3.3.3. Prosedur Untuk Memperoleh Senyawa Kimia dari Ekstrak Kulit Buah Alpukat
Serbuk kulit buah alpukat ditimbang sebanyak 500 g, dimasukkan ke dalam bejana dan ditambahkan dengan pelarut metanol sampai semua sampel terendam oleh pelarut dan dibiarkan
selama 72 jam dan sesekali diaduk. maserat disaring dan diperoleh ekstrak berwarna coklat. Maserasi dilakukan berulang kali dengan menggunakan pelarut metanol sampai ekstrak metanol
yang diperoleh memberikan hasil uji yang negatif pada pereaksi untuk identifikasi senyawa flavonoida. Ekstrak metanol yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan menggunakan
alat rotarievaporator pada suhu 60 C sehingga diperoleh ekstrak pekat metanol, kemudian
diekstraksi partisi dengan menggunakan pelarut n-heksana, sehingga terbentuk lapisan n-heksana dan lapisan metanol.
3.3.4.Isolasi Senyawa Flavonoida dengan Kromatografi Kolom
Isolasi senyawa flavonoida secara kolom dilakukan terhadap ekstrak pekat metanol kulit buah alpukat yang telah diperoleh. Fasa diam yang digunakan adalah silika gel 60 G dan fasa gerak
adalah campuran pelarut kloroform : metanol dengan perbandingan 70 : 30 vv . Prosedur isolasi senyawa flavonoida dengan kromatografi kolom :
Dirangkai seperangkat alat kolom kromatografi. Terlebih dahulu dibuburkan silika gel 60 G dengan menggunakan n-heksan, diaduk-aduk hingga homogen lalu dimasukkan ke dalam kolom
kromatografi. Kemudian dielusi dengan menggunakan n-heksan 100 hingga silika gel padat dan homogen. Dimasukkan 4 g ekstrak etil asetat kulit buah alpukat ke dalam kolom
kromatografi yang telah berisi bubur silika gel di puncak kolom, lalu ditambahkan fasa gerak kloroform : metanol 70 : 30 vv secara perlahan – lahan, dan diatur sehingga aliran fasa yang
keluar dari kolom sama banyaknya dengan penambahan fasa gerak dari atas . Hasil yang diperoleh ditampung dalam botol vial setiap 15 ml , lalu di KLT dan digabung fraksi dengan
Universitas Sumatera Utara
harga Rf yang sama. Setelah itu diuji flavonoida dan diuapkan sampai pelarutnya habis sehingga terbentuk kristal.
3.3.5. Pemurnian