F. Metode Pengumpulan Data
Untuk menyimpulkam data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, maka penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data sebagai berikut:
1. Daftar Observasi observation guide
Melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM yang tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran dari sumber data
yang diperoleh.
2. Daftar Wawancara interview guide
Melakukan kegiatan wawancara langsung yang melibatkan pegawai Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Selatan baik secara lisan maupun
tulisan.
3. Daftar Dokumentasi
Dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi mengenai penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor PKB atau arsip-arsip yang dianggap sah sebagai bukti otentik.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi maksud sistematika penulisan PKLM adalah untuk mempermudah pemahaman dan penulisan laporan PKLM. Sistematika penulisan laporan PKLM dibuat dalam
lima bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi penjelasan yang terperinci.
A. BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM tentang Pajak Kendaraan Bermotor,
Pembahasan dan penjelasan, Tujuan dan manfaat penulisan, Uraian
teoritis, Ruang lingkup, Metode PKLM serta metode pengumpulan data dan bentuk sistematika penulisan laporan PKLM.
B. BAB II
: GAMBARAN UMUM KANTOR SAMSAT
Dalam hal ini diuraikan mengenai sejarah singkat berdirinya Kantor Dinas Pendapatan Daerah, struktur organisasi, uraian tugas
pokok dan fungsi serta gambaran petugaspegawai instansi.
C. BAB III
: GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK
Dalam bab ini diuraikan mengenai ketentuan, objek dan subjek pajak, cara perhitungan, persyaratan administrasi, serta tata cara
penghapusan denda piutang pajak kendaraan bermotor kadaluarsa pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
SAMSAT Medan Selatan.
D. BAB IV
: ANALISIS DAN EVALUASI
Dalam bab ini diuraikan penganalisaan terhadap data yang didapat serta mengevaluasi data tersebut.
E. BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan mengenai tata cara penghapusan denda piutang pajak kendaraan bermotor yang
kadaluarsa dan masalah yang timbul dari pelaksanaan PKLM serta saran-saran terhadap pelaksanaan PKLM agar lebih baik di masa
yang akan datang.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
PKLM
A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Sebelum Dinas berdiri sendiri sebagai instansi tersendiri, Pengelolaan Pajak dan Pendapatan Daerah adalah merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Biro Keuangan
yang bernaung pada Sekretariat Kantor Gubernur Sumatera Utara, dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 102IIGSU tanggal 6
Maret 1973 tentang Susunan Organisasi dan Tata Cara Sekretariat Wilayah Daerah Provinsi Sumatera Utara maka sejak tanggal 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah menjadi Direktorat
Keuangan. Dengan demikian tentu Bagian Pajak dan Pendapatan Daerah berubah menjadi “Sub
Direktorat”. Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan tersebut dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor
137IIGSU, dan diberlakukannya mulai tanggal 1 April 1975, maka Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi “Direktorat Pendapatan Daerah”.
Pada tanggal 1 September 1975, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Nomor KUPD 31243 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah tingkat II di seluruh Indonesia, maka
dengan demikian Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi “Dinas Pendapatan Daerah”.
Semula pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara tanggal 31 Maret 1976 Nomor 143IIGSU, dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Pembentukan Dinas ini ditetapkan dalam Peraturan Daerah Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976.
Kemudian sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 0612743S tanggal 22 Nopember 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat
tersebut, kemudian namanya berubah menjadi “Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara”. Dan secara terus menerus volume kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Utara terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga mendorong perkembangan organisasi untuk meningkatkan Pendapatan Daerah terutama pelayanan kepada masyarakat khususnya wajib
pajak, maka secara bertahap dibentuk Cabang Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Daerah Sumatera Utara.
B. Sejarah Singkat SAMSAT Medan Selatan