yang dapat menimbulkan infeksi dengan kanker serviks. Sjamsuddin, 2001.
2.1.4.4. Paritas
Dari 8 data studi kasus-kontrol yang dikumpulkan dan 2 studi pada karsinoma yang dilakukan di 4 benua mengatakan bahwa, jika
dibandingkan dengan wanita yang belum pernah melahirkan, mereka yang sudah pernah melahirkan 3-4 kali memiliki resiko 2,6 kali lebih besar
untuk menjadi kanker serviks. Sedangkan wanita yang pernah melahirkan lebih dari 7 kali memiliki resiko 3,8 kali lipat.
Muñoz, 2002 Hal ini dikarenakan kehamilan multipel dapat menyebabkan
trauma yang menumpuk atau efek imunosupresi pada serviks yang memfasilitasi infeksi HPV Schneider et al., 1987, atau karena efek
hormonal yang diinduksi kehamilan pada serviks dapat mempengaruhi genom HPV yang responsif terhadap progesterone Pater et al., 1994.
Selain itu saat kehamilan, zona transformasi dari ektoserviks melebar, sehingga paparan terhadap HPV akan lebih mudah. Jordan, 2006
2.1.4.5 Kontrasepsi
Kondom dan diafragma dapat memberikan perlindungan. Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari 5
tahun dapat meningkatkan risiko relatif 1,53 kali. WHO melaporkan risiko relatif pada pemakaian kontrasepsi oral sebesar 1,19 kali dan meningkat
sesuai dengan lamanya pemakaian. Sjamsuddin, 2001
2.1.4.6 Merokok
Tembakau mengandung bahan-bahan karsinogen baik yang dihisap sebagai rokoksigaret atau dikunyah. Asap rokok menghasilkan polycyclic
aromatic hydrocarbon heterocyclic nitrosamines. Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi dibandingkan di
dalam serum. Efek langsung bahan-bahan tersebut pada serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen
infeksi virus Sjamsuddin, 2001. Wanita perokok memiliki resiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak
merokok.Sukaca,2009
2.1.4.7 Nutrisi
Banyak sayur dan buah mengandung bahan-bahan antioksidan dan berkhasiat mencegah kanker misalnya alpukat, brokoli, kol, wortel, jeruk,
anggur, bawang, bayam, tomat. Dari beberapa penelitian ternyata defisiensi asam folat folic acid, vitamin C, vitamin E, beta
karotenretinol dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker serviks. Vitamin E, vitamin C dan beta karoten mempunyai khasiat antioksidan
yang kuat. Antioksidan dapat melindungi DNARNA terhadap pengaruh buruk radikal bebas yang terbentuk akibat oksidasi karsinogen bahan
kimia. Vitamin E banyak terdapat dalam minyak nabati kedelai, jagung, biji-bijian dan kacang-kacangan. Vitamin C banyak terdapat dalam sayur-
sayuran dan buah-buahan. Sjamsuddin, 2001
2.1.5 Patogenesis dan Patofisiologi