Skrining IVA sebagai metode skrining alternatif yang sesuai untuk Indonesia

Tabel 2.2 Gejala dan tanda dari kanker invasif WHO, 2006 Jika wanita tersebut tidak aktif secara seksual, penyakitnya dapat bertahan tanpa gejala sampai tahap lanjut. WHO, 2006

2.1.7 Skrining

Secara teoritis suatu program skrining penyakit kanker harus tepat guna dan ekonomis. Hal ini hanya dapat tercapai bila: 1Penyakit ditemukan relatif sering dalam populasi 2 Penyakit dapat ditemukan dalam stadium pra-klinis 3 Teknik mempunyai kekhususan dan kepekaan tinggi untuk mendeteksi stadium pra-kanker 4 Stadium pra-kanker ini dapat diobati secara tepat guna dan ekonomis 5 Terdapat bukti pengobatan stadium pra-kanker menurunkan insiden kanker invasif.WHO, 2006 Tabel di bawah ini merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan skrining: Tabel 2.3. Metode skrining kanker serviks WHO, 2006 Di antara metode diatas, Inspeksi Visual dengan Asam Asetat merupakan metode skrining pilihan yang paling tepat digunakan di Negara berkembang seperti Indonesia. Nuranna, 2001

2.1.8 IVA sebagai metode skrining alternatif yang sesuai untuk Indonesia

Mengkaji masalah penanggulangan kanker serviks yang ada di Indonesia dan adanya pilihan metode yang mudah diujikan di berbagai negara, agaknya metode IVA inspeksi visual dengan aplikasi asam asetat layak dipilih sebagai metode skrining alternatif untuk kanker serviks. Pertimbangan tersebut didasarkan oleh pemikiran, bahwa metode skrining IVA: 1 Mudah, praktis dan sangat mampu laksana, 2 Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu, 3 Alat- alat yang dibutuhkan sangat sederhana, 4 Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana. Nuranna, 2001. Selain itu IVA memiliki nilai prediksi positif bila di bandingkan dengan Pap smear, namun hal ini membuat tes ini lebih cepat mendapatkan diagnosis, follow-up, dan ditatalaksana Jeronimo, 2005. Sensitivitas IVA dibandingkan sitologi adalah 90,9, spesifisitas 99,8, nilai duga positif 83,3 dan nilai duga negatif 99,9 Hanafi, 2003.

1. Pelaksanaan skrining IVA

Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut: 1 Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi, 2 Mejatempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi litotomi, 3 Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks 4 Spekulum vagina, 5 Asam asetat 3-5, 6 Swab-lidi berkapas, 7 Sarung tangan. Nuranna, 2001

2. Teknik IVA

Dengan spekulum melihat serviks yang dipulas dengan asam asetat 3-5. Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut aceto white epithelium. Dengan tampilnya porsio dan bercak putih dapat disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai tindak lanjut dapat dilakukan biopsi. Andaikata penemuan tes IVA positif oleh bidan, maka di beberapa negara bidan tersebut dapat langsung melakukan terapi dengan cryosergury. Hal ini tentu mengandung kelemahan-kelemahan dalam menyingkirkan lesi invasif. Nuranna, 2001 Gambar 2.2. Gambaran hasil pemeriksaan IVA Rasjidi, 2007

3. Kategori pemeriksaan IVA

Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah: 1. IVA negatif = Serviks normal. 2. IVA radang = Serviks dengan radang servisitis, atau kelainan jinak lainnya polip serviks. 3. IVA positif = ditemukan bercak putih aceto white epithelium. Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker dispalsia ringansedang- berat atau kanker serviks in situ. 4. IVA-Kanker serviks Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini stadium IB-IIA.Nuranna, 2001

2.1.9 Pencegahan

Dokumen yang terkait

Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Rendahnya Kunjungan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Halmahera Kecamatan Semarang Timur Tahun 2010

4 36 122

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Pasangan Usia Subur Dalam Mengikuti Upaya Pencegahan CA Serviks Melalui Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Uptd. Puskesmas Sangkrah.

0 3 7

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Pasangan Usia Subur Dalam Mengikuti Upaya Pencegahan CA Serviks Melalui Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Uptd. Puskesmas Sangkrah.

0 3 4

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat Oleh Wanita Pasangan Usia Subur di Puskesmas Mengwi I.

3 33 45

Inspeksi visual dengan asam asetat

0 0 13

63 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM METODE IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS SINGGANI

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN PEMERIKSAAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN LEPO-LEPO KOTA KENDARI

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT ( IVA) DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN 2 BANTUL

0 0 13

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUAYAN KEBUMEN

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA HASIL IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) POSITIF DENGAN PEROKOK PASIF DI PUSKESMAS WONOAYU SIDOARJO SKRIPSI

0 0 21