48
E.9 Model Analisis Framing Menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
Zhongdang Pan dan Kosicki dalam modelnya berasumsi bahwa setiap berita memiliki frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang
dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu kedalam teks secara keseluruhan. Frame
berhubungan dengan makna. Model ini mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks berita sebagai
perangkat framing :
1. Sintaksis
Sintaksis sebagai elemen yang memberi petunjuk bagaimana wartawan memaknai peristiwa. Unit yang diamati dalam sintaksis adalah headline, lead, latar informasi, kutipan
sumber, pernyataan, penutup. a.
Headline, bagian dari berita yang memiliki kemenonjolan tinggi dimana menunjukkan kecenderungan berita. Headline mempunyai fungsi framing yang kuat dalam
mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti dan dibuat kemudian digunakan dalam membuat pengertian isu atau peristiwa yang dikonstruksi.
b. Lead, umumnya memberikan sudut pandang dari berita yang menunjukkan prespektif
tertentu dari peristiwa yang diberitakan. c.
Latar, merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik arti kata yang ingin ditampilkan berupa keterangan mengenai ruang, waktu, peristiwa tertentu dengan maksud
untuk mendukung pendapat wartawan dalam penulisan berita tersebut sangat beralasan.
49
d. Pengutipan sumber berita, pengutipan dari orang yang memiliki otoritas tertentu guna
membangun obyektifitas berita yang seimbang dan tidak memihak.
2. Skrip
Skrip sebagai elemen yang memberikan petunjuk bagaimana cara bercerita wartawan dalam menuliskan fakta. Unit yang diamati adalah unsur 5W+1H, seperti Who Siapa, what
apa, when kapan, where dimana, why mengapa, dan how bagaimana.
3. Tematik
Tematik sebagai elemen yang memberikan petunjuk bagaimana peristiwa itu diungkapkan dan dibuat oleh wartawan. Struktur Tematik berhubungan dengan bagaimana fakta
ditulis. Unit yang diamati adalah paragraph, preposisi, kalimat dan hubungan antar kalimat. a.
Detail, berhubungan dengan control informasi yang ditampilkan seseorang komunikator. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan, detail yang lengkap
dan panjang lebar, informasi yang menguntungkan dirinya dan dapat menciptakan citra tertentu kepada khalayak.
b. Koherensi, kata penghubung yang dipilih untuk menghubungkan proposisi atau kalimat
sebagai suatu peristiwa pada berita tersebut dapat dipandang saling terpisah, berhubungan atau sebab akibat.
1. Koherensi kondisional : pemakaian hubungan sebab akibat atau hubungan
penjelas untuk memberikan penjelasan dan memberi label dengan kesan baik dan
50
buruk terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam peristiwa tersebut beserta tokoh-tokoh yang terlibat.
2. Koherensi fungsional : Generalisasi dan spesifikasi yang ditampilkan media untuk
mendukung suatu gagasan mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam berita. 3.
Koherensi pembeda : berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua peristiwa dapat dibuat seolah-olah saling bertentangan dan bersebrangan contrast
c. Bentuk kalimat, struktur kalimat bisa dibuat aktif dan pasif yang menentukan apakah
tokoh-tokoh dalam berita tersebut di ekspresikan secara eksplisit atau implisit sehingga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat tersebut.
d. Kata ganti, penggunaan kata ganti untuk menciptakan imajinasi posisi seseorang dalam
wacana berita, apakah diposisikan sebagai sendiri atau jamak.
4. Retoris