri. Responden juga mengetahui penyebab perubahan dan cara mengatasi perubahan – perubahan yang terjadi baik perubahan fisiologis maupun perubahan psikologis. Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan responden terlihat bahwa 50,9% responden dengan tingkat pendidikan SMA. Sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003), bahwa tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, motivasi, lingkungan dan sosial ekonomi. Ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa sekolah/pendidikan berpengaruh terhadap perkembangan pribadi individu dan mempertinggi taraf intelegensi individu Notoadmodjo (2003).

Tingkat pengetahuan juga dipengaruhi motivasi, rasa optimis keluarga untuk mencari tahu perubahan-perubahan yang dialami isteri saat hamil. Keluarga juga mendengar anjuran dan saran Bidan untuk selalu memberikan dukungan kepada isteri selama kehamilannya. Menurut Notoadmodjo (2003), lingkungan juga mempengaruhi pengetahuan misalnya lingkungan pekerjaan, karena lingkungan memiliki fungsi sebagai alat pergaulan sosial dan bertukar informasi yang dalam hal ini mengenai Perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan.


(56)

Namun dari responden dikatahui bahwa 19 orang (33,3%) memiliki tingkat pengaetahuan yaitu kurang.Hal ini menunjukkan bahwa respomden masih ada yang belum mengerti tentang perubahan- perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami isteri selama kehamilannya.hal ini sesuai dengan pendapat BKKBN (2000) ,kurangnya partisipasi suami dalam kesehatan reproduksi yang masih sangat rendah karena suami merupakan partner atau pasangan dalam proses reproduksi,sehingga beralasan apabila suami isteri berbagi tanggung jawab dan peranan secara seimbang untuk mencapai kesehatan reproduksi dan kehamilan suami juga bertanggunmg jawab secara sosial,moral dan ekonomi dalam membangun keluarga.

5.2.2 Sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan psikologis isteri selama kehamilan

Berdasarkan dari hasil penelitian tentang sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tembung tahun 2011, diperoleh sebagian besar responden yaitu 54 orang (94,7%) memiliki sikap positif. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat (Notoadmojdo, dalam Saragih, 2009) yang menyatakan bahwa sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera berlalu akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang bertahan lama. Sikap dapat dipengaruhi pengalaman di lingkungan kehidupan sehari - hari. Sikap adalah cara mengkomunikasikan suasana hati (mood) dalam diri sendiri kepada orang lain.

Selain itu Mubarak (2007) menyatakan bahwa sikap positif di pengaruhi oleh: orang lain, pengalaman, media massa dan faktor emosi dapat mempengaruhi


(57)

segala perubahan- perubahan yang menyertai kehamilan tersebut sehingga suami bisa menerima keadaan dan mencari cara untuk mengatasi semua perubahan. Suami menerima Isteri yang sedang mengalami perubahan fisiologis dan psikologis dengan cara meluangkan waktu lebih dan memberikan perhatian extra selama kehamilannya untuk membuktikan bahwa kehamilan isteri adalah hal penting, peduli terhadap setiap masalah yang dihadapi isteri.Suami memberi suport atau dukungan pada isteri yang mengalami perubahan fisiologis dan psikologis, memberikan pujian untuk setiap perubahan fisik yang dialami isteri.


(58)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ”Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perubahan Fisiologis dan Perubahan Psikologis Isteri selama Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Tembung Tahun 2011 .” maka dapat ditarik keimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas responden dari segi karakteristik tentang perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan bahwa berdasarkan umur sebagian besar responden 25 orang (43,9%) pada rentang usia 26-30 tahun. Sedangkan sebagian besar pekerjaan responden sebanyak 37 orang (64,9%) adalah wiraswasta. Serta berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden 29 orang (50,9%) responden berpendidikan SMA.

2. Mayoritas responden dari segi pengetahuan tentang perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan adalah cukup sebanyak 28 orang (49,1%).

3. Mayoritas responden dari segi sikap tentang perubahan fisiologis dan perubaahn psikologis isteri selama kehamilan menunjukkan bahwa responden mempuyai sikap yang positif yaitu sebanyak 54 orang (94,7%).


(59)

6.2 Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu: 1. Untuk masyarakat

Masyarakat khususnya para suami yang mempunyai istri yang sedang hamil agar lebih menerima dan memberikan dukungan selama kehamilan terutama menghadapi perubahan fisiologis dan psikologis isteri selama kehamilan.

2. Praktek pelayanan kebidanan

Diharapkan dapat memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik khususnya pada ibu hamil yang sedang mengalami perubahan fisiologis dan perubahan psikologis selama kehamilan.

3. Peneliti lanjut

Peneliti lainnya yang ingin meneliti tentang perubahan fisiologis dan perubahan psikologis selama kehamilan, agar melanjutkan secara lebih spesifik dengan variabel yang lebih bervariasi (lainnya) atau peneliti diharapkan dapat meneliti dengan cara observasi langsung agar dapat lebih melihat pengetahuan dan sikap suami terhadap perubahan fisiologis dan perubahan psikologis isteri selama kehamilan.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Penelitian Suatu Prosedur Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Cunningham, G,F., Norman F,G., Kathreni D,W. (2006). Obstetri Wiliams. Jakarta : EGC

Ernawati, K. (2009). Perilaku Suami dalam Merawat Ibu Nifas Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan.Medan : USU.

Farrer, H. (1999). Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Hani, U., Jiarti, K,M.,Rita, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta :

Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Manuaba, I.G.B. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan. Manik, M., Nur, A., Nur, A. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan :

tidak dipublikasikan.

Musbikin, I. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil Dan Melahirkan. Yogyakarta : Mitra Pustaka.

Notoadtmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Prawirohardjo, S. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Rukiyah, A,Y., Lia, Y., Maemunah., Lilik, S. (2009). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media.

Saragih. (2009). Pengetahuan dan Sikap Keluarga Pasien Dalam Menghadapi Pasien Gangguan Jiwa di RSJ Provsu. Fakultas Keperawatan. USU.

Setiadi. (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


(61)

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Suyanto, Ummi, S. (2009). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta : Mitra Media Press.


(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Agusti Ningrum

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 28 Agustus 1988

Nama Ayah : Slamat SR

Nama Ibu : Evfida Karmila

Anak Ke : 2 (Dua)

Alamat : Jl. Teratai No. 18 Tembung Pasar 11 Medan

Pendidikan Formal :

SD : SD Taman Harapan Tahun 1994 - 2000

SMP : SMP Husni Thamrin Tahun 2000-2003

SMA : SMA Husni Thamrin Tahun 2003-2006

D3 : Diploma III (Tiga) Kebidanan Politeknik Kesehatan Depkes Medan


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Agusti Ningrum

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 28 Agustus 1988

Nama Ayah : Slamat SR

Nama Ibu : Evfida Karmila

Anak Ke : 2 (Dua)

Alamat : Jl. Teratai No. 18 Tembung Pasar 11 Medan

Pendidikan Formal :

SD : SD Taman Harapan Tahun 1994 - 2000

SMP : SMP Husni Thamrin Tahun 2000-2003

SMA : SMA Husni Thamrin Tahun 2003-2006

D3 : Diploma III (Tiga) Kebidanan Politeknik Kesehatan Depkes Medan Tahun 2006-2009