Metode Pengembangan Sistem Pengembangan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan fakultas perkuliahan berbaiss mobile web

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah metode incremental. Kelebihan dan kekurangan metode incremental ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Incremental Kelebihan Kekurangan Bersifat iteratifpengulangan dan dapat mengakomodasi perubahan secara fleksibel. Butuh waktu yang relatif lama untuk menghasilkan produk yang terlengkap. Mengutamakan kebutuhan user dan cocok untuk proyek berskala kecil. Tidak cocok untuk diaplikasikan pada proyek berskala besar. Produk yang dihasilkan semakin lama semakin lengkap sampai menghasilkan versi terlengkap karena mengalami perbaikan produk yang berkesinambungan. Kebutuhan tidak didefinisikan secara penuh yang dapat membuat manajemen tidak nyaman. Memiliki resiko lebih rendah terhadap pengembangan sistem. Diperlukan perencanaan yang baik dan kerjasama user. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal. Biaya dapat meningkat jika desain fisikal dan fungsi tidak terstruktur penuh. Alasan penulis menggunakan metode incremental adalah: 1. Metode ini memiliki tahapan waterfall yang terstruktur dan bersifat perulangan, sehingga jika produk pada increment pertama kurang memuaskan user, pada increment berikutnya dapat dikembangkan sistem yang sesuai dengan evaluasi user melalui tahapan terstruktur. 2. Mengutamakan kepentingan user di mana kebutuhan-kebutuhan yang terpenting dimasukkan ke dalam tahap awal increment, dan produk increment -nya sudah bisa digunakan karena produk inti core. 3. Metode ini sesuai dengan karakteristik webmobile web di mana pada incremen t pertama web sudah bisa digunakan user dan pada increment berikutnya sistem web yang dikembangkan membutuhkan update modifikasi data secara berkala. Gambar 3.1 Model Incremental sumber : Pressman,2005 Adapun tahap – tahap perancangan sistem yang penulis buat dengan metode incremental antara lain sebagai berikut.

1. Communication komunikasi, tahap awal yang dilakukan penulis

dalam proses perancangan sistem adalah komunikasi wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling BK selaku pihak yang berkepentingan dalam meberikan saran dalam penjurusan perguruan tinggi.

2. Planning perencanaan, dengan perencanaan dapat diperkirakan

jangkauan proyek sistem penunjang keputusan, pihak yang terlibat dalam sistem penunjang keputusan, waktu pengerjaannya, dan bahasa pemrograman yang dibutuhkan dalam proses perancangan sistem. 3. Modeling analysis and design, terdiri dari : a. Analisis sistem, meliputi gambaran umum sekolah, analisis sistem pendukung keputusan yang berjalan, permasalahan pada sistem pendukung keputusan, serta pemecahan masalah yang diusulkan oleh penulis. b. Desain sistem, meliputi desain arsitektur yaitu flow chart, DFD, dan kamus data; desain basis data yaitu ERD, LRS, relasitabel basis data, dan spesifikasi tabel database; desain antarmuka yaitu struktur menu dan tampilan layar; serta desain prosedural yaitu STD.

4. Construction code and test, meliputi :

a. Pengkodean, dengan bahasa pemrograman webmobile web yaitu xHTML MP yang digabung dengan PHP dan MySQL. b. Pengujian, dilakukan dengan metode black box dan dites oleh pihak sekolah. Pengujian mobile web dilakukan pada browser simulator Opera Mobile for Windows di localhost dan Opera Mini pada handphone yang sudah di-hosting. Adapun pengujian web dilakukan pada Mozilla Firefox.

5. Deployment delivery and feedback

Setelah dites maka sistem akademik dapat diserahkan delivery kepada pihak sekolah untuk dapat langsung digunakan, dan umpan balik feedback dari pihak sekolah sangat diperlukan untuk mengembangkan sistem yang lebih baik lagi.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dimana terdapat empat tahapan dalam metode pengembangan sistem incremental yaitu communication, planning, modeling, construction dan deployment.

4.1 Communication Komunikasi

Setelah melakukan wawancara dengan Guru MA an-Nizhamiyyah, penulis menyimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut. 1. Siswa yang ingin berkonsultasi mengenai pemilihan fakultas yang mereka inginkan masih manual sebatas perbincangan dengan guru dan belum terkomputerisasi. 2. Proses penyampaian informasi mengenai fakultas yang akan dipilih oleh siswa dilakukan secara manual, sehingga siswa tidak dapat memperoleh informasi dengan cepat, kapan saja dan di mana saja. 3. Proses perekomendasian fakultas yang ada, berdasarkan nilai yang terdapat pada data sekolah tidak menggunakan data minat dari siswa yang bersangkutan. 4. Guru mengalami kesulitan dalam pemberian saran karena banyaknya siswa yang berkonsultasi dengan karakter yang berbeda – beda.

4.2 Planning Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan oleh penulis meliputi hal berikut ini. 1. Sistem pendukung keputusan dirancang berbasis mobile web pada sisi user. 2. Admin sekolah akan mengatur data-data pada sistem pendukung keputusan sedangkan user dalam hal ini siswa akan memperoleh informasi mengenai akademik sekolah berbasis mobile web. 3. Waktu pengerjaan sistem tidak dibatasi sehingga cukup lama penyelesaiannya. 4. Sistem akademik ini menggunakan bahasa xHTML MP sebagai bahasa markup mobile web yang digabungkan dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.