Ada banyak cara nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu: teknik pernapasan, teknik posisi, teknik sentuhan atau pijat, teknik
visual Nolan, 2004, hlm.93. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu
postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi sangat penting untuk diteliti.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut yaitu:”Bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 ? ”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di
Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011 .
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu postpartum terhadap cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin
Nurhalma Tembung tahun 2011. b. Mengetahui sikap ibu postpartum primipara terhadap cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi yang berguna bagi pelayanan serta konseling kesehatan khususnya tentang cara mengalihkan rasa
nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi. 2. Peneliti
Menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan aplikasi keilmuan terhadap masalah-masalah yang ada di lapangan.
3. Responden Menambah wawasan dan melatih kemampuan ibu postpartum primipara tentang
cara mengalihkan rasa nyeri Persalinan Kala I dengan metode nonfarmakologi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan Knowledge 1. Pengertian
Menurut Notoadmodjo 2007, hlm. 139, pengetahuan knowledge adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang.
2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan Notoadmodjo, 2007, hlm. 140 yaitu :
a. Tahu know
Tahu diartiakan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkat pengetahuan ini adalah kembali recall, sesuatu
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyabutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
5
Universitas Sumatera Utara