Penyediaan Sampel Uji Pendahuluan Terhadap Ekstrak Tumbuhan Manggis

19. Bejana Kromatografi Lapis Tipis 20. Spektrofotometer FT-IR Jasco 21. Spektrofotometer UV-Visible 22. Kertas Saring 23. Plat KLT

3.2 Bahan-Bahan

1. Kulit buah alpukat Persea gratissima Gaertn 2. Metanol p.a 3. n-heksana teknis 4. Etil asetat teknis 5. Akuades 6. Silika gel 60 F 254 7. Pereaksi Feri Klorida 1 8. Pereaksi Natrium Hidroksida 10 9. NaOH 10 10. Kloroform teknis

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1. Penyediaan Sampel

Universitas Sumatera Utara Sampel yang diteliti adalah kulit buah alpukat yang diperoleh dari daerah brastagi, kabupaten tanah karo, Sumatera Utara . kulit buah alpukat dikeringkan di udara terbuka , lalu dihaluskan sampai diperoleh serbuk kulit buah alpukat sebanyak 500 g.

3.3.2 Uji Pendahuluan Terhadap Ekstrak Tumbuhan Manggis

Serbuk kulit batang tumbuhan manggis diidentifikasi dengan menggunakan cara: 1.Uji busa 2.Skrining fitokimia 3.Analisis Kromatografi Lapis Tipis

3.3.2.1. Uji Busa

Ekstrak metanol kulit buah alpukat sebanyak 30 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi . Kemudian ditambah 10 ml akuades dan dipanaskan pada penangas air . Lalu dikocok–kocok dengan kuat hingga terbentuk busa dan didiamkan selama 10 menit . Ternyata busa hilang yang membuktikan bahwa di dalam kulit batang tumbuhan manggis tidak terdapat senyawa glikosida .

3.3.2.2. Skrining Fitokimia

Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui adanya senyawa flavonoida pada kulit buah alpukat, maka dilakukan uji pendahuluan secara kualitatif. Serbuk kulit buah alpukat diekstraksi maserasi dengan metanol, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh ditambahkan pereaksi H 2 SO 4 p , NaOH 10 , FeCl 3 5 dan Mg – HCl. Dan terjadilah perubahan warna pada tiap penambahan pereaksi yang menunjukkan adanya senyawa flavonoida . 3.3.2.3.Analisis Kromatografi Lapis Tipis KLT Analisis Kromatografi Lapis Tipis dilakukan terhadap ekstrak metanol dengan menggunakan fasa diam silika gel 60F 254 . Fasa gerak yang digunakan adalah kloroform 100 dan campuran kloroform : metanol dengan perbandingan 90 : 10vv ; 80 : 20vv; 70:30vv; 60:40vv;50:50vv. Prosedur analisis kromatografi lapis tipis : Dimasukkan 10 ml larutan fase gerak kloroform ke dalam bejana kromatografi ,kemudian dijenuhkan .Ditotolkan ekstrak pekat metanol pada plat KLT. Dimasukkan plat ke dalam bejana yang telah berisi pelarut yang telah dijenuhkan, lalu ditutup dan dielusi. Plat yang telah dielusi dikeluarkan dari bejana, lalu dikeringkan. Diamati warna bercak yang timbul dan dihitung harga Rf yang diperoleh. Perlakuan yang sama dilakukan untuk perbandingan pelarut n-heksan : etil asetat 90:10vv ; 80:20vv ;70 :30vv ;60:40vv ;50:50vv. Dari hasil analisis KLT menunjukkan bahwa di dalam kulit buah alpukat terkandung senyawa flavonoida . Hasil pemisahan yang baik diberikan pada fase gerak kloroform : metanol 70:30vv. Universitas Sumatera Utara

3.3.3. Prosedur Untuk Memperoleh Senyawa Kimia dari Ekstrak Kulit Buah Alpukat