permasalahan yang akan dipecahkan untuk mempertimbangkan kriteria – kriteria atau komponen – komponen yang mendukung pencapaian
tujuan. Database adalah kumpulan dari elemen data yang saling berhubungan. Agus, 2009
2.4.2 Kelebihan Model AHP
Kelebihan dari model AHP dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada keampuannya untuk
memecahkan masalah yang multiobjectives dengan multikriteria. Kebanyakan model yang sudah ada memakai single objectives dengan
multikriteria. Model Linear Programming misalnya, memakai satu tujuan dengan banyak kendala kriteria. Kelebihan model AHP ini
lebih disebabkan oleh fleksibelitasnya yang tinggi terutama dalam pembuatan hirarki. Sifat fleksibel tersebut membuat model AHP dapat
menangkap beberapa tujuan dan beberapa kriteria sekaligus dalam sebuah model atau sebuah hirarki.
2.4.3 Kekurangan Model AHP
Disamping kelebihan – kelebihan yang dimilikinya, model
AHP juga mempunyai beberapa kelemahan. Ketergantungan model ini terhadap input berupa persepsi seorang ahli akan membuat hasil akhir
dari model ini menjadi tidak ada artinya apabila si ahli memberikan penilaian yang keliru. Kebanyakan orang bertanya apakah persepsi dari
seorang ahli tersebut dapat mewakili kepentingan orang banyak atau tidak. Keraguan seperti ini tidak lain disebabkan oleh kenyataan bahwa
setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda dengan orang lain. Karenanya, untuk model AHP ini dapat diterima oleh masyarakat,
perlu diberikan kriteria dan batasan tegas dariseorang ahli serta menyakinkan masyarakat untuk menganggap bahwa persepsi si ahli
dapat mewakili pendapat masyarakat atau paling tidak sebagian masyarakat.
2.4.4 Prosedur Kegiatan AHP
Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam mtode AHP meliputi : Kusrini, 2007
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
Penyusunan hirarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.
2. Menentukan prioritas elemen a Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah
membuat perbandingan pasangan yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.
b Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari
suatu elemen terhadap
elemen yang lainnya. 3. Sintesis
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang
dilakukan dalam langkah ini adalah :
a Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks b Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang
bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya
dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. 4. Mengukur Konsistensi