Mengingat perkembangan keganasan ini berlangsung berkisar 10-20 tahun, maka masih terdapat kemungkinan untuk mencegah ke arah yang
lebih buruk melalui strategi skrining .
Beberapa metode skrining yang dapat dilakukan adalah inspeksi visual dengan lugol iodime VILI,
inspeksi visual dengan asam asetat IVA, pemeriksaan sitologi pap smear, pemeriksaan sitologi cairan liquid-base cytologyLBC, dan
pemeriksaan DNA HPV. WHO, 2006 Inspeksi visual dengan asam asetat merupakan metode yang tepat
untuk dilakukan di Indonesia karena mudah dilakukan, praktis, sangat mampu laksana, dan akurat. Sensitivitas IVA dibandingkan sitologi adalah
90,9, spesifisitas 99,8, nilai duga positif 83,3 dan nilai duga negatif 99,9 sehingga dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan bukan dokter
ginekologiHanafi, 2003. Alat-alat yang dibutuhkan juga sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang mahal, sehingga sesuai
untuk dilakukan pusat pelayanan sederhana.Nuranna, 2001 Hal ini menjadi alasan Penulis untuk melakukan penelitian mengenai
faktor- faktor yang berhubungan dengan hasil inspeksi visual asam asetat
IVA positif di rengas dengklok kabupaten karawang tahun 2009. Penelitian ini mengambil data sekunder yang didapat dari skrining kanker
serviks yang dilakukan dengan metode IVA dan pemeriksaan ginekologis di puskesmas Rengasdeklok kabupaten Karawang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Adakah hubungan antara usia dengan hasil IVA positif di Puskesmas
Rengasdeklok kabupaten Karawang pada tahun 2009? 2.
Adakah hubungan antara usia pertama kali berhubungan seksual dengan hasil IVA positif di Puskesmas Rengasdeklok kabupaten
Karawang pada tahun 2009? 3.
Adakah hubungan antara paritas dengan hasil IVA positif di Puskesmas Rengasdeklok kabupaten Karawang pada tahun 2009?
4. Adakah hubungan antara jumlah perkawinan pasien dengan hasil IVA
positif Puskesmas Rengasdeklok kabupaten Karawang pada tahun 2009?
5. Adakah hubungan antara jumlah perkawinan pasangan pasien dengan
hasil IVA positif Puskesmas Rengasdeklok kabupaten Karawang pada tahun 2009?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil IVA positif di kecamatan Rengas dengklok kabupaten Karawang berdasarkan data
sekunder dari puskesmas Rengasdengklok di Karawang pada tahun 2009
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran hasil IVA positif di Puskesmas Rengas
dengklok kabupaten Karawang pada tahun 2009 b.
Mengetahui hubungan antara usia dengan hasil IVA positif di Puskesmas Rengas dengklok kabupaten Karawang pada tahun
2009. c.
Mengetahui hubungan antara usia pertama kali berhubungan seksual dengan hasil IVA positif di Puskesmas Rengas dengklok
kabupaten Karawang pada tahun 2009. d.
Mengetahui hubungan antara paritas dengan hasil IVA positif di Puskesmas Rengas dengklok kabupaten Karawang pada tahun
2009. e.
Mengetahui hubungan antara riwayat menikah pasien dengan hasil IVA positif di Puskesmas Rengas dengklok kabupaten Karawang
pada tahun 2009. f.
Mengetahui hubungan antara riwayat menikah pasangan pasien dengan hasil IVA positif di Puskesmas Rengas dengklok kabupaten
Karawang pada tahun 2009.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
a. Sebagai salah satu syarat kelulusan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
penelitian c.
Mengaplikasikan ilmu medik dan non-medik d.
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi e.
Mengembangkan daya nalar, minat, dan kemampuan di bidang penelitian
1.4.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi a.
Realisasi Tridarma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga yang menyelanggarakn pendidikan,
penelitian, dan pengabdian bagi masyarakat. b.
Meningkatkan hubungan yang baik dan kerjasama antara mahasiswa dan staf pengajar.
1.4.3 Manfaat Bagi Mahasiswai dan Masyarakat Luas
a. Memberikan informasi dan pengetahuan yang tepat mengenai
kanker serviks, terutama mengenai faktor resikonya dan pencegahannya
b. Memberikan masukan kepada instansi pendidikan, kesehatan,
media informasi dan komunikasi, serta pihak-pihak yang terkait tentang faktor risiko kanker serviks serta upaya pencegahannya
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil IVA positif yang terdiri dari
faktor usia, usia pertama kali behubungan seksual, paritas, jumlah pernikahan pasien, dan jumlah pernikahan pasangan pasien.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi
Kanker serviks merupakan kanker yang berkembang pada epitel leher rahim dari sebuah sel yang mengalami perubahan kearah keganasan. Serviks uteri adalah
ujung bawah yang menyempit pada uterus, antara ismus dan ostium uteri. Dorland, 2002
2.1.2 Epidemiologi
Kanker serviks merupakan kanker yang terbanyak diderita wanita-wanita di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Di negara maju kanker ini
menduduki urutan ke-10 dan bila digabung maka ia menduduki urutan ke-5 tabel 1
Tabel 2.1. Perkiraan Jumlah kasus baru di negara berkembang dan negara maju
Negara berkembang Negara maju
Total urutan Urutan
Jumlah kasus Urutan
Jumlah kasus Serviks
Lambung Mulut farings
Esofagus Payudara
Paru Liver
Kolon-rektum Limfoma
Leukemia 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 369.500
336.400 272.300
253.600 224.200
205.900 191.600
182.900 121.800
105.500 10
3 8
15 4
1 14
2 7
12 96.100
373.000 106.200
56.800 347.900
454.600 59.600
389.200 116.199
82.700 5
1 6
7 3
2 8
4 9
12
telah di olah kembali dari Aziz, 2001